Wrong [잘못했다] Part 10

Wrong [잘못했다]
                                                                        Part 10
                                                                                     
Author             : Chindy Agryesti.

Facebook         : Chindy Agryyesti Horvejkul

Twitter             : @Chindy404 

Blog                  : http://chindyhvk.blogspot.com/

Cast                  :
  • Cho Kyuhyun
  • Bae Suzy 

Genre              : AU!, Romance.

Rating             : PG15

Length            : Chapter 


Kesalahanku adalah mencintaimu. Namun berdampingan dengan itu, mencintaimu merupakan hal terindah dihidupku.

—Wrong


                                                                  Part 10 Begin :       
        

“Suji-ya sampai kapan kau marah pada Kyuhyun? Setiap hari dia kesini, hanya untuk memastikan maaf darimu? Dia terlihat begitu kacau. Apa kau tidak kasihan padanya? Eomma tau, kau pasti terpukul menghadapi kenyataan ini. Kau pikir, Eomma tidak merasakan hal yang sama denganmu? Sama, Eomma juga sulit mempercayainya. Tapi kita harus berfikir luas. Appa-mu merelakan nyawanya untuk Kyuhyun, ia sendiri yang memilih pilihan itu. Ia sendiri yang rela mengakhiri hidupnya dengan jalan seperti ini. Padahal jika difikir Kyuhyun bukanlah siapa-siapa Appa-mu, tapi kenapa Appa-mu mau menukar nyawanya untuk orang asing seperti Kyuhyun? Kau percaya pada yang namanya takdir? Inilah yang dinamakan takdir kehidupan. Kita tidak pernah tau apa yang mungkin terjadi dalam hidup, tapi yang perlu kita lakukan kita harus menjalani hidup ini sebaik mungkin dan berlapang dada. Kita tidak berhak marah pada siapa pun, terlebih lagi kepada Kyuhyun. Kita tidak bisa menyalahkan Kyuhyun untuk peristiwa ini, karena memang ini pilihan Appa-mu. Bukan keinginan Kyuhyun untuk diselamatkan oleh Appa-mu. Dari peristiwa ini sudah dapat kita simpulkan bahwa Appa menyayangimu dan juga Kyuhyun. Appa memang meninggalkanmu tapi Appa menghadirkan seseorang dalam hidupmu. Andai kata Appa masih berada disisimu hingga detik ini, tapi apa mungkin kau masih dapat mengenal sosok Kyuhyun? Tidak. Tentu tidak. Karena mungkin Kyuhyun sudah berada di posisi Appa-mu sekarang. Dia mungkin telah hidup di alam yang berbeda dengan kita. Apa pernah kau berfikir demikian? Jika saja dulu Appa tidak menyelamatkan Kyuhyun, bisa kau bayangkan apa yang terjadi? Kau tidak akan pernah mengenal Kyuhyun, kau tidak akan bisa mencintai namja itu. Pernah kau berfikir hingga kesitu? Tidak bukan? Maka itu, sekarang pikirkan baik-baik. Jangan gunakan emosi untuk menyelesaikan masalah. Berusahalah menjadi orang yang berlapang dada. Percayakan seluruh hidup kita kepada sang Pencipta dan yakini semua yang Ia berikan dalam hidup ini merupakan yang terbaik bagi kita. Akan selalu ada sisi positif dari setiap peristiwa yang terjadi dalam hidup.”

Bae Suzy tidak dapat berkata-kata lagi. Tepatnya ia tidak mempunyai kalimat yang bisa ia keluarkan. Suzy layaknya orang bisu, yang hanya dapat mendengar tanpa dapat ia merespon. Otaknya mendadak menjadi buntu. Dan sesuatu telah terjadi pada pita suaranya. Suzy tidak bisa bersuara. Ia tengah terpojokkan oleh sang Eomma. Kalimat tiap kalimat yang keluar dari bibir Hye Kyung berhasil membuat Suzy tidak berkutik.

“Tapi Eomma--”

“Jika kau mencintainya, kau pasti akan memaafkannya,” Sebelum berlalu dari hadapan Suzy, Hye Kyung  menyempatkan diri mengucapkan serentetan kalimat tadi untuk putrinya. Pernyataan bijak Hye Kyung barusan membungkam bibir Suzy rapat serapat-rapatnya. 

***

“Presdir neo apha (Kau sakit)?” Khawatir Seo Yeon ketika dilihatnya Kyuhyun mengeluarkan keringat di tengah udara malam Seoul yang dingin. Terlihat aneh, berkeringat disaat suhu malam merendah.

“Aniya gwaenchana.” Ujar Kyuhyun seadanya. Namja itu sedang tidak memiliki mood untuk berbicara lebih banyak. Ditambah pula rasa pening di kepala Kyuhyun yang tidak kunjung hilang, malah semakin terasa sakit. “Tapi sejak siang tadi Anda terus-terusan berkeringat.”

“Jinjja, gwaenchana,” Kata Kyuhyun mengulang lagi kata yang sama untuk meyakinkan sekertarisnya itu bahwa ia tidak apa-apa. “Kyu, kau tidak perlu mengantarku pulang. Kau bisa turunkan aku di pemberhentian bus di depan. Dan kau bisa pulang, kau terlihat sedang tidak baik-baik saja,”

“Mana boleh menurunkan yeoja sendirian ditengah malam seperti ini? Aku tidak apa-apa. Aku akan mengantarkanmu,” Kyuhyun bersikukuh ingin mengantar Seo Yeon pulang hingga ke apartemennya. Sebagai seorang namja, tidak mungkin Kyuhyun menuruti keinginan Seo Yeon. Kyuhyun bukan namja tega dan tak berperasaan yang akan menurunkan seorang yeoja ditengah jalan Seoul yang kian menyepi, tentu hal itu tidak akan dilakukan Kyuhyun. Dan juga mengingat akibat dirinya, yang membuat Seo Yeon pulang terlambat hari ini. Menjadi salah satu alasan ia bersikukuh mengantar Seo Yeon hingga tiba rumahnya. 

“Gomawo Kyu, kau hati-hatilah.” Secara tak langsung, Seo Yeon kini mulai terang-terangan menunjukkan perhatian kecilnya untuk namja itu, namja yang masih mengisi ruang hatinya.

“Ne, kau istirahatlah. Maaf membuatmu pulang larut hari ini.” Balas Kyuhyun.


Sesudah berucap demikian, Kyuhyun berlalu dari Apartemen Seo Yeon, menuju rumahnya dengan keadaan yang jauh dari kata baik. Rasa pening di kepalanya semakin menjadi. Namun sekuat mungkin Kyuhyun berusaha terus mengendarai mobil menuju rumahnya. 
Perlahan namun pasti, mobil Audy hitam itu tiba juga di depan sebuah rumah mewah yang menjadi tempat tinggal Kyuhyun. Kyuhyun memarkirkan asal mobil kesayangannya. Baru satu kaki yang Kyuhyun turunkan untuk menumpu tubuhnya. Tapi ternyata rasa pening itu sudah tidak tertahankan lagi. Pandangan Kyuhyun mulai mengabur, tubuhnya seolah tidak memiliki tulang. Dalam sekejap mata, tubuh jangkung itu hampir ambruk jika saja seseorang tidak segera memapah tubuh lemah tersebut. Dengan sisa kesadarannya, mata Kyuhyun sayup-sayup melihat sesosok orang yang belakangan ini amat ia rindukan.

“Suji-ya..” Sebut Kyuhyun tepat sebelum kesadarannya menghilang seluruhnya. 
Mengandalkan seluruh kekuatan yang dimiliki Suzy, Suzy berjuang keras memapah tubuh Kyuhyun, membawa masuk ke dalam kamar milik namja itu. Kedua kalinya sudah, Suzy memasuki kamar namja chingunya. Suzy merebahkan dengan perlahan tubuh Cho Kyuhyun. Suzy meletakkan punggung tangannya, pada dahi namja itu.

“Dia demam,” Gumam Suzy. Tanpa berlama-lama lagi Suzy meninggalkan Kyuhyun sendiri untuk beberapa saat dan kembali membawa sebuah wadah yang telah terisi air beserta handuk kecil. 

Kesekian kalinya Suzy mengangkat handuk berwarna putih tersebut dari atas dahi Kyuhyun lalu mencelupkan ke dalam air yang kemudian ditempelkan lagi dan begitu seterusnya. Selang beberapa menit sekali Suzy melakukan hal demikian berturut-turut. 

Suzy melirik ponsel dan melihat waktu yang tertera disana. Pukul 11.23. Ini sudah lewat waktunya ia harus pulang, tapi bagaimana bisa ia pulang sementara disebelahnya kini ada seseorang yang membutuhkan perawatannya. Di rumah sebesar ini, Kyuhyun memang hanya tinggal seorang diri, terdapat pelayan rumah tangga yang hanya datang untuk bersih-bersih rumah di pagi hingga sore hari. Perlu beberapa detik, Suzy mempertimbangkan apa yang mesti dilakukan dan ia pun memilih untuk tetap berada disana, untuk merawat orang yang ia cintai. Suzy memainkan jemarinya diatas layar ponsel, mengetikkan beberapa kalimat yang akan ia kirimkan untuk sang Eomma. Selesai Suzy mengirimkan pesan singkat pada Hye Kyung, kembali ponselnya Suzy letakkan diatas nakas sebelah tempat tidur. Lalu Suzy pun duduk diatas lantai bersandar pada nakas agar lebih mudah menjangkau wadah berisi air yang juga ia letakkan pada nakas. Suzy menyadarkan kepalanya di sisi tempat tidur, diletakkan pada kedua tangannya yang terlipat. Sembari menatapi wajah tampan yang berjarak tidak jauh dari wajahnya. 
Seperkian waktu, Suzy dalam posisinya menatapi Kyuhyun hingga tidak terasa matanya mulai terasa berat. Rasa kantuk mulai menyerang yeoja berpipi chubby itu. Tidak tertahan lagi, pada akhirnya mata itu terpejam juga. 

***

Suzy merasa tubuhnya tidak seremuk seperti sebelumnya. Tubuhnya terasa begitu nyaman, dan penuh kehangatan. Merasa ada yang tidak beres, Suzy membuka kelopak matanya. Kedua mata bulat itu melotot seketika. Dengan jarak yang tersisa hanya sekitar 5 centimeter, wajah Kyuhyun dapat dengan jelas Suzy tatapi. Keterkejutan itu berlangsung hanya diawal saja, selebihnya Suzy malah seolah menikmati pemandangan indah yang ada tepat di bola matanya.

“Mianhae,” Suzy sontak terkejut ketika bibir rapat itu mengeluarkan suara, masih dengan mata tertutup. Suzy belum mengeluarkan sepatah kata pun, namun sudah didahului oleh mata Kyuhyun yang sudah terbuka entah sejak kapan.

“Mianhae,” Ungkap Kyuhyun penuh ketulusan dan dengan pandangan sendunya, Kyuhyun tidak sedetik saja mengalihkan pandangan dari manik hitam Suzy. Tangan Kyuhyun bergerak menyentuh pipi chubby Suzy dan mengelusnya dengan penuh kasih sayang. “Nado mianhae,” Sahut Suzy. 

“Aku juga meminta maaf. Tidak seharusnya aku marah padamu. Toh semua yang terjadi bukan keinginanmu. Mian, aku egois. Aku hanya berfikir dari sisi pandangku,” Bagaikan tanah gersang yang baru disirami air, sama halnya apa yang kini dirasakan namja berkulit putih pucat tersebut. Perasaan Kyuhyun menjadi lega selepas ucapan barusan terlontar dari bibir yeoja chingu-nya. Senyum pun langsung menghiasi wajah tampan Kyuhyun.
“Gomawo, gomawo,” Teringat keadaan terakhir Kyuhyun malam tadi yang pingsan secara tiba-tiba, Suzy lantas kembali menempelkan punggung tangan nya di dahi Kyuhyun. “Kau sudah tidak apa-apa?”

“Aku sudah sembuh saat tau kau berada disini menemaniku.” 

***

“Ini sudah lewat dari jam tujuh, kau tidak bersiap untuk ke kantor?” Suzy berjalan ke arah Kyuhyun yang telah lebih dulu duduk di meja makan menunggui dirinya. Menanti bubur hasil buatan Suzy.

“Apa kau tega membiarkan namja chingu-mu yang sedang sakit ini berkutat dengan berkas-berkas yang memusingkan,”

“Jadi kau tidak akan masuk kantor hari ini,”

“Benar.” Balas Kyuhyun cepat.

“Dan aku ingin menghabiskan hari ini berkencan denganmu,” Tambah Kyuhyun.

“Tapi aku harus berangkat kerja sebelum jam delapan ini,”

“Tidak. Kau harus disini menemaniku. Tugasmu belum selesai merawatku,” Kyuhyun meraih cepat ponsel Suzy yang diletakan di meja makan. Suzy akan menahannya namun kalah cepat dengan pergerakan tangan Kyuhyun. Kalimat yang sudah diujung lidah, terpaksa harus kembali Suzy telan dalam-dalam mana kala Kyuhyun mulai berbicara melalui ponselnya. 

“Yeobseyo.”                 

“....” 

“Aku Cho Kyuhyun. Aku namja chingu Bae Suzy.” 

“….” 

“Ya. Aku ingin menyampaikan hari ini Suzy tidak dapat datang ke kantor. Dia sedang ada urusan,” 

“....” 

“Gomawo,” Kyuhyun mengakhiri panggilannya. Dan meletakkan lagi ponsel tersebut di tempatnya tadi. 

“Hya! Apa yang baru kau lakukan?” 

“Aku sedang meminta izin untukmu. Sudah, tak perlu mengucapkan terima kasih,” Suzy memutarkan kedua matanya di iringi helaan nafas kasar yang dikeluarkannya. Astaga, mimpi apa aku ini hingga memiliki namja chingu seperti dia yang suka bertindak seenaknya saja, sungut Suzy dalam hati.

“Kau tidak tau kan tuan, pekerjaanku sedang menumpuk. Banyak yang harus ku kerjaan. Dan sekarang kau malah menyuruhku untuk membolos kerja. Tugasku akan semakin menumpuk Presdir Cho,”

“Kalau begitu kau bisa langsung keluar saja. Dan melamar pekerjaan di kantorku. Mudah mudah?” 

“Cho Kyuhyuuunn! Tidak semudah itu!” 

***

Seo Yeon sedikit mempercepat langkah saat pintu lift yang ingin ditumpanginya hampir saja tertutup jika seorang namja yang berada didekat lift tidak dengan cepat menahan pintu tersebut untuknya. 
Seo Yeon membungkuk mengucapkan terimakasih dan dilangsungi dengan sebuah senyum cerah sesaat menyadari siapa orang yang telah membantunya pagi ini. Seo Yeon dan namja itu memasuki lift yang ternyata hanya dihuni oleh dirinya dan Kyuhyun. Terasa begitu mendebarkan bagi Seo Yeon, berada hanya berdua dengan Kyuhyun di dalam ruangan sekecil itu. Jantungnya tiba-tiba bekerja tidak seperti biasanya. Debaran itu kian terasa, ketika tubuh mereka bersentuhan yang kala itu lift sempat berguncang. 

Lift berdenting, menandakan bahwa mereka telah sampai ditempat tujuan. Seo Yeon menunduk, ia menjadi salah tingkah mengingat bagaimana tadi Kyuhyun mengkhawatirkan dirinya saat di dalam lift berguncang. 

Setelah pintu lift benar-benar terbuka, Seo Yeon menarik napas dan melangkah dengan cepat, berniat akan mendahului Presdir Cho Corp tersebut. 

Tapi hal tidak di inginkan malah menghampiri Seo Yeon disaat ia segera ingin beranjak dari hadapan Kyuhyun. Ia menabrak tubuh seseorang yang menyebabkan handbag-nya terjatuh dan isi nya berserakan keluar. “Ah mianhae Nona,” Papar orang yang sudah berhasil membuat handbag Seo Yeon terantuk diatas lantai keramik. 

Seo Yeon berjongkok, memunguti semua benda miliknya. Saat Seo Yeon mengincar satu benda lagi tersisa. Namun benda itu telah lebih dulu diambil oleh seorang namja yang tiba-tiba muncul dari belakang tubuhnya. Seo Yeon menoleh pada Kyuhyun yang tidak bergeming seraya memandangi kalung miliknya. Seo Yeon yang sadar untuk alasan apa Kyuhyun terdiam. Ia mencoba meminta benda berharga miliknya yang selalu dia bawa kemanapun.
“Bisa kau berikan--”

“Ini..”

Seo Yeon mencoba tersenyum sebelum berucap. “Iya ini kalung yang pernah kau berikan dulu,” Ujar Seo Yeon berusaha memberikan penjelasan sebelum ia dimintai penjelasan. Kyuhyun terpagut, mengangguk-angguk kan kepala tanpa arti. “Aku tidak menyangka, kau masih menyimpannya hingga saat ini. Ku kira kau sudah membuangnya.”

“Tentu aku tidak akan membuangnya, terutama perasaan ini. Aku tidak akan pernah bisa membuangnya,” 
***

Di jam makan siang, kali pertama dalam sejarah Kyuhyun mengajak bawahannya untuk makan siang bersama. Mengajak Park Seo Yeon agar menemani dirinya mengisi waktu istirahat dihari itu. Biasanya hanya Tae Hyun yang bernotabene sebagai asisten Kyuhyun, satu-satunya teman makan siang Kyuhyun. 

Cho Kyuhyun beserta Seo Yeon duduk pada satu meja disudut restauran. Sejak tadi suasana senyap menyelimuti mereka. Bahkan hingga makanan sudah hampir lenyap, mereka tetap saling diam. Kebisuan mereka pun menimbulkan kecanggungan bagi Seo Yeon. Lagi-lagi hanya Seo Yeon yang merasa canggung kala ia berdekatan Kyuhyun. “Boleh aku bertanya?” Seperti seorang murid yang ingin mengajukan pertanyaan tapi merasa malu, begitu juga dengan Kyuhyun. Kyuhyun meminta izin bertanya sebelum pertanyaan terlontar darinya. Sikap Cho Kyuhyun saat ini terasa seperti bukan Kyuhyun yang biasanya. Kemana Kyuhyun yang sesungguhnya? Yang suka bertindak seenaknya? Terasa aneh, membahas sikap Kyuhyun yang mendadak berubah. Tapi mau dikata apa, jika memang inilah kenyataannya. Kyuhyun berubah dihadapan Seo Yeon, saat ia ingin menyinggung tentang mereka. Bukan tentang Seo Yeon. Tapi tentang mereka. Dan topik tentang mereka itulah yang ingin Kyuhyun tanyakan. “Kau bilang, kau tidak akan membuang kalung dariku terutama membuang perasaanmu, apa maksudnya itu?” Saat kalimat itu terdengar di indera pendengarannya, saat itu juga tubuh Seo Yeon langsung menegang seketika. Ia terlalu shock atas pertanyaan tersebut. Tak menyangka Kyuhyun akan menanyakan maksud dari ucapan pagi tadi.
Bodoh, kenapa aku harus berkata seperti itu, batin Seo Yeon.

“Itu.. Karena aku tidak pernah bisa membuang perasaanku dan aku tidak mau membuangnya,”

“Maksudmu? Kau masih mencintaiku?” Pertanyaan yang sesungguhnya tidak perlu repot-repot Kyuhyun tanyakan lagi. Dengan ucapan Seo Yeon pagi tadi sudah memperjelas apa yang dipertanyakan Kyuhyun. Seo Yeon menatap sendu kearah namja di depannya itu.

“Haruskah aku menjawabnya?” 

“Ya, aku butuh penjelasan nyata dirimu,” 

“Hingga hembusan nafasku detik ini, perasaanku padamu tidak pernah berubah. Selama hampir lima tahun ini, tidak sedetik saja kau pernah menghilang dari pikiranku. Hati ini masih terjaga dengan baik untukmu.” 

“Dulu aku bodoh memang. Aku menyesal meninggalkanmu saat itu. Tapi kau harus tau, aku, aku masih sangat mencintaimu. Kau alasanku, aku kembali ke Korea,” Tidak terpikirkan sebelumnya oleh Kyuhyun, ia akan mendengar ungkapan cinta dari yeoja yang pernah mengisi hatinya tersebut. Kyuhyun menatap Seo Yeon dengan pandangan yang sulit diartikan. Tidak disangka, akan ada pengungkapan cinta yang datang dari yeoja masa lalu Kyuhyun. “Seo Yeon-ah.. Maaf.” 

“Kenapa kau minta maaf?” 

“Aku bukan Kyuhyun yang dulu. Perasaanku telah berubah. Aku sudah tidak memiliki perasaan apa pun lagi padamu. Sudah ada yeoja lain dihatiku. Aku mencintainya dan sebaliknya. Maaf,” 

***

Seiring waktu berjalan, cinta kepada seseorang dapat padam layaknya lilin yang redup akibat hembusan angin. Tapi definisi cinta yang sesungguhnya, cinta tidak akan pernah padam bila cinta itu didasarkan oleh ketulusan dan kesederhanaan, sekali pun tidak dapat memiliki orang yang dicintai. Cinta yang sesungguhnya tidak akan lenyap hanya karena tidak dapat memiliki. Kesederhanaan dalam cinta yaitu dapat mencintai seseorang tanpa akhir. Mencintai, bukan karena kesempurnaan, melainkan karena mencintai semua menjadi sempurna. Itulah cinta. 

Kedua bola mata itu bergerak kanan-kiri secara terus-terusan menatapi layar komputer. Yeoja itu terlalu fokus agar dapat menyelesaikan tugas yang seharusnya sudah terselesaikan sejak kemarin, jika saja ia tidak membolos kerja. Dan semua ini bersumber akibat mahkluk bernama Cho Kyuhyun. Suzy terpaksa harus menelentarkan tugasnya, hanya demi menemani namja itu seharian di rumahnya. Kegiatan yang sama sekali tidak penting bukan? Tapi mengingat sifat pemaksa dan suka semena-mena yang dimiliki namja itu, apa lagi yang bisa Suzy lakukan untuk menghindar dari perintahnya. Tidak ada bukan? 

Benda persegi panjang di sisi komputer bergetar panjang. Satu panggilan masuk. “Yeobseyo, eoh eomma?”

“Suji-ya, malam ini bisa kau pulang agak cepat?” Tanya Hye Kyung dari seberang ponselnya.

“Waeyo? Apa ada sesuatu yang penting?”

“Bisa dibilang seperti itu,”

“Baiklah, akan ku usahakan pulang lebih cepat,” Putus Suzy sebelum mengakhiri panggilan Eomma-nya. Tumben sekali eomma memintaku pulang cepat, batin Suzy. 
Kembali Suzy berfokus menyelesaikan tugasnya. Sekarang sudah pukul 16.25. Tersisa empat puluh lima menit sebelum waktu pulang, dan Suzy berniat menyelesaikan seluruh pekerjaannya dengan sisa waktu yang ada. 



“Suzy-shi,” Panggilan itu menunda kegiatan Suzy yang baru akan melangkah, meninggalkan tempat duduknya. “Waeyo Eun Hee-shi? Maaf jika aku mendahului kalian semua, tapi hari ini aku sedang ada urusan,” 
“Bukan mengenai itu..” 

“Lalu?” 

“Kenapa kau tidak pernah mengatakannya padaku?”

“Mwoya?” Suzy balik bertanya dengan pertanyaan Eun Hee yang tidak dimengertinya.

“Kenapa kau tidak pernah bilang jika namja chingu-mu itu adalah Cho Kyuhyun?”

“Ne?” Tidak ada kata-kata yang terlintas di benak Suzy untuk ia jadikan sanggahan. Mulutnya sudah tidak dapat mengelak lagi. Rahasianya kini terbongkar sudah.

Aish! Cho Kyuhyun pabo! Umpatnya.

“Saat kemarin aku menjawab telepon darinya, aku sempat tidak percaya aku benar-benar berbicara dengan Cho Kyuhyun,” Ujar Eun Hee bahagia. Suzy tersenyum dipaksakan.

“Aku penasaran bagaimana kau sampai bisa menjalin hubungan dengan Cho Kyuhyun, bisa kau ceritakan dengan lengkap padaku? Sebagai penggemar Cho Kyuhyun tentu aku sangat ingin tau kisah asmaranya.”

“Jika saja aku yang ada di posisi mu, aku pasti sangat bahagia. Aku pasti akan menjadi yeoja paling beruntung di dunia. Tampan, kaya, pintar, seorang chaebol, siapa yang akan menolak namja seperti dia? Huh~ membayangkannya saja membuatku iri kepada mu. Bisakah kita bertukar tempat untuk sehari saja?” Suzy hanya terpaku mendengar setiap ocehan yang keluar dari rekannya tersebut sembari tersenyum kaku. 

***

Malam itu, Cho Corp mengadakan acara makan malam bersama yang sengaja di adakan untuk merayakan keberhasilan proyek mereka. Sudah menjadi kebiasaan bagi semua warga Cho Corp untuk merayakan setiap keberhasilan mereka. 

Cho Kyuhyun berjalan memasuki lift, mendahului semua pegawai. Meski lebih dulu memasuki lift, posisi Kyuhyun tetaplah di bagian depan dan semua pegawainya berdiri di belakang Kyuhyun. Setelah lift itu dipadati oleh manusia, pintu lift tertutup dan mulai bergerak. Terdiri dari banyak orang namun tidak membuat lift tersebut menjadi ramai. Jauh dari kata ramai bahkan. Keadaan di sana senyap, tanpa suara satu pun. Namun hanya berlangsung beberapa detik, kemudian disusul oleh suara ponsel. Ponsel Kyuhyun. “Yeobseyo,”
 
“....” 

“Arraseo. Dalam 15 menit aku sudah akan disana,” 

“….” 
“Yaksok,” 

“….” 

“Ne, gidaryeo.” 

Beriringan dengan Kyuhyun mengakhiri panggilannya dengan Suzy, saat itu juga denting lift terdengar. Dan pintu pun langsung terbuka. Sekeluar nya mereka dari dalam lift, langkah Kyuhyun terhenti dan menoleh ke belakang. Refleks semua karyawan Kyuhyun ikut terhenti.

“Maaf, aku tidak bisa ikut makan malam dengan kalian. Aku sudah ada janji,” Tanpa aba-aba lagi, Kyuhyun melangkah konstan menuju mobilnya yang sudah di parkir di pintu utama gedung. Semua karyawan Cho Corp memamerkan wajah kecewanya. Sebuah kesempatan langka dapat makan semeja dengan Presdir tampan itu. Tetapi terpaksa harus diurungkan jauh-jauh. Meski dengan perasaan sedikit kecewa dengan absent-nya Presdir mereka di acara malam bersama, tidak merubah perencanaan mereka. Mereka tetap mengadakan makan malam ada atau tidak adanya Presdir Cho Corp. 

“Bisa ku tebak, pasti telepon tadi itu dari Suzy. Dan mereka sudah membuat janji untuk bertemu malam ini.” 

“Itu juga yang kupikir,” 

“Suzy? Itu siapa?” Park Seo Yeon yang sejak tadi mendengar pembicaraan dua rekannya tersebut mulai menanyakan nama yeoja yang disangkut pautkan dengan Kyuhyun. “Ah itu yeoja chingu Presdir, namanya Bae Suzy,” Tubuh Seo Yeon menegang ketika di dengarnya kalimat 'Yeoja chingu Kyuhyun'. 

“Y-yeo-ja chi-ngu?” 

“Ne yeoja chingu Presdir. Perwakilan dari Win.A magazine yang beberapa waktu lalu pernah datang ke perusahaan kita untuk melakukan wawancara dengan Presdir,” 


***

Sudut bibir Kyuhyun tertarik ke belakang, membentuk sebuah senyuman. Kaca mobil yang serba gelap tidak menghalangi Kyuhyun untuk melihat siapa orang yang sedang berdiri di bawah lampu jalan. Setelah menepikan mobil, segera Kyuhyun beranjak keluar dari dalam mobil. Menghampiri yeoja cantik itu. “Bogoshipeo,” Kyuhyun meraih tubuh Suzy dan merengkuhnya erat-erat. “Heish.. Kau selalu mengatakan kalimat yang sama setiap kali kita bertemu,” Canda Suzy di dalam dekapan Kyuhyun.
“Apakah tidak boleh?”

“Boleh, hanya saja aku bosan dengan kata itu terus,”

“Araseo, mulai besok aku tidak akan pernah mengucapkan kata itu lagi, jeoltae.”

“Bukan seperti itu. Sudahlah, ayo kita masuk. Eomma sudah menunggu,” 


Hye Kyung memperhatikan namja tampan yang duduk diseberangnya. Kyuhyun yang tengah sibuk memisahkan sayuran dari makanan yang akan ia suap, tidak menyadari jika ia sedang diperhatikan. “Kau tidak menyukai sayuran?” Hye Kyung membuka suara. Kyuhyun mengalihkan  tatapan dari piring menoleh ke arah Hye Kyung yang berbicara padanya. “Ne, aku tidak menyukainya.”

“Waeyo?”

“Karena menurutku rasa sayuran itu aneh,” Jawab Kyuhyun.

“Aigoo.. Kau ini, bagaimana jika kau punya anak nanti. Bisa-bisa ia juga sepertimu tidak menyukai sayuran,”

“Ya aku hanya berharap anakku nanti tidak akan mencontohku,” Kyuhyun membalas lagi disertai kekehan kecil. 


Di lain tempat, seorang yeoja cantik hanya duduk dengan bisu ditengah keramaian. Seo Yeon nampak tidak begitu menikmati makan malam pertamanya sebagai bagian dari Cho Corp. Ia diam dan terus-terusan diam. Sejak awal tidak ada satu patah kata pun yang keluar dari bibirnya. Ia terlihat murung, sedih, kecewa. Sikap Seo Yeon mendadak berubah menjadi pendiam, saat setelah mendengar kenyataan pahit tentang orang yang ia cintai. Tentang Cho Kyuhyun. Hal yang selama ini Seo Yeon takutkan ternyata benar terjadi. Ia sudah tidak memiliki lagi kesempatan. Kyuhyun telah melupakannya. Yeoja bermarga Park itu, ia meyakinkan diri bahwa ucapan Kyuhyun beberapa waktu lalu di Cafe hanya sebuah kebohongan. Ia pikir Kyuhyun berkata demikian hanya untuk memuatnya menyerah. Tapi malam ini, Seo Yeon sudah mendapatkan kebenaran yang mematahkan segala harapannya selama lima tahun ini.

TBC~

3 komentar:

Unknown on 16 April 2014 pukul 07.36 mengatakan...

Hoaa makin sweet aja sih kyuzy couple ini... seo yeon pliss nyerah aja yaa. Jgn ganggu hubungan mrkaa... torr next nya jgn lama plisss...suka bgt sama ff ini

Unknown on 2 Februari 2015 pukul 07.32 mengatakan...

aigooo kyuhyun makin mesra aja sm suzy, soo sweet heheheh

Miliana on 10 Agustus 2020 pukul 01.05 mengatakan...

ijin share yah kak

perbedaan tepung tapioka dan tepung kanji

Posting Komentar

 

Chindy Agryesti Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting