I Got Your Back part 8

0 komentar
I Got Your Back part 8


Author                                  : Chindy Agryesti.
Facebook                              : Chindy Agryyesti Horvejkul 
Twitter                                 : @Chindy404 
Cast                                      :
  • Cho Kyuhyun
  •  Yoon Haera
Genre                                   : AU!, Romance.
 Rating                                  : PG15
Length                                  : Chapter


Aku pergi karena aku mencintaimu.
Tak perlu aku memilikimu, karena bagiku melepasmu adalah cara mencintaimu.
–Yoon Haera –


Saat kau telah pergi dari hidupku, baru kumengerti apa itu cinta.
—Cho Kyuhyun—

Hati manusia seperti kendi, kita tidak pernah tau kejernihan didalamnya. Kita hanya melihat dari apa yang dikeluarkan.

—I Got Your Back Part 8—

Beggin :


Author POV

Kyuhyun menatap frustasi pada lembaran kertas yang menumpuk diatas meja kerjanya yang harus segera ia selesaikan. Tapi bagaimana mungkin ia menyelesaikan itu semua jika pikirannya sekarang sedang berkeliaran kemana-mana. Bayangan sosok Haera yang terkulai lemas dan tak sadarkan diri didalam lift tak luput dari pikirannya. Membuyarkan konsentrasinya akan hal lain.

Kyuhyun termangu beberapa detik. Ia teringat akan sesuatu, satu hal yang malah semakin membawanya jauh dari konsentrasi bekerja. Kyuhyun meraih gagang telepon disisi meja.
“Tae Hyun-ah, ke ruanganku sekarang,” Titah Kyuhyun pada seseorang melalui gagang telepon yang dipegangnya.  Tak lama setelah Kyuhyun meletakkan telepon kantor ditempatnya. Ketukan pintu didengarnya. Tanpa menunggu jawaban dari Kyuhyun, pintu telah terbuka. Seorang namja bertinggi 180-an masuk menghadap Kyuhyun.

“Ada apa Presdir?” 

“Apa kau sudah menyelidikinya?” Tuntut Kyuhyun melalui pertanyaan yang ingin segera diketahui jawabannya.

“Sudah Presdir,”

“Bagaimana hasilnya?”

“Aku telah memeriksa sambungan listrik saat itu. Tak ada masalah. Tapi kami menemukan sambungan itu terputus padahal semua bekerja dengan baik. Tidak mungkin listrik tiba-tiba padam jika tak ada penyebabnya.”

“Jadi kesimpulannya..” ”Ada orang dibalik semua ini?” Sambung Kyuhyun.

“Sepertinya begitu.”

“Aku percayakan tugas ini padamu. Selidiki secara keseluruhan mengenai insiden ini. Jangan ada terlewatkan sedikit saja. Ketahui siapa orang dibalik ini semua,”


***


“Haera-ya jangan memaksakan diri. Kau beristirahatlah disini beberapa hari lagi,”

“Gwaenchana Eomma. Aku sudah tak apa-apa,”  Haera memaksa meninggalkan rumah sakit sementara Nyonya Hwang belum sepenuhnya yakin akan kesehatan Haera. Nyonya paruh baya itu terus membujuk Haera untuk tinggal beberapa hari lagi di rumah sakit tapi Haera terus membantahnya. Akhirnya dengan berat hati, Nyonya Hwang yang mengalah dan membiarkan Haera untuk ikut pulang bersama ke rumah mereka. 


“Eomma..” Seru namja kecil itu seraya berlari menghampiri Haera. Sebuah senyuman hangat menyambut kepulangan Eomma-nya. Haera membalas senyuman Jong Hyun. Jong Hyun segera memeluk sang Eomma, begitu pun tubuh Haera yang dengan refleks berjongkok menerima pelukan dari putranya. 

“Eomma.. Kemana saja? Jong Hyun merindukan Eomma,”

Seluruh penghuni dirumah mewah sana, sengaja merahasiakan insiden yang baru terjadi pada Haera dari Jong Hyun. Alasannya singkat, karena Nyonya Hwang tak ingin Jong Hyun mengkhawatirkan Haera. Sebab yeoja pemilik Taehan Group sudah tau dengan amat jelas betapa sayangnya namja kecil berumur 3 tahun itu kepada Haera. 

“Eomma baru pulang. Biarkan Eomma istirahat dulu,” Sela Hwang Seul Rin. Pelayan dirumah ini memapah tubuh Haera berjalan menuju kamar. Sementara Nyonya Hwang akan menemani Jong Hyun bermain, berusaha mengalihkan keheranan Jong Hyun melihat Haera yang berjalan dibantu oleh pelayan.
“Halmeoni, kenapa dengan Eomma?”
“Eomma tidak kenapa-kenapa. Kajja sekarang biar Halmeoni yang temani Jong Hyun bermain,”


Dengan perlahan, Haera membaringkan tubuhnya diatas tempat tidur dibantu oleh pelayan.

“Apa ada yang nona butuhkan?” Tawar pelayan tersebut.

“Eobtta. Aku hanya ingin istirahat. Kau boleh keluar,”

“Baiklah.” Jawabnya dan meninggalkan Haera sendirian dikamar. Haera mulai memejamkan mata. Ia ingin tidur. Tapi sebelum ia terlelap, serentetan kalimat terucap dalam batinnya.

“Jangan lagi berbuat baik padaku, jangan buat aku semakin mencintaimu.”

“Tuhan jika memang dia bukanlah orang yang tepat untuk kucintai. Maka hapuslah semua perasaan ini ketika nanti aku terbangun nanti,” Dalam hati, ia mengirimkan seutai kalimat doa kepada tuhan.





Kyuhyun POV

Penyesalan. Mengapa hal itu selalu datang belakangan? Jauh sebelum hidupku seperti ini, aku tidak mengenal apa itu penyesalan? Bagaimana rasanya penyesalan itu? Dulu, aku selalu meyakini apa yang kuperbuat, tanpa memikirkan apa akhirnya. Aku yakin semua yang kuperbuat akan menghasilkan akhir yang manis. Tapi semua itu berubah. Berputar 180 derajat dari keyakinanku. Penyesalan. Kini aku merasakannya. Aku merasakan penyesalan dalam hidupku. Mengenal yeoja itu –Haera—aku dapat mengerti makna akan penyesalan. Setelah kehilangannya, dan aku merasakan seperti apa rasanya menyesal. 
Saat itu, aku melakukan perbuatan yang pada akhirnya membuatku menyesal. Itu cukup membuatku sadar, bahwa semua penyesalan dalam hidup ini bersumber dari semua perbuatan yang kulakukan. 
Dengan cara menjaga dan melindunginya, aku ingin berusaha membayar perbuatanku. Meski ia tetap membenciku.

“Selamat pagi Presdir,” Sapa seorang petugas keamanan dipintu utama. Aku melangkah kearah lift terletak. Aku dan Tae Hyun berdiri didepan pintu, menanti pintu itu terbuka. Ingatan tentang Haera saat ia terjebak dalam lift, sungguh membuat nafasku sesak. Pintu lift telah terbuka, aku beserta orang-orang yang juga menanti lift bergerak memasuki ruangan kecil ini. Sesaat aku melangkah, tatapanku tertuju pada benda kecil terletak diatas pojok lift. Kamera CCTV. 

“Tae Hyun-ah siang ini temani aku ke Hotel World.”

“Arraseo Presdir,”



Didukung oleh rasa penasaran yang bergejolak, aku melangkah besar memasuki hotel World. Tanpa aba-aba, aku segera menuju ruang CCTV diikuti Tae Hyun dibelakangku. “Eo Presdir? Apa apa Presdir?”
“Putarkan seluruh rekaman CCTV yang ada ketika insiden lift itu terjadi,” Namja paruh baya itu mengangguk patuh dan melakukan seperti yang kupinta. Beberapa saat, ia mencari rekaman yang akan memberitahuku dalang dari insiden Haera kemarin. “Silahkan Presdir,” Ujarnya seraya menggiringku mendekat pada layar monitor. 

Aku beserta Tae Hyun dan beberapa petugas di ruang CCTV terus dengan lekat memantau setiap gerak-gerik orang dalam layar monitor. Sudah 2 jam, kami hanya terpaku pada satu titik fokus yaitu layar monitor. Aku memalingkan kepala kesamping. Lelah. Mata ini lelah bekerja terus-menerus tanpa jeda. Sekilas sosok yeoja yang kukenali hadir dalam layar dihadapanku ketika aku mencoba meregangkan otot-otot leherku. 

“Cham. Tolong diundur,” Ujarku. 
Dan benar. Aku mengenal orang itu. Song Ji Eun. Ia keluar dari dalam hotel, melalui pintu utama seusai padamnya listrik yang secara tiba-tiba. Tak salah lagi..
Aku bangkit berdiri dan meninggalkan ruangan. Tae Hyun masih setia mengekor dibelakang.

“Berikan aku sub-copy rekaman tadi,”




Haera POV

“Kau sudah akan bekerja?” Aku mengangguk.

“Haera-ya sekali saja dengarkan Eomma. Kau jangan memaksakan diri. Baru kemarin kau keluar rumah sakit dan hari ini kau sudah akan ke kantor. Keadaanmu belum pulih.” Tutur Eomma panjang lebar.

“Gwaenchana Eomma. Aku sudah tak apa-apa.” Bela ku.

“Haera-ya..”

 “Eomma, jinjja. Aku sudah sembuh,” Eomma menghela nafas dalam sekali hentakkan. “Kau tak pernah berubah. Baiklah, kau boleh bekerja. Tapi Eomma tidak izinkan kau mengendarai mobil sendiri.”



@Taehan Group’s office

“Direktur? Kenapa kau sudah bekerja? Harusnya kau istirahat saja dulu dirumah.” Tak bedanya dengan Eomma, Hye Sung langsung menceramahiku seketika aku menapakan kakiku di kantor.

“Aku tak apa-apa, aku sudah sembuh Hye Sung-ah..”

“Tapi--”

“Sudahlah, kau seperti Eomma saja. Terus mencemarahiku sedari tadi,” Kulihat ia memanyunkan bibirnya. Lalu ikut berjalan disisiku. Tubuhku mendadak kaku. Jemari tanganku bergetar dengan sendirinya. Kaki ini terasa sulit untuk melangkah ketika mendekati ruangan bernama lift itu. Bayangan tentang kejadian itu, dengan jelas berputar dikepalaku. Keringat menembus pori-pori kulit dan mulai bermunculan didahiku. Menyadari perubahan raut wajahku, Hye Sung bertanya.

“Direktur apa kau baik-baik saja?”

“Eugg..”

“Direktur?”

“Neh.. Gwa-gwan-chan,” Pintu lift sudah terbuka. Ruangan kotak itu semakin memperjelasku akan peristiwa beberapa hari silam. Bagaimana aku kesulitan bernafas, bagaimana kegelapan menemaniku, bagaimana aku sendirian dalam kesunyian. Semua itu bagai rekaman yang sedang berputar dimemoriku. “Direktur kau sungguh tak apa-apa?”




Author POV

Song Ji Eun! Geram Kyuhyun. Untuk yang kesekian kali, ia menggeram menyebut satu nama, Song Ji Eun. Nama itu. 

Didalam hati, Kyuhyun mengumpat terus-menerus pada sosok yeoja yang dulu pernah hadir mengisi ruang di hatinya. Namun keadaan itu berubah, ketika Kyuhyun menyadari kehadiran sosok Haera sebagai istri yang tidak pernah diharapkannya. Satu kebodohan terbesar Kyuhyun, pernah menyia-nyiakan orang yang sepenuh hati mencintainya. Hingga penyesalan itu datang menghampiri. Dan ia sadar, ia mencintai orang yang dulu dibencinya.

Kyuhyun meraih ponsel dari dalam kantung jas hitam dengan tidak sabar. ”Aku ingin bertemu! Sekarang juga. Akan kukirim alamatnya,” Kyuhyun mendesis. Marah juga benci. Seusai ia menyampaikan kalimat singkat tadi. Langsung Kyuhyun memutus sambungan telpon. 


“Anneyong Oppa,” Sapa Ji Eun.

“Seperti mimpi, tiba-tiba kau menghubungiku dan mengajak bertemu,” Kyuhyun menatap dingin. 

“Kau tak usah basa-basi,” Ketus Kyuhyun. Lalu Kyuhyun duduk dikursi seberang Ji Eun. Ji Eun menatap lurus Kyuhyun, bertindak seolah orang yang tak mengerti apa-apa. “Sepertinya kau sedang sensi hari ini,” 

“Kau? Kau orang yang menyebabkan insiden lift itu kan?” Tembak Kyuhyun. ”Apa yang kau maksud?” Tanya balik Ji Eun, dengan intonasi santai dan tenang. Ia sudah tak terkejut, setidaknya ia sudah mengira Kyuhyun mencarinya untuk hal ini.

“Kau yang sengaja memadamkan listrik di Hotel saat itu karena kau tau Haera tengah berada didalam lift,” Ji Eun menampilkan ekpresi terkejut.
“Astaga! Jadi dia terjebak dalam lift? Bagaimana keadaannya sekarang?”

'Apakah ia selamat atau.. ?' Sambungnya dalam hati. Setidaknya yeoja itu tidak ingin menambah emosi Kyuhyun semakin berkelanjutan. 

“Kau sangat pintar berakting rupanya!” Desis Kyuhyun. Ditatapnya Ji Eun tajam-tajam.

“Malebwa. Kau yang melakukannya, benar kan?” Yeoja disebrang Kyuhyun malah diam, ia mempersiapkan kata-kata yang akan diberikan sebagai jawaban.

“Memangnya apa penting jawabanku itu?”

“Song Ji Eun!” Kyuhyun menggebrak meja dengan sekali hentakan. Sukses membuatnya menjadi pusat  perhatian di cafe tersebut. Ji Eun benar-benar berhasil menyulut emosi Kyuhyun. Yeoja itu tersenyum meremehkan. “Memangnya jawaban apa yang kau ingin dengar?”

“Ya. Itulah jawabanku. Itu memang perbuatanku. Aku yang memadamkan listrik di Hotel waktu itu. Kau benar, aku yang dengan sengaja menjebak Haera didalam lift. Semua itu aku yang melakukannya.” Ungkap Ji Eun. Tanpa ada rasa bersalah atau menyesal sedikit pun dari ucapannya. Ia malah spontan membeberkan semua prilaku jahatnya secara langsung. Rahang Kyuhyun mengeras, jemarinya mengepal menahan emosi. 

“Kau! Bagaimana bisa ada yeoja sekejam dirimu?! Dia hampir mati akibat ulahmu!” 

“Tentu akan sangat bagus jika itu terjadi. Memang itu yang aku harapkan.”
Kyuhyun membuang nafasnya dengan kasar. Kyuhyun tak menyangka, yeoja yang pernah dicintainya bisa sekejam itu.

“Kau bukan Ji Eun yang kukenal. Ji Eun yang kutau, dia bukan orang yang kejam!”

“Tapi pada kenyataannya aku tetap Song Ji Eun yang kau kenal. Kau bilang, aku kejam? Ya, sekarang aku memang yeoja yang kejam. Kau dan yeoja tak tau diri itu yang merubahku seperti ini,” Giliran Ji Eun yang mendesis pada Kyuhyun. Sedikit luapan emosi terkandung didalam kalimatnya. Ia setengah menjerit mengucapkan kalimat terakhir. Kau dan yeoja tak tau diri itu yang merubahku.

“Jangan pernah pernah menyebut Haera seperti itu!” Bentak Kyuhyun. Tak terima atas panggilan Ji Eun barusan yang diarahkan untuk Haera. Yeoja tak tau diri. “Kau tak terima aku menyebutnya seperti itu?

“Bukankah dulu kau juga memanggilnya seperti itu!”

“Kuperingati kau! Jangan pernah kau menyentuhnya lagi. Kau tak akan kulepaskan jika kau menyakitinya lagi seujung rambut pun!” Sengit Kyuhyun. Lalu berdiri meninggalkan cafe. Ji Eun menatap punggung namja yang masih sangat dicintainya hingga menghilang dari jangkauan penglihatannya. “Semua kulakukan untukmu Oppa. Jangan salahkan aku,”





Haera POV

Didahului oleh ketukan pintu yang kemudian disusul suara decit pintu dan juga derap langkah kaki. Hye Sung muncul dari balik pintu. “Direktur ada tamu untukmu,” Lapor Hye Sung. “Nugu?”

“Dia seorang yeoja yang mengatakan adalah temanmu,”

“Biarkan dia masuk,” Temanku? Nugu? 

Belum selesai pikiranku menemukan jawaban itu. Pintu telah terbuka. Dari balik pintu munculah dia..  Suara ketukan lantai putih dengan high heels yang digenakannya terdengar begitu nyaring. Menciptakan bunyi derap yang seperti pada umumnya. Mengingat betapa runcingnya alas kaki yeoja itu.

“K-ka-u?” Kataku tergagap. Kaget dan bingung. Kedatangan orang itu mendadak mampu hati ini bergejolak tanpa alasan. Dia yang sepertinya menyadari keterkejutanku, malah tersenyum lebar. Menatapku lurus. 

“Anneyong Haseyo Direktur Yoon?” Entah itu sapaan atau ejekkan atau apa. Bukan itu yang kupikirkan. Satu hal. Bagaimana bisa dia aku berada disini?

“Kau tau dari mana aku bekerja disini?” 

“Itu bukan hal yang sulit kuketahui Yoon Haera-shi.” Ia menatapku. Mengangkat sebelah alisnya. Lalu tertawa renyah. Padahal tak ada titik lucu kutemui dari kalimatnya tadi. Tak ada yang menurutku bisa dijadikan bahan tawaan. Hanya sesaat tawaan dari bibirnya. Ia kembali berucap. “Aku tak menyangka, 6 tahun kau menghilang tanpa diketahui siapa pun, dan sekarang kau kembali dengan status barumu sebagai seorang Direktur dari perusahaan yang tak kalah besar dengan perusahaan mantan suamimu. Kau hebat Direktur Yoon. Dan satu fakta lagi, bahwa perusahaan kau menjalin kerja sama dengan perusahaan kekasihku. Semua ini sepertinya sangat terencana sekali.”

Aku tahu dia milikmu, dia kekasihmu tapi apa harus kau menyebutnya seperti tadi. Apa harus kau memamerkan status kalian didepanku? Kau bahkan tau, aku mencintai kekasihmu. Ini memang salah. Tapi apa aku tak boleh mencintainya? Aku tak akan berharap lebih. Tak akan. Dalam hati aku meringis, hatiku seolah tercabik-cabik oleh mata pisau. Hatiku perih.


“Apa tujuanmu datang kesini?!” Tandasku.

Ini kantorku, setidaknya aku memiliki hak, mengusir orang yang tidak berkepentingan seperti orang ini. “Hanya sekedar berkunjung, melihat keadaan mantan istri dari calon suamiku. Karena kudengar beberapa hari yang lalu, kau baru mengalami peristiwa terjebak didalam lift bukan?”

“Apa perlu kujawab jika kau sudah mengetahuinya?!”

“Tidak perlu sebenarnya. Yah anggap saja aku sedang berbasa-basi,” 

“Sebenarnya apa maumu?”

“Mauku? Hanya ingin memperjelas yang sebelumnya pernah kusampaikan padamu,” 

“Pernah kukatakan, jauhi Kyuhyun Oppa! Tapi sepertinya kau malah mengabaikan peringatanku. Aku ingin menegaskan sekali lagi padamu, Direktur Yoon yang terhormat. Kyuhyun milikku!” 

“Aku tak suka, kau dekat - dekat dengan apa yang menjadi milikku. Yah.. Meski aku sendiri tau, kalian bertemu hanya sebatas kepentingan pekerjaan. Tetap aku tak menyukai itu. Sekarang kau bisa pilih, kau yang menjauhi Kyuhyun atau harus aku yang membuat..” 

“Cukup! Cukuupp!” Jeritku tak terkendali. 

“Aku sadar diri. Aku bukanlah siapa-siapa dia. Aku tau diri, aku tidak boleh mengharapkan apa pun darinya. Aku mengerti, dia adalah milikmu. Aku sadar akan semua hal itu. Aku tau. Kau tak perlu khawatir. Dengan sadar, aku tau dia membenciku. Dan bahkan hingga detik ini, mungkin ia masih membenciku. Seharusnya kau tak perlu takut akan hal itu,”

“Jika aku boleh memilih, aku lebih baik hidup diluar angkasa, jika memang itu bisa membuat kami tak bertemu lagi. Itu akan sangat baik untukku. Aku juga tak ingin selalu bertemu dengannya. Hatiku sakit setiap kali melihat wajahnya. Aku mencintainya, tapi dia membenciku. Kau tenang saja. Aku akan berusaha membuang semua perasaan ini.”

“Bagus kalau kau sadar, aku tak mesti repot-repot membuat kau menjauh darinya. Oh ya dan mengenai insiden kau terjebak dalam lift. Kyuhyun-ku yang menolongmu, benar? Kau bisa lihat, betapa baiknya kekasihku mau menolong orang dibencinya. Sepatutnya kau berterima kasih padanya. Jika kau mau, aku bisa sampaikan rasa terima kasihmu padanya?” 


***


Haera buru-buru menyeka bulir-bulir air mata yang menghiasi wajah cantiknya. Sesudah terdengar ketukan pintu dari luar ruangan. Tangannya kanannya meraih ballpoint. Lalu membuka dengan asal lembaran kertas diatas meja. Haera menunduk, berpura-pura terfokus pada tugas kantor agar dapat menyembunyikan wajah sembabnya.

“Direktur, ini sudah jam makan siang, kau ingin ikut makan siang bersama atau ingin kupesankan sesuatu?”

“Tidak perlu. Aku sedang tidak lapar. Kalian silahkan saja,” Balas Haera. Semakin menenggelamkan wajah. Tak ingin Hye Sung melihat wajahnya. “Direktur kau baik-baik saja?”

“Aku tidak apa-apa. Kau boleh keluar,” Dari mata indah itu, air mata berangsur-angsur melaju melewati pipi mulusnya. Di sudut matanya telah terbentuk sungai kecil yang terus mengeluarkan cairan bening. 

“Appo!” Haera meracau disela isak tangisnya. Cairan krystal seolah tengah berlomba-lomba saling mendahului melintas dipipi mulus itu. 'Sekali lagi. Aku akan berusaha! Kami adalah orang asing dan mungkin selamanya kami akan tetap menjadi orang asing.'




Author POV

Yoon Haera. Buru-buru meninggalkan ruang rapat seusainya pertemuan dengan Cho Corp kali ini. Haera sungguh melakukan apa yang dijanjikannya pada Ji Eun. Ia menjauh dari Kyuhyun. Ia kembali berusaha melupakan orang itu. Membuang segala bentuk perasaannya pada Kyuhyun. “Bagaimana keadaanmu?” Kyuhyun menahan langkah Haera. Melalui genggamannya pada lengan yeoja itu. “Lepas!” Tukasnya. Haera berusaha mengibaskan tangannya dari genggaman Kyuhyun. Kyuhyun buru-buru menahan tangan Haera –lagi—ketika Haera akan melangkah. “Lepaass!” Haera meronta. “Kumohon lepas! Aku tidak ingin membuat yeojachingumu salah sangka,” Desis Haera lirih. Lalu beranjak meninggalkan Kyuhyun. 'Yeojachingu?'

“Ji Eun! Kau!!” 

Kyuhyun dengan kasar menggedor pintu didepannya. “Song Ji Eun!” Teriaknya tak sabar. Pintu terbuka. Ekspresi terkejut ia tampilkan sesaat sebelum kembali memamerkan wajah datarnya. Ia tersenyum. “Apa Kau datang karena merindukanku?”

“Neo!! Apa yang telah kau katakan pada Haera?!” Ji Eun mengangkat sebelah alisnya. Ia malah berlagak tak mengerti ucapan Kyuhyun.

“Memangnya apa yang telah kukatakan? Aku hanya memberinya peringatan. Untuk menjauhi namjachingu-ku.”

“Song Ji Eun! Berhenti bersikap demikian! Satu hal yang perlu kau tau, biarpun ia menjauhiku. Itu tak akan membuatku menyerah. Sekalipun ia membenciku!”

“Jadi percuma saja! Aku mencintainya dan aku akan berusaha membuatnya menjadi milikku. Lagi!” Desis Kyuhyun. Ia mendesis setengah berbisik. “Tak akan Oppa! Aku tak membiarkan itu terjadi!” Balasnya. Sepeninggalan Kyuhyun.



@Cho Corp

Kyuhyun mengusap pelipisnya dengan kasar dan menjatuhkan diri pada kursi kerjanya. Ia mendesah kecil. Namja itu terlalu bingung memikirkan cara agar Song Ji Eun mau melepasnya dan mau menerima kenyataan bahwa saat ini hati Kyuhyun telah dimiliki oleh orang lain. Ji Eun belum bisa menerima, ia masih bertingkah seolah-olah Kyuhyun adalah miliknya. Sudah 6 tahun yeoja itu mengejar Kyuhyun terus-terusan tanpa henti. Song Ji Eun menutup rapat-rapat telinganya bertindak seakan dia orang tuli, yang tak bisa mendengar setiap kalimat Kyuhyun yang menjelaskan tentang hubungan mereka yang telah berakhir. Kyuhyun telah kehabisan akal untuk memperjelas hubungan mereka, ini sudah keratusan kali bahkan mungkin sudah keseribu kali Kyuhyun memperjelasnya tapi tetap saja yeoja itu tak sedikitpun merasa jera.


Haera menikmati makan siangnya tanpa nafsu seorang diri disebuah Restaurant tak jauh dari tempatnya bekerja. Biasanya, ia selalu makan siang di kantin kantor akan tetapi hari ini ia tidak tenang dengan suasana Taehan Group, terlebih lagi relasi perusahaannya masih berada disana. Dan saat ini ia sedang ingin sendiri. Haera menikmati makanannya dengan tak terlalu semangat. Banyak topik yang menjadi bahan pikirannya.

Dddrrtt..

Suara getar ponsel dari dalam tas Haera terdengar. Haera pun mencari ponsel didalam tas yang dipangkunya. Saat akan mengeluarkan ponsel, dompet miliknya ikut terangkat keluar hingga jatuh. Bola matanya menatap lantai putih tepatnya kearah dompet. Bertepatan dengan itu, sesosok bayangan bertubuh tinggi dilihat Haera dari bayangan yang terdapat pada lantai yang ia lihat. Setelah memungut dompet, Haera mengangkat kepala dan langsung mengarahkan manik hitamnya pada sosok asli dari bayangan itu. Yeoja itu terpaku sesaat. Entah sejak kapan namja yang berdiri didepan Haera sudah berada diposisinya.

“Boleh aku makan siang disini?”

“Silahkan, aku sudah selesai. Kau bisa makan disini,” Sahut Haera datar seraya bangkit dari duduknya. Bergegas, Kyuhyun meraih lengan Haera. “Jangan ganggu aku!” Desis Haera.

Seorang yeoja diluar restaurant melihat geram pemandangan yang dilihatnya melalui kaca tembus pandang di restaurant itu. Matanya melotot tajam memandangi Yoon Haera dan Kyuhyun. 
Hatinya kesal dan marah, entah sebab apa dan kepada siapa. Yang jelas, yeoja itu tak terima akan apa yang ia lihat. Ia tak rela melihat namja yang ia cintai menatap yeoja itu.

“Yoon Haera.. Kau?! Aku tak akan membiarkan siapapun memiliki Kyuhyun-ku kecuali aku..” Gumam yeoja itu sendiri. Tersirat amarah dan rasa tak terima pada ucapannya.


***

Suara mesin mobil itu membubung dengan deru nyaring. Melaju dengan kecepatan sangat tinggi. 
Spontan kedua mata Haera, dipejamkannya rapat-rapat. Ia tidak sempat lagi untuk menjerit. Yang dilakukan Haera, hanyalah pasrah. Membiarkan waktu yang bertindak atas tubuhnya. 


“Awaass!”

TBC..




Wrong [잘못했다] Part 2

1 komentar



Author              : Chindy Agryesti.

Facebook         : Chindy Agryyesti Horvejkul

Twitter              : @Chindy404

Blog                 : http://chindyhvk.blogspot.com/

Cast                 :
  • Cho Kyuhyun
  •  Bae Suzy


Genre              : AU!, Romance.

 Rating             : PG15

Length             : Chapter



Kesalahanku adalah mencintaimu. Namun berdampingan dengan itu, mencintaimu merupakan hal terindah dihidupku.

—Wrong


Part 2 Begin :




“Mian, mianhae..” Kedua bola mata Suzy beranjak menatap orang yang baru saja sukses membuat buku yang dipegangnya terjatuh keatas lantai putih.

“Neo..” Mulutnya berucap refleks.

“Kau? Bukankah kau yeoja yang hampir kutabrak beberapa hari lalu, benar?”

“Ye..” Balasnya enggan. Tubuhnya membungkuk guna meraih buku yang terjatuh tadi. Bersamaan dengan itu, tubuh orang yang menabraknya ikut bergerak membungkuk akan meraih juga buku dibawahnya.


Grep..

Kedua jemari manusia itu saling beradu memegangi buku bercover merah tua yang tergeletak diatas lantai. Kemudian pandangan mereka juga ikut beradu, saling menatap dalam-dalam, mengagumi manik hitam milik satu sama lain. Beberapa detik dengan keadaaan seperti itu, mereka seolah terbius oleh suasana romantis yang biasa tersaji di dalam drama-drama televisi. Hingga akhirnya Suzy yang lebih dulu terbangun dari kebungkamannya dan kemudian bersuara membuyarkan suasana hangat itu. 

“Eugg.. Chogi..” 

“Eoh...”

Setidaknya untuk kali ini, Kyuhyun benar-benar salah tingkah, bukan hanya sebatas kepura-puraan semata. Ada yang tidak benar didalam jantungnya. Sesuatu yang meletup-letup saat ia menatap mata indah Bae Suzy. Kyuhyun segera mengangkat tangannya yang berada diatas jemari Suzy.

“Mian..” 

“Gwaenchana,” 

Suzy terlebih dulu, bangkit menegakkan tubuh. Begitu pula dengan Kyuhyun.
“Dunia ini terasa begitu sempit. Ini ketiga kalinya kita bertemu. Tapi kita sama sekali belum kenal satu sama lain. Cho Kyuhyun imnida,” Tanpa ada yang meminta, Kyuhyun telah dulu memperkenalkan dirinya pada Suzy.

“Bae Suzy imnida,” Balas Suzy. 

“Kau sedang mencari buku?” 

“Ye..” 

“Mau kubantu?

“Tak us--”

“Buku apa yang kau cari?” 

'Orang ini senang sekali memotong kalimat orang...' Geram Suzy dalam hati.

“Aku hanya mencari beberapa buku mengenai akutansi untuk tugasku,” 

Oh.. Begitukah? Aku memiliki beberapa buku tentang akutansi. Jika kau ingin, kau boleh meminjamnya,”

“Jinjja?” Balas Suzy antusias.



***


“Hyun Ra-shi bisa kau datang ke ruanganku?”

Beberapa menit selanjutnya, orang yang tadi dihubungi Kyuhyun, telah tiba diruangan Presdir Cho Corp itu. 

“Ya Presdir, apa yang perlu kukerjakan?”

“Tolong, carikan aku beberapa buku mengenai akutansi! Pinta Kyuhyun.

“Ndeh?”

Jika biasanya, sang Presdir menitahkan untuk menyelesaikan laporan, memeriksa keuangan, dan lain sejenisnya. Lain halnya untuk kali ini, Presdir Cho Kyuhyun menitahkan ia untuk mencarikan beberapa buku tentang Akutansi. Siapa pun yang berada diposisi Hyun Ra pasti akan dilanda keheranan.

“Berapa banyak yang Anda butuhkan?”

Berapa pun. Aku minta kau harus dapat,”

“Algyeseumnida,” 



Kyuhyun duduk terdiam dikursi kerja seraya bersandar pada sandaran kursi. Pikirannya melayang entah kemana. Hampir 1 jam, ia telah berada diposisinya sekarang, duduk dan menanti kedatangan seseorang.



Tok tok tok..

“Masuk,” Titahnya. Seorang yeoja dengan kedua tangannya memapah beberapa tumpukkan buku cukup tebal memasuki ruangan Kyuhyun.

“Sajangnim ini buku yang kau pinta,” Senyuman simpul menghiasi wajah tampannya.

“Letakkan disitu,” Setelah itu, yeoja itu pamit dan berlalu dari hadapan Kyuhyun. Namja tersebut tertawa penuh arti menatap satu per satu buku dimeja kerjanya.

“Tak lama lagi,,” Desahnya sambil memejamkan mata.



@Suzy's home

“Eomma..” Suzy berseru. Seperti biasanya, memanggil sang Eomma.

“Wasseyo?”

“Heum..” Gumam yeoja bermarga Bae itu. 

“Kau pulang terlambat hari ini,” 

“Ne, hari ini Cafe sangat ramai,”

“Kau belum makan bukan? Cepat kau mandi setelah itu kita makan bersama,” Dengan patuhnya, Suzy mengiyakan perintah Eomma tercintanya dengan nada riang. 

Tapi sebelum ia melaksanakan apa yang diperintahkan sang Eomma. Suzy merogoh tas tangan miliknya dan mencari sesuatu dari dalam sana.

“Eomma igeo...” Kata Suzy sambil menyodorkan amplop putih pada Shin Hye Kyung, Eomma-nya.

“Mwoga (Apa itu)?”

“Gajiku bulan ini.”

“Kenapa kau berikan pada Eomma? Itu hasil kerja kerasmu, sudah seharusnya kau yang memakainya. Bukan Eomma,”

“Tapi aku juga ingin Eomma merasakan yang kuperoleh dari usahaku,”

“Tak usah. Kau pegang saja. Lagi pula bukankah kau bilang kau harus membeli beberapa buku baru,”

“Harusnya begitu, tapi tadi ada orang baik yang bersedia meminjamkan bukunya padaku,” 

“Benarkah? Bagus sekali itu,”

Sepintas, bayangan tentang namja tampan itu melintas dipikirannya. Dua kali sudah, namja itu menolong dirinya. Pertama, disaat ia ketinggalan Bus namja itu muncul menawarkan bantuannya. Yang kedua, lagi-lagi namja itu muncul tanpa diduga melalui suatu accident tabrakan didalam sebuah toko buku.
Khidari Ahjusshi. Mungkin seperti itulah sosok namja itu dimata Bae Suzy saat ini.


***


Suzy sesekali mengedarkan pandangan mengelilingi isi cafe. Mencari seseorang yang tengah dinantinya. Ia kembali melanjutkan pekerjaannya, mengelap salah satu meja cafe. Sekali lagi, ia mengelilingi cafe dengan kedua manik hitamnya ketika ia mendengar lonceng pintu berbunyi. Tapi salah. Itu bukanlah orang yang dinantinya. Sesaat ia menarik nafas dan menghembuskannya sehentak. Suzy mengangkat nampan yang terdapat gelas tak berisi, membawanya masuk ke dapur dan mulai beres-beres didalam sana. 

“Suji-ya.. Ada yang mencarimu.” Lapor Yoo Rin, salah seorang teman Suzy yang cukup dekat dengannya. Mata bulat Suzy melebar dengan segera. Senyum indah miliknya telah merekah menghiasi wajah cantik Suzy.
“Jinjja?” Dengan penuh semangat, Suzy berlari kecil meninggalkan dapur. Ia langsung menghampiri seorang namja yang duduk seorang diri disalah satu meja pengunjung.

“Cho Kyuhyun-shi?” Sapa sekaligus tanya Suzy. Kyuhyun menyambut yeoja itu dengan sebuah senyuman manis yang tersungging dibibirnya. Senyum yang pasti mampu membuat siapa saja yang melihatnya akan meleleh seperti yeoja manis bernama Bae Suzy tersebut. Beberapa detik ia terdiam seakan terhipnotis oleh senyuman menggoda milik Cho Kyuhyun.

“Kau melamun?” Tegur Kyuhyun.

“Eugg.. Aniyo.” Sanggahnya.

Kyuhyun tersenyum lagi. “Kau tak pandai berbohong,” Suzy menjadi salah tingkah, tertangkap jelas bahwa ia sedang berbohong. Parahnya lagi, namja didepannya tau bahwa ia memang tak pandai berbohong.

“Bisa kita duduk dulu? Apa aku harus meminta izin dulu sebelum meminjam pegawai di cafe ini?”

“A..aniyo. Tidak perlu,” Suzy lantas menempatkan diri, duduk diseberang Kyuhyun.

“Ini, buku yang kubilang,” Kyuhyun menggeser buku diatas meja mendekat pada Suzy. Suzy menatap tumbukan buku itu dengan raut gembira.

“Gomawo.” Kata Suzy bersemangat.


***


Suzy menjatuhkan tubuh disebuah kursi taman di kampus-nya, Kyunghee University. Seraya menanti Hae Rin, sahabatnya. Suzy memanfaatkan waktu, dengan membuka buku hasil pinjaman dari salah seorang pemuda tampan yang akhir-akhir ini sering sekali ditemuinya. Cho Kyuhyun. 
Suzy mulai membaca-baca halaman per halaman. Lama-kelamaan ia tenggelam dalam keasyikannya membaca buku tersebut dan tak menyadari waktu. 

“Apa kau sudah dengar? Jika acara akhir tahun kali ini, Kyunghee akan memanggil para lulusan-lulusan terbaik. Dan yang kudengar Cho Kyuhyun, Presdir Cho Corp merupakan salah satu lulusan terbaik Kyunghee. Dia akan ikut berpatisipasi dalam acara tahun ini.”

“Jeongmalyeo?”

Suzy yang sibuk dengan kegiatan membacanya, mulai terusik oleh kedua yeoja yang duduk tak jauh darinya. Mereka mengobrol dengan volume suara yang sukses membuat bising disekitar sana sekaligus sukses menginterupsi kegiatan Suzy. 

“Aaaa.. Aku tak menyangka akhirnya aku memiliki kesempatan untuk bertemu langsung dengannya.” Jerit salah satunya.

“Nado. Melihat secara langsung wajah tampan bak dewa Zeus itu. Aku tak sabar ingin cepat melihatnya. Cho Kyuhyun,”

“Mereka itu membicarakan orang seperti membicarakan dewa saja,” Kesal Suzy. Menutup bukunya dengan kasar hingga menimbulkan suara dentuman.

“Membayangkan aku dapat bertatap muka dengannya. Aaa.. Aku sudah gila karenanya,”
“Dia pasti mempunyai sihir yang membuatnya begitu mempesona.”

'Lama-lama disini aku bisa terkena gangguan telinga,' Desis Suzy dalam hati. Suzy memasukan buku yang dipegangnya kedalam tas. Ia bersiap bangkit meninggalkan kursi, namun ucapan dari para yeoja dibelakang Suzy berhasil menahan pergerakkan tubuhnya.

“Aaa.. Cho Kyuhyun-ku. Kurasa dia bukanlah manusia. Bagaimana bisa ada manusia setampan dirinya?”

Suzy tersadar akan satu hal yang sedang kedua yeoja itu bicarakan. Cho Kyuhyun, nama itu. Suzy sadar, ia mengenal nama manusia yang sedang dipuja-puja oleh kedua yeoja disana. Suzy mengenalnya, ia yakin. Bae Suzy kembali menduduki kursi. Ia termenung dan berpikir.

Khidari Ahjusshi? Suzy teringat akan sesosok namja yang akhir-akhir ini sering ditemuinya tanpa kesengajaan.

“Dunia ini terasa begitu sempit. Ini ketiga kalinya kita bertemu. Tapi kita sama sekali belum kenal satu sama lain. Cho Kyuhyun imnida,”

Bayangan saat sosok tampan itu memperkenalkan diri, menambah keyakinan Suzy. Ia sangat yakin, Khidari Ahjusshi-nya lah yang sekarang ini menjadi bahan obrolan bagi 2 yeoja disana.

Kau kuliah di Kyunghee juga? Aku salah satu mahasiswa lulusan Kyunghee,”

Kata-kata tersebut secara otomatis berputar dengan sendirinya dikepala Suzy. Saat itu, Suzy menerima bantuan namja tersebut dengan menerima tawaran diantar ke Kyunghee, bukankah saat itu dia sendiri yang mengatakan langsung bahwa ia merupakan lulusan Kyunghee University?

“Jadi.. Dia adalah seorang Presdir muda? Cho Corp..” Lirih Suzy.

Semua orang di Korea tentu tahu, bahkan mungkin anak TK sekalipun sudah pasti mengetahuinya. Apa itu Cho Corp. Ialah perusahaan terbesar di Korea yang memiliki hampir setengah dari isi negara itu. Mall - mall besar, Hotel mewah, produk tercanggih . itu semua hanya sebagian kecil dari apa yang dimiliki Cho Corp dinegara asalnya, Korea. Lalu bagaimana dengan yang diluar negeri? Sulit untuk menjabarkan betapa besar perusahaan milik keluarga Cho tersebut.


Tak sekalipun, Suzy berkhayal ingin bertemu apalagi menerima bantuan dari Presdir tampan yang digila-gilai seluruh yeoja di Korea tersebut. Tampan, kaya, pintar. Apa yang kurang dari seorang Cho Kyuhyun? Tak ada. Hingga mungkin, tak ada satu gadis pun dibumi Korea yang tak menyukainya. Semua gadis tentu bermimpi bisa menjadi cinderella bagi Cho Kyuhyun. Dapat memiliki pria tampan, dan hidup berkelimpahan harta. Setidaknya itulah konsenkuensi menjadi Cinderella bagi Kyuhyun. Mudah bukan?



Tapi semua itu tak berlaku bagi seorang yeoja polos nan cantik bernama Bae Suzy. Diawali dari pertemuan tak disengaja, hingga bantuan-bantuan kecil yang Kyuhyun berikan. Itu semua tidak sedikit pun pernah ada dalam khayalan maupun mimpinya. Karena didalam hidupnya, Suzy hanya memiliki satu impian. Sangat sederhana, ia hanya ingin membahagiakan satu-satunya orang yang sangat ia sayangi didunia ini. Shin Hye Kyung, sang Eomma. Hanya itu. Sehingga, apa yang diimpikan oleh para gadis-gadis diluar sana, sekali saja tak pernah terlintas dikepalanya. Bagi Suzy, hidup realistis. Itulah yang mesti dilakukannya. Ia tak ingin hidup bergantung kepada mimpi. Sebab menurutnya, manusia hidup sehingga manusia dapat bermimpi, lalu apa karena manusia bermimpi sehingga manusia bisa hidup? Tidak bukan?

“Hya! Hae Rin-ah kau kemana saja?” Suzy berdecak kesal pada yeoja sebaya yang sedari tadi ditunggu Suzy dan baru menampakkan wajahnya saat ini. 

“Ah mian. Tadi aku ada sedikit urusan,” Sahutnya. Mereka berjalan beriringan meninggalkan taman Kyunghee, tempat dimana Bae Suzy menunggu sahabatnya sejak tadi.

“Suji-ya, tidak biasanya kau mengajakku pergi. Biasanya jika aku mengajakmu, kau akan selalu menjawab dengan menggunakan alasan yang sama. Kau harus bekerja. Selalu seperti itu,” Sungut sahabat Suzy bernama lengkap Park Hae Rin tersebut. Suzy tersenyum. Ia baru sadar, jika selama ini ia selalu saja menolak ajakan-ajakan Hae Rin dengan alasan yang selalu sama. Ia harus bekerja. 

“Beberapa hari lagi Eomma ulang tahun. Aku ingin membelikan kado untuknya. Maka itu, hari ini aku mendapat izin kerja dan mengajakmu membelikan sesuatu untuk Eomma,”

“Kupikir akan sangat bagus kalau kita bisa sering  jalan seperti ini. Anggap saja sebagai hiburan. Manusia itu butuh refreshing. Memangnya kau tidak penat dengan keseharianmu didalam Cafe saja?” 

“Ye. Ye arra. Hae Rin-shi,” Ledek Suzy.

“Aishh kau ini! Kajja..” Sesampainya ditempat parkir, kedua yeoja cantik tersebut masuk kedalam mobil milik Hae Rin. Dan mulai melajukan mobil tersebut. 


“Neo arra? (Kau tau?)” Hae Rin bertanya tiba-tiba pada Suzy. Suzy yang tak mengerti hanya mengerutkan dahi.

“Mwonde?”

“Acara akhir tahun ini kudengar akan ada Presdir Cho Corp berpartisipasi dalam acara itu.”

“Ye. Aku sudah mendengarnya tadi. Memangnya ada apa dengan Prresdir Cho Corp itu? Mengapa banyak sekali orang yang membicarakannya.” 

“Astaga! Suji-ya, kau tidak sedang hidup dijaman Joseon kan?” Dahi Suzy semakin mengkerut bahkan menautkan kedua belah alisnya, tanda ia sungguh tak mengerti maksud pertanyaan Hae Rin.

“Ada apa denganku?”

“Seingatku di rumahmu ada televisi kan? Kau memiliki ponsel yang bisa mengakses internet bukan? Kau tidak tahu Presdir tampan itu?”

“Aku tahu, Presdir Cho Corp itu bernama Cho Kyuhyun. Ia merupakan salah satu lulusan terbaik di Kyunghee,” Tutur Suzy sekenanya. Berhubung memorinya tidak begitu baik dalam hal mengingat, ia hanya menyebutkan sekenanya apa yang ia ketahui tentang namja tampan yang ia sendiri bingung, mengapa begitu banyak orang yang membicarakannya.

”Nah itu kau tau,”

“Aku memang tau mengenai itu. Tapi yang aku tak mengerti, mengapa banyak sekali orang yang membicarakannya bahkan memuji-mujinya seolah ia adalah dewa,” Ungkap Suzy dengan wajah polosnya.

“Matamu masih normal bukan? Tak ada yang salah dengan matamu kan?”

“Hya! Kau mau menyebut jika mataku sudah tak normal, begitu?” Sewot Suzy. Mobil yang Hae Rin kendarai tengah terhenti, karena rambu lalu lintas berada diwarna merah. Kesempatan bagi Hae Rin untuk meraih sesuatu dari kursi belakang.

“Kau bisa lihat, betapa tampannya wajah itu.” Hae Rin berseru. Ia menyerahkan sebuah majalah yang diambilnya tadi dikursi belakang. Suzy dapat melihat apa yang dimaksud Hae Rin. Wajah tampan  yang sedang dijadikan bahan pembicaraan bagi mereka terletak dihalaman awal sebagai cover dari majalah tersebut.

“Dan bisa kau bayangkan sendiri betapa banyak kekayaan yang ia miliki.”

“Ye.. Ye.. Arra. Arraseo,” Balas Suzy menyerah. 


***


“Apa ada yang info terbaru yang kau ketahui tentangnya?” 

“Ye Presdir. Saya baru mengetahuinya, wanita itu memiliki sebuah toko roti di kawasan Apgujeong  yang baru dibukanya sekitar 3 bulan lalu,” Lapor orang itu pada Kyuhyun. 

“Baiklah. Berikan aku alamatnya,” Titahnya. Namja bernotabete Assistant-nya itu keluar dari ruangan Kyuhyun. Sekeluarnya Lee Seung Hyun. Kyuhyun termenung dikursi kerjanya.

3 bulan lalu? Berulang kali, batinnya mengulang kalimat tersebut, mengingat sesuatu yang tak seharusnya ia lupakan. Hingga, bayangan mengenai peristiwa naas yang dialami kedua orang tuanya terlintas dalam memori Kyuhyun. Ia ingat. 3 bulan lalu. Itulah waktu dimana Appa dan Eomma-nya terlibat pertengkaran hebat yang disebabkan oleh seorang yeoja. Potongan-potongan kalimat yang sempat didengar Kyuhyun ikut memenuhi pikirannya.

Yeoja tadi siang yang baru kau berikan uang. Apa dia itu istrimu yang tak kuketahui?”

Jadi benar? 3 bulan lalu. Tepat setelah Appa memberikan uang, itulah awal dari pertengkaran orang tua
ku  dan sekarang sepertinya kau telah mempergunakan uang itu dengan amat sangat baik. Kau yeoja yang sangat pintar ternyata. Batin Kyuhyun.

***


Kyuhyun memarkirkan mobil hitam mewahnya disisi jalan. Tepat didepan sebuah toko roti. Dengan kaca mata hitam tertengger manis, menutupi manik hitam tajam milik Kyuhyun. Ia melangkah dengan angkuh menuju toko roti disana.

“Eoseo oseyo..” Seorang wanita berumur hampir mendekati setengah abad menyambutnya dengan ramah.

“Apa yang kau inginkan?”

“Aku ingin dua roti coklat,” Balas Kyuhyun asal. Ia kemari bukan karena sekedar untuk membeli roti, melainkan ia sangat tertarik oleh pemilik dari toko ini. Hingga mampu mengundang seorang Presdir Cho Kyuhyun untuk menyinggahi tempat yang sebenarnya bukanlah levelnya.

“Ini pesanan tuan,” Dibalik kaca mata hitam, Kyuhyun menatapi yeoja itu dengan intens dan pandangan menusuk. Akhirnya, Kyuhyun dapat berhadapan langsung dengan wanita yang melatarbelakangi kematian orang tuanya. Kyuhyun menyerahkan satu lembar uang dari dompetnya dengan nilai yang sama sekali tak cocok digunakan untuk membayar harga dua buah roti. Yeoja bernama Hye Kyung itu terkejut, dengan nilai yang tertera diselembar uang kertas tersebut, memiliki angka 0 berjumlah 6 dibelakangnya.

“Apa tidak ada uang kecil?”

“Tak ada.”

“Kami tak memiliki uang yang cukup untuk mengembalikan ini,”

“Tak apa. Kau bisa ambil kembaliannya,” Ujar Kyuhyun dengan enteng. Ia langsung berlalu meninggalkan wanita setengah baya yang tampak tercengang oleh pernyataan Kyuhyun.




“Menurutmu apa yang harus kubelikan untuk Eomma?” Keluh Suzy pada sahabatnya. 

“Apa yang disukai Eomma-mu?” Balas Hae Rin tanpa melirik, apa lagi menoleh pada orang yang sedang diajaknya bicara. Mata Hae Rin sibuk berkeliaran memandangi isi toko sepatu yang memajang beberapa high heels mewah keluaran terbaru. Ia memandang high heels itu dengan pandangan seolah ingin melahap benda keperluan para wanita tersebut. Suzy mendengus kesal. Niatnya, ia yang meminta ditemani Hae Rin tapi keadaan saat ini malah sebaliknya. Suzy seperti ekor Hae Rin yang terpaksa mengikuti kemana langkah kaki Hae Rin untuk memenuhi nafsunya akan benda-benda bermerk. Park Hae Rin, wanita mall yang rela absent dari kampus untuk mendapat barang-barang incarannya. Keluarga Hae Rin termasuk golongan keluarga berada, tak ayal jika Hae Rin mencintai dengan sangat barang-barang ekspor bermerk. Berbeda dengan Bae Suzy, ia hanya seorang gadis sederhana yang tampil apa adanya. Tapi bukan berarti Suzy tak menyukai barang-barang mewah, sama halnya dengan para yeoja lain, Suzy juga menyukai semua itu. Tapi keadaan tak mendukungnya bisa melakukan apa yang seperti Hae Rin lakukan. Suzy sadar diri, hidupnya tak seberuntung Hae Rin. Ia hanya putri dari seorang singleparent. Bukan seperti Hae Rin yang merupakan anak dari seorang Direktur diperusahaan besar. Dapat bersahabat dengan Hae Rin saja, Suzy sangat mensyukuri hal itu. Hidup serba mewah tapi itu tak membuat Park Hae Rin menjadi orang pemilih dalam berteman. Ia akan berteman dengan siapa saja yang bisa membuatnya merasa nyaman tanpa melihat bagaimana latar belakang orang itu. Terbukti dengan persahabatan yang ia jalin dengan Suzy. 

“Hae Rin-ah kupikir kita harus berpencar,” Dengus Suzy sebal.

“Hya Suji-ya! Kau akan kemana?” Tahan Hae Rin. Yeoja itu tak suka sendirian.

“Aku akan berkeliling mencari sesuatu untuk Eomma.” Suzy meninggalkan Hae Rin ditoko sepatu dan ia berkeliling mencari sesuatu yang sekiranya bisa Suzy hadiahkan kepada sang Eomma sebagai kado ulang tahun. Seorang diri Suzy menyelusuri mall besar ini, meski ia sama seperti Hae Rin, tak suka sendirian. Tapi mau bagaimana lagi? Kedua yeoja itu memiliki tujuan berbeda didalam mall sana. Mengikuti rasa tertariknya, lantas kaki Suzy berhenti tanpa diperintah disebuah toko pakaian. Dari kaca bening, Suzy melihat sebuah blazer dengan model jas, melekat pada tubuh boneka manikin. Tanpa berlama-lama berpikir, Suzy masuk kedalam toko yang langsung disambut ramah oleh pelayan toko.

“Apa yang bisa saya bantu?” Sambut yeoja berseragam tersebut.

“Boleh aku lihat blazer coklat itu,” Tunjuk Suzy. Dengan senang hati, pelayan itu meninggalkan Suzy sejenak untuk mengambil selembar pakaian yang diminta Suzy.

“Ini Nona,” Suzy meraih blazer tersebut, dan memeriksanya seperkian detik.

“Aku ambil ini.” Putus Suzy.

“Nona bisa membayarnya dikasir,” Pelayan itu berlalu, guna membungkuskan benda belian Suzy tersebut. Dan Suzy, yeoja itu menuju kasir untuk melakukan pembayaran. Selesai dengan urusan membelikan Eomma-nya hadiah, Suzy berjalan pelan dengan pandangan menyapu isi mall mencari sosok Hae Rin. Suzy memutuskan untuk menghubungi Hae Rin bertanya keberadaannya sekarang.

“Hae Rin-ah neo eoddiya?” Pekik Suzy pada sambungan teleponnya.

“Suji-ya mian aku meninggalkanmu. Aku harus menjemput Ye Rin, keponakanku disekolahnya. Aku lupa, aku telah berjanji untuk menjemputnya. Mian Suji-ya?”

“Heum. Tak apa,”

“Sekali lagi, mian ne?”

“Hm. Tenang saja. Kau berlebihan,” Ejek Suzy. Sibuk dengan pembicaraan bersama Hae Rin melalui ponsel, menyebabkan Suzy tak fokus pada sekitarnya.


Brukk.
.

Tiba-tiba dirasakan tubuhnya menabrak sesuatu. Bertepatan dengan berakhirnya obrolan Suzy dengan Hae Rin, Suzy menatap orang yang barusan ditabraknya. Ketika sepasang bola mata milik Suzy dan milik orang didepan yeoja itu beradu, mulut keduanya terbuka mengucapkan satu kata yang sama persis.

“Neo?” Sambil serentak saling menunjuk satu sama lain.

“Sebegitu sempitkah dunia ini?” Cho Kyuhyun bersenda gurau. Suzy menetralkan ekspresinya, melalui senyuman yang tercipta diwajahnya.

“Sepertinya begitu,” Suzy membalas sekenanya. Yeoja itu menatap lurus ke belakang namja tersebut. Kedua matanya melebar. Kaget dan terpengarah luar biasa. Dibelakang Cho Kyuhyun sana, tubuh-tubuh terbalut oleh jas hitam dengan rapi. Berjajar membentuk barisan, semua tepat berdiri dibelakang Kyuhyun. Mirip sebuah pasukan yang tengah mengawal seorang Presiden. Kyuhyun menyadari perubahan ekspresi dari wajah yeoja didepannya. Ia berbalik. Mengikuti pandangan Suzy.

“Kalian lanjutkan saja,” Titah Kyuhyun.

“Baik Presdir,” Balas Seung Hyun dengan nada sigap. Orang-orang dalam barisan tersebut membungkuk sekilas pada Presdir-nya.

Suzy menatap segerombolan orang itu takjub. Lebih takjub lagi pada namja dihadapannya kini. 

“Tak kusangka dari banyaknya yeoja di Korea selatan, selalu kau yang kutemui. Sejauh ini dari semua insiden yang kualami pasti berhubungan dengan kau,” 

“Kupikir kau pasti merasa bosan, geuchi?” 

“Aniyo. Bukan seperti itu. Geunyang... Ah tak usah dibahas. Kau akan kemana?”

“Tadinya aku ingin mencari temanku tapi ternyata ia sedang ada urusan,”

“Jadi.. Kau sendiri?”

“Ya seperti itu,”

“Mau kutemani? Setidaknya kau memiliki teman bicara,” Kata Kyuhyun menawarkan diri.

“Tapi sepertinya kau sedang sibuk,”

“Tidak. Sama sekali tidak. Aku kesini hanya untuk jalan-jalan saja,”

Lantas kedua manusia itu mulai berjalan santai secara beriringan mengelilingi mall yang ternyata merupakan salah satu pusat perbelanjaan terbesar milik Cho Corp. dan saat ini, namja berjas hitam mahal itu bersama dengan para bawahannya sedang mengontrol kondisi disana. 

“Apa yang sedang kau lakukan disini?” Tanya Kyuhyun ingin tau.

“Aku mencari sesuatu untuk Eomma-ku.” Mendengar kata Eomma-ku dari bibir Suzy, Kyuhyun jelas mengerti kemana arah kata itu menuju. Wanita yang amat dibenci Kyuhyun. Shin Hye Kyung. Dialah yang dimaksud Suzy.

“Kyuhyun-shi kau melamun?” Kyuhyun buru-buru merubah raut ekspresinya seperti biasa. Tenang dan dingin.

“Aniyo, hanya saja aku sedang berpikir.”

“Kalau begitu aku pasti mengganggumu. Mian,” Suzy melangkah lebar dan cepat, berniat berjalan mendahului Cho Kyuhyun. Suzy pikir, ia pasti hanya akan mengganggu ketenangan Presdir tertampan di Korea tersebut.

“Ani,” Sanggah Kyuhyun. Tanpa ia sadari, tangannya sudah tertengger di lengan Suzy guna menahan kepergian yeoja manis itu.

“Ah mian,” Kata Kyuhyun salah tingkah. Ia buru-buru melepaskan skinship diantara mereka. Suzy tersenyum simpul.

“Gwaenchana.” 



Terlarut dalam obrolan. Kedua manusia tampan dan cantik itu terus menghaturkan langkah. Tiba mereka melewati sebuah toko aksessoris. Seorang pramuniaga cantik menyapa mereka.

“Mari mampir ke toko kami,” Kyuhyun menoleh pada Suzy.

“Kau ingin melihat-lihat?” Suzy belum menjawab. Dan Tanpa berucap apa-apa lagi, Kyuhyun membelokkan tubuh, masuk ke dalam toko. Suzy hanya menuruti langkah kakinya mengikuti jejak langkah Kyuhyun. Sebagaimana biasanya toko Aksessoris. Didalam toko ini hanya berisi pernak-pernik kebutuhan wanita. Seperti penjepit rambut, boneka, bando, kalung, cincin dan lain sebagainya. Melihat namja memasuki toko ini, sukses membuat para yeoja pengunjung toko, melemparkan tatapan iri pada yeoja disebelah Kyuhyun. Pasalnya, mereka terlihat seperti sepasang kekasih. Dan sang namja bersedia menemani yeoja-nya untuk sekedar mencari aksessoris. Suzy risih akan tatapan orang-orang. Sadar akan hal tersebut, Kyuhyun meraih tangan Suzy dan menariknya ke bagian toko yang agak sepi. Tepat dibagian boneka. Terpampang berbagai model boneka-boneka lucu dan manis. Suzy meraih satu boneka teddy bear berwarna putih salju. Ia menatap boneka berukuran sedang itu dengan tatapan mengingini.

“Kau akan membeli boneka itu?” Tanya Kyuhyun. Suzy melihat harga yang tertera pada boneka, ia langsung meletakkannya kembali.

“Aniyo. Hanya melihatnya saja,” Suzy menyangkal lalu berjalan meninggalkan boneka yang sebenarnya ingin ia miliki. Dalam hati kecilnya, ia berkeinginan memiliki boneka lucu tersebut. Tapi ia tak bisa. Harga boneka itu tidak sesuai dengan kehidupannya. Kyuhyun yang dalam diam mengamati gerakan yeoja itu, sangat jelas, ia tau keinginan Suzy. Namja itu tersenyum, ia hanya berusaha memanfaatkan keadaan. 


***


“Presdir, kau ingin langsung kembali ke kantor?” Kyuhyun menghentikan langkah lalu berbalik menatap lurus ke Assistant-nya, Lee Seung Hyun.

“Apa yang lainnya sudah kembali ke kantor?” Tanya balik Kyuhyun.

“Sudah Presdir. Apa kau ingin langsung kembali?”

“Ani. Aku ada sedikit urusan disini. Kau temani aku ke suatu tempat,” Pintu otomatis didepan Kyuhyun telah terbuka. Namun sayangnya Presdir itu malah berbalik masuk kembali kedalam Mall. Lee Seung Hyun, namja itu berjalan mengekor sang Presdir dengan dahi berkerut. Membawa segenap tanda tanyanya pada Kyuhyun. 
Lee Seung Hyun. Kedua alisnya saling bertaut. Dan ia berulang kali menerjapkan mata meyakinkan diri bahwa ia tak salah. Toko Aksessoris. Presdir Cho Corp tersebut mengajaknya ke sebuah toko aksesoris.

Presdir, apa kita tak salah tempat?” Sungutnya.

“Ani.” Jawaban Kyuhyun semakin memperbesar tanda tanya dikepalanya. Seung Hyun memiliki ingatan yang bagus dan ia ingat betul selama ia bekerja sebagai Assistan sekaligus menjadi sahabat Kyuhyun. Kyuhyun belum pernah membahas tentang yeoja kepadanya. Kyuhyun belum memiliki yeojachingu diumurnya yang sudah lebih seperempat abad. Ia jelas tahu itu. Semua kisah hidup Kyuhyun pun dengan jelas ia mengetahui sedetail-detailnya.

“Apa kau sudah memiliki yeoja chingu?” Tebak Seung Hyun.

“Belum. Masih dalam proses,” Kyuhyun menjawab dengan begitu santai. Kyuhyun berjalan didepan Seung Hyun memasuki toko tempat yang tadi telah ia sambangi bersama Suzy.

“Untuk apa kita disini?” Tanya Seung Hyun lagi.

“Membeli sesuatu,” Jawab Kyuhyun masih dengan nada santainya. Ia memperbesar langkah langsung menuju tempat boneka yang diinginkan Suzy berada. Kyuhyun meraih boneka teddy bear tersebut dibumbui oleh senyuman miring dibibirnya.


Tak ingin berlama-lama lagi, Kyuhyun mengayunkan kaki menuju tempat pembayaran. Tapi langkah Kyuhyun kembali terhenti ketika sudut matanya menangkap sebuah benda kecil yang biasa digenakan para yeoja. Penjepit rambut yang sebelumnya sempat dipegang Suzy. Ia langsung memindahkan benda itu kedalam genggamannya tanpa berpikir lama. Senyuman puas tercipta, menghiasi wajah tampannya.




TBC..



Untuk tambahan aja. Mungkin ada yang bingung ya apa itu Khidari Ahjusshi. Aku hanya ingin memperjelas. Khidari Ahjusshi bahasa inggrisnya Daddy Long Legs atau dalam bahasa Indonesianya, Paman Berkaki Panjang.
DiKorea terdapat ungkapan atau sebutan Khidari Ahjusshi, dan sebutan itu ditujukan pada seseorang yang suka menolong atau kepada orang baik yang baik hati. Masih ingat Drama City Hunter? Kim Nana (Park Min Young) mempunyai Khidari Ahjusshi yang ternyata adalah Jaksa Kim. Jaksa Kim suka membantu Nana meski Nana sendiri tak mengetahui langsung siapa itu Khidari Ahjusshi-nya. Dan untuk sebutan Khidari Ahjusshi, meski mengandung embel-embel Ahjusshi (Paman atau namja yang lebih tua) tapi sebutan itu berlaku tidak hanya untuk orang yang lebih tua. Intinya Khidari Ahjusshi itu adalah orang baik, tidak peduli muda ataupun tua. Ah satu lagi aku rekomendasikan lagu dari Baek Ah Yeon - Daddy Long Legs (OST Chengdamdong Alice) itu enak bgt lagunya. Lagunya berkisar tentang Khidari Ahjusshi seperti pembahasanku ini. Recomemded bgt buat kalian yg suka lagu ballad.

 

Chindy Agryesti Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting