Wrong [잘못했다]
Part
10
Author :
Chindy Agryesti.
Facebook :
Chindy Agryyesti Horvejkul
Twitter :
@Chindy404
Cast :
- Cho Kyuhyun
- Bae Suzy
Genre :
AU!, Romance.
Length :
Chapter
Kesalahanku adalah mencintaimu. Namun berdampingan dengan itu, mencintaimu merupakan hal terindah dihidupku.
—Wrong—
Part
10 Begin :
“Suji-ya sampai kapan kau marah pada Kyuhyun? Setiap hari dia
kesini, hanya untuk memastikan maaf darimu? Dia terlihat begitu kacau. Apa kau
tidak kasihan padanya? Eomma tau, kau pasti terpukul menghadapi kenyataan ini.
Kau pikir, Eomma tidak merasakan hal yang sama denganmu? Sama, Eomma juga sulit
mempercayainya. Tapi kita harus berfikir luas. Appa-mu merelakan nyawanya untuk
Kyuhyun, ia sendiri yang memilih pilihan itu. Ia sendiri yang rela mengakhiri
hidupnya dengan jalan seperti ini. Padahal jika difikir Kyuhyun bukanlah
siapa-siapa Appa-mu, tapi kenapa Appa-mu mau menukar nyawanya untuk orang asing
seperti Kyuhyun? Kau percaya pada yang namanya takdir? Inilah yang dinamakan
takdir kehidupan. Kita tidak pernah tau apa yang mungkin terjadi dalam hidup,
tapi yang perlu kita lakukan kita harus menjalani hidup ini sebaik mungkin dan
berlapang dada. Kita tidak berhak marah pada siapa pun, terlebih lagi kepada
Kyuhyun. Kita tidak bisa menyalahkan Kyuhyun untuk peristiwa ini, karena memang
ini pilihan Appa-mu. Bukan keinginan Kyuhyun untuk diselamatkan oleh Appa-mu.
Dari peristiwa ini sudah dapat kita simpulkan bahwa Appa menyayangimu dan juga
Kyuhyun. Appa memang meninggalkanmu tapi Appa menghadirkan seseorang dalam
hidupmu. Andai kata Appa masih berada disisimu hingga detik ini, tapi apa
mungkin kau masih dapat mengenal sosok Kyuhyun? Tidak. Tentu tidak. Karena
mungkin Kyuhyun sudah berada di posisi Appa-mu sekarang. Dia mungkin telah
hidup di alam yang berbeda dengan kita. Apa pernah kau berfikir demikian? Jika
saja dulu Appa tidak menyelamatkan Kyuhyun, bisa kau bayangkan apa yang
terjadi? Kau tidak akan pernah mengenal Kyuhyun, kau tidak akan bisa mencintai
namja itu. Pernah kau berfikir hingga kesitu? Tidak bukan? Maka itu, sekarang
pikirkan baik-baik. Jangan gunakan emosi untuk menyelesaikan masalah.
Berusahalah menjadi orang yang berlapang dada. Percayakan seluruh hidup kita
kepada sang Pencipta dan yakini semua yang Ia berikan dalam hidup ini merupakan
yang terbaik bagi kita. Akan selalu ada sisi positif dari setiap peristiwa yang
terjadi dalam hidup.”
Bae Suzy tidak dapat berkata-kata lagi. Tepatnya ia tidak mempunyai
kalimat yang bisa ia keluarkan. Suzy layaknya orang bisu, yang hanya dapat
mendengar tanpa dapat ia merespon. Otaknya mendadak menjadi buntu. Dan sesuatu
telah terjadi pada pita suaranya. Suzy tidak bisa bersuara. Ia tengah
terpojokkan oleh sang Eomma. Kalimat tiap kalimat yang keluar dari bibir Hye
Kyung berhasil membuat Suzy tidak berkutik.
“Tapi Eomma--”
“Jika kau mencintainya, kau pasti akan memaafkannya,” Sebelum
berlalu dari hadapan Suzy, Hye Kyung menyempatkan diri mengucapkan serentetan
kalimat tadi untuk putrinya. Pernyataan bijak Hye Kyung barusan membungkam
bibir Suzy rapat serapat-rapatnya.
***
“Presdir neo apha (Kau sakit)?” Khawatir Seo Yeon ketika dilihatnya Kyuhyun mengeluarkan keringat di tengah udara malam Seoul yang dingin. Terlihat aneh, berkeringat disaat suhu malam merendah.
“Aniya
gwaenchana.” Ujar Kyuhyun seadanya. Namja itu sedang tidak memiliki mood untuk
berbicara lebih banyak. Ditambah pula rasa pening di kepala Kyuhyun yang tidak
kunjung hilang, malah semakin terasa sakit. “Tapi sejak siang tadi Anda
terus-terusan berkeringat.”
“Jinjja,
gwaenchana,” Kata Kyuhyun mengulang lagi kata yang sama untuk meyakinkan
sekertarisnya itu bahwa ia tidak apa-apa. “Kyu, kau tidak perlu mengantarku
pulang. Kau bisa turunkan aku di pemberhentian bus di depan. Dan kau bisa
pulang, kau terlihat sedang tidak baik-baik saja,”
“Mana boleh
menurunkan yeoja sendirian ditengah malam seperti ini? Aku tidak apa-apa. Aku
akan mengantarkanmu,” Kyuhyun bersikukuh ingin mengantar Seo Yeon pulang hingga
ke apartemennya. Sebagai seorang namja, tidak mungkin Kyuhyun menuruti
keinginan Seo Yeon. Kyuhyun bukan namja tega dan tak berperasaan yang akan
menurunkan seorang yeoja ditengah jalan Seoul yang kian menyepi, tentu hal itu
tidak akan dilakukan Kyuhyun. Dan juga mengingat akibat dirinya, yang membuat
Seo Yeon pulang terlambat hari ini. Menjadi salah satu alasan ia bersikukuh
mengantar Seo Yeon hingga tiba rumahnya.
“Gomawo Kyu, kau
hati-hatilah.” Secara tak langsung, Seo Yeon kini mulai terang-terangan
menunjukkan perhatian kecilnya untuk namja itu, namja yang masih mengisi ruang
hatinya.
“Ne, kau
istirahatlah. Maaf membuatmu pulang larut hari ini.” Balas Kyuhyun.
Sesudah berucap
demikian, Kyuhyun berlalu dari Apartemen Seo Yeon, menuju rumahnya dengan
keadaan yang jauh dari kata baik. Rasa pening di kepalanya semakin menjadi.
Namun sekuat mungkin Kyuhyun berusaha terus mengendarai mobil menuju rumahnya.
Perlahan namun pasti, mobil Audy hitam itu tiba juga di depan sebuah rumah mewah yang menjadi tempat tinggal Kyuhyun. Kyuhyun memarkirkan asal mobil kesayangannya. Baru satu kaki yang Kyuhyun turunkan untuk menumpu tubuhnya. Tapi ternyata rasa pening itu sudah tidak tertahankan lagi. Pandangan Kyuhyun mulai mengabur, tubuhnya seolah tidak memiliki tulang. Dalam sekejap mata, tubuh jangkung itu hampir ambruk jika saja seseorang tidak segera memapah tubuh lemah tersebut. Dengan sisa kesadarannya, mata Kyuhyun sayup-sayup melihat sesosok orang yang belakangan ini amat ia rindukan.
Perlahan namun pasti, mobil Audy hitam itu tiba juga di depan sebuah rumah mewah yang menjadi tempat tinggal Kyuhyun. Kyuhyun memarkirkan asal mobil kesayangannya. Baru satu kaki yang Kyuhyun turunkan untuk menumpu tubuhnya. Tapi ternyata rasa pening itu sudah tidak tertahankan lagi. Pandangan Kyuhyun mulai mengabur, tubuhnya seolah tidak memiliki tulang. Dalam sekejap mata, tubuh jangkung itu hampir ambruk jika saja seseorang tidak segera memapah tubuh lemah tersebut. Dengan sisa kesadarannya, mata Kyuhyun sayup-sayup melihat sesosok orang yang belakangan ini amat ia rindukan.
“Suji-ya..”
Sebut Kyuhyun tepat sebelum kesadarannya menghilang seluruhnya.
Mengandalkan seluruh kekuatan yang dimiliki Suzy, Suzy berjuang keras memapah tubuh Kyuhyun, membawa masuk ke dalam kamar milik namja itu. Kedua kalinya sudah, Suzy memasuki kamar namja chingunya. Suzy merebahkan dengan perlahan tubuh Cho Kyuhyun. Suzy meletakkan punggung tangannya, pada dahi namja itu.
Mengandalkan seluruh kekuatan yang dimiliki Suzy, Suzy berjuang keras memapah tubuh Kyuhyun, membawa masuk ke dalam kamar milik namja itu. Kedua kalinya sudah, Suzy memasuki kamar namja chingunya. Suzy merebahkan dengan perlahan tubuh Cho Kyuhyun. Suzy meletakkan punggung tangannya, pada dahi namja itu.
“Dia demam,”
Gumam Suzy. Tanpa berlama-lama lagi Suzy meninggalkan Kyuhyun sendiri untuk
beberapa saat dan kembali membawa sebuah wadah yang telah terisi air beserta
handuk kecil.
Kesekian kalinya
Suzy mengangkat handuk berwarna putih tersebut dari atas dahi Kyuhyun lalu
mencelupkan ke dalam air yang kemudian ditempelkan lagi dan begitu seterusnya.
Selang beberapa menit sekali Suzy melakukan hal demikian berturut-turut.
Suzy melirik
ponsel dan melihat waktu yang tertera disana. Pukul 11.23. Ini sudah lewat
waktunya ia harus pulang, tapi bagaimana bisa ia pulang sementara disebelahnya
kini ada seseorang yang membutuhkan perawatannya. Di rumah sebesar ini, Kyuhyun
memang hanya tinggal seorang diri, terdapat pelayan rumah tangga yang hanya
datang untuk bersih-bersih rumah di pagi hingga sore hari. Perlu beberapa
detik, Suzy mempertimbangkan apa yang mesti dilakukan dan ia pun memilih untuk
tetap berada disana, untuk merawat orang yang ia cintai. Suzy memainkan
jemarinya diatas layar ponsel, mengetikkan beberapa kalimat yang akan ia
kirimkan untuk sang Eomma. Selesai Suzy mengirimkan pesan singkat pada Hye
Kyung, kembali ponselnya Suzy letakkan diatas nakas sebelah tempat tidur. Lalu
Suzy pun duduk diatas lantai bersandar pada nakas agar lebih mudah menjangkau
wadah berisi air yang juga ia letakkan pada nakas. Suzy menyadarkan kepalanya
di sisi tempat tidur, diletakkan pada kedua tangannya yang terlipat. Sembari
menatapi wajah tampan yang berjarak tidak jauh dari wajahnya.
Seperkian waktu, Suzy dalam posisinya menatapi Kyuhyun hingga tidak terasa matanya mulai terasa berat. Rasa kantuk mulai menyerang yeoja berpipi chubby itu. Tidak tertahan lagi, pada akhirnya mata itu terpejam juga.
Seperkian waktu, Suzy dalam posisinya menatapi Kyuhyun hingga tidak terasa matanya mulai terasa berat. Rasa kantuk mulai menyerang yeoja berpipi chubby itu. Tidak tertahan lagi, pada akhirnya mata itu terpejam juga.
***
Suzy merasa tubuhnya tidak seremuk seperti sebelumnya. Tubuhnya terasa begitu nyaman, dan penuh kehangatan. Merasa ada yang tidak beres, Suzy membuka kelopak matanya. Kedua mata bulat itu melotot seketika. Dengan jarak yang tersisa hanya sekitar 5 centimeter, wajah Kyuhyun dapat dengan jelas Suzy tatapi. Keterkejutan itu berlangsung hanya diawal saja, selebihnya Suzy malah seolah menikmati pemandangan indah yang ada tepat di bola matanya.
“Mianhae,” Suzy
sontak terkejut ketika bibir rapat itu mengeluarkan suara, masih dengan mata
tertutup. Suzy belum mengeluarkan sepatah kata pun, namun sudah didahului oleh
mata Kyuhyun yang sudah terbuka entah sejak kapan.
“Mianhae,”
Ungkap Kyuhyun penuh ketulusan dan dengan pandangan sendunya, Kyuhyun tidak
sedetik saja mengalihkan pandangan dari manik hitam Suzy. Tangan Kyuhyun
bergerak menyentuh pipi chubby Suzy dan mengelusnya dengan penuh kasih sayang. “Nado
mianhae,” Sahut Suzy.
“Gomawo, gomawo,”
Teringat keadaan terakhir Kyuhyun malam tadi yang pingsan secara tiba-tiba,
Suzy lantas kembali menempelkan punggung tangan nya di dahi Kyuhyun. “Kau sudah
tidak apa-apa?”
“Aku sudah
sembuh saat tau kau berada disini menemaniku.”
***
“Ini sudah lewat
dari jam tujuh, kau tidak bersiap untuk ke kantor?” Suzy berjalan ke arah
Kyuhyun yang telah lebih dulu duduk di meja makan menunggui dirinya. Menanti
bubur hasil buatan Suzy.
“Apa kau tega
membiarkan namja chingu-mu yang sedang sakit ini berkutat dengan berkas-berkas
yang memusingkan,”
“Jadi kau tidak
akan masuk kantor hari ini,”
“Benar.” Balas
Kyuhyun cepat.
“Dan aku ingin
menghabiskan hari ini berkencan denganmu,” Tambah Kyuhyun.
“Tapi aku harus
berangkat kerja sebelum jam delapan ini,”
“Tidak. Kau
harus disini menemaniku. Tugasmu belum selesai merawatku,” Kyuhyun meraih cepat
ponsel Suzy yang diletakan di meja makan. Suzy akan menahannya namun kalah
cepat dengan pergerakan tangan Kyuhyun. Kalimat yang sudah diujung lidah,
terpaksa harus kembali Suzy telan dalam-dalam mana kala Kyuhyun mulai berbicara
melalui ponselnya.
“Yeobseyo.”
“....”
“Aku Cho Kyuhyun. Aku namja chingu Bae Suzy.”
“….”
“Ya. Aku ingin menyampaikan hari ini Suzy tidak dapat datang ke kantor. Dia sedang ada urusan,”
“....”
“Gomawo,” Kyuhyun mengakhiri panggilannya. Dan meletakkan lagi ponsel tersebut di tempatnya tadi.
“Hya! Apa yang
baru kau lakukan?”
“Aku sedang meminta izin untukmu. Sudah, tak perlu mengucapkan terima kasih,” Suzy memutarkan kedua matanya di iringi helaan nafas kasar yang dikeluarkannya. Astaga, mimpi apa aku ini hingga memiliki namja chingu seperti dia yang suka bertindak seenaknya saja, sungut Suzy dalam hati.
“Kau tidak tau
kan tuan, pekerjaanku sedang menumpuk. Banyak yang harus ku kerjaan. Dan
sekarang kau malah menyuruhku untuk membolos kerja. Tugasku akan semakin
menumpuk Presdir Cho,”
“Kalau begitu
kau bisa langsung keluar saja. Dan melamar pekerjaan di kantorku. Mudah mudah?”
“Cho Kyuhyuuunn! Tidak semudah itu!”
***
Seo Yeon sedikit
mempercepat langkah saat pintu lift yang ingin ditumpanginya hampir saja
tertutup jika seorang namja yang berada didekat lift tidak dengan cepat menahan
pintu tersebut untuknya.
Seo Yeon membungkuk mengucapkan terimakasih dan dilangsungi dengan sebuah senyum cerah sesaat menyadari siapa orang yang telah membantunya pagi ini. Seo Yeon dan namja itu memasuki lift yang ternyata hanya dihuni oleh dirinya dan Kyuhyun. Terasa begitu mendebarkan bagi Seo Yeon, berada hanya berdua dengan Kyuhyun di dalam ruangan sekecil itu. Jantungnya tiba-tiba bekerja tidak seperti biasanya. Debaran itu kian terasa, ketika tubuh mereka bersentuhan yang kala itu lift sempat berguncang.
Seo Yeon membungkuk mengucapkan terimakasih dan dilangsungi dengan sebuah senyum cerah sesaat menyadari siapa orang yang telah membantunya pagi ini. Seo Yeon dan namja itu memasuki lift yang ternyata hanya dihuni oleh dirinya dan Kyuhyun. Terasa begitu mendebarkan bagi Seo Yeon, berada hanya berdua dengan Kyuhyun di dalam ruangan sekecil itu. Jantungnya tiba-tiba bekerja tidak seperti biasanya. Debaran itu kian terasa, ketika tubuh mereka bersentuhan yang kala itu lift sempat berguncang.
Lift berdenting, menandakan bahwa mereka telah sampai ditempat tujuan. Seo Yeon menunduk, ia menjadi salah tingkah mengingat bagaimana tadi Kyuhyun mengkhawatirkan dirinya saat di dalam lift berguncang.
Setelah pintu
lift benar-benar terbuka, Seo Yeon menarik napas dan melangkah dengan cepat,
berniat akan mendahului Presdir Cho Corp tersebut.
Tapi hal tidak
di inginkan malah menghampiri Seo Yeon disaat ia segera ingin beranjak dari
hadapan Kyuhyun. Ia menabrak tubuh seseorang yang menyebabkan handbag-nya
terjatuh dan isi nya berserakan keluar. “Ah mianhae Nona,” Papar orang yang
sudah berhasil membuat handbag Seo Yeon terantuk diatas lantai keramik.
Seo Yeon
berjongkok, memunguti semua benda miliknya. Saat Seo Yeon mengincar satu benda
lagi tersisa. Namun benda itu telah lebih dulu diambil oleh seorang namja yang
tiba-tiba muncul dari belakang tubuhnya. Seo Yeon menoleh pada Kyuhyun yang
tidak bergeming seraya memandangi kalung miliknya. Seo Yeon yang sadar untuk
alasan apa Kyuhyun terdiam. Ia mencoba meminta benda berharga miliknya yang
selalu dia bawa kemanapun.
“Bisa kau
berikan--”
“Ini..”
Seo Yeon mencoba
tersenyum sebelum berucap. “Iya ini kalung yang pernah kau berikan dulu,” Ujar
Seo Yeon berusaha memberikan penjelasan sebelum ia dimintai penjelasan. Kyuhyun
terpagut, mengangguk-angguk kan kepala tanpa arti. “Aku tidak menyangka, kau
masih menyimpannya hingga saat ini. Ku kira kau sudah membuangnya.”
“Tentu aku tidak
akan membuangnya, terutama perasaan ini. Aku tidak akan pernah bisa
membuangnya,”
***
Di jam makan siang, kali pertama dalam sejarah Kyuhyun mengajak bawahannya untuk makan siang bersama. Mengajak Park Seo Yeon agar menemani dirinya mengisi waktu istirahat dihari itu. Biasanya hanya Tae Hyun yang bernotabene sebagai asisten Kyuhyun, satu-satunya teman makan siang Kyuhyun.
Cho Kyuhyun
beserta Seo Yeon duduk pada satu meja disudut restauran. Sejak tadi suasana
senyap menyelimuti mereka. Bahkan hingga makanan sudah hampir lenyap, mereka
tetap saling diam. Kebisuan mereka pun menimbulkan kecanggungan bagi Seo Yeon.
Lagi-lagi hanya Seo Yeon yang merasa canggung kala ia berdekatan Kyuhyun. “Boleh
aku bertanya?” Seperti seorang murid yang ingin mengajukan pertanyaan tapi
merasa malu, begitu juga dengan Kyuhyun. Kyuhyun meminta izin bertanya sebelum
pertanyaan terlontar darinya. Sikap Cho Kyuhyun saat ini terasa seperti bukan
Kyuhyun yang biasanya. Kemana Kyuhyun yang sesungguhnya? Yang suka bertindak
seenaknya? Terasa aneh, membahas sikap Kyuhyun yang mendadak berubah. Tapi mau
dikata apa, jika memang inilah kenyataannya. Kyuhyun berubah dihadapan Seo
Yeon, saat ia ingin menyinggung tentang mereka.
Bukan tentang Seo Yeon. Tapi tentang mereka.
Dan topik tentang mereka itulah yang
ingin Kyuhyun tanyakan. “Kau bilang, kau tidak akan membuang kalung dariku
terutama membuang perasaanmu, apa maksudnya itu?” Saat kalimat itu terdengar di
indera pendengarannya, saat itu juga tubuh Seo Yeon langsung menegang seketika.
Ia terlalu shock atas pertanyaan tersebut. Tak menyangka Kyuhyun akan
menanyakan maksud dari ucapan pagi tadi.
Bodoh, kenapa
aku harus berkata seperti itu, batin Seo Yeon.
“Itu.. Karena
aku tidak pernah bisa membuang perasaanku dan aku tidak mau membuangnya,”
“Maksudmu? Kau
masih mencintaiku?” Pertanyaan yang sesungguhnya tidak perlu repot-repot
Kyuhyun tanyakan lagi. Dengan ucapan Seo Yeon pagi tadi sudah memperjelas apa
yang dipertanyakan Kyuhyun. Seo Yeon menatap sendu kearah namja di depannya
itu.
“Haruskah aku
menjawabnya?”
“Ya, aku butuh
penjelasan nyata dirimu,”
“Hingga hembusan nafasku detik ini, perasaanku padamu tidak pernah berubah. Selama hampir lima tahun ini, tidak sedetik saja kau pernah menghilang dari pikiranku. Hati ini masih terjaga dengan baik untukmu.”
“Dulu aku bodoh memang. Aku menyesal meninggalkanmu saat itu. Tapi kau harus tau, aku, aku masih sangat mencintaimu. Kau alasanku, aku kembali ke Korea,” Tidak terpikirkan sebelumnya oleh Kyuhyun, ia akan mendengar ungkapan cinta dari yeoja yang pernah mengisi hatinya tersebut. Kyuhyun menatap Seo Yeon dengan pandangan yang sulit diartikan. Tidak disangka, akan ada pengungkapan cinta yang datang dari yeoja masa lalu Kyuhyun. “Seo Yeon-ah.. Maaf.”
***
Seiring waktu berjalan, cinta kepada seseorang dapat padam layaknya lilin yang redup akibat hembusan angin. Tapi definisi cinta yang sesungguhnya, cinta tidak akan pernah padam bila cinta itu didasarkan oleh ketulusan dan kesederhanaan, sekali pun tidak dapat memiliki orang yang dicintai. Cinta yang sesungguhnya tidak akan lenyap hanya karena tidak dapat memiliki. Kesederhanaan dalam cinta yaitu dapat mencintai seseorang tanpa akhir. Mencintai, bukan karena kesempurnaan, melainkan karena mencintai semua menjadi sempurna. Itulah cinta.
Kedua bola mata
itu bergerak kanan-kiri secara terus-terusan menatapi layar komputer. Yeoja itu
terlalu fokus agar dapat menyelesaikan tugas yang seharusnya sudah
terselesaikan sejak kemarin, jika saja ia tidak membolos kerja. Dan semua ini
bersumber akibat mahkluk bernama Cho Kyuhyun. Suzy terpaksa harus menelentarkan
tugasnya, hanya demi menemani namja itu seharian di rumahnya. Kegiatan yang
sama sekali tidak penting bukan? Tapi mengingat sifat pemaksa dan suka
semena-mena yang dimiliki namja itu, apa lagi yang bisa Suzy lakukan untuk
menghindar dari perintahnya. Tidak ada bukan?
Benda persegi panjang di sisi komputer bergetar panjang. Satu panggilan masuk. “Yeobseyo, eoh eomma?”
“Suji-ya, malam
ini bisa kau pulang agak cepat?” Tanya Hye Kyung dari seberang ponselnya.
“Waeyo? Apa ada
sesuatu yang penting?”
“Bisa dibilang
seperti itu,”
“Baiklah, akan
ku usahakan pulang lebih cepat,” Putus Suzy sebelum mengakhiri panggilan
Eomma-nya. Tumben sekali eomma memintaku pulang cepat, batin Suzy.
Kembali Suzy
berfokus menyelesaikan tugasnya. Sekarang sudah pukul 16.25. Tersisa empat
puluh lima menit sebelum waktu pulang, dan Suzy berniat menyelesaikan seluruh
pekerjaannya dengan sisa waktu yang ada.
“Suzy-shi,” Panggilan itu menunda kegiatan Suzy yang baru akan melangkah, meninggalkan tempat duduknya. “Waeyo Eun Hee-shi? Maaf jika aku mendahului kalian semua, tapi hari ini aku sedang ada urusan,”
“Bukan mengenai
itu..”
“Lalu?”
“Kenapa kau tidak pernah mengatakannya padaku?”
“Mwoya?” Suzy
balik bertanya dengan pertanyaan Eun Hee yang tidak dimengertinya.
“Kenapa kau
tidak pernah bilang jika namja chingu-mu itu adalah Cho Kyuhyun?”
“Ne?” Tidak ada
kata-kata yang terlintas di benak Suzy untuk ia jadikan sanggahan. Mulutnya
sudah tidak dapat mengelak lagi. Rahasianya kini terbongkar sudah.
Aish! Cho
Kyuhyun pabo! Umpatnya.
“Saat kemarin
aku menjawab telepon darinya, aku sempat tidak percaya aku benar-benar
berbicara dengan Cho Kyuhyun,” Ujar Eun Hee bahagia. Suzy tersenyum dipaksakan.
“Aku penasaran
bagaimana kau sampai bisa menjalin hubungan dengan Cho Kyuhyun, bisa kau
ceritakan dengan lengkap padaku? Sebagai penggemar Cho Kyuhyun tentu aku sangat
ingin tau kisah asmaranya.”
“Jika saja aku
yang ada di posisi mu, aku pasti sangat bahagia. Aku pasti akan menjadi yeoja
paling beruntung di dunia. Tampan, kaya, pintar, seorang chaebol, siapa yang
akan menolak namja seperti dia? Huh~ membayangkannya saja membuatku iri kepada
mu. Bisakah kita bertukar tempat untuk sehari saja?” Suzy hanya terpaku
mendengar setiap ocehan yang keluar dari rekannya tersebut sembari tersenyum
kaku.
***
Malam itu, Cho Corp mengadakan acara makan malam bersama yang sengaja di adakan untuk merayakan keberhasilan proyek mereka. Sudah menjadi kebiasaan bagi semua warga Cho Corp untuk merayakan setiap keberhasilan mereka.
Cho Kyuhyun
berjalan memasuki lift, mendahului semua pegawai. Meski lebih dulu memasuki
lift, posisi Kyuhyun tetaplah di bagian depan dan semua pegawainya berdiri di
belakang Kyuhyun. Setelah lift itu dipadati oleh manusia, pintu lift tertutup
dan mulai bergerak. Terdiri dari banyak orang namun tidak membuat lift tersebut
menjadi ramai. Jauh dari kata ramai bahkan. Keadaan di sana senyap, tanpa suara
satu pun. Namun hanya berlangsung beberapa detik, kemudian disusul oleh suara
ponsel. Ponsel Kyuhyun. “Yeobseyo,”
“....”
“Arraseo. Dalam 15 menit aku sudah akan disana,”
“….”
“Yaksok,”
“….”
“Ne, gidaryeo.”
Beriringan dengan Kyuhyun mengakhiri panggilannya dengan Suzy, saat itu juga denting lift terdengar. Dan pintu pun langsung terbuka. Sekeluar nya mereka dari dalam lift, langkah Kyuhyun terhenti dan menoleh ke belakang. Refleks semua karyawan Kyuhyun ikut terhenti.
“Maaf, aku tidak
bisa ikut makan malam dengan kalian. Aku sudah ada janji,” Tanpa aba-aba lagi,
Kyuhyun melangkah konstan menuju mobilnya yang sudah di parkir di pintu utama
gedung. Semua karyawan Cho Corp memamerkan wajah kecewanya. Sebuah kesempatan
langka dapat makan semeja dengan Presdir tampan itu. Tetapi terpaksa harus
diurungkan jauh-jauh. Meski dengan perasaan sedikit kecewa dengan absent-nya
Presdir mereka di acara malam bersama, tidak merubah perencanaan mereka. Mereka
tetap mengadakan makan malam ada atau tidak adanya Presdir Cho Corp.
“Bisa ku tebak, pasti telepon tadi itu dari Suzy. Dan mereka sudah membuat janji untuk bertemu malam ini.”
“Itu juga yang
kupikir,”
“Suzy? Itu siapa?” Park Seo Yeon yang sejak tadi mendengar pembicaraan dua rekannya tersebut mulai menanyakan nama yeoja yang disangkut pautkan dengan Kyuhyun. “Ah itu yeoja chingu Presdir, namanya Bae Suzy,” Tubuh Seo Yeon menegang ketika di dengarnya kalimat 'Yeoja chingu Kyuhyun'.
“Y-yeo-ja chi-ngu?”
“Ne yeoja chingu Presdir. Perwakilan dari Win.A magazine yang beberapa waktu lalu pernah datang ke perusahaan kita untuk melakukan wawancara dengan Presdir,”
***
Sudut bibir
Kyuhyun tertarik ke belakang, membentuk sebuah senyuman. Kaca mobil yang serba
gelap tidak menghalangi Kyuhyun untuk melihat siapa orang yang sedang berdiri
di bawah lampu jalan. Setelah menepikan mobil, segera Kyuhyun beranjak keluar
dari dalam mobil. Menghampiri yeoja cantik itu. “Bogoshipeo,” Kyuhyun meraih
tubuh Suzy dan merengkuhnya erat-erat. “Heish.. Kau selalu mengatakan kalimat
yang sama setiap kali kita bertemu,” Canda Suzy di dalam dekapan Kyuhyun.
“Apakah tidak
boleh?”
“Boleh, hanya
saja aku bosan dengan kata itu terus,”
“Araseo, mulai
besok aku tidak akan pernah mengucapkan kata itu lagi, jeoltae.”
“Bukan seperti
itu. Sudahlah, ayo kita masuk. Eomma sudah menunggu,”
Hye Kyung memperhatikan namja tampan yang duduk diseberangnya. Kyuhyun yang tengah sibuk memisahkan sayuran dari makanan yang akan ia suap, tidak menyadari jika ia sedang diperhatikan. “Kau tidak menyukai sayuran?” Hye Kyung membuka suara. Kyuhyun mengalihkan tatapan dari piring menoleh ke arah Hye Kyung yang berbicara padanya. “Ne, aku tidak menyukainya.”
“Waeyo?”
“Karena
menurutku rasa sayuran itu aneh,” Jawab Kyuhyun.
“Aigoo.. Kau
ini, bagaimana jika kau punya anak nanti. Bisa-bisa ia juga sepertimu tidak
menyukai sayuran,”
“Ya aku hanya
berharap anakku nanti tidak akan mencontohku,” Kyuhyun membalas lagi disertai
kekehan kecil.
Di lain tempat, seorang yeoja cantik hanya duduk dengan bisu ditengah keramaian. Seo Yeon nampak tidak begitu menikmati makan malam pertamanya sebagai bagian dari Cho Corp. Ia diam dan terus-terusan diam. Sejak awal tidak ada satu patah kata pun yang keluar dari bibirnya. Ia terlihat murung, sedih, kecewa. Sikap Seo Yeon mendadak berubah menjadi pendiam, saat setelah mendengar kenyataan pahit tentang orang yang ia cintai. Tentang Cho Kyuhyun. Hal yang selama ini Seo Yeon takutkan ternyata benar terjadi. Ia sudah tidak memiliki lagi kesempatan. Kyuhyun telah melupakannya. Yeoja bermarga Park itu, ia meyakinkan diri bahwa ucapan Kyuhyun beberapa waktu lalu di Cafe hanya sebuah kebohongan. Ia pikir Kyuhyun berkata demikian hanya untuk memuatnya menyerah. Tapi malam ini, Seo Yeon sudah mendapatkan kebenaran yang mematahkan segala harapannya selama lima tahun ini.
TBC~
3 komentar:
Hoaa makin sweet aja sih kyuzy couple ini... seo yeon pliss nyerah aja yaa. Jgn ganggu hubungan mrkaa... torr next nya jgn lama plisss...suka bgt sama ff ini
aigooo kyuhyun makin mesra aja sm suzy, soo sweet heheheh
ijin share yah kak
perbedaan tepung tapioka dan tepung kanji
Posting Komentar