Author
: Chindy Agryesti.
Facebook : Chindy Agryyesti Horvejkul
Twitter : @Chindy404
Cast :
- Cho Kyuhyun
- Bae Suzy
Genre
: AU!, Romance.
Rating : PG15
Length :
Chapter
Kesalahanku adalah mencintaimu. Namun berdampingan dengan itu, mencintaimu merupakan hal terindah dihidupku.
—Wrong—
Part 2
Begin :
“Mian, mianhae..” Kedua bola mata Suzy beranjak menatap orang yang baru
saja sukses membuat buku yang dipegangnya terjatuh keatas lantai putih.
“Neo..” Mulutnya
berucap refleks.
“Kau? Bukankah
kau yeoja yang hampir kutabrak beberapa hari lalu, benar?”
“Ye..” Balasnya
enggan. Tubuhnya membungkuk guna meraih buku yang terjatuh tadi. Bersamaan
dengan itu, tubuh orang yang menabraknya ikut bergerak membungkuk akan meraih
juga buku dibawahnya.
Grep..
Kedua jemari
manusia itu saling beradu memegangi buku bercover merah tua yang tergeletak
diatas lantai. Kemudian pandangan mereka juga ikut beradu, saling menatap
dalam-dalam, mengagumi manik hitam milik satu sama lain. Beberapa detik dengan
keadaaan seperti itu, mereka seolah terbius oleh suasana romantis yang biasa
tersaji di dalam drama-drama televisi. Hingga akhirnya Suzy yang lebih dulu
terbangun dari kebungkamannya dan kemudian bersuara membuyarkan suasana hangat
itu.
“Eugg.. Chogi..”
“Eoh...”
Setidaknya untuk
kali ini, Kyuhyun benar-benar salah tingkah, bukan hanya sebatas kepura-puraan
semata. Ada yang tidak benar didalam jantungnya. Sesuatu yang meletup-letup
saat ia menatap mata indah Bae Suzy. Kyuhyun segera mengangkat tangannya yang
berada diatas jemari Suzy.
“Mian..”
“Gwaenchana,”
Suzy terlebih
dulu, bangkit menegakkan tubuh. Begitu pula
dengan Kyuhyun.
“Dunia ini
terasa begitu sempit. Ini ketiga kalinya kita bertemu. Tapi kita sama sekali
belum kenal satu sama lain. Cho Kyuhyun imnida,” Tanpa ada yang meminta,
Kyuhyun telah dulu memperkenalkan dirinya pada Suzy.
“Bae Suzy imnida,”
Balas Suzy.
“Kau sedang
mencari buku?”
“Ye..”
“Mau kubantu?”
“Tak us--”
“Buku apa yang
kau cari?”
'Orang ini senang sekali memotong kalimat
orang...' Geram Suzy
dalam hati.
“Aku hanya
mencari beberapa buku mengenai akutansi untuk tugasku,”
“Oh.. Begitukah? Aku memiliki beberapa buku tentang akutansi.
Jika kau ingin, kau boleh meminjamnya,”
“Jinjja?” Balas
Suzy antusias.
***
“Hyun Ra-shi bisa kau datang ke ruanganku?”
Beberapa menit
selanjutnya, orang yang tadi dihubungi Kyuhyun, telah tiba diruangan Presdir Cho Corp itu.
“Ya Presdir, apa
yang perlu kukerjakan?”
“Tolong, carikan
aku beberapa buku mengenai akutansi!” Pinta Kyuhyun.
“Ndeh?”
Jika biasanya,
sang Presdir menitahkan untuk menyelesaikan laporan, memeriksa keuangan, dan
lain sejenisnya. Lain halnya untuk kali ini, Presdir Cho Kyuhyun menitahkan ia
untuk mencarikan beberapa buku tentang Akutansi. Siapa pun yang berada diposisi
Hyun Ra pasti akan dilanda keheranan.
“Berapa banyak
yang Anda butuhkan?”
“Berapa pun. Aku minta kau harus dapat,”
“Algyeseumnida,”
Kyuhyun duduk terdiam dikursi kerja seraya bersandar pada sandaran kursi. Pikirannya melayang entah kemana. Hampir 1 jam, ia telah berada diposisinya sekarang, duduk dan menanti kedatangan seseorang.
Tok tok tok..
“Masuk,”
Titahnya. Seorang yeoja dengan kedua tangannya memapah beberapa tumpukkan buku cukup tebal memasuki ruangan Kyuhyun.
“Sajangnim ini
buku yang kau pinta,” Senyuman simpul menghiasi wajah tampannya.
“Letakkan
disitu,” Setelah itu, yeoja itu pamit
dan berlalu dari hadapan Kyuhyun. Namja tersebut tertawa penuh arti menatap satu per satu buku dimeja
kerjanya.
“Tak lama lagi,,”
Desahnya sambil memejamkan mata.
@Suzy's home
“Eomma..” Suzy berseru. Seperti biasanya, memanggil sang Eomma.
“Wasseyo?”
“Heum..” Gumam
yeoja bermarga Bae itu.
“Kau pulang
terlambat hari ini,”
“Ne, hari ini
Cafe sangat ramai,”
“Kau belum makan
bukan? Cepat kau mandi setelah itu kita makan bersama,” Dengan patuhnya, Suzy
mengiyakan perintah Eomma tercintanya dengan nada riang.
Tapi sebelum ia
melaksanakan apa yang diperintahkan sang Eomma. Suzy merogoh tas tangan
miliknya dan mencari sesuatu dari dalam sana.
“Eomma igeo...” Kata Suzy sambil
menyodorkan amplop putih pada Shin Hye Kyung, Eomma-nya.
“Mwoga (Apa itu)?”
“Gajiku bulan
ini.”
“Kenapa kau
berikan pada Eomma? Itu hasil kerja
kerasmu, sudah seharusnya kau yang memakainya. Bukan
Eomma,”
“Tapi aku juga
ingin Eomma merasakan yang kuperoleh dari usahaku,”
“Tak usah. Kau
pegang saja. Lagi pula bukankah kau bilang kau harus membeli beberapa buku
baru,”
“Harusnya begitu, tapi tadi ada orang baik yang bersedia meminjamkan bukunya padaku,”
“Benarkah? Bagus
sekali itu,”
Sepintas, bayangan tentang namja tampan itu melintas
dipikirannya. Dua kali sudah, namja itu menolong dirinya. Pertama, disaat ia ketinggalan Bus namja itu muncul menawarkan bantuannya. Yang kedua, lagi-lagi namja itu muncul tanpa
diduga melalui suatu accident tabrakan didalam sebuah toko buku.
Khidari Ahjusshi.
Mungkin seperti itulah sosok namja itu dimata Bae Suzy saat ini.
***
Suzy sesekali
mengedarkan pandangan mengelilingi isi cafe. Mencari seseorang yang tengah
dinantinya. Ia kembali melanjutkan pekerjaannya, mengelap salah satu meja cafe.
Sekali lagi, ia mengelilingi cafe dengan kedua manik hitamnya ketika ia
mendengar lonceng pintu berbunyi. Tapi salah.
Itu bukanlah orang yang dinantinya. Sesaat ia menarik nafas dan
menghembuskannya sehentak. Suzy mengangkat nampan yang terdapat gelas tak
berisi, membawanya masuk ke dapur dan mulai beres-beres didalam sana.
“Suji-ya.. Ada
yang mencarimu.” Lapor Yoo Rin, salah seorang teman Suzy yang cukup dekat
dengannya. Mata bulat Suzy melebar dengan segera. Senyum indah miliknya telah
merekah menghiasi wajah cantik Suzy.
“Jinjja?” Dengan
penuh semangat, Suzy berlari kecil meninggalkan dapur. Ia langsung menghampiri
seorang namja yang duduk seorang diri disalah satu meja pengunjung.
“Cho
Kyuhyun-shi?” Sapa sekaligus
tanya Suzy. Kyuhyun menyambut yeoja itu dengan sebuah senyuman manis yang
tersungging dibibirnya. Senyum yang pasti mampu membuat siapa saja yang melihatnya akan meleleh seperti
yeoja manis bernama Bae Suzy tersebut. Beberapa detik ia terdiam seakan
terhipnotis oleh senyuman menggoda milik Cho Kyuhyun.
“Kau melamun?”
Tegur Kyuhyun.
“Eugg.. Aniyo.”
Sanggahnya.
Kyuhyun
tersenyum lagi. “Kau tak pandai berbohong,” Suzy menjadi salah tingkah,
tertangkap jelas bahwa ia sedang berbohong. Parahnya lagi, namja didepannya tau
bahwa ia memang tak pandai berbohong.
“Bisa kita duduk
dulu? Apa aku harus meminta izin dulu sebelum meminjam pegawai di cafe ini?”
“A..aniyo. Tidak
perlu,” Suzy lantas menempatkan diri, duduk diseberang Kyuhyun.
“Ini, buku yang kubilang,”
Kyuhyun menggeser buku diatas meja mendekat pada Suzy. Suzy menatap tumbukan
buku itu dengan raut gembira.
“Gomawo.” Kata
Suzy bersemangat.
***
Suzy menjatuhkan tubuh disebuah kursi taman di kampus-nya, Kyunghee University. Seraya menanti Hae Rin, sahabatnya. Suzy memanfaatkan waktu, dengan membuka buku hasil pinjaman dari salah seorang pemuda tampan yang akhir-akhir ini sering sekali ditemuinya. Cho Kyuhyun.
Suzy mulai
membaca-baca halaman per halaman. Lama-kelamaan ia tenggelam dalam keasyikannya
membaca buku tersebut dan tak menyadari waktu.
“Apa kau sudah dengar? Jika
acara akhir tahun kali ini, Kyunghee
akan memanggil para lulusan-lulusan terbaik.
Dan yang kudengar Cho Kyuhyun, Presdir Cho Corp merupakan salah satu lulusan
terbaik Kyunghee. Dia akan ikut berpatisipasi dalam acara tahun ini.”
“Jeongmalyeo?”
Suzy yang sibuk
dengan kegiatan membacanya, mulai terusik oleh kedua yeoja yang duduk tak jauh
darinya. Mereka mengobrol dengan volume suara yang sukses membuat bising
disekitar sana sekaligus sukses menginterupsi kegiatan Suzy.
“Aaaa.. Aku tak menyangka akhirnya aku memiliki
kesempatan untuk bertemu langsung dengannya.” Jerit salah satunya.
“Nado. Melihat secara langsung wajah tampan bak
dewa Zeus itu. Aku tak sabar ingin cepat
melihatnya. Cho Kyuhyun,”
“Mereka itu
membicarakan orang seperti membicarakan dewa saja,” Kesal Suzy. Menutup bukunya
dengan kasar hingga menimbulkan suara dentuman.
“Membayangkan aku dapat bertatap muka
dengannya. Aaa.. Aku sudah gila karenanya,”
“Dia pasti mempunyai sihir yang membuatnya
begitu mempesona.”
'Lama-lama disini aku bisa terkena gangguan
telinga,' Desis Suzy
dalam hati. Suzy memasukan buku yang dipegangnya kedalam tas. Ia bersiap bangkit meninggalkan kursi, namun
ucapan dari para yeoja dibelakang Suzy berhasil menahan pergerakkan tubuhnya.
“Aaa.. Cho Kyuhyun-ku. Kurasa dia bukanlah
manusia. Bagaimana bisa ada manusia setampan dirinya?”
Suzy tersadar
akan satu hal yang sedang kedua yeoja itu bicarakan. Cho Kyuhyun, nama itu.
Suzy sadar, ia mengenal nama manusia yang sedang
dipuja-puja oleh kedua yeoja disana. Suzy mengenalnya, ia yakin. Bae Suzy
kembali menduduki kursi. Ia termenung dan berpikir.
Khidari Ahjusshi? Suzy teringat akan sesosok namja yang
akhir-akhir ini sering ditemuinya tanpa kesengajaan.
“Dunia ini terasa begitu sempit. Ini ketiga
kalinya kita bertemu. Tapi kita sama sekali belum kenal satu sama lain. Cho
Kyuhyun imnida,”
Bayangan saat
sosok tampan itu memperkenalkan diri, menambah keyakinan Suzy. Ia sangat yakin,
Khidari Ahjusshi-nya lah yang
sekarang ini menjadi bahan obrolan bagi 2 yeoja disana.
“Kau kuliah di Kyunghee
juga? Aku salah satu
mahasiswa lulusan Kyunghee,”
Kata-kata
tersebut secara otomatis berputar dengan sendirinya dikepala Suzy. Saat itu, Suzy menerima bantuan namja tersebut dengan
menerima tawaran diantar ke Kyunghee, bukankah saat itu dia sendiri yang
mengatakan langsung bahwa ia merupakan lulusan Kyunghee University?
“Jadi.. Dia
adalah seorang Presdir muda? Cho Corp..” Lirih Suzy.
Semua orang di
Korea tentu tahu, bahkan mungkin anak TK sekalipun sudah pasti mengetahuinya.
Apa itu Cho Corp. Ialah perusahaan terbesar di Korea yang memiliki hampir
setengah dari isi negara itu. Mall - mall besar, Hotel mewah, produk tercanggih
. itu semua hanya sebagian kecil dari apa yang
dimiliki Cho Corp dinegara asalnya, Korea. Lalu bagaimana dengan yang diluar
negeri? Sulit untuk menjabarkan betapa besar perusahaan milik keluarga Cho
tersebut.
Tak sekalipun, Suzy berkhayal ingin bertemu apalagi menerima bantuan dari Presdir tampan yang digila-gilai seluruh yeoja di Korea tersebut. Tampan, kaya, pintar. Apa yang kurang dari seorang Cho Kyuhyun? Tak ada. Hingga mungkin, tak ada satu gadis pun dibumi Korea yang tak menyukainya. Semua gadis tentu bermimpi bisa menjadi cinderella bagi Cho Kyuhyun. Dapat memiliki pria tampan, dan hidup berkelimpahan harta. Setidaknya itulah konsenkuensi menjadi Cinderella bagi Kyuhyun. Mudah bukan?
Tapi semua itu
tak berlaku bagi seorang yeoja polos nan cantik bernama Bae Suzy. Diawali dari pertemuan tak disengaja, hingga
bantuan-bantuan kecil yang Kyuhyun berikan. Itu semua tidak sedikit pun pernah
ada dalam khayalan maupun mimpinya. Karena didalam hidupnya, Suzy hanya
memiliki satu impian. Sangat sederhana, ia hanya ingin membahagiakan
satu-satunya orang yang sangat ia sayangi didunia ini. Shin Hye Kyung, sang Eomma. Hanya itu. Sehingga, apa yang diimpikan oleh
para gadis-gadis diluar sana, sekali saja tak
pernah terlintas dikepalanya. Bagi Suzy, hidup realistis. Itulah yang mesti
dilakukannya. Ia tak ingin hidup bergantung kepada mimpi. Sebab menurutnya, manusia
hidup sehingga manusia dapat bermimpi, lalu apa karena manusia bermimpi
sehingga manusia bisa hidup? Tidak bukan?
“Hya!
Hae Rin-ah kau kemana saja?” Suzy berdecak kesal pada yeoja sebaya yang sedari
tadi ditunggu Suzy dan baru menampakkan wajahnya saat ini.
“Ah
mian. Tadi aku ada sedikit urusan,” Sahutnya. Mereka berjalan beriringan
meninggalkan taman Kyunghee, tempat dimana Bae Suzy menunggu sahabatnya sejak
tadi.
“Suji-ya,
tidak biasanya kau mengajakku pergi. Biasanya jika aku mengajakmu, kau akan
selalu menjawab dengan menggunakan alasan yang sama. Kau harus bekerja. Selalu
seperti itu,” Sungut sahabat Suzy bernama lengkap Park Hae Rin tersebut. Suzy
tersenyum. Ia baru sadar, jika selama ini ia selalu saja menolak ajakan-ajakan
Hae Rin dengan alasan yang selalu sama. Ia harus bekerja.
“Beberapa hari lagi Eomma ulang tahun. Aku
ingin membelikan kado untuknya. Maka itu, hari ini aku mendapat izin kerja dan
mengajakmu membelikan sesuatu untuk Eomma,”
“Kupikir akan sangat bagus kalau kita bisa
sering jalan seperti ini. Anggap saja
sebagai hiburan. Manusia itu butuh refreshing. Memangnya kau tidak penat dengan
keseharianmu didalam Cafe saja?”
“Ye. Ye arra. Hae Rin-shi,” Ledek Suzy.
“Aishh kau ini! Kajja..” Sesampainya ditempat
parkir, kedua yeoja cantik tersebut masuk kedalam mobil milik Hae Rin. Dan
mulai melajukan mobil tersebut.
“Neo arra? (Kau tau?)” Hae Rin bertanya
tiba-tiba pada Suzy. Suzy yang tak mengerti hanya mengerutkan dahi.
“Mwonde?”
“Acara akhir tahun ini kudengar akan ada
Presdir Cho Corp berpartisipasi dalam acara itu.”
“Ye. Aku sudah mendengarnya tadi. Memangnya
ada apa dengan Prresdir Cho Corp itu? Mengapa banyak sekali orang yang
membicarakannya.”
“Astaga! Suji-ya, kau tidak sedang hidup
dijaman Joseon kan?” Dahi Suzy semakin mengkerut bahkan menautkan kedua belah
alisnya, tanda ia sungguh tak mengerti maksud pertanyaan Hae Rin.
“Ada apa denganku?”
“Seingatku di rumahmu ada televisi kan? Kau
memiliki ponsel yang bisa mengakses internet bukan? Kau tidak tahu Presdir
tampan itu?”
“Aku tahu, Presdir Cho Corp itu bernama Cho
Kyuhyun. Ia merupakan salah satu lulusan terbaik di Kyunghee,” Tutur Suzy
sekenanya. Berhubung memorinya tidak begitu baik dalam hal mengingat, ia hanya
menyebutkan sekenanya apa yang ia ketahui tentang namja tampan yang ia sendiri
bingung, mengapa begitu banyak orang yang membicarakannya.
”Nah itu kau tau,”
“Aku memang tau mengenai itu. Tapi yang aku
tak mengerti, mengapa banyak sekali orang yang membicarakannya bahkan
memuji-mujinya seolah ia adalah dewa,” Ungkap Suzy dengan wajah polosnya.
“Matamu masih normal bukan? Tak ada yang
salah dengan matamu kan?”
“Hya! Kau mau menyebut jika mataku sudah tak
normal, begitu?” Sewot Suzy. Mobil yang Hae Rin kendarai tengah terhenti,
karena rambu lalu lintas berada diwarna merah. Kesempatan bagi Hae Rin untuk
meraih sesuatu dari kursi belakang.
“Kau bisa lihat, betapa tampannya wajah itu.”
Hae Rin berseru. Ia menyerahkan sebuah majalah yang diambilnya tadi dikursi
belakang. Suzy dapat melihat apa yang dimaksud Hae Rin. Wajah tampan yang sedang dijadikan bahan pembicaraan bagi mereka
terletak dihalaman awal sebagai cover dari majalah tersebut.
“Dan bisa kau bayangkan sendiri betapa banyak
kekayaan yang ia miliki.”
“Ye.. Ye.. Arra. Arraseo,” Balas Suzy
menyerah.
***
“Apa ada yang info terbaru yang kau ketahui
tentangnya?”
“Ye Presdir. Saya baru mengetahuinya, wanita
itu memiliki sebuah toko roti di kawasan Apgujeong yang baru dibukanya sekitar 3 bulan lalu,”
Lapor orang itu pada Kyuhyun.
“Baiklah. Berikan aku alamatnya,” Titahnya.
Namja bernotabete Assistant-nya itu keluar dari ruangan Kyuhyun. Sekeluarnya
Lee Seung Hyun. Kyuhyun termenung dikursi kerjanya.
3
bulan lalu? Berulang kali, batinnya mengulang kalimat tersebut, mengingat
sesuatu yang tak seharusnya ia lupakan. Hingga, bayangan mengenai peristiwa naas yang
dialami kedua orang tuanya terlintas dalam memori Kyuhyun. Ia ingat. 3 bulan
lalu. Itulah waktu dimana Appa dan Eomma-nya terlibat pertengkaran hebat yang
disebabkan oleh seorang yeoja. Potongan-potongan kalimat yang sempat didengar
Kyuhyun ikut memenuhi pikirannya.
“Yeoja tadi siang yang baru kau berikan uang.
Apa dia itu istrimu yang tak kuketahui?”
Jadi benar? 3 bulan lalu. Tepat setelah Appa memberikan uang, itulah awal dari pertengkaran orang tuaku dan sekarang sepertinya kau telah mempergunakan uang itu dengan amat sangat baik. Kau yeoja yang sangat pintar ternyata. Batin Kyuhyun.
Jadi benar? 3 bulan lalu. Tepat setelah Appa memberikan uang, itulah awal dari pertengkaran orang tuaku dan sekarang sepertinya kau telah mempergunakan uang itu dengan amat sangat baik. Kau yeoja yang sangat pintar ternyata. Batin Kyuhyun.
***
Kyuhyun memarkirkan mobil hitam mewahnya disisi jalan. Tepat didepan sebuah toko roti. Dengan kaca mata hitam tertengger manis, menutupi manik hitam tajam milik Kyuhyun. Ia melangkah dengan angkuh menuju toko roti disana.
“Eoseo
oseyo..” Seorang wanita
berumur hampir mendekati setengah abad menyambutnya dengan ramah.
“Apa
yang kau
inginkan?”
“Aku
ingin dua roti coklat,” Balas Kyuhyun asal. Ia kemari bukan karena sekedar
untuk membeli roti, melainkan ia sangat tertarik oleh pemilik dari toko ini.
Hingga mampu mengundang seorang Presdir Cho Kyuhyun untuk menyinggahi tempat
yang sebenarnya bukanlah
levelnya.
“Ini
pesanan tuan,” Dibalik kaca mata hitam, Kyuhyun menatapi yeoja itu dengan
intens dan pandangan menusuk. Akhirnya, Kyuhyun dapat berhadapan langsung
dengan wanita yang melatarbelakangi kematian orang tuanya. Kyuhyun menyerahkan
satu lembar uang dari dompetnya dengan nilai yang sama sekali tak cocok
digunakan untuk membayar harga dua buah roti. Yeoja bernama Hye Kyung itu terkejut, dengan nilai yang tertera
diselembar uang kertas tersebut, memiliki angka 0 berjumlah 6 dibelakangnya.
“Apa
tidak ada uang
kecil?”
“Tak
ada.”
“Kami
tak memiliki uang yang cukup untuk mengembalikan ini,”
“Tak
apa. Kau bisa ambil kembaliannya,” Ujar Kyuhyun dengan enteng. Ia langsung
berlalu meninggalkan wanita setengah baya yang tampak tercengang oleh
pernyataan Kyuhyun.
1 komentar:
wooaaaa makin seruuuu... kyu seriusan naksir suji ??
Posting Komentar