I Got Your Back Part 11 [Ending]

I Got Your Back Part 11


Author                   : Chindy Agryesti.
Facebook              : Chindy Agryyesti Horvejkul 
Twitter                   : @Chindy404 
Cast                        :
  • Cho Kyuhyun
  •  Yoon Haera
Genre                     : AU!, Romance.
 Rating                   : PG15
Length                    : Chapter


Aku pergi karena aku mencintaimu.
Tak perlu aku memilikimu, karena bagiku melepasmu adalah cara mencintaimu.
–Yoon Haera –


Saat kau telah pergi dari hidupku, baru kumengerti apa itu cinta.
—Cho Kyuhyun—


Cinta bukan tentng bagaimana kita menerima, melainkan bagaimna kita memberi tanpa mengharapkan imbalan.
—I Got Your Back part 11—


Begin :

Haera menggenggam 2 cup ice cream di kedua tangannya. Ia meninggalkan toko ice cream tempat ia membeli ice cream tadi,  lalu melangkah pasti menuju kursi tempat dimana dua orang tersebut yang tengah menantinya. “Ini untukmu Jong Hyun-ah..” Satu ice cream ditangan Haera, ia disodorkan pada putra kecilnya. “Ini satu lagi untukmu,” Tanpa berlama-lama, Kyuhyun segera menerima ice cream yang diarahkan padanya. “Gomawo,” Ujar Kyuhyun singkat kemudian mulai membuka cup ice cream tersebut.

Mereka kembali melangkahkan kaki dengan santai. “Eomma, kenapa ikan-ikan itu senang sekali berenang bersama-sama? Kenapa mereka selalu berkelompok?” Tanya Jong Hyun dengan polosnya, tepat ketika segerombolan ikan lewat dihadapan mereka. “Mungkin karena ikan-ikan itu tidak suka sendirian sehingga mereka membentuk kelompok agar bisa berkeliling bersama.” Jawab Haera. “Tapi bukankah ikan-ikan itu lebih bebas jika berenang sendiri?”

“Semua makhluk hidup itu tidak bisa hidup sendirian. Sama seperti manusia,” Kyuhyun menyambar secara tiba-tiba, mangambil alih pertanyaan Jong Hyun. “Itu berarti Jong Hyun juga tidak bisa hidup sendirian?”

“Tentu saja, semua manusia itu bergantung kepada manusia lainnya. Seperti itulah hidup,” Jelas Kyuhyun. Menit selanjutnya, mereka hanya terus melangkah menyelusuri isi tempat wisata Sea World tersebut. “Apa Jong Hyun mau mempunyai Appa?”

“Appa? Jong Hyun ingin sekali mempunyai Appa tapi Eomma bilang Jong Hyun hanya anak Eomma..”

“Itu bohong. Seorang anak sudah seharusnya memiliki Appa dan Eomma. Apa Jong Hyun mau memiliki Appa seperti Ahjusshi?”

“Ahjusshi akan menjadi Appa Jong Hyun? Benarkah? Tentu saja..”

“Hya! Kau...” Haera membulatkan kedua bola matanya, menatap tajam pada namja dewasa diseberangnya, Cho Kyuhyun. “Setelah ini Jong Hyun ingin kemana?” Kyuhyun menyela dengan sebuah pertanyaan yang sengaja ia buat untuk menghentikan geraman Haera padanya. “Jong Hyun ingin ke Lotte World,”

“Arraseo, setelah ini kajja kita kesana,”

“Jinjja?” Jong Hyun lantas terlonjak bahagia. Dan hari itu pun dilalui mereka dengan penuh senyuman.


***

Buru-buru Kim Hana melepaskan spatula yang melekat ditubuhnya dan melangkah besar menuju pintu utama
setelah mendengar suara bel dari pintu utama rumahnya. Hwang Seul Rin orang yang didapatinya dibalik pintu tersebut. “Presdir Hwang?” Nyonya Cho langsung mempersilahkan tamunya masuk. Dan kedua yeoja sebaya itu duduk santai pada sofa diruang tamu keluarga Cho. “Aku senang jika kau bisa lebih sering kesini.” Kim Hana mulai kembali berujar setelah tadi sempat terpotong oleh seorang Ahjumma yang mengantarkan teh untuk tamu Nyonya Cho. “Jika ada waktu luang tentu akan ku usahakan.. Karena hari ini libur dan juga Haera dan Jong Hyun juga sedang pergi, aku tak tau harus melakukan apa, tapi tiba-tiba saja teringat padamu..” Jelas Hwang Seul Rin.

“Kau sedang sendirian? Dimana putri dan suamimu?” Lanjut Nyonya Hwang. “Suamiku sedang berada di Taiwan, dan Ahra ia berada dibutiknya,”

“Putrimu seorang desaigner?”

“Ya begitu.”

“Itu berarti kita tak perlu repot mencari-cari desaigner untuk pernikahan Haera dan Kyuhyun nanti,”

“Benar,” Balas Kim Hana dibumbui senyuman. Pikirannya sudah terlalu bahagia membayangkan hal-hal yang mungkin akan terjadi di kemudian hari mengenai putranya dan Haera. “Bisa kau ceritakan kehidupan Haera sebelumnya?” Pinta Hwang Seul Rin. Permintaan yang sama sekali disangka-sangka oleh Kim Hana.

“Haera dia seorang yatim piatu sudah sejak sekolah dasar. Sejak Appa dan Eomma Haera meninggal akibat sebuah insiden tabrakan. Setelah kepergian kedua orang tuanya, Harabeoji-nya lah yang membesarkan Haera sendirian. Namun waktu tak mengijinkan sang Harabeoji untuk menjaga cucunya lebih lama lagi. Ketika Haera memasuki tingkat SMA, Harabeoji Yoon menyusul kedua orang Haera. Jadilah Haera sebatang kara didunia ini. Ia bekerja keras agar dapat terus bersekolah. Dulu ia yeoja yang sangat periang, dia selalu dapat tersenyum meski memiliki hidup yang begitu keras. Ia tidak pernah ingin orang tau akan kesusahannya. Dia yeoja yang hebat,” Sesaat Kim Hana menjeda kalimatnya. Menelan salivanya lalu kembali membuka suara.

“Suatu ketika, Kakek Kyuhyun meninggalkan sebuah permintaan sebelum ia menghembuskan nafas terakhirnya. Ia ingin aku dan Appa Kyuhyun mencari seseorang dan menikahkan Kyuhyun dengan cucu sahabatnya yaitu Haera. Tepat diumurnya yang ke tujuh belas tahun, kami menemukan Haera. Untuk memenuhi permintaan terakhir Abeonim, kami menikahkan Haera dan Kyuhyun meski saat itu Haera masih bersekolah. Tapi kami berusaha menyembunyikan pernikahan itu. Haera masih terus bersekolah. Diumurnya yang masih belia, dia sudah harus menjadi seorang istri. Pernikahan itu nyatanya tak berlangsung lamaTop of Form. Haera tiba-tiba meminta cerai dan meninggalkan Kyuhyun tanpa sepatah kata pun padaku. Saat itu yang kutau Haera baru menyelesaikan sekolahnya dan ia mendapatkan beasiswa dan ternyata Haera menerimanya. Ia meninggalkan aku, ia membuatku terus merasa bersalah. Aku sudah berjanji pada Abeonim, aku akan menjaga Haera karena Haera tak memiliki siapa pun didunia ini, tapi dia pergi membawa sejuta luka yang diciptakan oleh putraku sendiri. Aku mengingkari janjiku, aku tidak bisa mengabulkan permintaan Abeonim. Setiap kali aku mengingat Haera, aku merasa amat bersalah. Bahkan aku sempat membenci putraku sendiri yang telah membuatnya pergi,”


***


Sebuah Audy hitam telah terpakir dihalaman rumah Presdir Hwang. Sekeluarnya Haera dari dalam rumah, baru orang itu juga menampakan wujudnya. Keluar dari dalam mobil. “Selamat pagi Nyonya Cho,” Sapa Kyuhyun dengan santai. Lalu namja itu memamerkan senyum tampannya. Haera memandang Kyuhyun tak mengerti. Haera terlalu bingung akan kehadiran Kyuhyun sepagi ini ditempat tinggalnya. Ditambah lagi sapaan Kyuhyun yang membuatnya sedikit tersipu. “Sedang apa kau sepagi ini?”

“Menjemput seseorang. Karena orang yang ku tunggu sudah ada didepanku. Kajja kita langsung saja,”

“Eoddi?”

“Nanti kau akan tau,” Haera duduk tenang dikursi penumpang sebelah Kyuhyun dengan berjuta tanda tanya dikepalanya. Berkali-kali Haera meminta jawaban Kyuhyun namun namja itu tetap bersikeras merahasiakan tujuan mereka. Terpaksa Haera harus menelan bulat-bulat rasa penasarannya. 


1 jam mereka habiskan di dalam mobil. Menempuh jarak yang mengantarkan mereka pada suatu tempat. “Hei bangunlah. Kita sudah sampai,” Ucap Kyuhyun lembut. Tangannya sedikit menepuk pelan pipi Haera. “Ini dimana?” Haera menegakan tubuh, dan menatap berkeliling disekitar mobil. “Ini? Bukankah ini--”

“Iya. Ayo kita turun,” Titah Kyuhyun seraya mendahului Haera keluar dari mobil. Haera masih dengan tatapan tak percayanya menatap sekitar. “Kajja,” Kyuhyun meraih jemari Haera lalu mengajak Haera untuk mulai berjalan. Melewati jalan setapak yang dipenuhi rumput-rumput hijau dan juga jalan berliku yang memiliki banyak tanah bergunduk tinggi.

Setibanya kedua manusia itu, mereka segera bersujud memberikan penghormatan pada dua gundukan tanah berumput hijau didepan mereka. Tanpa disadari, air mata haru meluncur dengan bebasnya membasahi pipi Haera. Ia bisa memberi hormat pada kedua orangnya didampingi oleh orang yang amat Haera cintai. Hal yang belum pernah terjadi sebelumnya. Senyum bahagia terukir di wajah cantik yeoja itu. Keinginan Haera saat dulu, kini telah terwujud.

“Eomma, Appa, aku datang. Perkenalkan dia adalah Kyuhyun.”

“Anneyong Haseyo Abeonim, Eomeonim. Cho Kyuhyun imnida. Aku suami Haera, menantu kalian,”


***

Sesekali Kyuhyun mengayunkan tautan jemari tangan mereka. Bahkan menggenggam jemari Haera semakin erat. Mereka terus mengayunkan kaki untuk menciptakan langkah kaki menyelusuri jalan sepi itu. Pohon-pohon pinus disisi jalan menjadi pelengkap suasana diantara mereka. “Kau tau? Aku sangat bahagia,” Sama halnya
dengan apa yang dirasakan Haera. Yeoja tersebut juga amat bahagia hari ini. “Waeyo?” Tanya Haera berlagak tak tau apa-apa. “Karena kau sudah mau kembali kesisiku. Karena kau berada disampingku. Tak ada hal apa pun yang kuinginkan lagi didunia ini. Aku sudah sangat bahagia saat ini.”

“Aku merasa sulit bernafas karena rasa bahagia ini. Gomawo, kau mau menerimaku lagi. Saranghae,”

Entah sudah sejak kapan posisi mereka sudah saling berhadapan. Memandang bulatan hitam satu sama lain. Langkah teratur mereka pun secara otomatis telah terhenti tanpa disadari. Kyuhyun melangkah, meminimalkan jaraknya dengan Haera. Tanpa ragu-ragu Kyuhyun mulai mendekatkan wajahnya. Tangan Kyuhyun pun telah mengambil posisi di tenguk Haera.
Tak sampai detik berukutnya, Haera sudah dapat merasakan sebuah benda kenyal menempel pada bibir ranum miliknya. Refleks kelopak mata Haera menutup, menyambut lumatan yang Kyuhyun berikan pada bibirnya. Haera tak kuasa untuk tidak membalasnya, bibirnya dengan perlahan mulai dibukanya. Haera membalas setiap lumatan Kyuhyun dan ikut tenggelam dalam sensasi ciuman hangat yang Kyuhyun berikan.


***


“Butik? Untuk apa kita kesini?” “Kau ini kenapa banyak tanya sekali. Kau hanya perlu mengikutiku masuk dan kau akan tau untuk apa kita kesini,” Selalu saja seperti itu. Kyuhyun tidak pernah membicarakan pada Haera tujuan dan maksudnya kesuatu tempat. Haera hanya dapat menanti waktu yang menjawab setiap pertanyaannya. “Anneyong haseyo Tuan Cho. Eomma dan Nuna-mu sudah menunggu di
dalam,”

“Baiklah. Gomawo,”

“Eomma-mu? Apa Eomma-mu dan Ahra Eonni ada disini?” Sambar Haera setelah mereka meninggalkan pelayan yeoja itu. “Aishh kau ini cerewet sekali Nyonya Cho,” Haera mengekor dibelakang dengan rautnya yang kesal. Semua pertanyaannya tak ada satu pun yang dijawab Kyuhyun. “Eo? Kyuhyun-ah, kalian sudah datang,” Tiba-tiba suara Nyonya Cho didengar Haera. Haera mengangkat kepalanya, didapati Nyonya Cho tengah duduk disebuah sofa panjang. Tapi ternyata tak hanya Nyonya Cho yang berada disana, terdapat juga Nyonya Hwang Seul Rin beserta Nuna Kyuhyun, Cho Ahra. “Kalian disini?” Haera bergumam ragu. “Karena Haera sudah datang, langsung saja,” Ahra tanpa berkata-kata langsung menggiring Haera masuk kedalam ruang ganti.

“Wuah.. Yeppeuda,” Nyonya Cho berseru takjub. Melihat rupa Haera yang kini terbalut oleh gaun putih panjang yang menambah berkali lipat tingkat kecantikannya. Semua orang disana terpukau oleh yeoja itu termasuk Cho Kyuhyun. “Kau sangat cantik putriku,” Hwang Seul Rin mengeluarkan komentarnya. “Sebenarnya ini untuk apa?”

“Tentu saja untuk pesta pernikahanmu dengan Kyuhyun dua minggu lagi,” Kalimat Ahra menjawab sudah kebingungan Haera sesaat, tetapi langsung tergantikan oleh keterkejutan bukan main. “Pernikahanku?” Haera berkata dengan sedikit tergagap. “Iya pernikahan kalian. Kami telah memutuskan 2 minggu lagi akan menjadi hari pernikahan kalian. Dan Kyuhyun juga telah menyetujuinya,”

 “Nde?”


***


Yoon Haera menatap penuh arti pada gedung
yang menjulang dihadapannya. 7 tahun silam dengan berat hati Haera meninggalkan tempat tersebut. Namun kini waktu kembali membawanya untuk dapat menyambangi tempat itu lagi.

Sebuah tangan hangat menggenggam erat jemari Haera dan membuat yeoja itu tersadar. “Kajja kita masuk,” Kyuhyun sedikit menarik tubuh Haera yang tampak kaku. Tubuhnya tidak mengeluarkan pergerakan sekecil apa pun sejak mereka tiba disana. Ia seolah sedang menikmati kegiatan melamunnya di depan pintu utama gedung Apartemen mewah itu. Hanya pandangan Haera yang seolah berbicara sementara bibirnya tertutup rapat.


Kyuhyun menekan beberapa digit angka, sedetik selanjutnya pintu telah terbuka dengan otomatis. Kyuhyun menatap Haera, manik hitam Kyuhyun seolah tengah mempersilahkan Haera masuk. Tetapi yang malah dibalas oleh tatapan tercengang dari kedua benda hitam milik Haera menyadari angka-angka berapa saja yang tadi Kyuhyun gunakan untuk membuka pintu. “Angka itu...”

“Kau merubah kodenya?”

“Bukan hal yang sulit untuk mengubah kode pintu. Hatiku saja bisa berubah karenamu dan tentu kode ini pun bisa berubah karenamu juga,” Bola mata Haera telah berlapiskan oleh cairan krystal, dibibirnya tersungging sebuah senyum bahagia. Karena dulu, kode pintu itu pun seakan bekerja sama dengan Kyuhyun untuk menyakiti Haera. Tinggal ditempat dimana yang memiliki perihal tentang orang lain. Dan hal yang menyakitkan karena orang itu adalah seseorang yang dicintai oleh suaminya. Ini rumahnya tetapi ia sendiri yang tersakiti disini. Dulu, kode pintu itu terdiri atas angka-angka yang merupakan tanggal ulang tahun yeoja chingu Kyuhyun. Menyakitkan bukan? Kyuhyun selalu mengingat ulang tahun yeoja chingunya, namun tak ada yang dapat meyakini bahwa Kyuhyun juga mengingat kapan hari ulang tahun Haera, istrinya. Sangat menyakitkan berada diposisi Haera dulu.

“Uljima..” Ujar Kyuhyun seraya menyeka cairan yang telah jatuh dipipi Haera.

“Disini kita akan memulai kehidupan sebagai keluarga. Kau, aku, dan Jong Hyun kita akan hidup bahagia disini.”

Haera dengan perlahan melangkah ragu memasuki tempat tinggalnya dulu. Semua sama, tak ada yang berubah..

“Mianhae. Aku pasti telah menyakitimu terlalu banyak. Aku bersedia menerima hukuman darimu untuk membayar semua perbuatanku,”

“Mencintaimu hingga nafasku yang terakhir, merengkuhmu dalam pelukanku hingga tubuh ini tak dapat lagi digerakkan. Menatapmu hingga mata ini tak lagi dapat melihat. Menyerahkan seluruh hati, jiwa dan ragaku hanya untuk istriku seorang. Bolehkah aku mendapat hukuman seperti itu?”

 “Aku berjanji tidak akan membuat matamu mengeluarkan cairan bening ini lagi. Mata indah ini sudah terlalu banyak mengeluarkan air mata karenaku,” Jari Kyuhyun mengusap lembut bagian mata Haera. Perlahan, wajah Kyuhyun mendekat lalu mengecup lembut mata Haera. Kyuhyun menarik wajahnya, memandang Haera lekat. Haera ikut membalas menatap Kyuhyun, menikmati tatapan penuh cinta yang didapatinya dari manik hitam Kyuhyun. Wajah Kyuhyun kembali bergerak secara konstan. Tangan Kyuhyun telah mengambil posisi ditengguk Haera. Tersisa 3 cm jarak diantara kedua wajah itu, Kyuhyun tanpa ragu-ragu menempatkan bibir lembabnya pada permukaan bibir ranum Haera. Haera telah lebih dulu memejamkan matanya dan tak perlu berfikir lagi untuk Haera membalas ciuman lembut Kyuhyun yang hanya pada awalnya, namun seperkian detik lumatan-lumatan penuh cinta itu telah menjelma menjadi ciuman panas yang sarat akan cinta.

Seiring waktu yang terus bergulir, tanpa sadar mereka sudah mulai memasuki tahap yang berlebih. Jemari Kyuhyun merangkap didada Haera, berusaha melepaskan kaitan kancing pada kemeja putih yang Haera genakan. Barulah saat itu, Haera tersadar. Ia buru-buru melepaskan tautan bibirnya dan tangannya berusaha menutup kembali kancing yang tadi sempat dibuka Kyuhyun. Namun dengan cekatan, Kyuhyun menahannya dan menatap Haera dengan pandangan meminta. “Izinkan aku melakukannya.” 


***

Beberapa hari kemudian..

Disebuah jalan Seoul yang terbilang sepi dan tenang melintas sebuah mobil hitam dengan kecepatan sedang namun secara tiba-tiba suara decitan terdengar dengan begitu nyaring memekikan telinga siapa pun yang mendengarnya. Haera yang mengemudikan mobil tersebut jelas terperanjat kaget oleh kehadiran mobil metalic yang tiba-tiba dating
, lalu berhenti didepan mobil Haera dan sepertinya orang didalam mobil sana memang sengaja menghadang jalan Haera. Dengan kesigapannya, Haera segera menginjak pedal rem sekuatnya hingga kepala yeoja didalam mobil itu terdorong dan sedikit membentur setir mobil. Haera mengambil nafas dalam-dalam. Sungguh amat takut membayangkan yang mungkin saja terjadi jika seandainya ia terlambat menekan pedal rem. Haera menetralkan nafas sebelum memutuskan untuk keluar. Tepat saat Haera keluar, pengemudi mobil didepan Haera ikut keluar. Dengan gaya angkuhnya, pengemudi mobil metalic yang ternyata seorang yeoja juga menghampiri Haera yang membeku didepan pintu mobilnya. “Anneyong Haera-shi.” Sapa yeoja itu diiringi dengan sebuah senyuman mengejek. Tatapan penuh kebencian turut hadir dalam diri yeoja bernama Song Ji Eun tersebut. “Mau apa kau?”

“Beberapa hari ini sepertinya kau hidup dengan baik, geuchi? Dan sepertinya sudah saatnya aku harus mengakhiri hidupmu. Beberapa hari ini sudah cukup bukan kesempatan yang kuberikan untukmu menikmati hidup sebelum kau pergi..”

“Apa maksudmu?” Song Ji Eun melangkah maju, mendekatkan tubuhnya pada tubuh Haera yang terpojok disisi pintu mobil. Tangan Ji Eun meraih rambut Haera dan menjambaknya sekuat mungkin. Haera merintih kesakitan. “Lepaskan! Sakit..” Rintihan itu malah dibalas oleh senyuman sinis Ji Eun. “Kau bilang sakit? Ini belum seberapa Yoon Haera-shi..” Ji Eun semakin kuat lagi menjambak rambut panjang Haera. “Aku jauh lebih sakit dibandingkan yang kau rasakan ini. Kekasihku meninggalkan aku hanya karena yeoja pengganggu sepertimu. Kau tau itu sangat menyakitkan, hatiku perih. Setulus hati aku mencintai Kyuhyun, bertahun-tahun aku mencintainya, aku berusaha memilikinya . Setelah aku berhasil memilikinya, namun kau hadir dihidupnya. Dan ia pergi, dia melepaskan genggaman tanganku karena kau. Hanya karena yeoja tak tau diri sepertimu. Itu semua sangat menyakitkan! Dia segalanya bagiku, dia oksigenku, dia sumber kekuatanku. Dan kau yang merampas oksigenku. Apa jadinya seseorang tanpa oksigen? Dan apa kau tau bagaimana aku menjalani hidupku tanpanya? Aku sangat membencimu Yoon Haera. Kau merampas milikku dan aku tak akan tinggal diam. Apa yang tidak bisa kumiliki, juga tidak akan pernah dimiliki orang lain. Aku tidak dapat memiliki Kyuhyun, tak akan kubiarkan kau yang memilikinya.” Ji Eun mengakhiri rentetan kalimat panjangnya yang tanpa jeda. Tangannya sibuk merogoh kedalam saku blazer, mencari sesuatu. “Kumohon lepaskan aku,” Mohon Haera. “Susah payah aku mendapatkanmu dan tak semudah itu aku melepaskanmu Haera-shi. Dari semua usaha yang kulakukan, sepertinya turun tangan langsung usaha yang lebih efektif. Tentu akan membuatku sangat puas. Sekarang nikmati perjalananmu,” Ji Eun mengacungkan sebuah pisau lipat tepat didepan wajah Haera. Tubuh Haera seketika menegang, wajahnya pucat, nafasnya tercekat. Sulit baginya untuk bernafas normal. Oksigen seolah menipis disekitarnya.

“Kumohon jangan lakukan Ji Eun-shi..”

“Sayangnya tidak bisa. Kau sudah terlalu kubenci.” Haera hanya dapat menutup kelopak matanya, memasrahkan hidupnya pada waktu. Ia terima, walau ia harus mati konyol ditangan yeoja bernama Song Ji Eun. Haera sadar, ialah penyebabnya, ia yang menyebabkan Ji Eun menjadi seperti ini. Ia yang telah merampas sesuatu yang amat berarti dihidup Ji Eun. Hingga Haera merasa apa pun yang dilakukan Ji Eun padanya pantas ia terima meski itu nyawanya sendiri. Haera merasa bersalah akan dirinya, sebab bagaimana pun, Haera juga seorang wanita yang pasti ingin memiliki sesuatu yang dicintainya. Haera mengerti yang dirasakan Ji Eun.

“Lakukan. Jika dengan mencelakaiku itu bisa mengurangi kesalahanku. Lakukanlah. Aku rela menerimanya. Tapi sebelumnya, aku ingin kau tau. Aku memang sangat mencintai Kyuhyun, namun sedikit pun aku tidak pernah mengharapkan ia akan membalas perasaanku. Aku tulus mencintainya. Aku ingin selalu melihatnya bahagia meski aku sendiri tersakiti. Tapi tak apa. Aku bahagia bisa melihatnya bahagia.”

“Sekarang lakukan apa pun yang kau inginkan.” Cairan hangat itu meluncur bebas ketika Haera memejamkan matanya.


Dari kejauhan, mobil mewah melintas dijalan tempat kedua yeoja tersebut berada. Kyuhyun yang langsung menyadari bahwa yeoja yang tengah disandera itu adalah Haera. Tanpa berlama-lama lagi, Kyuhyun lantas memberhentikan mobilnya.

Sementara itu, ditangan Ji Eun pisau itu telah ia arahkan pada Haera dan mulai ia ayunkan di udara. Belum sampai pisau itu mendarat pada bagian tubuh Haera, lengan Ji Eun telah dicengkram keras-keras oleh sebuah tangan kekar. Yang tak lain Cho Kyuhyun. “Kau yeoja kejam!” Kyuhyun menarik tubuh Ji Eun menjauh dari Haera. Mendengar suara yang amat Haera kenal, Haera segera mengangkat kelopak matanya. Sementara itu dengan kesadaran penuh, Kyuhyun melayangkan tangannya tepat diwajah yeoja itu, wajah Song Ji Eun. “Apa belum puas kau terus menyakiti Haera? Apa salah dia?!” Bentak Kyuhyun marah. “Aku baru akan puas setelah ia berhasil kukirim menyusul orang tuanya.”

“Itu tidak akan terjadi. Selama aku masih hidup, aku akan terus melindungi Haera. Jadi jangan harap kau bisa menyakitinya lagi Song Ji Eun! Lebih baik sekarang nikmati sisa waktumu dialam bebas ini sebelum kau mendekam didalam gerbang besi,”

***


Dengan pergerakan lambat namun pasti, Kyuhyun meletakkan satu tangannya pada dagu Haera dan menyatukan bibir mereka bersamaan dengan suara riuh tepuk tangan dari pada orang-orang yang hadir memenuhi kursi di aula mewah tersebut. Sebuah French Kiss singkat di atas altar yang juga disaksikan banyak pasang mata dari para tamu yang hadir. Kyuhyun seakan melupakan posisi mereka saat ini. Ia terlalu bahagia di hari yang amat indah ini. “Gomawo,” Ujar Kyuhyun singkat seusai salah satu dari mereka mengakhiri ciuman tersebut. Haera tersenyum dibumbui oleh senyuman manis diwajah cantik wanita yang menjadi tengah ratu hari ini.

“Chukae Haera-ya.. Eomma bahagia bisa menyaksikanmu menjadi milik orang lain.” Ungkap Hwang Seul Rin. “Uljima Eomma.”

“Eomma hanya terlalu bahagia hari ini,” Haera meraih tubuh Nyonya Hwang lalu mendekapnya dengan segala rasa sayang yang ia miliki untuk sosok Eomma kedua baginya tersebut. “Kau harus hidup dengan bahagia. Arraseo?”

“Dangyeonhaji, Eomma.”

***

Kebahagiaan menjadi tujuan dasar alasan manusia hidup. Alasan mengapa manusia tetap mempertahankan hidupnya. Manusia hidup untuk merasakan kebahagiaan, bukankah seperti itu? Apa yang dilakukan manusia pada hidupnya, semua itu tak akan lepas dari apa tujuan hidup ini. Untuk mencari kebahagiaan. Semua orang memiliki kebahagiaan tersendiri, namun itu masih menjadi teka-teki kehidupan. Kita tidak akan pernah tau, kapan kita akan bahagia. Semua itu tak akan ada yang mengetahuinya. Tuhan telah menentukan dan memilih waktu yang tepat kapan kita bisa merasakan apa itu kebahagiaan. Semua yang Tuhan berikan, tidak akan pernah salah. Tuhan-lah yang tau segala yang terbaik untuk kita. Kita hanya perlu ingat bahwa hidup ini adalah rancangan-Nya dengan sejuta hal terbaik yang pasti Tuhan berikan.

Waktu terlampaui dengan begitu cepat. Semua hal-hal indah telah berpihak pada Yoon Haera. Kebahagiaan, satu kata tersebut dapat yeoja bermarga Yoon itu rasakan kini. Ia seolah tengah menikmati bayaran atas semua penderitaannya bertahun-tahun silam. Kehidupan yang ia jalani selama sebulan terakhir ini seolah penyembuh dari semua luka yang pernah hadir dalam hidupnya. Ia bahkan meyakini bahwa semua yang dihadapinya adalah mimpi. Mimpi yang amat indah yang tak ingin ia lewatkan. Ia sudah amat bahagia bahkan jika semua ini hanya sebatas mimpi.

“Eomma waeyo? Apa Eomma sakit?” Sesosok namja kecil melontarkan perhatiannya pada sang Eomma yang terlihat berbeda hari ini. Yeoja berstatus sebagai istri Cho Kyuhyun tersebut terlihat pucat, dan sejak awal hari tak jarang ia mondar-mandir ke toilet untuk mengeluarkan sesuatu dari dalam mulutnya. Walau sebenarnya tak ada sesuatu apa pun yang ia muntahkan dari mulutnya. Hanya rasa mual yang terus menjalar diperutnya.

“Aniyo. Eomma gwaenchana. Eomma ingin tidur saja. Jong Hyun tak apa kan main sendiri?”

***

“Appa..” Seruan Jong Hyun yang tiba-tiba sukses mengubah suasana sunyi di Apartemen mewah sana. Seruan nyaring tersebut dibarengi oleh pergerakkan tubuh Jong Hyun yang segera berlari menuju pintu Apartemen menyambut kepulangan sang ayah. “Jong Hyun-ah.. Kau merindukan Appa?” Selidik Kyuhyun yang langsung mendapat anggukan dari Jong Hyun. “Dimana Eomma?”

“Eomma di kamar. Sejak tadi pagi, Eomma muntah-muntah terus.”

“Mwo?”

Segera Kyuhyun memasuki kamar miliknya bersama Haera lalu mendpati istri-nya tengah bergulat diatas tempat tidur. “Haera-ya ireona.” Titah Kyuhyun sembari menggoyang-goyangkan kecil tubuh Haera. “Eoh kau? Kau pulang cepat hari ini?”

“Ne. Kudengar kau sakit, kajja kita ke rumah sakit.”

“Ani. Aku baik-baik saja. Hanya sedikit mual, tak perlu ke rumah sakit,” “Aku benci penolakan,”


***


Cho Kyuhyun mengeratkan pelukannya pada tubuh Haera dari dalam selimut, semakin menarik Haera dalam rengkuhannya. Haera juga balik mempererat genggamannya pada tangan Kyuhyun yang melingkari pinggangnya. Rasa nyaman dalam posisi seperti sekarang itu didapati kedua manusia itu. Kini mereka berdua duduk dalam balutan selembar selimut tebal. Dengan posisi Kyuhyun duduk dibelakang Haera sementara Haera berada dalam rengkuhan namja itu. Haera menyandarkan kepalanya di dada Kyuhyun. Seraya memejamkan mata. Setiap hembusan nafas yang keluar terasa begitu menghangatkan ketika mengenai pucuk kepala Haera. Dingin hiliran angin yang berhembus, masih dapat mereka rasakan dan mengganggu ketenangan api unggun yang ada hadapan mereka. Api merah itu menjadi bergejolak sesaat ketika angin berhilir. “Sebenarnya apa tujuan kita kesini? Aneh sekali mendengar kau tiba-tiba ingin berlibur. Kita kan bisa saja berlibur di Seoul, tidak perlu harus ke sini.” Haera memecahkan keheningan. Akhirnya pertanyaan itu dilontarkan juga oleh Haera, setelah hampir seharian ia hanya memenjarakan pertanyaan itu dikepalanya. Haera meminta alasan Kyuhyun yang tiba-tiba membawanya liburan ke Busan dan hanya berdua. Sehingga  Jong Hyun harus ia titipkan pada Eomma-nya, Hwang Seul Rin.  “Kalau begitu anggap saja kita ini sedang Honeymoon. Bukankah kita belum melakukannya?”

“Honeymoon?” Haera mengulang kata yang diucapkan Kyuhyun tadi dalam bentuk gumaman.

 “Kyu--”

“Panggil aku Oppa. Aku ini lebih tua darimu. Kau sungguh tak sopan,” Nada kalimat Kyuhyun tiba-tiba berubah terdengar seperti orang merajuk. “Arraseo. Oppa..”

“Boleh aku bertanya,”

“Apa?”

“Song Ji Eun bagaimana kabar dia?”

“Kau ini terlalu baik. Kau masih saja menanyakan orang yang selalu mencelakaimu. Dia sedang menjalani hukuman atas perbuatan jahatnya padamu.”

“Maksudmu dia dipenjara?” Angguk Kyuhyun. Pembicaraan lantas terhenti. Selang beberapa menit keadaan sunyi tanpa pembicaraan, keduanya diam. Hingga akhirnya Kyuhyun yang memulai obrolan kali ini. “Haera-ya..”

“Hm?”

“Gomawo.”

“Kau ini kenapa? Dari kemarin kau terus saja mengucapkan gomawo. Memangnya apa yang telah kuperbuat?”

“Kau telah memberiku suatu hadiah. Hadiah yang pasti akan menjadi hadiah terbaik dalam hidupku,”

 “Seingatku aku tidak memberikanmu hadiah apa pun,” Haera merasakan tangan Kyuhyun meraba perutnya dibalik selimut dengan tiba-tiba. “Disini. Kau telah memberiku hadiah terindah yang ada disini. Gomawo nae Anae,” 

“Maksud Oppa? Aku sedang hamil?” Haera melepaskan pelukan Kyuhyun dengan sekali hentakkan lalu menatap namja itu meminta kepastian. “Ne, kau sedang hamil Nyonya Cho. Kau mengandung anakku. Di dalam sini ada uri aegi. Gomawo Haera-ya..” Haera tak mampu berkata-kata. Hanya genangan air mata yang hadir sebagai wujud atas kebahagiannya saat ini. Haera terlalu terkejut menyambut berita membahagikan ini. Jadi inilah alasan dibalik sakitnya Haera kemarin-kemarin ini. Berita yang memang sengaja masih Kyuhyun rahasiakan dari Haera.


“Uisa-nim sebenarnya ada apa dengan Haera?”

“Anda tidak perlu khawatir Kyu. Sebelumnya, aku ingin mengucapkan selamat kepadamu lebih dulu,” Ungkap Kim Uisa-nim yang merupakan dokter keluarga Cho. “Selamat? Untuk?”

“Sebentar lagi kau akan menjadi Appa Kyu. Istrimu sedang hamil. Usia kandungannya baru memasuki 5 minggu.”

“Uisa-nim sedang tidak berbohong padaku kan?”

“Tentu tidak. Sekali lagi ku ucapkan selamat Kyu. Keluargamu pasti akan senang mendengar berita ini,”


“Kenapa kau tidak memberitahu ku dari awal?” Tuntut Haera. “Aku ingin memilih waktu yang tepat untuk memberitahumu. Dan nampaknya sekarang adalah waktu yang tepat Haera-ya..”

“Aku sangat bahagia Oppa,”

“Nado. Tak ada berita yang lebih membahagiakan dibanding ini. Kau telah melengkapi hidupku. Kau hal terbaik yang pernah kumiliki dihidup ini, kau yang telah menyempurnakan hidupku. Saranghae.. Aku mencintaimu lebih dari apa pun didalam hidupku, aku mencintai Yoon Haera.. Manhi manhi saranghae. teruslah berada disisiku, hingga hanya maut yang memisahkan kita. Biarkan aku terus memiliku, agar aku dapat terus bernafas karena kaulah oksigenku, kaulah segalanya. Aku mencintaimu istriku.” Aku Kyuhyun sebelum akhirnya meraih tenguk Haera dengan sedikit memutar tubuhnya agar lebih muda mengjangkau bibir Haera. Dengan perlahan namun pasti, Kyuhyun mengarahkan bibirnya tepat ke arah bibir istrinya, memejamkan matanya dan sedetik kemudian bibir mereka sudah bertemu. Ciuman yang sangat lembut dan dipenuhi dengan cinta yang diberikan Kyuhyun pada Haera ditemani oleh pancaran api yang begitu menghangatkan. “Nado. Dangshineun saranghamnida.”




Kkeutttt..
garis miring itu flashback..
Akhirnya terselesaikan juga ff ini. Sempet bingung mau endingnya kaya gimana ya jadilah begini endingnya. Mengecewakan ya? Miaaan..
Author lagi buntu ide, jadi sejadinya aja ending ff ini. Dan gomawo untuk para readers yang selalu menanti ff ini. Anneyong..
Bottom of Form


1 komentar:

Miliana on 10 Agustus 2020 pukul 01.11 mengatakan...

nice makasih udah share yah

jual casing sosis

Posting Komentar

 

Chindy Agryesti Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting