Mianhae,
Gomawo, Saranghae [미안해, 고마워, 사랑해 ]
Part 9
Author
: Chindy Agryesti.
Facebook : Chindy Agryyesti Horvejkul
Twitter : @Chindy404
Cast :
- Cho Kyuhyun
- Yoon Haera
Genre : AU!, Romance, Little
Hurt.
Rating : PG15
Rating : PG15
Length : Chapter
Happy reading..
Recommended
song :
. 2AM – I Wonder If you Hurt Like Me ‘atau’ S4 – Mungkin.
. Suzy – I Still Love You.
. Lee Jung – Sad Love.
. 2AM – I Wonder If you Hurt Like Me ‘atau’ S4 – Mungkin.
. Suzy – I Still Love You.
. Lee Jung – Sad Love.
Mencintaimu adalah hal terindah terindah dalam hidupku, meskipun
itu menyakitkan. Namun selamanya akan tetap seperti itu. Saranghae Cho Kyuhyun.
(Haera Quotes)
Cinta itu datang dengan sendirinya, memenuhi hati dan pikiranku.Membuatku menjadi namja paling bodoh yang telah menyia-nyiakan cinta mu yang begitu tulus.
(Kyuhyun Quotes)
Part 8.
“Tadi apa yang
ingin kau bicarakan padaku Kyuhyun-ah?”Hati Haera bergemuruh hanya karena
mendengar kata-kata ayahnya.Ia takut Kyuhyun memberitahukan semuanya, ia belum siap jika orang tuanya harus
mengetahui keadaan yang sebenarnya. Haera meremas kencang-kencang kepalan
tangannya, matanya sudah mulai berkaca-kaca.Sementara itu, Kyuhyun berusaha
mengumpulkan kekuatan untuk mengungkapkan niatnya.
“Aku ingin menikahi
putri kalian, Yoon Haera.”
Pasangan
suami-istri itu membelalakkan matanya mendengar kalimat yang sangat mengejutkan
tadi.Begitupun dengan Yoon Haera, yeoja itu
mengangkat wajahnya menatap kaget kearah Kyuhyun.
“Apa maksudmu
Kyuhyun-ah?”Tuan Yoon tampak berusaha memendam rasa penasarannya.
“Aku ingin segera
menikahi ember kalian. Aku ingin bertanggung jawab atas semua yang telah
kuperbuat”
Kyuhyun mencoba putri penjelasan atas ucapannya tadi.Dua
bulir air mata Haera jatuh, tak tertahan lagi.Haera semakin menundukkan
kepalanya, agar air matanya tak terlihat.Tangannya sedikit bergetar.
“Apa maksudmu
bertanggung jawab?”Kata Nyonya Yoon tak mengerti ucapan Kyuhyun.
“Yoon Haera, ia
kini sedang hamil!Mengandung anakku.”
"Mwo?!"
Part 9 beggin..
Author POV
Kyuhyun mencoba memberi penjelasan atas ucapannya tadi.Dua
bulir air mata Haera jatuh, tak tertahan lagi.Haera semakin menundukkan
kepalanya, agar air matanya tak terlihat.Tangannya sedikit bergetar.
“Apa maksudmu
bertanggung jawab?”Kata Nyonya Yoon tak mengerti ucapan Kyuhyun.
“Yoon Haera kini ia
sedang hamil, mengandung anakku.”
“Mwo?”Nyonya Yoon
terkejut.Ia menganga kemudian beralih menatap Haera yang masih menunduk. Air
mata semakin deras membasahi mata yeoja itu.Menangis dalam diam, itulah yang dilakukannya.
“Haera-ya, a_pakah itu benar_?”
Haera terdiam untuk
beberapa saat sebelum akhirnya ia
mengangguk lemah tanpa berani menatap Eomma-nya.
“Kenapa bisa
terjadi seperti ini?”Haera langsung
menghampiri Eomma-nya yang tengah duduk.Ia berlutut dikaki Nyonya Yoon dan
tangannya mencoba memegang tangan yeoja paruh baya itu.
Ia berlutut dikaki
Nyonya Yoon yang sedang duduk.
“Eomma mianhae
jeongmal mianhae..”Tangan Haera mencoba menggenggam tangan Eomma-nya berharap eomma-nya
mau memaafkan kesalahan terbesarnya.Tangisan Haera kini benar-benar telah
pecah.Nyonya Yoon hanya terdiam.
“Eomma..Kumohon
maafkan aku?Aku tahu aku salah namun kumohon eomma maafkan. Aku telah
mengecewakan kalian, aku bukan anak yang dapat dibanggakan namun kumohon Jangan
membenciku...”Pinta Haera memohon dengan tangisan.Nyonya Yoon menitikkan air
matanya.
Haera POV
Eomma hanya
terdiam.Ia pasti sangat kecewa terhadapku.
'Mianhae, tidak bisa menjadi anak yang seperti
kalian inginkan.'
“Appa..”Aku beralih
kearah Appaku.Aku juga berlutut dikaki Appa dan memegang tangannya.
“Appa mianhae...”Ucapku
lirih.Wae?Mengapa mereka berdua terdiam?
“Appa..aku
tahu, ini salah. Aku siap menerima hukuman apapun dari
kalian. Kalian boleh memarahiku, mengusirku tapi kumohon maafkan aku dan jangan
benci kepadaku...”
“Haera-ya..”Panggil
eomma menyebut namaku.Eomma merengkuhku kedalam pelukannya.
“Eomma...”Gumamku.
“Eomma, tidak
membenciku kan?”
“Kau anak Eomma,
apa alasan Eomma membencimu dan untuk apa eomma membencimu?”Aku mengeratkan pelukanku mendengar semua ucapan Eomma.
“Sudah berapa bulan
usia kandunganmu?”
“Empat bulan.”Eomma
melepaskan pelukan kami dan menatap lemut kepadaku.
“Mungkin seperti
inilah takdir hidupmu chagi..Kami tak akan pernah membencimu, kau anak kami!”
“Uljima.. Kau tak perlu menangis lagi chagi...”Seulas senyum
terbentuk dipipiku.Aku beralih menatap Appa dan memeluknya.
“Jaga cucu Appa
baik-baik.Dan kau harus bahagia, ne?”Terima kasih tuhan memberiku orang tua
seperti mereka.Appa melepaskan pelukan dan menyeka air mataku.
“Kyuhyun-ah
kupercayakan putri kesayanganku ini kepadamu.Berjanjilah kau akan menjaganya
dan membuat ia bahagia!”
Kyuhyun POV
“Ne Abeonim, na
yaksok!”
Abeonim? Sepertinya aku harus
membiasakan memanggil mereka dengan sebutan itu.
“Haera-ya, eomma ingin tahu keadaan cucu Eomma,
bisakah hari ini kita kerumah sakit?” Pinta Nyonya Yoon.
Ide yang tepat
Eommonim, aku juga ingin mengetahui keadaan anakku.
At Seoul Hospital
“Bagaimana dengan
keadaan cucuku Mi Rae-ya?” Kata Eommonim.
“Kandungannya
tergolong lemah, jadi tolong diperhatikan lagi setiap aktivitasnya jangan
sampai membuatnya terlalu lelah dan diusahakan agar tidak terlalu memikirkan
hal-hal yang berat.”Jelas yeoja paruh baya berpakaian jas putih itu. Han Mi
Rae, dokter kandungan di rumah sakit Seoul
Hospital sekaligus sahabat Nyonya Yoon.
“Ne Mi Rae-ya.Ada apa yang harus diperhatikan lagi selain itu?”Ujar Nyonya Yoon kepada sahabatnya.
“Eobseoyo, intinya
Haera harus banyak istirahat.”
“Ah ne. Baiklah
kalau begitu kami pergi dulu. Kamsahamnida Mi Rae-ya..”Kami keluar dari ruangan
dokter tadi lalu berjalan menuju tempat mobil berada.
“Haera-ya, lebih
baik kau pulang bersama Kyuhyun saja.”
“Anni, aku ingin
pulang bersama kalian.”Balas cepat yeoja itu.
“Pasti banyak hal
yang harus kalian bicarakan.Bicarakanlah baik-baik.”
“Kyuhyun-ah kami
pergi dulu ne?” Sambung Eommonim,
“Ne eommonim.”Ku
bungkukkan tubuh.Setelahnya mobil yang berisikan calon mertuaku berlalu
menyisakan kami berdua.
“Aku bisa pulang
sendiri.”
“Siapa bilang aku
akan membiarkan kau pulang sendiri?Kau adalah tanggung jawabku mulai hari ini.”
Author POV
Hening! Tak ada
pembicaraan yang tercipta diantara mereka, keduanya enggan untuk memulai.Mereka
hanya terfokus pada pikirannya masing-masing. Yoon Haera, yeoja itu hanya fokus
menatap jalan dari jendela seolah ada yang menarik dari jalan yang ditatapnya,
sedangkan Cho Kyuhyun namja itu memilih untuk berfokus pada setirnya.
“Ini bukan jalan
menuju rumahku, bisa kau putar balik?”Haera menyadari jalan yang dilewatinya bukanlah
arah menuju rumahnya.
“Aku memang tidak
ingin membawamu pulang sekarang.”
“Tapi aku ingin
pulang!Jadi antarkan aku kerumahku” Kekeh Haera.
“Seperti yang
Eomma-mu katakan, banyak hal yang harus kita bicarakan.”
“Eobseoyo!Tak ada
yang perlu kita bicarakan.”
“Ku mohon jangan
bersikap seperti ini?”Pinta Kyuhyun penuh harap.
“Wae?Apakah itu
bermasalah untukmu?”
“Ye, itu sangat
bermasalah untukku.Aku tidak suka kau bersikap acuh
seperti itu!”
“Kurasa itu bukan
sesuatu yang seharusnya kau permasalahkan.Jika kau tidak ingin mengantarku
pulang lebih baik turunkan aku disini.”
Bukan menghentikan mobil seperti yang yeoja itu pinta.Malah sebaliknya, Kyuhyun menginjak pedal gas kuat-kuat menambah kecepatannya.Mobil itu melaju dengan kecepatan tak terkira membuat yeoja didalamnya merasa ketakutan.Haerameremas ujung baju menahan ketakutan yang melandanya. Remasan tangan Haera semakin kuat menandakan yeojaitu benar-benar dalam ketakutan, Namun Kyuhyun tidak menyadari akan hal itu. Terus saja Kyuhyun melajukan mobilnya dengan kecepatan kilat.
'Chhiitt...'
Suara decitan mobil
terdengar bersamaan dengan berhentinya mobil mewah itu.
“Ayo kita turun...”Kyuhyun
keluar dari mobilmendahului Haera.Seperkian detik Kyuhyun menunggu yeoja itu
keluar namun tak ada pergerakkan dari Haera.
Tteuk...
Kyuhyun membuka
pintu mobil tempat yang diduduki Haera.Ia membungkukkan
tubuhnya kearah Haera dan tangannya bergerak melepaskan selbelt yang masih
terpasang ditubuh Haera. Kini wajah mereka begitu dekat dengan jarak yang dapat
diperkirakan.Hembusan nafas dari keduanya dapat mereka rasakan masing-masing.
Haera POV
Ia menitahkanku untuk turun dari mobil ini. Tetapi aku tak bergeming sedikitpun, aku masih duduk terpaku ditempatku. Hingga ia membuka pintu mobil ini. Dicondongkan tubuhnya untuk membuka selbelt-ku membuat wajahku dengan wajahnya begitu dekat.Hembusan nafasnya, aroma parfumnya, tatapan tajam matanya dapat kurasakan itu semua membuat jantung ini berdetak tak menentu.
Chuu~
Kurasakan sesuatu
ada yang menempel dibibirku.Sesuatu yang basah dan lembut.Bibirnya hanya
menempel saja dibibirku tanpa ada pergerakan darinya.Hanya menempel saja?Apa kini aku tengah berharap lebih padanya?
Detik selanjutnya ia melepaskan tautan bibir kami. Ia menarikku pelan agar mengikutinya masuk kedalam gedung mewah yang kutahu ini adalah Apartement. Untuk kedua kalinya aku menginjakkan kaki ditempat ini.
Titt!
Pintu terbuka
setelah orang itu memasukkan beberapa digit angka yang tak kuketahui.
Ia membuka pintunya dan mulai memasuki ruangan didepanku.
Ia membuka pintunya dan mulai memasuki ruangan didepanku.
“Masuklah dan
ingat, 0404 adalah kodenya.”
0404? Itu...
“Apa hubunganku
denngan kode itu?Mengapa kau memberitahuku?”
“Tentu saja kau
harus mengetahuinya, karena disinilah nanti kita
akan tinggal.”Tiba-tiba perasaan aneh menyeruak dihatiku mendengar kata-kata
itu.
“Apa yang sedang
kau bicarakan? Aku tak mengerti?”
“It is our home.
Apa kau belum mengerti juga?”
“Sepertinya kau
berbicara dengan orang yang salah.”
“Anni, aku tidak
salah orang!”Tukasnya menatapku lembut. Tatapan yang pertama kali ia tunjukkan
padaku.
“Seharusnya kau
mengatakan itu pada Istrimu kelak, kenapa kau malah mengatakan kata - kata tadi
kepadaku?”
“Bisakah kau
mempercayaiku saat ini?”Matanya berubah menjadi tatapan sendu dan penuh harap.
“Tak ada yang harus
kupercaya Kyuhyun-shi...”
“Kutahu pasti sulit
bagimu untuk mempercayaiku setelah semua yang telah kulakukan padamu.Namun
kumohon untuk kali ini percayalah padaku.
Aku akan menebus semua kesalahanku. Aku ingin menikahimu!”
Kyuhyun POV
Kyuhyun POV
Kuberusaha tetap
meyakinkannya. Meyakinkan bahwa semua yang kukatakan itu benar-benar, kumohon percayalah, aku mencintaimu Yoon Haera!
“Kesalahan?
Kesalahan apa? Kurasa kau tidak pernah melakukan kesalahan apapun?Dan untuk
alasan apa kau ingin menikah denganku?”Ia tak berani membalas tatapanku karena
aku tahu dikelopak matanya telah tergenang air mata.
“Karena aku
mencintaimu!bisakah itu menjadi alasannya?”
“Aku tahu aku yeoja
bodoh, tapi bisakah kau berhenti mempermainkanku?
Aku masih punya perasaan Cho Kyuhyun-shi, aku masih sama dengan yeoja lain yang
pasti menangis ketika hatinya tersakiti... Jadi bisakah kau berhenti
mempermainkanku?”
'Ya tuhan sebegitu dalamkah aku telah
menyakitinya?'
“Tak ada niatku
untuk mempermainkanmu, nan jeongmal.Aku ingin menikahimu. Percayalah...”
“Kau menyuruhku
untuk mempercayaimu? Untuk apaakumempercayaimu sedangkan dalam hitungan minggu
saja kau sudah akan menjadi milik orang lain.
Jadi untuk apa?”
“Tidak seharusnya
kau mengatakan hal itu didepan orang tuaku.Kau selalu dapat membuat perasaanku
terbang namun akhirnya kau juga yang kau membuatku jatuh kelubang paling dalam.”Sambungnya.
“Aku... Aku akan
membatalkan pernikahankudengan Shin Ji Hyun..”
“Tidak perlu kau
melakukan hal itu.Memang seperti inilah hidup, selalu menjadi pihak yang
tersisihkan, aku sudah biasa dengan itu semua.Aku tahu kau
mengatakan kata-kata tadi hanya ingin membuatku percaya agar kau bisa dengan mudah terus mempermainkanku.Akan kuanggap kau tidak
mengatakan kata-kata tadi walau ingin sekali aku mendengar dan mengenangnya.'Aku akan menikahimu' Kata-kata itu
hanya pantas kau berikan pada Shin Ji Hyun karena aku tahu kau pasti sangat
mencintai yeoja itu.”Hatiku sakit mendengar tiap kalimat yang keluar
darinya.Air mata sudah tak tertahan lagi olehku.
“Jangan pernah
mengatakan hal yang tidak pernah ingin kau katakan, itu hanya akan menyiksa
perasaanmu.”
“Aku mencintaimu
Haera-shi...”Sahutku cepat.
“Geotjjimal
marayo!Kau tak perlu berbohong.Aku sudah sangat terbiasa dengan semua ini.”
Author POV
“Geotjjimal marayo!Aku sudah sangat terbiasa dengan semua ini.”Haera memejamkan mata bersamaan dengan air mata yang meluncur bebas.
“Apa yang harus
kulakukan agar kau mempercayaiku?”Erang Kyuhyun tertahan.
“Jangan pernah kau
muncul lagi dihidupku.Dan hiduplah dengan bahagia.”
“Aku tahu kau masih
sangat mencintaiku.Kau tak perlu bersikap seakan kau bisa melakukan itu
semua.Aku tahu pasti hatimu sangat sakit.”
“Kau benar, hatiku
memang sakit, sangat sakit. Namun apa pedulimu? Kau tak perlu berlagak seakan
kau tahu bagaimana rasa sakit itu. Karena ku tahu kau pasti tidak akan pernah
merasakannya, bahkan kuyakin untuk membayangkannya saja kau pasti tidak pernah kan?, membayangkan bagaimana rasa sakit itu?
Membayangkan bagaimana rasanya mencintai seseorang yang bahkan enggan untuk
melihatmu.Membayangkan bagaimana mana memiliki hubungan yang sangat kau
harapkan tetapi malah digantungkan selama tujuh tahundan disaat aku kembali
bertemu denganmu.Kau sudah mempunyai cintamu yang baru namun karena bodohnya
aku, aku masih tetap mengharapkannya.Sampai akhirnya aku hamil, hamil tanpa
seorang suami. Kembali aku harus menahan sakit melihatmu yang akan segera
menikah dengan yeoja lain padahal kini aku tengah mengandung anakmu? Semua itu ?pernahkan kau membayangkannya? Membayangkan
seperti apa rasa sakitnya? Mencintaimu terlalu menyakitkan bagiku.Disini.Disini
sangat sakit!”
Air mata seorang
Cho Kyuhyun semakin derasnya mengalir. Biarkan saja jika ada yang berpikiran
bahwa ia namja lemah. Bahwa kenyataannya kini, ia memang lemah.
Kyuhyun mendekatkan
tubuhnya kearah Haera.Tangan Kyuhyun bergerak memindahkan tangan Haera yang
masih berada didadanya.
“Pukulah aku, pukul
aku.”Nada lirih Tersirat dalam ucapannya.
“Nappeun!Nappeun
neo!”
HaeraPOV
HaeraPOV
Aku pasrahkan cintaku untukmu pada Yang Kuasa, meski dengan
tangis. Aku akan melepaskanmu,
demi kebahagiaanmu.Akuakan selalu berusaha mencintaimu walau diiringi dengan rasa sakit. Bila waktu memang
tak izinkan kita bersama maka izinkan aku untuk terus menyimpanmu di dalam
hatiku.
Aku memukulnya
melampiaskan rasa sakitku pada dadanya.
“Nappaeun!Nappeun
neo!”Gumamku lirih.Ia menangkap tanganku saat aku ingin memukul tubuhnya lagi.
“Mianhae atas semua
rasa sakitmu itu.Aku berjanji akan menebus itu semua.” Dengan pergerakan cepat.Tangan kanan Kyuhyun telah berada dibelakang tubuhku.Ia memegang
tenggukku dan mendorongnya. Ia menciumku untuk kesekian kalinya. Aku mendorong
tubuhnya kuat-kuat berusaha menghentikan hal bodoh ini.Tangan kiriku masih dipegangnya. Aku meronta agar ia
melepaskannya namun, ia malah semakin memegang erat
tanganku dan semakin mendorong tenggukku. Tak hentinya air mata membumbui
ciuman sepihak ini.Ia melepaskan ciumannya lalu menatap hangat mataku.
“Kumohon percayalah
untuk kali ini. Aku... Mencintaimu.”Katanya mantap. Kembali ia menciumku lagi.
Ciumannya begitu lembut meski terkesan sedikit menuntut karena aku yang tidak
kunjung membalasnya.Ciuman lembutnya membuatku lambat laun memejamkan mata ini
menikmati setiap lumatan yang diberikan oleh bibirnya.Ia semakin menghabiskan
jarak diantara kami. Ia memelukku erat tanpa melepaskan ciumannya. Kubiarkan ia
terus melumat bibirku, perlahan aku mulai
membuka bibirku membalas ciuman itu. Aku mungkin sudah
gila! Namun biarkanlah aku merasakannya kali ini. Semakin lama, ciuman yang
diawali oleh lumatan lembut itupun kini berubah menjadi lumatan yang menuntut
satu sama lain. Dia melepas ciuman itu, nafasku dan nafasnya terengah-engah. Ku
balas tatapan mata itu saat ia memandang kearahku.
“Percayalah padaku,
jeongmal saranghae...”Katanya mantap, tak kutemukan keraguan ataupun kebohongan
darai matanya.
“Jin__jja__yeo?”
“Jinjja...”
Kembali ia meletakkan bibirnya dibibirku.
“Bolehkah aku
melakukan nya...?”
Seakan mengerti arah pembicaraannya.Tanpa kukendalikan, kepala ini mengangguk begitu saja.
Author POV
Jarum jam telah berada diangka tujuh menunjukkan bahwa malam telah berganti pagi. Matahari telah tiba dari peradabannya menerangi seluruh isi bumi dari kegelapan. Suara kicauan burung bersenandung menandakan seolah mereka sedang bersuka ria. Matahari memang telah muncul namun tetap tak dapat mengalahkan dinginnya kota Seoul. Suasana pagi yang dingin menyeruak didalam sebuah kamar Apartement.Menyebabkan salah satu dari kedua anak manusia itu terbangun dari tidur indahnya karena suasana dingin yang menusuk pori-pori kulitnya.
“Eughhh...”Lenguhan
terdengar dari seorang yeoja.Yeoja itu menerjapkan matanya, mengumpulkan
kesadaran.Ia mengedarkan pandangannya keseluruh sudut kamar Apartement mewah
tempat ia berada. Haera menengok kesamping dan mendapati namja yang sangat ia
cintai tertidur dengan wajah polosnya.
Haera POV
Haera POV
“Eughh...”Lenguhku ketika aku terbangun karena cuaca pagi yang amat dingin ini. Mungkin tidak akan sedingin ini jika aku tidur lengkap memakai pakaian, namun saat ini? Tubuhku polos dan tidak heran udara menjadi begitu lebih dingin ketika menerpa kulitku.
Aku menorehkan
kepalaku kesamping. Kulihat ia masih tertidur. Seulas senyum terbentuk
dibibirku.Aku masih sangat mengingat kejadian yang baru kami lakukan diruangan
Apartement ini.Rekaan peristiwa indah itu masih sangat jelas dipikiranku.Rasa
bahagia menyelimuti perasaanku.Kali ini kami melakukannya dengan kesadaran
penuh, berbeda dengan peristiwa lalu.Dibalik rasa bahagiaku terselinap pula
rasa takut.Takut jika ini malah menggoreskan luka dihatiku. Ucapannya memang
membuatku percaya,, namun dihatiku kecilku masih terdapat keraguan padanya.
Sebegitu besar rasaku ingin memilikinya?
Kuarahkan mataku menatap langit-langit diatasku setelah cukup lama aku memandangi wajah tampan disampingku.Kuhempaskan nafas yang terasa berat.
Kuarahkan mataku menatap langit-langit diatasku setelah cukup lama aku memandangi wajah tampan disampingku.Kuhempaskan nafas yang terasa berat.
“Setelah ini, apa
yang akan terjadi selanjutnya?Nan mollaseo!”Gumamku seorang diri.
“Margamu yang akan
berubah menjadi Cho,menjadi Nyonya Cho Haera.”Mendengar kalimat tadi,
kutolehkan kepalaku kearah empunya suara.
“Kau...” Aku cukup
kaget melihat orang itu telah terbangun dan kini ia menatap intens kearahku.
“Cho Haera, itulah
yang akan menjadi namamu nanti.”Ungkapnya tiba-tiba.
'Akankah itu benar-benar terjadi?'Kataku dalam hati.
“Apa kau menyesal?”Kufokuskan
pandanganku padanya tanda tak mengerti maksud ucapan itu.
“Mwoga? Menyesal
untuk apa?”
“Melakukan 'Hal' ini.”
“Aku tidak
menyesal, hanya saja... Aku..Aku takut.”
“Tak ada yang perlu
kau takutkan Cho Haera.Ada aku disini bersamamu, aku akan selalu menemanimu
geuraseo kau tak perlu takut pada apapun itu Nyonya Cho.”Seperti ada kupu-kupu
yang berterbangan diperutku mendengar kalimat indah itu darinya.
Kyuhyun POV
Kyuhyun POV
“Tak ada yang perlu takutkan Cho Haera”
“Ada aku disini
bersamamu, aku akan selalu bersamamu Nyonya Cho.”Jelasku padanya.
“Itulah janjiku
padamu Cho Haera.”
“Lalu... Bagaimana
dengan Shin Ji Hyun?”
“Itu akan menjadi
urusanku.Kau tidak perlu memikirkan hal yang tidak seharusnya dipikirkan. Cukup
kau pikirkan saja bayi kita, itu jauh lebih baik daripada kau berpikiran yang
lain.”Kugenggam lembut tangan lembut miliknya tanpa merubah pandanganku kearah
lain. Mataku tetap tertuju padanya.Memandangi wajahnya membuat hatiku
tentram.Wajah cantik itu, tak ingin sedetikpun aku mengalihkan darinya.Wajah
cantiknya sudah menjadi candu bagiku.Aku sadar, ialah yeoja yang paling cantik
yang pernah kutemui dimuka bumi ini. Satu-satunya yeoja yang akan ada didalam
hidupku –Ditambah Eomma dan Nunnaku—, yeoja yang akan menjadi Eomma bagi
anak-anakku kelak.
Author POV
Author POV
Haera merasa bahagia sehabis melewatkan malam indahnya bersama Cho Kyuhyun. Hatinya berbunga-bunga tanpa ia ketahui apa alasannya. Wajahnya menjadi sumringah tidak ada lagi Haera dengan wajah sendu.
“Haera-ya, kau dari
mana saja chagi?”Pekik Nyonya Yoon cemas ketika putrinya baru saja pulang
setelah semalaman tidak pulang.
“Aku.. Aku...”Haera
bingung.
“Apa kau habis
bersamanya?”
“Ne?Nugu?”
“Dengan Kyuhyun.”
'Haruskah aku menjawab iya?' batinnya.
“Eomma percaya kepadanya.Dia
namja yangbaik. Eomma tidak akan mengkhawatirkanmu selama kau kau bersamannya.
Eomma yakin dia bisa menjaga dan melindungimu.”Haera tertegun mendengar semua
kata-kata Eomma-nya.
Eomma-nya saja begitu percaya dengan Kyuhyun, lalu untuk alasan apa Haera tidak mempercayai namja itu.
“Kau pergilah
kekamarmu dan istirahatlah...”
“Yeobseyo oppa..”Nada
riang terdengar jelas dari suara Shin Ji Hyun.
“Tumben sekali oppa
menelponku dijam kerja seperti ini.”
“Ada yang ingin aku
bicarakan Ji Hyun-ah..”
“Mwoga?”
“Bisakah siang ini
kita bertemu?”
“Oh georeom. aku juga ingin membicarakan mengenai pernikahan kita. Aku sudah mempunyai beberapa rekomendasi tempat untuk pernikahan kita jadi oppa hanya tinggal memilihnya saja...”
'Masihkah kau tetap seriang ini setelah mendengar maksud pertemuan kita ini? Maaf jika aku menyatikimu Ji Hyun-ah..'
“Oppa kau masih
mendengarkanku?”
“Ne aku
mendengarkanmu.Aku masih banyak pekerjaan, aku tutup ne?”
“Geurae.Bekerjalah
yang rajin ne? Tuan Cho saranghae...”
'Saranghae?' Kata itu?mengapa lebih indah disaat Haera yang
mengucapkannya. Aku yakin pasti ini karena perasaanku terhadap Haera yang
semakin mendalam.
Seusai menyudahi
panggilan tadi.Kusandarkan punggung ini disandaran kursi kerjaku.Mataku
memandang atap putih diatasku.Tanpa kusadari bibir ini mengulas sebuah senyum.'Apakah kini aku sudah gila?'Senyumku
semakin melebar ketika pikiranku mengulang kejadian indah antara aku dengannya
tadi malam.
Author POV
Author POV
Flashback
Dengan nomor yang
diketahui oleh pemiliknya, Kyuhyun menerima satu panggilan.
“Yeobseyo...”Sapa
Kyuhyun memulai pembicaraan.
“Yeoboseyo...”Suara
yeoja timbul dari ponsel Kyuhyun.
“Juseongeoyo, i
nuguseyo?”Tanya Kyuhyun sopan.
“Ne? Ah! Anneyong
haseyo Nyonya Yoon.”
“Ne Anneyong haseyo
Kyuhyun-ah.Ada yang ingin kubicarakan padamu.”Ujar yeoja paruh baya itu dengan
ramah.
“Ye silahkan
Ahjumma.”
“Tentang ucapan
yang kau katakan kemarin.Apakah itu benar?” Awalnya Kyuhyun tidak mengerti
dengan ucapan calon Eommonim-nya itu, namun detik selanjutnya ia mengerti arah pembicaraan Nyonya Yoon.
“Apakah maksud anda
tentang ucapanku yang akan menikahi Yoon Haera?”
“Ne..Majayo.”
“Itu aku
sungguh-sungguh Eommonim.Aku akan bertanggung jawab.”
“Lalu bagaimana
dengan berita tentang pernikahanmu dengan yeoja chingu-mu?”
“Aku akan segera
mengklarisifikasikan tentang itu.Kau tak perlu mengkhawatirkan hal
itu.Itu akan menjadi urusanku Eommonim.”
“Kyuhyun-ah,
kumohon sampai kau jangan menyakitinya.Ia memang terlihat kuat dari luar, namun
hatinya begitu rapuh. Aku tidak ingin melihatnya tersakiti dengan ucapanmu.Sudah cukup ia menanggung semua ini, kumohon jangan
kau menyakitinya lagi. Aku percaya, kau orang yang bertanggung jawab. Jangan
kau kecewakanku Kyuhyun-ah...”
“Ne eommonim, aku
janji.Kau bisa pegang janjiku.”
“Ne, aku percaya padamu..Baiklah tak ada yang ingin
kutanyakan lagi akan tutup ne?” Tangan Kyuhyun memainkan ponselnya seperti hendak
menghubungi seseorang.
Flasback end.
Haera POV
Haera POV
Aku terduduk diatas ranjangku, tanganku mulai membuka koper yang berisikan barang-barangku.Koper yang harusnya kubawa ke Germany.Aku mengeluarkan satu persatu barang-barangku dari dalam koper ini meletakkan ketempat asalnya.
'Ceklek..'
Kutorehkan kepalaku
kearah suara yang berasal dari pintu.
“Eomma...”
“Haera-ya, Oppamu
sudah pulang.AyoKita turun.”
“Ne Eomma.”
Aku berjalan meninggalkan kamar menuju ruang tengah.Dan aku duduk disebelah eomma. “Eomma kira kalian tidak akan pulang-pulang dari bulan madu kalian..”
“Aku juga inginnya
begitu...” kata Oppa-ku dibarengi dengan tawaan renyahnya.
“Karena kalian sudah
pulang, ada yang Eomma ingin sampaikan pada kalian, ini menyangkut Haera..”
“Eomma...” kataku
memandang Eomma.
“Haera sedang hamil
saat ini.”
“Mwo?” Pekik Ji
Hoon Oppa.
TBC!
Selesai juga part 9
ini. Disela-sela UKK akhirnya terselesaikan juga, mianhae kalau lama..
RCL-nya jangan
dilupakan. Arraseo?
1 komentar:
keren banget gaya penulisannya kak
perbedaan tepung tapioka dan maizena
Posting Komentar