Mianhae, Gomawo, Saranghae Part 5

Mianhae, Gomawo, Saranghae [미안해, 고마워,  사랑해 ]
Part 5

Author                         : Chindy Agryesti.

Facebook                     : Chindy Agryyesti Horvejkul

Twitter                          : @Chindy_0404

Blog                              : http://chindyhvk.blogspot.com/

Cast                              : 
·         Cho Kyuhyun
·         Yoon Haera
Genre                            : AU!, Romance, Little Hurt.

Rating             
             : PG15

Length            
             : Chapter


Recommended song :
. 2AM – I Wonder If you Hurt Like Me ‘atau’ S4 – Mungkin.
. Suzy – I Still Love You.
. Lee Jung – Sad Love.

Happy reading.



Mencintaimu adalah hal terindah terindah dalam hidupku, meskipun itu menyakitkan. Namun selamanya akan tetap seperti itu. Saranghae Cho Kyuhyun.
(Haera Quotes)



Cinta itu datang dengan sendirinya, memenuhi hati dan pikiranku. Membuatku menjadi namja paling bodoh yang telah menyia-nyiakan cinta mu yang begitu tulus.

(Kyuhyun Quotes)




Author POV

Seorang yeoja cantik menggenakan dress berwarna soft green ditambah kacamata hitam yang tertengger manis dimatanya menambah kesan keanggunan yang dimilikinya. Tangan kiri menarik koper dibelakang tubuhnya. Ialah Yoon Haera. Yeoja yang baru saja menginjakkan kakinya di bandara Germany seusai perjalanan yang ia tempuh cukup lama. Matanya menyelusuri seluruh isi bandara yang dipenuhi orang-orang. Bibir Haera mengulas sebentuk senyum simpul melihat seorang yeoja melambaikan tangan kearahnya. Haera berjalan menghampiri yeoja disana.

“Alice, I miss you.” Kata Haera menggunakan bahasa inggris. Nadanya tak seriang seperti dulu.

“Me too, Yoon Haera.” Balas Alice sembari memeluk Haera. Sesudah itu, mereka berjalan beriringan meninggalkan bandara.




Haera POV

“Haera-ya, are you ok? Kau terlihat sangat murung? Ada apa?” Sepertinya, ia sudah menyadari perubahan sikap
ku. Sebegitu besarkah perubahanku?

“Kau sepertinya berubah, kau lebih banyak diam.” Ucap Alice seraya membukakan pintu kamar yang akan menjadi kamarku lagi.

“Anniya, eobseseo! Gwaenchana..” balasku menyangkal.

“Jinjjayo?” Tanyanya lagi menggunakan bahasa Korea. Walaupun Alice memang asli orang Germany. Mengenalku selama empat tahun sudah cukup untuk membuatnya fasih berbahasa Korea meski terkadang ada kata-kata yang salah dalam pengucapannya.

“Ne, jinjja.”

“Aku tahu kau pasti sedang tidak apa-apa. Aku tidak akan memaksamu jika kau tidak ingin menceritakannya padaku. Saranku, cobalah untuk berbagi masalahmu pada orang lain. Barangkali itu bisa mengurangi beban pikiranmu.” Alice benar.
Mungkin dengan aku menceritakan, ini bisa membuatku sedikit tenang. Hingga akhirnya, aku membuka mulutku untuk menceritakan semua padanya.

“Dia! Namja itu! Mengapa aku harus mengenalnya Alice? Mengapa aku harus mencintai namja seperti dia? Mengapa Alice?” Pandangan mataku telah mengabur, karena air mata telah berkumpul dipelupuk mata ini.

“Siapa yang kau maksud Haera-ya?”

“Cho Kyuhyun maksudmu?” Ku anggukkan kepalaku lemah.

“Kau bertemu kembali dengannya? Lalu? Dia meminta maaf padamu?”

“Untuk apa ia meminta maaf?”

“Lalu, apa yang ia lakukan?”

“Ia berlagak seakan tidak pernah terjadi apapun diantara kita. Selama ini, ia tidak pernah menganggapku. Hhh! Betapa kasihannya diriku..” Aku tersenyum kecut.

“Haera-ya...

“Terlebih lagi saat ini ia telah memiliki orang yang ia cintai dan orang itu bukan aku.”

“Mungkin Kyuhyun bukanlah takdirmu. Aku yakin, suatu saat kau pasti akan menemukan cintamu meski bukan bersamanya.” Tangan Alice mengusap lembut punggungku.

“Cinta? Seperti apa itu cinta?” Lirihku.


Alice POV

Sakit! Pasti itulah yang dirasakan Haera saat ini. Mendengar semua yang diceritakannya padaku. Aku tahu, pasti ia sakit terutama hatinya.
Namja itu! Tak henti-hentinya menyakiti perasaan sahabatku. Apa yang sebenarnya ia inginkan? Apakah sudah menjadi hobby-nya menyakiti sahabatku?
Aku sedih melihat Haera yang terlalu mencintai namja itu.
Kyuhyun, Kyuhyun, dan Kyuhyun, hanya nama itu yang ada dihatinya. Tidak sadarkah Haera, sudah berapa banyak luka yang dibuat oleh Cho Kyuhyun terhadapnya?
Cinta, memang dapat membutakan segalanya.

“Sudah HaeRa-ya, kau tidak perlu menghabiskan air matamu untuk namja yang bahkan tidak pernah menganggapmu ada. Hapus air matamu dan cobalah untuk memulai hidupmu tanpa bayangannya. Dan anggaplah, kau tidak pernah mengenal namja bernama Cho Kyuhyun itu. Air matamu terlalu berharga untuk menangisi namja sepertinya. Masa depanmu masih panjang. Hidupmu tidak akan berakhir hanya karena kau tidak dapat memiliki namja itu. Aku yakin, suatu saat kau akan menemukan kebahagiaanmu tanpanya, percaya padaku.” Panjang lebar aku mengucapkan kalimat demi kalimat agar aku bisa meyakinkan nya bahwa Cho Kyuhyun tidak cukup pantas untuknya. Haera terlalu baik untuk namja seperti Cho Kyuhyun. Haera masih tetap menangis dipunggungku. Aku hanya bisa menepuk-nepuk pelan punggungnya.

“Kau harus bisa Haera-ya..” Aku melepaskan pelukannya dan menatap mata lembut mata sembabnya.

“Aku tidak yakin bisa Alice.”

“Percaya padaku, kau pasti bisa! Hapus air matamu! Jangan menangisi seseorang yang tidak perlu ditangisi.

“Aku juga tidak ingin menangis, tapi air mata terlalu sulit untuk dicegah...” Haera menyeka air matanya.

“Kau boleh menangis hari ini, namun besok kau harus janji padaku tidak akan pernah membuang lagi air matamu untuk namja yang bernama Cho Kyuhyun itu?” Ucapku penuh penekanan saat menyebut nama namja itu. Ia kembali memelukku dan tangisnya pun mulai pecah.
Ku biarkan ia menangis untuk hari ini, biarlah ia menangis sepuasnya. Setelah ini, Aku berharap ini akan menjadi tangisan terakhirnya untuk orang itu. Aku sedih bila melihat keadaan Haera saat ini.

“Heg...heg..” Terdengar suara senggukkan dari bibirnya. Aku hanya mengelus-elus punggung-nya.
Semakin lama, tangisannya pun semakin reda. Mungkin ia lelah terus-menerus mengeluarkan air mata.

“Kau pasti belum makan kan? Lebih baik cepat rapikan barang-barangmu lalu aku akan membuatkan mu makanan.”

“Gomawo Alice.” Katanya lirih.

“Gomawo untuk semuanya..” Sambungnya. Aku hanya tersenyum simpul.

“Sama-sama Haera-ya.. Kau sudah ku anggap seperti saudaraku sendiri . jangan pernah sungkan terhadapku. Yasudah ku tinggal dulu ne?” Kulihat ia hanya menangguk kecil.




Author POV

Seminggu berlalu sejak kepergian Yoon Haera yang tiba-tiba. Semua sukses dibuat terkejut oleh yeoja ini. Seluruh karyawan Cho Corp yang mengenal Haera pun terkejut mendengar Yoon Haera telah pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun pada mereka. Bahkan Park Sung Ra, yang notabene-nya orang terdekat dengan Yoon Haera pun tidak tahu-menahu tentang Haera megundurkan dirinya secara tiba-tiba.

“Ya, kita akhiri rapat hari ini sampai disini. Terima kasih.” Ucap seorang namja tampan yang berprofesi sebagai Presdir muda Cho Corp mengakhiri rapatnya.

“Ne...” Balas serempak semua orang yang hadir disana.

“Sung Ra-shi.” Yeoja bernama Park Sung Ra itupun menghentikan langkahnya saat seseorang memanggil namanya.

“Ye Hoejangnim.” 

“Ada yang ingin aku tanyakan padamu. Bisakah setelah jam makan siang kau datang ke ruanganku?”

“Baik Hoejangnim..” Balas Sung Ra patuh.


***



Seusai makan siang, Kyuhyun kembali ke ruangan-nya menunggu seseorang.

“Masuk..” Perintah Kyuhyun ketika mendengar suara ketukan pintu dari luar.

“Apa yang ingin Hoejangnim tanyakan pada saya?” Tanya Park Sung Ra sesaat telah memasuki ruangan Kyuhyun.” 




Kyuhyun POV

“Heem.. ini mengenai Yoon Haera. Apa kau tahu, mengapa ia mengundurkan diri secara tiba-tiba?” Tanya ku hati-hati.
Tampak wajahku berusaha menyusun kata-katanya dengan hati-hati.

“Nan moreugeseo Hoejangmin. Sebelumnya ia tidak pernah cerita apapun kepada saya. Dan seminggu ini pun saya benar-benar lost contact dengannya. Ponselnya tidak pernah aktif.” Jelas Sung Ra menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Kyuhyun.

“Hem.. Apakah.. Ada sesuatu yang terjadi dengannya?” TanyaKu sedikit tertahan.

“Mollaseo Hoejangnim. Dia terlalu tertutup kepada saya.”

Ya memang seperti itulah ia. Tertutup! Tidak akan pernah memberitahu kepada siapapun tentang masalahnya.’

“Memang Ada apa Hoejangnim, Kau menanyakan tentang Yoon Haera?” aku tergagap atas pertanyaan bawahan ku itu.

“Ah~ anniya, Hanya saja saya bingung, mengapa ia mengundurkan diri tiba-tiba.” Balasku mencari - cari alasan.

“Ah Geurae? Adakah yang Hoejangnim ingin tanyakan lagi?”

“Eobseoyo. Kau bisa kembali ke tempatmu.”

“Ye Hoejangnim.”

Hebat! Kau benar-benar hebat Yoon Haera! Kau berhasil! Berhasil membuatku terus memikirkan mu. Pikiranku tersita seminggu ini olehnya.

‘Sebenarnya dimana dirimu? Jebal, jangan buat aku terus merasa bersalah Yoon Haera!’

Ddrrrtt..
Satu pesan masuk ke ponselku.





Author POV

Kyuhyun meraih ponsel dan membuka pesan yang baru saja masuk.
‘Hey~ Presdir Cho kau sibuk? Namun untuk malam ini, hilangkan sedikit kesibukan mu itu. Datanglah ke Handle and Gretel Yesung Hyung malam ini. Kau harus datang, arra?!’
Begitulah isi pesan yang baru saja dibaca Kyuhyun. Pesan yang ia terima dari sahabatnya, Eunhyuk.
Kyuhyun menggerakkan jari pada layar ponsel touchscreen-nya.

‘Ne arrayeo! Aku pasti datang. Gokjongma!’
Send..

Kyuhyun pun membalas pesan dari sahabatnya.


At Germany

Yoon Haera. Yeoja cantik itu benar-benar menepati janjinya pada Alice. Ia sudah tidak pernah mengeluarkan air matanya karena namja itu. Ia telah kembali menjadi Yoon Haera yang ceria, periang, dan bersemangat meski terkadang ia sering menyendiri.
Tangisan seminggu yang lalu benar-benar menjadi tangisan Haera yang terakhir. Seminggu ini, ia hanya memfokuskan diri pada pekerjaan barunya sebagai seorang sekertaris di salah satu perusahaan Germany. Pekerjaan yang baru ia dapatkan beberapa hari yang lalu.
Bekerja, dan membantu Alice di restaurant. Itulah kegiatan Yoon Haera setiap harinya. Menyibukkan diri dengan berbagai aktivitas. Berharap dengan cara seperti ini, ia benar-benar dapat memusnahkan semua perasaan-nya dan melupakan semua tentang namja itu.




Haera POV

Aku mencoba untuk tidak mengharapkanmu lagi.
 Karena aku tahu, disana kau tidak pernah mengharapkanku.

Kau. Orang yang mengajarkanku, apa itu arti mencintai.
Dan kehidupan yang mengajarkanku, apa itu arti merelakan.


“Haera-ya.. Hari ini mobilku sedang bermasalah. Aku ikut denganmu ne? Aku ingin ke super market.” Pinta Alice mengharapkan tumpangan dariku.

“Ne..”

Geundae aku harus berangkat lebih cepat, aku ada rapat hari ini. Apa tidak apa-apa?

“Gwaenchana lebih pagi lebih baik.”

Seusai aku mengakhiri suapan roti terakhir, bergegas aku menuju mobil lalu disusul Alice.
Ku lajukan mobil dengan sedikit kencang. Mengejar waktu yang tersisa, untuk aku segera tiba di kantorku.

“Aku turun di depan.” Kata Alice memintaku menghentikan mobil didepan sebuah Super Market besar.

“Aku duluan ne? Hati-hati.” Kata Alice 

“Jika kau hari ini pulang cepat, datanglah ke Restaurant ne?” Sambung Alice sebelum meninggalkan ku yang akan melanjutkan perjalanan kembali.

“Ne...” Kembali aku melajukan mobilku menuju tempat kerjaku.

Melupakanmu adalah hal tersulit bagiku, namun akan ku coba semampuku.
I will forget you. Starting today. I’m okay. I forgot everything. I’m happy with my busy life. Isn’t love always like this? It fades away after some time. Can’t even remember it. It definitely will. Even if it hurts now, it will heal a little later. It will forget. I will too. It’s not difficult. I will forget everything after today. I will erase everything, even if tears fall now. I will smile a little later. I will. I will forget you.




Author POV

Alunan musik ballad mengalun merdu ditelinga para pendengarnya membuat siapa saja yang mendengarnya tidak ingin beranjak dari tempat tersebut. Suasana cafe yang tidak begitu ramai menambah kesan nyaman yang disuguhkan oleh ditempat itu.

“Kyuhyun-ah...” Teriak Eunhyuk dari kursi yang di dudukinya ketika melihat sesosok namja memasuki cafe. Kyuhyun berjalan menghampiri tempat yang terdapat namja-namja tampan itu duduk.

“Oh Hyung! Kalian sudah lama?” Sapaan Kyuhyun menggema saat ia telah menghampiri para namja tersebut.

“Sudah sangat lama, bahkan karena sudah lamanya kami menunggu. Kami belum memesan apapun.” Canda Eunhyuk membuat Kyuhyun beserta yang lainnya tertawa.

“Anni, kami semua baru saja tiba.” Kini Yoon Ji Hoon yang membuka suaranya.




Kyuhyun POV

Yoon Ji Hoon!
Melihat Hyung yang satu ini membuatku teringat kembali pada yeoja itu, Yoon Haera. Haruskah aku bertanya langsung kepada Ji Hoon mengenai adiknya itu? Aku sangat penasaran dengan keadaannya. Ingin rasanya aku langsung menanyakan yeoja itu, namun aku takut ia akan curiga. Sungguh ini membingungkan?

“Kalian semua pasti belum makan kan? Ayo kita pesan makanan.” Siwon hyung membuka suaranya. Hyung? Ya! Aku memang memanggil para sahabatku dengan sebutan ‘Hyung’. Karena umurku yang lebih muda dibandingkan mereka walau memang pada saat sekolah dulu aku seangkatan dengan mereka ketika Senior High School dulu.

“Oh itu sangat perlu Siwon-ah..” Seru Eunhyuk. Kami semua hanya mengangguk setuju.

Sudah lama sekali aku tidak merasakan kebersamaan seperti ini.
Aku sungguh menikmati suasana ini. Tertawa riang bersama Hyung-hyung ku. Mengulang kembali semua masa-masa indah saat dulu.

“Sepertinya kita harus lebih sering berkumpul sepe
rti ini.” Kini giliran Ji Hoon mengeluarkan suaranya.

“Oh georeom.. Ini sangat menyenangkan bisa berkumpul seperti ini.” Lagi-lagi Eunhyuk hyung menyambar.
“Ku pikir itu harus..” Jawab Siwon hyung.
Aku hanya menganggguk tanpa menyetujui usulan Ji Hoon.

“Kau harus sering-sering meluangkan waktumu Presdir Cho.”

“Naega arra..”

Aigoo~ mengapa Eunhyuk hyung suka sekali menyebutku dengan sebutan ‘Presdir Cho’. Bukan karna aku tidak suka, hanya saja aku kurang nyaman dipanggil seperti itu saat diluar kantor.

“Dan sepertinya kita harus cepat menyeret Yesung pulang agar kita dapat berkumpul dengannya.” sambung Eunhyuk hyung.

Banyak hal-hal tidak penting yang kami bicarakan sekedar untuk memancing tawaan diantara kami sampai akhirnya Eunhyuk hyung bertanya pada Ji Hoon hyung sebuah pertanyaan yang membuatku kembali mengingat-nya.




Author POV

“Ji Hoon-ah, bukankah adikmu telah kembali? Ku dengar ia bertambah cantik. Bisakah kau memberiku nomor ponselnya?” Pinta namja bermarga Lee itu. Kyuhyun terdiam, mendengarkan pertanyaan Eunhyuk. Mendengar nama itu, membuat Cho Kyuhyun kembali merasa bersalah.

“Hyaa! Jangan harap aku akan memberikannya pada namja yadong sepertimu Eunhyuk-ah. Bahkan satu digit pun tak akan ku berikan padamu!” Tukas Yoon Ji Hoon. Eunhyuk hanya bisa memajukan bibirnya.

“Aisshh~~ Kau protektive sekali terhadap adikmu Ji Hoon-ah...”

“Aku akan berubah menjadi protektive jika sudah menyangkut adikku. Aku takkan membiarkan ia berhubungan dengan namja sepertimu.”

“Hyaa~ memangnya kau pikir aku namja seperti apa?” Dengus kesal Eunhyuk.

“Namja yadong dan playboy. Seperti itulah dirimu, arra?!”

“Heiissh~ Itu hanya penilaianmu saja. Ayolah Ji Hoon-ah berikan aku nomor ponselnya, ne?”

“Tidak akan!” Kekeh Ji Hoon.

“Aishh~ Ji Hoon-ah kau jahat sekali padaku!” Ucap Eunhyuk dengan ekspesi ingin menangis yang dibuat-buat.

“Hhhaha~ Aku hanya bercanda Eunhyuk-ah.”

“Percuma saja aku Memberikannya padamu. Adikku telah kembali ke Germany.”

‘Mwo! Ke Germany? Benarkah itu?’ batin Kyuhyun.

Kyuhyun menolehkan kepalanya menatap Ji Hoon seolah bertanya - tanya kebenaran atas ucapan Ji Hoon.

“Jinjja? Tapi beberapa hari yang lalu aku baru melihatnya.” Siwon berucap.

“Ne, hari ini tepat baru seminggu kepergiannya.”




Kyuhyun POV

Tepat seminggu kepergiannya? Dan hari ini juga tepat seminggu ia mengundurkan diri dari perusahaan ku. Jadi? Saat ia mengundurkan diri, hari itu pula ia pergi.

“Ah sayang sekali, aku tidak sempat melihatnya. Pasti dia sangat cantik melebihi mantan-mantan ku. Heum! Kapan aku bisa melihatny
a?

‘Ya! Kau benar, ia memang sangat cantik Eunhyuk hyung’ batin Kyuhyun kembali berbicara.

“Aww..” Ringis Eunhyuk saat mendapat jitakan dari Ji Hoon Hyung. Pikiranku hanya berfokus pada yeoja itu.

“Kyuhyun-ah, apa kau sedang ada masalah? Kenapa kau menjadi pendiam seperti itu?” Tanya Ji Hoon Hyung yang sepertinya memperhatikan perubahan sifatku.

Tidakkah kau tahu hyung? Aku kini tengah memikirkan adikmu.’ Dalam hati aku membatin.

“Anniyo, aku mungkin hanya sedang lelah saja.”

Masihkah kau akan bersikap baik padaku jika kau mengetahui semua yang kulakukan pada adikmu?
Rasa bersalah menghampiriku. Bukan hanya kepada Yoon Haera saja, tetapi juga terhadap Ji Hoon Hyung. Apa yang akan dilakukannya jika mengetahui kelakuan bejatku? Aku terima, jika ia ingin memukul dan menghajarku. Karena aku tahu, perbuatanku ini sudah tidak dapat dimaafkan. Terlebih lagi, ia sangat menyayangi adik semata wayangnya itu.

‘Hyung, maafkan aku ne?’




Haera POV

Biarkan malam menyelimuti pandanganku.
Biarkan sepi hadir disetiap hariku.
Dan biarkan aku menyendiri untuk mengenang kisahku.
 Karena aku percaya, sesungguhnya kaulah cinta abadi-ku, meski kau tidak pernah ku miliki.

Dua bulan.
Aku sudah bisa kembali merajut kehidupanku kembali. Walau aku belum bisa melupakannya. Aku sudah membuktikkan pada diriku maupun kepada Alice. Aku bisa menatap masa depanku kembali. Tangisan dua bulan lalu, menjadi tangisanku yang terakhir. My last tears...

“Kali ini, aku harus benar-benar bisa melupakannya. Aku tidak akan gagal untuk kedua kalinya.
Tidak pernah ada kata salah untuk cinta.
Yang salah, karena Aku yang terlalu mencintaimu.


***



“Freilos (Sampai jumpa).” Ucapku dalam bahasa German. Tanganku melambai pada rekan-rekan kerjaku yang akan segera pulang.

Lalu aku memasuki mobilku dan ku injak pedal gas perlahan. Ku kendarai mobil ini dengan kecepatan yang dapat terbilang lambat. Aku menikmati suasana malam di kota German yang cukup ramai. Ku edarkan pandanganku menatap sekitar jalan. Pasangan - pasangan muda yang berjalan santai menyelusuri tepi jalan. Tempat ini memang sangat pas untuk dikunjungi oleh pasangan-pasangan muda. Tidak heran, setiap malam tempat ini akan menjadi sangat ramai.
Taman kota yang terletak dipinggir jalan, memang tidak pernah sepi disetiap malamnya.
Banyak pasangan muda yang berlalu lalang ditepi jalan. Berpegangan tangan, tersenyum riang. Pasti sangat indah!
Aku iri melihat pasangan-pasangan itu. Mereka dapat merasakan bagaimana rasanya mencintai dan dicintai. Menyatukan perasaan mereka dalam suatu hubungan yang bahkan tidak pernah kurasakan didalam hidup ini. Sakit! Itulah yang kurasakan disaat aku ingin merasakan cinta. Aku tidak tahu, apa yang harus kulakukan agar aku dapat merasakan cinta?
Tanpa kusadari, dua bulir air mata jatuh begitu saja dari mataku. Entah kar
ena aku merasa iri atau karena apa? Nan moreugeseoyo.




Author POV

Cinta? Satu kata penuh makna bagi semua orang yang merasakannya.

Oh! Kau baru pulang Haera-ya.” Sapaan Alice menggema ketika Haera membuka pintu apartement mewah ini.

“Heeum..” Haera mengangguk.

“Aku ingin mandi dulu.” Dilangkahkan kakinya menuju kamar mandi. Seusainya, ia mandi. Haera kembali menghampiri Alice yang masih setia menatap televisi, menyaksikan serial favoritnya.

“Tidak biasanya, kau pulang selarut ini?” Tanya Alice sesaat Haera berjalan menghampirinya seusai ia mandi.

“Tadi ada pesta kecil sepulang kerja.” Balas Haera seadanya.

“Ah. Geurae?”

“Bagaimana hari ini di Restaurant?”

“Hari ini restaurant sangat ramai sekali, maka dari itu restaurant tutup dari jam biasanya.”

“Mianhae, tidak bisa membantumu disaat seperti itu.”

“Gwaenchana, lagipula kan sudah banyak karyawan yang membantuku.”

“Haera-ya...” Panggil Alice  Menyebut nama Haera.

“Hm? Waeyo?”

Alice diam sejenak tampak berfikir lalu senyum merekah diwajah itu.

“Aku senang bisa melihat sahabatku kembali ceria seperti disaat aku mengenalmu.” Haera menatap Alice lembut.

“Apakah aku berubah sangat banyak?” Tanya Yoon Haera memastikan.

“Ye, sangat banyak! Kau berubah sangat banyak Yoon Haera! Aku benci melihat keadaanmu seperti waktu yang lalu.” Haera hanya tersenyum simpul.

“Gomawo Alice. Kau sudah mau menjadi sahabat sekaligus keluarga bagiku.”

“Sudah kubilang. Kau tidak perlu berterima kasih padaku.”

‘Aku beruntung memiliki orang-orang yang sangat menyayangi dan memperdulikanku. Tuhan tak memberikanku orang yang kucintai, tapi tuhan memberikanku orang yang menyayangiku. Tuhan memberiku sabahat seperti Alice dan Donghae. Itu sudah lebih dari cukup bagiku.’




Kyuhyun POV

Tak pernah sehari pun, aku melewati hariku tanpa bayang-bayang yeoja itu. Yeoja yang telah kuhancurkan hidupnya. Bayangan dirinya selalu muncul dipikiranku.

“Yoon Haera! Bisakah kau pergi dari pikiranku!”

“Argghh!”


***



“Oppa...” Yeoja itu melambaikan tangannya ke arahku.

“Oppa, kenapa akhir-akhir ini sangat sulit untuk bertemu denganmu?”

“Mianhae. Pekerjaan dikantor yang membuatku tidak pernah punya banyak waktu.” Yeoja dihadapaku hanya memanyukan bibirnya.

‘Yoon Haera, yeoja itu juga yang menjadi alasan mengapa aku sangat sibuk. Sibuk memikirkannya.’

“Oppa kau tahu? Dua bulan kita tidak bertemu, seperti ada sesuatu yang hilang dari hidupku. Apa oppa juga merasakan hal yang sama denganku?” Aku hanya bisa menatap dalam diam Shin Ji Hyun.

“Oppa? Kenapa tak menjawabku?”

“Nde?” Kyuhyun tersadar dari lamunannya saat Ji Hyun memanggilnya.

“Apakah oppa merasakan hal yang sama denganku juga?”

“Ne... nado.” Ucapku kelu.

‘Only you niga anim nan gochil su eobseo. Nandashi useul suga eobseo. It’s only you my it’s only....’

Lagu ini?



Author POV

‘Only you niga anim nan gochil su eobseo. Nandashi useul suga eobseo. It’s only you my baby it’s only you...’

Alunan musik indah mengalun merdu di cafe, tempat sepasang kekasih itu mengobrol.

‘Lagu ini?’ Batin namja itu.

‘Ya benar! Lagu ini! lagu favoritnya.’ Kembali batin Kyuhyun berbicara lagi.
‘Ya tuhan, mengapa semua ini mengingatkanku padanya?’

Lagu indah itu masih terus mengalun dengan merdunya memenuhi seluruh ruangan cafe ini. Lagu itu, lagu yang menjadi lagu favorit Yoon Haera. Lagu yang dinyanyikan oleh Boyband
ternama Korea, 2PM dengan lyric yang sungguh mewakili semua perasaan Yoon Haera untuk Kyuhyun.

“Oppa? Kenapa kau melamun?” Kata Ji Hyun membuyarkan lamunan Kyuhyun tentang yeoja yang kini telah pergi. 

“Anniya~ aku hanya sedang menikmati lagu ini. Ternyata lagunya memang sangat bagus, pantas saja seseorang sangat menyukainya.”

“Lagu ini memang sangat bagus. Aku juga sangat menyukai lagu ini. Memangnya siapa yang menyukai lagu ini?” Kyuhyun gelapan mencari jawaban untuk menjawab pertanyaan Ji Hyun.

“Seseorang yang kukenal.” Shin Ji Hyun pun hanya ber-O ria.


***


Sunday Morning, Berlin. Germany.

“Hoekk... Hoek...”
 Sesegera mungkin Haera beranjak dari kursi makannya menuju westafel. Hanya saliva yang keluar dari mulutnya. Sudah beberapa hari ini, ia menjadi sering muntah-muntah namun tak ada yang ia keluarkan. Hanya rasa mual yang menjalar diperutnya terutama pada pagi hari.

“Haera-ya, Are you Ok?” Raut cemas terpancar diwajah Alice.

“Nan gwaenchana.”

“Jeongmal?”

“Ne, aku pasti hanya kurang istirahat saja.”

“Hhh! Kau seperti sedang hamil saja. Muntah-muntah dipagi hari.”




Haera POV

Degg! Hatiku berguncang hebat mendengar satu kata itu.
Hamil? Rasa takut menjalar diseluruh tubuhku. Aku takut! Sangat takut!
Mengingat sudah dua bulan terakhir, aku tidak datang bulan.
Tuhan, kumohon jangan biarkan itu semua benar-benar terjadi padaku.
Tidak! Aku tidak akan sanggup menghadapi itu semua. Tuhan kumohon jangan biarkan mimpi buruk itu menjadi kenyataan...




TBC readers~

Waiting for me in the next part. Jangan bosen - bosen ya nungguin author.

Anneyong~

Jangan lupa tinggalkan jejaknya. RCL ok?.

Don’t miss me! Kkk~

0 komentar:

Posting Komentar

 

Chindy Agryesti Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting