Mianhae, Gomawo, Saranghae Part 7



Author              : Chindy Agryesti.

Facebook         : Chindy Agryyesti Horvejkul

Twitter            : @Chindy404 


Cast                 : 
   
  • Cho Kyuhyun
  •   Yoon Haera


Genre              : AU!, Romance, Little Hurt.

Rating 
            : PG15

Length             : Chapter


Anneyong readers...
Kembali dengan saya di part 7 ini.
Sebelumnya gomawo buat readers yang selalu setia menunggu ff ini.


Recommended song :
. 2AM – I Wonder If you Hurt Like Me ‘atau’ S4 – Mungkin.
. Suzy – I Still Love You.
. Lee Jung – Sad Love


Story beggin.

=======================================================================

Happy reading.


Mencintaimu adalah hal terindah terindah dalam hidupku, meskipun itu menyakitkan. Namun selamanya akan tetap seperti itu. Saranghae Cho Kyuhyun.
(Haera Quotes)



Cinta itu datang dengan sendirinya, memenuhi hati dan pikiranku. Membuatku menjadi namja paling bodoh yang telah menyia-nyiakan cinta mu yang begitu tulus.
(Kyuhyun Quotes)




Author POV

Hari semakin mendekati tanggal pernikahan Yoon Ji Hoon dan Han Soo Yeon. Setiap harinya mereka disibukkan dengan semua persiapan pernikahan. Tidak hanya Ji Hoon dan Soo Yeon yang dilanda kesibukan, namun seluruh anggota keluarga Yoon ikut merasakan kesibukan tersebut termasuk Yoon Haera. Ia ikut membantu Soo Yeon mengurusi segala keperluan pernikahan karena Yoon Ji Hoon yang tetap sibuk mengurusi perusahaan.

“Hufftt.. Sungguh melelahkan hari ini!” Dengus Haera menghembuskan nafasnya. Kemudia ia menyandarkan punggungnya pada sandaran tempat tidur.

“Kau juga pasti ikut lelah, ne?” Gumamnya sambil mengelus perutnya.

“Aegi, kau tahu? Eomma sangat iri pada semua orang. Semua orang bisa merasakan bagaimana bahagianya berdirinya diatas altar kemudian saling mengikat janji didepan orang banyak. Sedangkan eomma? Eomma hanya bisa menjadi penonton atas kebahagiaan orang lain. Tanpa dapat eomma sendiri yang merasakannya.” Kata Haera mengandung makna yang dalam atas kesedihannya.

“Aegi, jika kau sudah besar nanti. Berjanjilah pada eomma. Kau tidak akan pernah menanyakan siapa appamu, karena kau hanya anak eomma. Arraseo?”




Kyuhyun POV

‘Akankah aku bertemu dengannya?’ Tanyaku dalam hati bersiap menuju ke pernikahan Ji Hoon hyung . Entah mengapa aku sangat berharap itu akan menjadi kenyataan. Aku sangat penasaran dengan keadaannya.
Kuraih ponselku yang berdering dan menempatkannya ditelingaku.

“Oppa, kita berangkat bersama, ne?” Pinta Shin Ji Hyun.

“Baiklah. Kujemput nanti.” Kataku datar mengakhiri panggilan. Acara akan dimulai pukul 10.00 AM. Aku masih memiliki waktu satu jam untuk tiba disana. Aku men-starter mobil lalu melajukan mobil kesayanganku dengan kecepatan sedang. Seperti janjiku, aku menjemput Ji Hyun terlebih dahulu.

Setibanya ditempat pernikahan, tempat ini sudah cukup ramai dipadati oleh para tamu undangan. Shin Ji Hyun menggandeng lenganku. Kami berjalan menembus satu per satu banyaknya tamu disana. Aku dan Ji Hyun langsung memilih tempat duduk. Kami duduk dikursi belakang karena Kursi bagian depan yang sudah penuh terisi. Aku sulit menemukan para hyung-hyung ku karena banyaknya tamu yang terus berdatangan. Mata
ini terus menjelajahi ruangan luas ini. Selain aku mencari para hyungku, ada satu orang yang sangat kuharapkan aku bisa melihatnya, untuk mengurangi perasaan aneh yang hinggap dihatiku. Namun tak kutemukan orang itu.




Author POV

Flashback

“Haera-ya ppalli chagi.” Panggil Nyonya Yoon menitahkan Haera agar lebih cepat karena mereka akan segera berangkat menuju tempat pernikahan, disalah satu hotel berbintang di Seoul.

“Kau sangat cantik Haera-ya..” Puji Tuan Yoon pada putrinya melihat penampilan Haera yang sangat cantik.

“Appa baru menyadari hal itu?” Balas Haera sedikit sinis mencoba menggoda sang appa.

“Hhaha~ kau ini selalu bisa membuat appa tertawa.” Haera terdiam. Lau mereka mulai berangkat ke Hotel.

Tidak butuh waktu lama untuk mereka tiba ditempat resepsi. Kini semuanya meninggalkan mobil dan langsung memasuki ke gedung hotel untuk mempersiapkan segalanya lebih detail.

“Haera-ya, neo neomu yeppeo nae saengi (Haera-ya, kau sangat cantik adikku).” Kata satu suara di belakang Haera ialah Yoon Ji Hoon, sang oppa. Haera membalikan tubuhnya dan tersenyum.

Gaun berwarna soft pink, rambut indah terurai dengan tatanan yang sangat rapi dan make-up tipis yang menempel di wajahnya. Cantik, manis, dan anggun itulah kesan yang terpancar saat melihat Yoon Haera saat ini. Ia tidak kalah cantik dari mempelai yeoja yang menjadi ratu hari ini. Haera telah mengambil tempat duduk dibagian depan, sebelum akhirnya tempat ini dipenuhi tamu.

Flashback end


Skipp >>


Kini Yoon Ji Hoon dan Han Soo Yeon telah resmi sebagai sepasang suami istri. Mempunyai keluarga baru, tanggung jawab baru. Dan kini, keluarga Yoon bertambah satu, Yoon Soo Yeon.

“Chukae oppa, eonni..” Kata Haera memberikan selamat pada kedua pasangan baru itu,

“Gomawo Haera-ya.. kau juga harus cepat-cepat menyusul kami, ne?”




Haera POV

“Gomawo Haera-ya.. kau juga harus cepat-cepat menyusul kami, ne?” Aku terdiam mendengar kata – kata Soo Yeon eonni.

‘Siapa yang mau menikahi yeoja sepertiku?’ dalam hati aku menangis walau kini senyum menghiasi wajahku,

“Ji Hoon-ah...” seru satu suara dari belakangku. Kami bertiga menengok kearah sumber suara dan kudapati namja-namja itu berjalan menuju kearah kami.

“Chukae Ji Hoon-ah, Soo Yeon-ah..” Kata salah satu dari mereka memberikan ucapan selamat.

“Ne, gomawo Siwon-ah.”

“Oppa, aku ingin bertemu dengan teman-temanku dulu, ne?” Seru Soo Yeon eonni.

“Ige nuguseyo?” Tanya satu namja tampan yang kuketahui bernama Yesung.

“Oh ini adikku, Yoon Haera. Kalian lupa? Haera-ya kau masih ingat mereka?”

“Aigoo~ kau bahkan lebih cantik dari pada yang kubayangkan.” Puji seseorang yang bernama Eunhyuk. Ia mengulurkan tangannya.

“Yoon Haera imnida.” Ku perkenalkan diriku.

“Lee Hyuk Jae imnida, tapi kau bisa panggil aku Eunhyuk.” Balasnya masih menggenggam jemariku.

“Hya~ Hya~ lepaskan tangan adikku.” Ji Hoon oppa melepaskan tautan tangan kami. Aku tersenyum kecil.

“Oh! Itu dia! Uri presdir Cho Kyuhyun.” Senyumku lenyap seketika mendengar nama itu. Tubuhku menegang.

“Ternyata kalian disini.”

Suara itu? Suara yang tidak ingin kudengar lagi dari pemiliknya. Suara yang sangat ingin kulupakan dihidup ini. Tubuhku kaku. Tubuhku masih memunggungi orang yang baru saja bergabung dengan kami. Aku tidak ingin melihatnya! Sungguh!
Rasa sakit kini telah menyelimuti perasaanku. Dan setegar mungkin aku berusaha mencegah air mata ini agar tidak jatuh.

“O! Kalian datang bersama?”

“Ne. Ji Hoon oppa chukaeyo. Semoga kalian bahagia.” Suara yeoja itu membuat tubuhku semakin lemas. Aku tidak yakin bisa berdiri lebih lama lagi.

“Dimana Soo Yeon eonni?” Tanya yeoja itu seakan tak menghiraukan keberadaanku.

“Dia sedang bersama dengan teman-temannya.” Tunjuk Ji Hoon oppa kearah Soo Yeon eonni.

“Ji Hoon oppa, igeo.. nuguseyo?”

“Ah! Aku lupa memperkenalkannya. Dia adikku, Yoon Haera.” Oppa menyuruhku membalikkan tubuhku. Akankah ku Sanggup melihatnya berdampingan dengan yeoja lain?

Ku pasang raut wajah ini senormal mungkin sebelum aku membalikkan tubuh kaku ini. Wae? Kenapa kau terkejut saat melihatku Cho Kyuhyun? Kau takut aku akan mengacaukan hubunganmu dengan yeoja itu? Tenang saja. Aku tidak mungkin melakukan itu. Aku cukup sadar diri Cho Kyuhyun!




Kyuhyun POV

“Ah aku lupa memperkenalkannya. Ini adikku, Yoon Haera.”

Yoon Haera? Benarkah ini? Aku tidak sedang bermimpi kan? Sepertinya tuhan mendengar permohonanku! Aku benar-benar dipertemukan dengannya kembali. Yeoja itu? Yeoja yan telah kuhancurkan hidupnya kini benar-benar ada didepan mataku!

“Haera-ya.. Kau pasti sudah kenal kan dengan dia, presdir Cho Kyuhyun?” Kulihat ia hanya diam dan matanya tidak pernah menatap kearahku.

“Dan ini yeojachingu sekaligus calon istri-nya, Shin Ji Hyun.” Lanjut Ji Hoon memperkenalkan aku dan beralih memperkenalkan Ji Hyun.

“Anneyonghaseyo.. Yoon Haera imnida..” Katanya dengan nada tertahan.

“Ne, anneyong haseyo. Shin Ji Hyun imnida.” Sahut Ji Hyun kembali memperkenalkan dirinya.

“Oh! Bukankah kau itu salah satu karyawan di kantor Kyuhyun oppa?” Dengan rasa penasarannya Ji Hyun langsung menanyakan hal itu.

“Ne, kau benar Ji Hyun-ah.. adikku memang pernah bekerja di kantor Kyuhyun.” Bukan Haera yang menjawab melainkan oppa-nya yang langsung membenarkan hal itu. Sedangkan yeoja itu? Ia tak pernah sekali pun menatap kearahku.

“Ah! Pantas saja dia sudah asing bagiku. Yasudah, aku permisi aku ingin menyusul Soo Yeon eonni kesana dulu ne, oppadeul...”




Haera POV

Aku terus menjaga pandanganku agar tidak menatapnya. Aku tidak ingin menatapnya! Tidak ingin! Aku tidak sanggup untuk melihatnya, aku takut! Semua pertahanan diri yang telah kubangun runtuh begitu saja dalam sekejap waktu. Air mata telah berkumpul dibalik mataku. Aku tidak sanggup berhadapan dengannya lebih lama lagi. Terlalu sakit hatiku melihat orang itu!

‘Aegi ketahuilah! orang yang saat ini berhadapan dengan eomma ialah appa-mu. Kelak, jangan pernah kau menanyakan tentang orang ini dimasa depan ne?’ batinku.

“Oppa, permisi aku ingin ke tempat Eomma.” Ucapku mengarang agar aku dapat terbebas dari situasi yang menakutkan ini bagiku. Sesegera mungkin aku melangkah meninggalkan sekumpulan namja-namja itu. Aku berjalan cepat tanpa memperhatikan disekitarku. Tanpa sengaja bahuku menabrak dengan orang lain.

“Mianhae, jeongmal mianhae.” Ujarku dengan nada lirih pada orang itu.

“Haera-ya..” Aku mengarahkan bola mataku tepat kearah orang yang baru saja kutabrak.

“Donghae-ya..” Seruku masih dengan nada lirih. Donghae memelukku. Tubuhku kaku. Aku masih tetap membeku tanpa ada sedikitpun pergerakan dari tubuhku. Sebesar inikah efek yang kau berikan Cho Kyuhyun?

“Aishh! Kenapa bertemu denganku, kau malah menjadi diam seperti ini.”

“Mian. Aku sedang ingin sendiri dulu.” Aku meninggalkan Donghae yang tampak bingung dengan sikapku, namun tak hiraukan itu.




Author POV

Yeoja itu duduk terdiam dibawah pohon rindang yang terletak dihalaman Hotel. Air mata lolos begitu saja dari mata hazzle itu. Lagi! Yoon Haera menangis karenanya. Entah sudah berapa banyaknya air mata untuk menangisi namja itu?

“Sampai kapan aku harus seperti ini? Haruskah ini terus berlanjut sampai aku mati?!”

“Hikss..” Suara isakan itu akhirnya pecah juga. Tak kuat ia terus menahan semua rasa sakit itu.

Ponselnya berdering. Dengan seluruh kekuatan yang masih dimilikinya. Ia menggenggam ponselnya dan membaca nama yang tertera disana.

‘Alice calling..’

Ia terdiam. Detik selanjutnya ia mulai menyentuh layar ponsel dengan jemarinya.

“Alice...”

“Haera-ya, ada apa dengan suaramu?”

“Alice,,,  mengapa hidupku seperti ini? tidak bolehkah aku menjalani hidup ini dengan tenang? Sebegitu inginkah tuhan melihatku selalu menderita?”




Alice POV

“Alice,,, mengapa hidupku seperti ini?  tidak bolehkan aku hidup tenang? Sebegitu inginkah tuhan melihatku selalu menderita?” Ku terdiam. Aku tak tahu apa yang terjadi padanya, namun aku yakin ini semua pasti berkaitan dengan namja itu.

“Haera-ya, kau bisa ceritakan semuanya padaku.”

“Alice? Mengapa mengenalnya begitu menyakitkan? Disini. Dihatiku. Sangat sakit Alice.” Aku miris mendengarnya.

‘Ya tuhan, kuatkanlah Haera didalam segala rasa sakitnya dan kiranya kau berbaik hati Memberikan sedikit kebahagiaan padanya.’ Doaku dalam hati.

‘Sudah terlalu banyak rasa sakit yang ia rasakan.’

“Haera-ya, aku percaya kau adalah yeoja yang kuat. Aku yakin kau bisa melalui ini semua. Mianhae, aku tak berada disampingmu disaat kau seperti ini. Sekarang bisakah kau ceritakan apa yang terjadi denganmu?”




Author POV

“Aku.. Aku bertemu dengannya.. Bertemu orang itu bersama calon istrinya. Aku sakit.. sakit Alice. Jeongmal appoyo!” Racau Haera meluapkan semua rasa sakitnya. Cintanya terlalu besar kepada Kyuhyun.

“Mengapa aku diciptakan menjadi yeoja paling bodoh didunia ini. Wae? Aku menangisi namja yang bahkan bukan siapa-siapa ku. Mengapa aku begitu bodoh Alice?”

“Kau tak boleh bicara seperti itu Haera-ya? Kau bukan yeoja bodoh!” Balas Alice mencoba menenangkan.

“Dan sepertinya aku harus meralat kata-katamu itu. Kau bilang dia bukan siapa-siapamu namun pada kenyataannya, dia adalah appa dari anak yang kau kandung. Kau tak bisa memungkiri kenyataan itu Haera-ya.”

“Hhh! Appa? Siapa yang kini kau bicarakan? Dan siapa itu yang kau maksud Appa?”

“Haera-ya. Aku tahu semua ini pasti sangat berat untukmu tapi kau tidak bisa mengelak dari kenyataan bahwa dia adalah appa dari anakmu.”

“Anakku tidak punya appa dan tidak akan pernah punya appa. Dia adalah anakku. Dialah, alasan mengapa aku masih tetap hidup. Jadi tolong jangan sangkut pautkan anak ini dengan orang itu. Dia adalah anakku seorang.”




Kyuhyun POV

Appa?
Di.. Dia hamil?
Aku bukan orang bodoh untuk tidak mengerti semua kalimat yang keluar dari mulutnya. Aku telah mendengar semuanya dan satu hal yang dapat kusimpulkan, bahwa ia kini tengah hamil. Itukah anakku?
Aku namja brengsek! Aku benar-benar brengsek! Aku yang telah merusak dan menghancurkan hidupnya. Dan bahkan saat ini ia tengah mengandung darah dagingku. Aku tak mengetahui akan hal itu dan malah sibuk mempersiapkan pernikahanku dengan yeoja lain. Betapa jahatnya aku, membiarkan dirinya menanggung ini sendirian. Tanpa kusadari sebulir air mata meluncur dipipiku mendengar semua jerit tangis yang keluar dari bibirnya. Semua itu disebabkan olehku. Yang entah tak ku ketahui betapa banyaknya luka yang telah kugoreskan pada hatinya. Ia telah mengakhiri sambungan telponnya. Derasnya air mata yang terus mengalir menandakan betapa hatinya tersakiti oleh semua perbuatanku.


Flashback
“Oppa aku permisi ingin ketempat eomma.” Ucapnya berlalu dari hadapanku. Kutahu pasti dia tidak nyaman dengan kehadiranku. Dia berjalan dengan buru-buru tanpa memperhatikan sekitarnya sehingga ia pun menabrak seseorang. Kulihat mereka sempat berbicara sebelum akhirnya namja yang baru saja ditabrak memeluk tubuhnya. Aku geram melihatnya berpelukan dengan namja lain. Entah mereka mempunyai hubungan apa, namun itu sudah cukup membuat emosiku menguap melihat pemandangan itu. Yeoja itu melanjutkan langkah kakinya setelah berpelukan dengan namja yang sepertinya sudah tidak asing bagiku.
“Hyung, aku ingin ketoilet dulu ne?” Dengan beralasan ingin ketoilet, aku mencarinya setiap sudut gedung ini. Nihil! Tak kutemukan ia diruangan ini. Hingga akhirnya kutemukan ia ditempat ini. Bersahabatkan dengan air mata. Duduk terpaku dengan pandangan kosong seolah menembus apa saja yang ditatapnya. 
Flashback end.




Haera POV

Cinta dan kebahagiaan, dua hal yang tak pernah kurasakan.
Penderitaan dan luka, dua hal yang selalu kudapati didalam hidup ini.
Air mata, sahabat sejatiku yang selalu hadir disaat luka dan penderitaan menghampiri.
Tersenyum, hal yang hampir tidak pernah bisa kulakukan.


“A.. Apakah itu.. benar?” Kudengar satu suara dibelakangku. Ku tolehkan kepala ini. Mataku terbuka lebar mendapati dirinya kini berada dihadapanku.

‘Apakah dia mendengar semuanya?’

“Haera-shi, bisakah kau jelaskan semua yang tadi kau katakan?” Pintanya menuntut.

“Tak.. Tak ada yang harus kujelaskan padamu Cho Kyuhyun-shi..” Aku menyeka air mata yang jatuh dipipiku.

“Benarkah saat ini kau sedang hamil?” tanyanya cepat.

Ya tuhan! Apa yang harus ku jawab?

“Haera-shi...” Panggilnya lagi disaat aku membisu.

“Ku rasa itu bukan urusanmu Tuan Cho!”

Sungguh! Hatiku sangat sakit saat mengucapkan kalimat tadi.
Aku berjalan cepat lalu menaiki taksi meninggalkannya yang diam terpaku.

Kau tak perlu mengetahui apa yang terjadi didalam hidupku. Cukup kau pikirkan kehidupanmu dan hiduplah bahagia. Tak usah kau pedulikan diriku. Aku sudah terbiasa dengan semua rasa sakit ini!




Author POV

Yoon Haera meninggalkan Kyuhyun yang masih diam terpaku. Dalam hati, Kyuhyun bertanya-tanya benarkah dia sedang hamil anak-nya? Darah daging-nya?  Pikirannya menggeluti akan hal itu.

Drdrtt..

Ponselnya tiba-tiba bergetar. Dirogohnya benda kotak itu dari dalam kantongnya.

From : Shin Ji Hyun

Oppa, neo eoddiya? Para hyungmu mencarimu?

Seusainya ia membaca pesan itu, ia memutuskan untuk kembali ke tempat pernikahan Hyung-nya karena acara resepsi pernikahan itu belum berakhir.

“Oppa kau dari mana saja?” Shin Ji Hyun mengintrogasi Kyuhyun ketika Kyuhyun sudah memasuki ruangan resepsi.

“Tadi aku hanya berkeliling disekitar sini.” Sangkal Kyuhyun.

“Ku kira kau sudah pergi meninggalkanku..”

“Anni..”


***



Ditempat lain, Yoon Haera, yeoja itu menyendiri dan menangis disebuah taman yang sepi. Tak dihiraukannya orang-orang yang berlalu lalang dengan tatapan aneh. Mungkin orang akan menganggap yeoja itu gila. Menangis sendiri ditengah hari seperti itu.
Ia pergi begitu saja dari acara pernikahan oppa-nya sebelum acara selesai. Dan kini kegelapan malam yang menemani kesendirian Haera. Angin yang berhilir kencang dan suara petir yang bersahutan menandakan sebentar lagi hujan akan turun.

Tes.. Tes..

Tetesan air Perlahan mulai membasahi permukaan tanah yang kini telah berubah menjadi rintikan deras air hujan. Yeoja itu tak bergeming dari posisinya, membiarkan tubuhnya terguyur oleh derasnya air hujan. Ia malah menatap lekat setiap tetesan air hujan yang jatuh. Tubuhnya bergetar menahan dingin.





Kyuhyun POV

Aku terdiam dalam posisi duduk-ku. Pikiranku melayang mengingat setiap kata yang dikeluarkan oleh yeoja itu tadi siang.

‘Only you niga anim nal gochil su eobseo. Nan dashi useul suga eobseo. It’s only you my baby only you..’

Ponselku berbunyi mengalunkan lagu indah tadi. Lagu yang sangat disukai oleh yeoja itu. Aku memang sengaja men-setting lagu tersebut sebagai nada ponselku, karena kini aku pun menyukai lagu yang ia favoritkan.

‘Ji Hoon calling..’

“Ne hyung, ada apa?”

“Kyuhyun-ah, apakah tadi siang seusai acara resepsi kau melihat adikku?”

“Nde?!”

“Yoon Haera, adikku. Apakah kau melihatnya?”

“Anniya, me.. mang ada apa hyung?”

“Dia belum pulang sejak acara resepsi tadi.”

‘Mwo?! Dia belum pulang?’ Batinku.

“Yasudahlah kututup dulu. Aku ingin mencarinya lagi, maaf jika aku mengganggu mu Kyu..”

“Aniyo hyung..” Aku tertegun sejenak. Detik selanjutnya, aku meraih jaket-ku, berlari meninggalkan kamarku dan berkutat pada jalanan yang diguyuri hujan lebat.

‘Dimana dia?’

Ku kendarai mobil ini dengan sangat lambat. Mataku sibuk menyelusuri sepanjang jalan yang kulewati. Memperhatikan disekitar jalan. Derasnya hujan menyulitkan ku untuk menemukannya.


Jderr..

Suara petir menggeledar bersama dengan kilatan petir yang tercipta dilangit.

“Ya tuhan, dimana dia?”

Mataku, tertuju pada sesosok yeoja yang duduk terdiam di sebuah Halte Bus dekat taman. Aku menerjapkan mataku memastikan bahwa ia benar orang yang kucari. Kutepikan mobilku didekat halte. Dengan pergerakan cepat aku menghampiri yeoja yang sudah seperti patung itu. Tubuhnya bergetar hebat dan membeku. Wajahnya pucat dan juga sembab.

‘Pantaskah aku menyebut diriku seorang namja?’

Aku melepas jaket yang ku kenakan dan memakaikannya ditubuh beku itu. Aku membopong tubuh itu masuk ke dalam Mobil.




Author POV

Secepatnya Kyuhyun membawa masuk ke dalam mobil dan mengendarai-nya dengan kecepatan tinggi. Namja itu sangat mengkhawatirkan Haera, yeoja yang tengah mengandung anak-nya. Kyuhyun menghentikan mobilnya setiba-nya ia disebuah apartement mewah. Kemudian dibawanya Haera masuk ke dalam apartement itu. Kyuhyun segera memasang alat penghangat ruangan ketika mulai memasuki ke dalam apartement miliknya. Namja itu membawa Haera ke apartement yang baru ia beli beberapa waktu yang lalu. Apartement yang bahkan belum pernah disambangi oleh orang lain kecuali dirinya. Yoon Haera menjadi orang pertama yang menginjakan kakinya di apartement baru Kyuhyun.

Kyuhyun membaringkan tubuh Haera diatas ranjang. Kebimbangan kini meliputi diri seorang Cho Kyuhyun. Namja itu bingung, apa yang harus dilakukannya melihat tubuh Haera masih tetap menggigil kedinginan. Ia tidak mungkin membiarkannya terus menggunakan baju basah itu.




Kyuhyun POV

Aku bingung. Apa yang harus kulakukan kini? Aku tidak mungkin membiarkannya terus menggenakan pakaian basah yang melekat ditubuhnya. Aku berfikir sejenak, mengumpulkan keberanian ku untuk menggantikannya dengan pakaian kering. Jika ada berfikir bahwa yang ku lakukan ini lancang, biarlah mereka berfikir seperti itu karena aku hanya tidak ingin ia sampai sakit.
 

Hingga akhirnya aku pun selesai mengganti pakaian basahnya dengan kemeja-ku. Kulihat wajahnya  sangat pucat. Ku tempelkan punggung tanganku pada dahinya. Tubuhnya panas, pasti dia demam. Ku berjalan keluar dari kamar kemudian kembali dengan sebuah baskom berisikan air dingin. Kuletakan handuk basah didahi-nya. Setelahnya, aku mengambil selimut dan menyelimuti tubuh itu sampai leher agar ia mendapatkan kehangatan. Mataku berarah pada sebuah benda pipih bernama ponsel yang sedari tadi berada digenggaman-nya. Tanganku bergerak melepas genggamannya pada benda itu. Mataku tak beralih dari ponsel miliknya mendapati gantungan ponsel tersebut berlambangkan ‘CK’.

‘CK? Bukankah itu namaku? Cho Kyuhyun?’

Benarkah ia masih mencintaiku sampai saat ini? setelah semua yang kulakukan padanya?




Author POV

‘Apakah benar ia masih mencintaiku sampai saat ini? Setelah semua yang kulakukan padanya?’ Tanya Kyuhyun pada dirinya sendiri.

‘Ya tuhan bodoh sekali diriku telah menyi-nyiakan dirinya yang begitu tulus padaku. Kau harusnya membenciku, Yoon Haera bukan malah sebaliknya, sebenarnya manusia seperti apa dirimu?’ 
Air mata menitik dari sudut mata seorang Cho Kyuhyun.

“Ini semua pasti sangat menyakitkan. Mianhae Haera-shi, jeongmal mianhae...” Tukasya lirih. Tangannya bergerak kearah tangan yeoja itu. Digenggamnya lembut tangan Yoon Haera. Ditatapnya wajah cantik Yoon Haera dalam-dalam. Wajah cantik sembab yang diakibatkan oleh Kyuhyun.

‘Aku berjanji akan membayar semua rasa sakitmu itu. Mideo!’ Sekali lagi air mata menetes dari mata namja itu.



TBC~


Dont forget to RCL~

0 komentar:

Posting Komentar

 

Chindy Agryesti Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting