Wrong [잘못했다] Part 5

Wrong [잘못했다]
Part 5


Author              : Chindy Agryesti.

Facebook         : Chindy Agryyesti Horvejkul 

Twitter              : @Chindy404 

Blog                  : http://chindyhvk.blogspot.com

Cast                  : 
  • Cho Kyuhyun
  •   Bae Suzy


Genre              : AU!, Romance.

 Rating             : PG15

Length             : Chapter


Kesalahanku adalah mencintaimu. Namun berdampingan dengan itu, mencintaimu merupakan hal terindah dihidupku.

—Wrong—



Part 5 beggin :


Hari itu tak secerah seperti biasanya, gulungan awan hitam membentang dilangit malam kota Seoul sejak awal hari. Sepulang kuliah, Suzy berinisiatif untuk mengunjungi namja chingu tercinta di kantor tempat Kyuhyun bekerja, Cho Corp. Bergulirnya waktu, hubungan mereka kini terpublikasikan. Masyarakat Korea mungkin telah mengetahui jalinan cinta yang tercipta diantara kedua pemuda pemudi tersebut. Kisah percintaan mereka tak lepas dari awak media yang tak pernah ada habisnya membahas kehidupan pribadi Cho Kyuhyun termasuk tentang hubungan asmara Kyuhyun.

Suzy melangkah bersemangat memasuki koridor Cho Corp yang sangat luas. Beberapa orang yang sudah mengenal siapa yeoja itu, lantas membungkuk memberi hormat pada yeoja chingu Presdir mereka. Sebagian orang di perusahaan tersebut tentu sudah tak asing oleh kehadiran yeoja berkulit putih itu di Cho Corp. Tidak jarang Kyuhyun sering mengajak Suzy mampir di kantornya. Wajar bila orang-orang Cho Corp sudah mengenal Suzy. “Anneyong Haseyo Suzy-shi..” Sapa seorang yeoja dari bagian resepsionis. “Anneyong Haseyo,” Balas Suzy. “Apa Kyuhyun Oppa ada?” Tambah Suzy.

“Sore tadi Presdir Cho pergi,”

“Eoh? Pergi? Eoddi?”

“Saya kurang tau. Kau bisa tanyakan saja pada tuan Lee Seung Hyun, mungkin ia tau kemana Presdir pergi.”

“Benar juga.. Apa dia ada diruangannya?”


Seperkian menit Suzy menanti bus di halte ditemani oleh beberapa pelajar yeoja yang sepertinya baru pulang sekolah. Lantas Suzy menegakan tubuhnya, menyambut kedatangan bus yang sebenarnya masih cukup jauh dari kediaman Suzy.

Di dalam bus, Suzy melirik sekali lagi pada secarik kertas yang ia dapat dari asistan Kyuhyun, Seung Hyun. Entah tempat apa itu Suzy tak mengetahuinya sama sekali. Ia hanya mengikuti perkataan Seung Hyun yang mengatakan jika Suzy ingin bertemu Kyuhyun, Suzy bisa pergi ke tempat itu. Dan tak ada salahnya Suzy mengunjungi tempat itu. Ia sudah amat terlalu rindu pada Kyuhyun dan juga ia tak sabar ingin segera memberitahukan kabar menyenangkan itu. Sudah hampir seminggu ini Kyuhyun tak sekali pun menemui Suzy, bahkan menghubungi Suzy juga tidak. Suzy merasa ada kejanggalan dalam diri Kyuhyun. Belakang ini Kyuhyun berubah total. Ia menjadi agak pendiam, dan juga Kyuhyun menjadi namja yang amat super sibuk. Dan amat jelas bahwa Kyuhyun kini sedang menghindari Suzy melalui pekerjaan seputar kantor yang dijadikan Kyuhyun sebagai alasan.

Suzy sekali lagi menegaskan penglihatannya dan menyamakan alamat yang tertulis di kertas tadi. Ia yakin tempat yang didepannya adalah tempat dari alamat yang ada dikertas itu. Tapi keanehan didapati Suzy mengenai tempat itu. Sebuah bar mewah dan berkelas. Orang-orang yang berlalu lalang memasuki bar tersebut pun jelas bukan orang biasa. Layaknya orang yang akan menghadiri rapat kenegaraan, manusia-manusia yang memasuki bar tersebut. Didalam hatinya Suzy terus bertanya-tanya haruskah ia masuk kedalam sana.

'Apa Seung Hyun tidak salah memberikanku alamat,' Resah Suzy. Namun pada akhirnya, Suzy memutuskan untuk masuk kedalam bar itu. Perjalanannya kesana, tentu akan menjadi sia-sia jika Suzy langsung pergi saja. Tanpa dapat bertemu sosok yang dirinduinya. Suzy berjalan ragu juga risih menatap sekitar akan pemandangan yang baru kali pertama ia lihat disejarah hidupnya. Para yeoja dengan pakaiannya yang minim bahkan amat minim hingga perlu berpikir dua kali untuk mengatakan bahwa itu adalah pakaian jadi. Yeoja-yeoja tersebut dipeluk, dirangkul, dicium bahkan ada yang lebih dari itu oleh pasangannya masing-masing tanpa rasa malu ditempat terbuka seperti ini. Suzy membuang pandangannya pada lantai. Menatap lantai jauh lebih baik dibandingkan dengan menatap pemandangan-pemandangan yang disajikan oleh manusia-manusia tak bermoral didalam sana. Setiap ruangan telah terisi penuh oleh pasangan-pasangan ilegal yang diketahui tidak saling mengenal satu sama lain. Tempat paling keparat yang pernah disambangi Suzy di negaranya itu, Korea.

Ruangan gelap, penuh asap rokok, cahaya yang selalu berganti warna setiap detiknya yang membuat kepala terasa hampir ingin pecah membuat tempat ini terlihat semakin memukau untuk mereka yang penikmat dunia malam. Suzy mengutuk keputusannya memasuki tempat itu. Ia langsung meyakini bahwa ia tengah salah tempat saat ini. Kyuhyun tidak mungkin berada ditempat seperti ini. Asistan Kyuhyun pasti sudah salah memberikan alamat keberadaan Kyuhyun. Batin Suzy.

Kedua kaki Suzy telah berputar, tubuhnya pun telah beranjak berbalik namun satu nama yang didengar Suzy berhasil menahan pergerakan tubuhnya. Suzy mengurungkan niatnya untuk segera pergi dari sana. Alih-alih yeoja muda itu mengedarkan pandangan tepat kesekitarnya. Mencari sosok orang yang tadi namanya disebut. Berat bagi kaki jenjang Suzy untuk melangkah masuk diantara orang-orang tak bermoral disana. Namun entah dari mana ia bisa mendapat keyakinan bahwa Kyuhyun berada disana. Dan nama yang tadi didengar Suzy menjadi salah satu pendukung keyakinannya bahwa Kyuhyun memang benar-benar berada disana. Sedikit kesulitan Suzy melewati setiap manusia yang berpapasan dengannya dalam keadaan tidak normal. Dalam artian banyak dari mereka yang telah hilang kesadaran dan dapat Suzy rasakan bau alkohol menyengat indera penciumannya.

Setelah cukup jauh dari pintu masuk, banyak sofa-sofa berisikan orang-orang berpenampilan mewah yang Suzy dapati. Matanya tak lekas mengelilingi setiap ruangan kurang cahaya ini. Dapat. Suzy menemukan orang yang dicarinya. Disebuah sofa panjang, duduk seorang namja yang amat Suzy kenal. Disamping kiri-kanannya terdapat yeoja berpakaian sangat sexy yang sibuk pada pasangannya masing-masing. Kedua yeoja itu mengapit Kyuhyun ditengah mereka. Tak hanya itu, dipangkuan Kyuhyun juga terdapat seorang yeoja dengan kedua tangan melingkari leher Kyuhyun. Sebaliknya dengan Kyuhyun, kedua tangan namja itu melingkar dipinggang yeoja itu. Mendadak Suzy merasa keadaan disekitarnya menyepi. Perlahan suara-suara gaduh dari ruangan sana seolah-olah menghilang dengan tiba-tiba. Menyisakan dirinya seorang dan dihadapkan pada pemandangan menyayat hati. Suzy terpaku ditempatnya, sedikit pun tidak pergerakan yang dikeluarkan tubuh itu. Tubuhnya kaku. Bahkan terasa sulit baginya untuk menelan saliva. Hatinya terlalu perih demi apa pun. Seperkian menit kehadiran Suzy yang tak jauh dari sofa tersebut bahkan tak disadari oleh Kyuhyun. Lebih tepatnya berpura-pura tidak menyadari. Cairan hangat dari kedua sudut mata Suzy bergerak bebas menuruni pipi Suzy tanpa permisi. Nafas Suzy seketika menjadi tercekat. Suzy merasakan seperti tengah kekurangan oksigen. Dan mulutnya ternganga, beberapa saat itu juga Suzy mempause-kan kegiatan bernafasnya. Cairan bening dimata Suzy seakan mengantri disudut mata indah itu untuk segera diturunkan. Pemandangan didepan mata Suzy akan membuat hati siapa pun hancur tak bersisa.

Tangan Kyuhyun yang sejak tadi telah berada di pinggang yeoja tak dikenal itu, tapi kini tangan itu tak hanya diam. Jemari Kyuhyun berada pada dada yeoja itu. Satu tangannya lagi, Kyuhyun posisikan pada tengguk yeoja itu. Mereka berciuman dengan ganas. Kyuhyun memainkan lidahnya begitupun sebaliknya. Ciuman kasar itu sarat akan nafsu. Mereka saling melumat dengan tak sabaran sementara tangan Kyuhyun yang berada didada yeoja itu tak hanya diam. Perlahan Kyuhyun meremas sepasang gundukan itu. Sama sekali yeoja itu tak bereaksi akan prilaku Kyuhyun. Yeoja itu malah semakin semangat memainkan lidahnya didalam mulut Kyuhyun. Ciuman itu tak kunjung usai, prilaku tangan Kyuhyun menjelajahi tubuh sexy tersebut pun juga belum usai. Dari dress hitam mini yang digenakan, mengekpose sebagian besar tubuh yeoja bayaran tersebut. Tangan Kyuhyun berpindah pada paha mulus yeoja itu. Kyuhyun menyelusupkan jemarinya dan berkeliaran disana. Semakin lama Suzy tak sanggup untuk berdiri, ia memilih untuk mengenyahkan diri dari tempat terkutuk itu. Sayatan luka dan deraian air mata peneman Suzy ketika ia meninggalkan tempat itu.


Langkah gontai yang tercipta cukup menandakan bahwa ia tengah tidak baik-baik saja. Hatinya terlalu perih mengingat prilaku Kyuhyun. Pria itu bahkan tak menyadari keberadaannya, Kyuhyun hanya sibuk menggerayangi tubuh yeoja murahan itu. Ia diabaikan. “Nappeun neo! Nappeun!”

“Cho Kyuhyun kau jahat! Nappeun! Aku membencimu!” Umpat Suzy dengan suara yang tak terbilang kecil. Orang yang mendengarnya dan melihat penampilan Suzy pasti akan berspekulasi bahwa yeoja itu gila.


Disisi lain, diruangan gaduh dan berisik itu tepatnya disalah satu sofa khusus tamu VVIP, Cho Kyuhyun menyudahi kegiatannya bersama yeoja bermata bundar itu. Kekecewaan jelas menghiasi wajah cantik tersebut ketika Kyuhyun menarik wajahnya. Mengakhiri sepihak ciuman mereka. Begitu juga dengan tangannya, Kyuhyun segera menarik keluar dari dress tersebut. “Bangunlah!” Kata Kyuhyun tanpa ekspresi. Datar. Sesaat sudut matanya berkeliling tampak mencari seseorang di keramaian sana. “Oppa tadi itu bahkan hanya pembukaan. Kita belum menuntaskan permainan kita,” Yeoja itu membalas dengan seringaian nakal diwajahnya sambil tangannya bergerak nakal membelai dada Kyuhyun.

“Kau tidak dengar? Bangun dari tubuhku!” Ketus Kyuhyun dengan emosi yang terpendam. Walau volume suara itu terdengar hanya seperti bisikan tapi kalimatnya tadi sarat akan emosi yang siap meledak kapan saja. Akhirnya yeoja itu menyerah, ia bangkit dari pangkuan Kyuhyun seperti keinginan namja itu. Tak lama setelah itu, Kyuhyun menegakan tubuhnya. Ia merogo sesuatu dari saku jas-nya. Sebuah kertas lalu diserahkannya pada yeoja itu dengan dilayangkan ke udara. “Tulis berapa yang kau inginkan.”

“Dan apa kau tau? Sedikit pun aku tidak tertarik oleh tubuhmu itu.” Tanpa berkata-kata lagi Kyuhyun mengayunkan langkah meninggalkan yeoja itu yang tampak shock atas pernyataan Kyuhyun tadi. Tidak tertarik padanya? Lalu apa maksudnya tadi itu? Ciuman itu? Sentuhan tadi? Apa maksudnya itu? Yeoja itu bahkan telah berpikiran sangat panjang, memperkirakan malam ini ia akan 'bermain' dengan Presdir muda tampan itu. Merasakan sentuhan namja tampan itu dan poin plusnya ia tetap mendapatkan uang atas bayaran dari tugasnya. Bukankah itu semua menguntungkan? Bahkan untuk membayangkan itu saja dapat membuatnya melayang. Lalu bagaimana jika itu benar terjadi? Namun kenyataan tak sesuai apa yang diharapkan yeoja malam tersebut.

Kyuhyun menginjak pedal gas tanpa ragu, mobil mewah itu melaju bagai angin yang membelah jalan kota Seoul. Otaknya kalut. Emosinya tersulut tiba-tiba tanpa ia tahu apa penyebabnya. Terlebih lagi ia memiliki perasaaan aneh yang mengganjal dihatinya. Perasaan bersalah yang baru kali pertama ia rasakan. Namja itu merasa ada suatu kesalahan besar yang baru ia lakukan. Padahal seingat Kyuhyun tak ada. Ia tak melakukan kesalahan apa pun. Ia tak melakukan sesuatu yang salah. Bahkan jika seandainya ia berbuat salah, tidak biasanya perasaan bersalah hinggap dalam dirinya. Tapi kini? Kyuhyun merasa bersalah entah pada siapa? Ia sendiri tak mengerti.

Cho Kyuhyun melemparkan asal jas hitamnya didalam kamar. Sejak kepergiannya dari Pub tadi, emosi Kyuhyun menjadi labil. Namja berkulit putih pucat itu, menutup dengan kasar pintu toilet. Didalam toilet yang dilakukan Kyuhyun hanyalah menumpu kedua tangan pada sisi westafle, menghadap cermin besar didepannya. Ia menatap tajam matanya sendiri melalui bayangan wajahnya yang terpantul pada cermin. “Maaf. Tapi inilah memang tujuanku,” Gumamnya. Tangan Kyuhyun bergerak membuka keran air. Lalu Kyuhyun membasahi kedua tangannya dengan guyuran air yang jatuh dari keran. Membasuh kedua tangannya seperti baru memegang sesuatu yang kotor, jemari Kyuhyun saling berpagut membersihkan satu sama lain. Tak hanya itu, Kyuhyun mengusap bagian bibirnya dengan tangannya yang basah. Tak hanya sekali. Ia mengusap bibirnya berulang kali seolah tengah membersihkan sesuatu yang mengotori bibirnya.

***


“Suji-yah wae irae? Neo apha?” 

“Aniyo, aku hanya kelelahan. Aku ingin istirahat. Jangan ganggu aku Eomma, aku ingin sendiri.”

Tanpa ada keinginan untuk berbicara lebih banyak lagi, Suzy melangkah menuju kamarnya. Layaknya roll film yang akan selalu berputar jika disetel maka seperti itulah ingatan yang memenuhi otak Suzy. Apa ini dirimu yang Sebenarnya? Apa begini prilaku mu yang sesungguhnya? Apa artiku bagimu? Tidak adakah? Apa aku hanya sebagai pelengkap status atas hidupmu yang sempurna itu? Apa kau hanya mempermainkanku saja? 

Pertanyaan-pertanyaan itu barulah seperempat dari banyaknya pertanyaan yang hadir di kepala Suzy. Terlalu sulit untuk dijabarkan seluruhnya. Suzy merebahkan asal tubuhnya diatas lantai yang bahkan belum ia lapisi apa pun. 'Apa maksud semua ini?' Isak Suzy.
“Kenapa aku bodoh? Aku yeoja yang sangat bodoh. Aku mengharapkan aku menjadi satu-satunya yeoja yang hadir dihidup dia selain keluarganya. Mana mungkin itu terjadi? Dia tampan, dia kaya, dia pintar. Siapa yang tak menyukai namja sepertinya? Dia bisa mendapatkan gadis yang jauh segalanya dariku. Lagi pula siapa aku? Aku bukanlah siapa-siapa? Aku bukan putri dari orang terhormat, aku bukan keturunan Chaebol, keluargaku bukan orang ternama. Tapi aku adalah Bae Suzy, putri dari seorang single parent yang hidup mengandalkan uang asuransi dari Appaku. Ya, itulah diriku. Atas dasar apa aku berani bermimpi setinggi itu? Bodoh. Kau bodoh Bae Suzy. Kau yeoja yang memalukan.” 


***

Hari bergulir terasa begitu lambat bagi Suzy. Waktu yang bergulir bersama dengan kehampaan yang senantiasa menemaninya. Tak terasa seminggu sudah berlalu sejak pemandangan menyakitkan yang disaksikan oleh mata kepala Suzy secara langsung. Dalam seminggu ini tidak sekali pun kedua manusia yang masih terikat dalam satu hubungan itu bertemu satu sama lain. Bahkan komunikasi sudah tak terjalin lagi. Pemandangan menyakitkan Suzy itu telah berhasil mengubah hubungan antara Suzy dan Kyuhyun. Sakit dihati Suzy yang belum juga reda, wajar jika yeoja manis itu tak berniat bertemu atau pun berkomunikasi dengan Kyuhyun. Namun Kyuhyun yang tentu sadar akan prilaku bejatnya yang telah menyakiti hati seseorang seolah menghilang tanpa jejak.

Hari ini, hari yang sangat penting bagi Suzy. Tepatnya hari yang sangat penting bagi semua orang yang masih bertelut didunia pendidikan. Hari ini adalah hari dimana Suzy akan menyandang gelar sarjana pasca menempuh pendidikannya beberapa tahun belakangan ini. Harusnya hari ini hari yang paling menyenangkan. Hari bersejarah ketika ia menggenakan pakaian wisuda untuk pertama kali dalam hidupnya. Namun nyatanya kenyataan itu tak kunjung menghilangkan pedih dihati Suzy. Malah luka dihati Suzy semakin bertambah dalam. Mengingat malam itu, Suzy bersemangat menemui Kyuhyun untuk memberitahukan kabar kelulusannya pada sang namja chingu. Tapi apa yang didapat? Suzy harus menelan mimpi-mimpi indahnya dan terhempas pada dasar lubang yang paling dalam.

“Suji-yah ayo kita berfoto,” Ajak Hae Rin dengan penuh semangat sambil merangkul tubuh Suzy semakin mendekat padanya. Dihadapan mereka seorang fotografer sewaan orang tua Hae Rin siap menjepretkan kamera digitalnya. Walau agak terpaksa, Suzy tetap memamerkan senyum diwajah cantiknya.

Selesai kedua sahabat itu berfoto, mereka bergabung dengan para teman seangkatan mereka. Tidak sedikit pula dari semua wisudawan yang ada, mereka berfoto dengan orang tuanya, kakak, atau adiknya dan ada pula yang berfoto dengan pasangan mereka masing-masing. Namun itu semua tidak terjadi pada Suzy. Di antara banyak orang disana, tetap saja ia sendiri. Hanya ada Hae Rin yang notabene-nya adalah sahabat Suzy. Namun walau Hae Rin ada disampingnya tapi tak berarti Suzy tidak akan kesepian. Namun kenyataannya kini Suzy sendiri ketika Hae Rin sibuk berbahagia dengan keluarganya. Semua orang tersenyum. Semua orang tertawa. Hanya Suzy menahan pedih dihatinya. Ia sendiri, ia kesepian. Hye Kyung, Eomma Suzy yang tak bisa lama-lama menemani Suzy karena ia memiliki tugas yang tak dapat ia tinggalkan begitu saja. Menjaga toko roti miliknya. Tanpa terasa, dirasakannya bulir cairan menghangatkan pipinya saat menatap sepasang kekasih yang berfoto dan tersenyum penuh cinta. Suzy iri. Suzy juga menginginkan berada diposisi tersebut. Impian yang pernah singgah dipikirannya, semua itu nampaknya tidak akan tersampaikan. Pernah Suzy membayangkan bahwa ia dapat melalui hari bahagia itu bersama orang yang ia cintai, bersama sang Eomma dan Kyuhyun. Khayalan itu ternyata jauh dari kenyataan. Hari yang Suzy kira akan menjadi hari bahagianya namun itu sama sekali tak terwujud.

Suzy melangkah kecil meninggalkan halaman Kyunghee yang dipenuhi lautan manusia. Ditengah keramaian seperti itu, tetapi ia malah merasa kesepian. Dan akan lebih baik jika ia benar-benar sendiri. Pikirnya. Suzy berjalan lemah menuju sisi utama gedung utama Kyunghee. Tempat kenangannya dulu bersama Kyuhyun. Tempat dimana Suzy selalu merasa bahagia tiap kali ia mengenang peristiwa indah dimalam pergantian tahun baru kala itu. Namun apakah itu masih berlaku sekarang? Sepertinya tidak.

Suzy mem-pause kan langkahnya, mendapati sepasang sepatu namja berjarak tak jauh dari tempatnya berdiri. Suzy lantas mengangkat wajahnya untuk melihat pemilik sepatu yang rasanya pernah ia lihat. Saat itu juga, Suzy kontan membeku. Pandangannya langsung terkunci pada sosok yang berdiri tegap didepan Suzy. Sosok yang sebenarnya tengah dirindukan Suzy. Kini hadir didepan Suzy, namun ia tidak mungkin bertindak bodoh dengan mengutarakan kerinduannya pada Kyuhyun. Luka hatinya belum juga sembuh dan ia tidak ingin memperdalam lukanya sendiri. Dan juga Suzy tidak ingin Kyuhyun memperoleh suatu spekulasi baru tentang dirinya yang telah ketergantungan akan Cho Kyuhyun.

Baru Suzy berniat meninggalkan Kyuhyun, namun langkahnya tertahan oleh ucapan tak terkira dari Kyuhyun. “Ada yang harus kita bicarakan.” Bukankah seharusnya Suzy yang berkata demikian? Ucapan Kyuhyun seolah tengah memojokkan Suzy layaknya memojokkan seseorang yang telah melakukan suatu kesalahan. Dan disini Kyuhyun-lah yang bertindak seakan ialah pihak yang benar yang ingin mengklarifikasi masalah yang disebabkan Suzy. Bukankah semua ini berlawanan dengan kenyataan? Memutar balikkan fakta? Seperti itukah sebenarnya sosok orang yang dicintai Suzy?


Suzy duduk lebih dulu dikursi kenangan itu. Yang kemudian disusul oleh Kyuhyun, duduk dengan jarak yang lumayan jauh antara keduanya. Beberapa saat mereka hanya saling diam, menutup rapat-rapat bibir mereka. Membiarkan suara gemersik dedaunan yang menjadi alunan melodi diantara suasana sunyi disana. “Jika kau tidak ingin berbicara duluan. Baiklah, maka aku yang akan memulai lebih dulu,” Jemari Suzy bergerak pada ujung pakaian wisuda yang dipakainya dan menggenggam erat ujung baju tersebut. Suatu tanda bahwa ia tengah berusaha. Berusaha mengumpulkan keberaniannya. “Sebenarnya kau anggap apa aku ini? Apa aku sama sekali tidak berarti apa-apa bagimu?” Tuntut Suzy. “Sepertinya kau sudah tau apa yang ingin kujelaskan. Jadi aku tak perlu repot memikirkan cara untuk menyampaikannya padamu,”

“Kau bertanya apa arti dirimu bagiku? Hhh! Pertanyaan konyol!” Air mata tiba-tiba mendesak dipelupuk mata Suzy. Yeoja cantik itu menatap Kyuhyun dengan pandangan terluka. “Pertanyaan tadi apa masih perlu kujawab? Baiklah akan tetap kujawab. Jawabannya tidak. Kau sama sekali tak berarti sedikit pun bagiku. Kau hanya boneka yang dapat kugunakan untuk membalas rasa benciku pada seseorang. Itulah arti dirimu bagiku.”

“Ap-a mak-sud-mu?”

“Maksudku? Kau tidak lebih dari bahan mainanku. Aku ingin kau merasakan bagaimana rasanya kehilangan orang yang kau cintai, ditinggalkan oleh orang yang sangat berarti bagimu. Aku ingin kau merasakan itu. Aku ingin kau juga merasakan apa yang kurasakan hingga saat ini. Sangat tidak adil jika hanya aku yang mengalami itu semua.” Kini air mata Suzy tak dapat terbendung lagi. Cairan itu meleleh bagaikan lelehan lilin panas yang jatuh akibat terbakar panas api. Air mata itu menjadi tanda bahwa yeoja itu benar-benar tersakiti saat ini. “Tapi kenapa? Kenapa kau melakukan ini padaku? Apa salahku? Apa pernah aku menyakitimu? Apa pernah aku berbuat salah padamu? Malhaebwa. Jika iya, katakan apa kesalahanku? Kau bisa mencaciku, memukulku tapi bukan seperti ini caranya..”

“Kesalahanmu hanya satu. Menjadi putri dari  Shin Hye Kyung. Wanita yang paling kubenci di muka bumi ini. Itulah kesalahanmu.” Seketika tubuh Suzy seolah kehilangan tenaga. Hanya cairan bening miliknya yang telah menganak sungai. “Apa kesalahan ibuku padamu? Apa yang telah ibuku lakukan padaku sehingga kau melakukan ini padaku? Apa?!” Lirihan yang disuarakan Bae Suzy terdengar penuh luka. “Karena dia yang telah menghancurkan keluargaku dan dia juga yang telah membunuh kedua orang tua ku secara tak langsung. Apa salah jika aku menginginkan putri dia merasakan seperti apa yang kurasakan yaitu kehilangan orang yang ia cintainya. Salah?”

“Hhh! Maldo andwae!” Sanggah Suzy dengan volume yang amat minim. “Tapi memang itulah adanya. Eomma yang sangat kau cintai dan banggakan itu tidak nyatanya tak lebih dari seorang wanita penghancur rumah tangga orang lain,” Sahut Kyuhyun sarat akan penekanan disetiap untaian kata yang ia suarakan. “Jadi inikah tujuanmu selama ini? Mendekatiku, membuatku jatuh cinta pada mu, pada dasarnya kau hanya ingin membuatku terluka. Itukah tujuanmu? Jika benar, kau berhasil. Kau berhasil Cho Kyuhyun. Kau sukses menumbuhkan luka dihatiku. Sekarang kau pasti senang bukan? Tujuanmu telah berhasil. Kau sangat hebat. Ku ucapkan selamat atas kesuksesanmu. Dan terima kasih untuk luka ini.”

***

Jadi inikah yang kau harapkan dariku? Inikah tujuanmu? Tidakkah kau tau, kau telah menyakitiku? Aku mencintaimu Cho Kyuhyun tapi kenapa kau malah melakukan ini padaku? Kenapa harus kau mengakhiri cinta pertama dengan seperti ini? Tidak adakah hal yang lebih menyakiti dari pada ini? Apakah ini balasanmu atas cintaku? Aku bodoh..

Tak habis-habisnya Suzy bermonolog sendiri ditengah keadaannya yang kacau sekarang ini. Di hari bahagianya ini tapi ia malah harus mendapati kenyataan orang yang ia cintai hanya menjadikannya sebagai boneka mainan. Ia kecewa, sedih, marah, juga sakit. 'Cho Kyuhyun wae? Nappeun neo!'
‘Ini semua pasti salah! Semua ini salah! Eomma-ku bukan pembunuh! Kau salah Cho Kyuhyun! Eomma-ku bukan orang seperti itu!’  Racau Suzy untuk kesekian kali. Tak memperdulikan tatapan aneh orang-orang didalam bus sana. Suzy terus saja melanjutkan racauan kesakitannya. Suzy memegangi dada yang terasa sakit. Sakit yang baru kali pertama ia rasakan didalam kisah percintaannya. Kisah cinta pertama yang berakhir demikian.


Mimpi hanyalah mimpi. Dan kenyataan adalah kenyataan, sesuatu yang harus kuhadapi. Lalu adakah mimpi yang bisa kujalani dikehidupan nyataku? Tidak. Karena bagiku selamanya mimpi akan tetap menjadi mimpi, hanyalah sebuah khayalan saat aku berada dibawah alam sadar. Mimpi dan kenyataan, dua Hal yang tak mungkin bergabung menjadi satu dalam hidupku. Bodoh! Aku sudah mengetahui itu lalu kenapa aku masih saja bermimpi. Kenapa aku masih saja berharap? Bermimpi dan berharap menjadi satu-satunya orang yang dicintainya. Menjadi orang terpenting dalam hidupnya. Tentu itu semua merupakan hal yang jauh dari kenyataan. Dan sudah kuketahui bahwa ia hanya memanfaatkanku, menjadikanku bahan mainannya. Sekarang aku sadar, mencintainya adalah suatu kesalahan. Memberikan hatiku untuknya adalah suatu kebodohanku. Aku salah sudah mencintainya. Aku bodoh, telah memberikan hatiku pada orang yang salah. Aku tak lain hanyalah orang bodoh yang sudah melakukan kesalahan dengan mencintaimu. Love you is wrong.

Semua pemikiran itu tak lekang dari benak Suzy. Semua hal yang menjadi penyesalan baginya. “Suji-ya kenapa kau baru pulang? Apa acaranya hingga malam seperti ini?”

“Aniyo tadi aku.. Berkumpul bersama teman-temanku.” Bohong Suzy.

“Kau sudah makan?”

“Sudah. Eomma aku lelah. Aku ingin segera tidur. Jaljja.” Suzy langsung menghambur masuk ke dalam kamarnya. Dan melanjutkan tangisannya di dalam kamar. Menikmati sakitnya luka yang telah digoreskan oleh Kyuhyun.

“Eomma.. Kenapa seperti ini? Apa yang sebenarnya telah kau lakukan? Semua itu pasti tidak benar. Eomma bukan orang yang seperti itu,” Racau Suzy sendirian di kamarnya. Saat itu juga pikiran Suzy melayang ke suatu waktu.

“Apa ini foto Appa dan Eomma-mu? Eomma-mu sangat cantik dan Appa-mu juga tampan.” Puji Suzy sambil menatapi figura besar yang terdapat didinding ruang keluarga Cho. Kyuhyun bergumam kecil. “Lalu dimana Appa Dan Eomma-mu? Kenapa rumahmu sepi sekali?” Tanya Suzy penasaran. “Eomma dan Appa-ku telah pergi ke tempat yang seharusnya belum saatnya mereka datangi. Orang tuaku telah meninggal. Pergi meninggalkan aku karena seseorang. Seseorang yang menghancurkan kehidupan keluargaku dan membuat orang tua ku pergi begitu cepat. Dia, orang yang paling kubenci didunia ini.”

Kesekian kalinya air mata mengalir tanpa seizin Suzy. Ucapan Kyuhyun masih terekam jelas dibenaknya dan tak satu kata pun terlupakan oleh Suzy. “Kau jahat!”


TBC~~


2 komentar:

Unknown on 19 Februari 2014 pukul 13.44 mengatakan...

Asliii kyu jadi org jahat bgt.. karma berlaku loh cho! tor next chap jgn lama2 ya. penasaran nih

Miliana on 10 Agustus 2020 pukul 01.10 mengatakan...

bisa selesai seharian buat baca ini

cara membuat sosis bratwurst

Posting Komentar

 

Chindy Agryesti Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting