Mianhae, Gomawo, Saranghae Part 3


Author                         : Chindy Agryesti.

Facebook                    : Chindy Agryyesti Horvejkul


Twitter                         : @Chindy404

Cast                             :



  •  Cho Kyuhyun
  • Yoon Haera

Genre                          : AU!, Romance, Little Hurt.
Rating             
            : PG15
Length            
            : Chapter




Anneyong..
Jumpa lagi bersama saya di part 3 ini.
Cekidot  --->


Recommended song :
. 2AM – I Wonder If you Hurt Like Me
‘atau’ S4 – Mungkin.
. Suzy – I Still Love You.
. Lee Jung – Sad Love.



------------------------------------------Happy reading all---------------------------------------------




Mencintaimu adalah hal terindah dalam hidupku, meskipun itu menyakitkan. Namun selamanya akan tetap seperti itu. Saranghae Cho Kyuhyun.
(Haera Quotes)

Cinta itu datang dengan sendirinya, memenuhi hati dan pikiranku. Membuatku menjadi namja paling bodoh yang telah menyia-nyiakan cinta mu yang begitu tulus.
(Kyuhyun Quotes)




Part sebelumnya.



Haera POV

Aku kembali berfikir tentang ucapan oppa tadi, kembali mempertimbangkan nya lagi.

“Berhenti dari perusahaan itu dan bekerja di perusahaan Appa? Haruskah aku melakukan itu agar aku bisa melupakan nya?” Pikirku.

Aku terus memikirkan hal itu. Mempertimbangkan semuanya. Menentukan pilihan mana yang terbaik untuk ku?


Di dalam mimpiku,
kau adalah duniaku.
Namun di kehidupan nyata,
kau adalah mimpiku.




Part 3 begin.



Kyuhyun POV


“Oppa mianhae, kita dapat melanjutkan hubungan ini.” Ku pandangi yeoja dihadapanku kini. Ucapannya sungguh mengejutkan.


“Apa maksud ucapan mu Ji Hyun-ah?” Tanya ku tak mengerti arah pembicaraan nya.


“Aku sudah di jodohkan dengan namja pilihan Appa.” Jawabnya lirih. Kulihat air mata telah menghiasi matanya.


“Kau sedang bercanda kan Ji Hyun-ah?”

“Ani oppa. Aku sungguhan. Kita sudah dapat meneruskan hubungan ini oppa. Mianhae..”

“Kenapa kita harus menghakhiri ini, bukankah kau bisa menolaknya?”  selaku cepat.

“Mianhae Oppa. Aku tidak bisa.”


“Wae? Mengapa tidak bisa.” Tanyaku dengan sedikit emosi.


“Aku tidak ingin terjadi sesuatu pada Eomma-ku. Aku takut ia akan sakit. Aku benar - benar tidak ingin semua itu terjadi Oppa..” Jelasnya. Air mata terus menghiasi mata indahnya.


Melihat ia menitikkan air matanya, hatiku sakit. Kugenggam erat jemarinya, berharap ia akan merubah keputusannya. Karena aku tidak tahu apa yang harus kulakukan jika ia benar - benar meninggalkanku.


“Aku yakin Ji Hyun-ah ada cara lain, bukan seperti ini.” Pintaku memelas pada Ji Hyun.


“Tidak ada cara lain oppa. Appa tetap bersikukuh pada perjodohan ini. Mianhae oppa.. Jeongmal mianhae. Aku mencintaimu.” Ucapnya sebelum berlalu meninggalkan ku. Aku hanya dapat memandangi punggungnya yang semakin menjauh dan perlahan mulai menghilang dari jarak pandangku.

Aku duduk terpaku ditempatku. Entah apa yang harus ku lakukan setelah ini.

Shin Ji Hyun adalah oksigen bagiku dan sekarang 'Oksigen-ku' telah pergi. Apakah aku masih bisa tetap bernafas dengan baik? Tanpa ku sadari, air mata jatuh begitu saja tanpa seizin ku. Aku menangis karena seorang yeoja untuk pertama kalinya di dalam hidupku.
Aku sungguh mencintainya. Bagai dihantam batu besar mendapati kenyataan ini semua.
Sedih, kecewa, kesal. Semua itulah yang kini aku rasakan.
Appa Ji Hyun, ia memang tidak pernah merestui hubungan kami. Begitu pun dengan appa-ku. Dengan alasan hanya karena Mereka adalah pesaing bisnis. Yang menurut ku alasan itu tidak masuk akal untuk melarang hubungan kami.


Keluar dari cafe itu, aku meluncurkan mobil ke suatu tempat. Aku melampiaskan semua perasaanku disini, ditempat ini. 


Aku tidak tahu, sudah berapa banyak botol yang telah ku tenggak. Yang ada dipikiran ku saat ini, aku bisa melupakan sakit hati ini. Seperti inikah yang namanya sakit hati? Ternyata memang begitu sakit!
Aku masih terus menenggak wine dihadapanku walau aku sudah tahu, kini aku sudah mabuk. Wajah cantik itu terus menggenangi pikiranku. Kukecewa padanya, ia lebih mementingkan perasaan orangtua nya di banding perasaanku.

“Maaf tuan, anda sudah mabuk.” Ku dengar ada yang berbicara padaku. Orang itu melarangku untuk tidak minum lagi.


“Siapa kau, berani melarang - larang ku?” Kubalas ucapan orang itu dengan sedikit ketus. Setelah mengucapkan kalimat itu. Kepala ku sangat pusing dan semuanya menjadi gelap. Aku tidak tahu apalagi yang terjadi padaku setelah itu.




Author POV


Kyuhyun, namja itu kini tengah tertidur dengan kepala yang tergeletak di meja. Dan sesekali meracau memanggil - manggil nama Shin Ji Hyun. Salah satu pegawai bar pun menghampiri Kyuhyun yang tidak sadarkan diri. Pegawai itu berinisiatif untuk menelpon salah satu keluarganya untuk menjemput namja ini karena bar ini akan segera tutup.

“Yeoboseyo..” Jawab Haera setengah malas karena harus terganggu tidurnya dikarenakan ponselnya terus saja berdering.


“Apakah kenal dengan pemilik ponsel ini?” Tanya satu suara dari seberang sana.

Haera menjauhkan ponsel dari telinganya dan melihat nama dan nomor yang tertera di layar ponselnya.

“Ye, saya kenal dengan pemiliknya.” Balas Haera cepat


 “Bisakah anda datang kesini untuk menjemput pemilik ponsel ini.”

“Ye?” tanya Haera kaget.


“ Memang ada apa dengan orang ini?” tanyanya cepat.

“Tuan ini mabuk berat dan tidak sadarkan diri.” Hatinya berguncang. 'Kenapa ini?' Batin Haera


“Dimana saya harus menjemput orang ini?”


“Saya akan mengirim alamatnya.”


“Ye, baiklah..” Sesegera mungkin, Haera bergegas mengambil kunci mobil dan meninggalkan rumah.





Haera POV


Ku edarkan pandanganku menyelu
suri ruangan ini. Mataku berfokus pada satu objek. Sesosok namja yang tertidur dengan posisi tubuh menelungkup di atas meja. Ku lihat ke arahnya, sungguh sangat kacau keadaannya. Wajah kusutnya seakan memberitahu ku bahwa ia sedang di landa masalah besar. Ada apa sebenarnya denganmu?
Dibantu oleh pegawai bar, aku berhasil membawa masuk ia ke dalam mobilku. Untuk ke dua kalinya, aku melakukan hal yang sama. Mengantar ia pulang dengan keadaan yang sama dan dapat berada di sampingnya saat ia tak sadarkan diri. Ku coba untuk berkonsentrasi terhadap jalan dihadapan ku. Namun melihat keadaannya kini, selalu dapat membuyarkan konsentrasiku.

“Wae? Ada apa denganmu?” Gumamku pelan, menatap kearah nya.





Author POV


Rumah mewah ini! Untuk kedua kalinya pula Haera menginjakkan kakinya di rumah ini.
Bau alkohol tercium jelas oleh penciuman Haera saat yeoja itu mencoba membopong tubuh besar Kyuhyun.


Tok..tok..


Tak ada jawaban! Haera kembali mengetuk pintu di hadapannya lagi. Masih sama! Dengan keberanian yang di punyanya. Ia pun mencoba untuk membuka pintu tersebut. Ia memegang knop dan mulai menekan nya. Berharap pintu ini akan terbuka, karena ia sudah tidak kuat membopong Kyuhyun lebih lama lagi. Dan benar saja, pintu itu pun terbuka. Sepi dan kosong! Itulah yang didapati Haera sesaat ia akan memasuki rumah mewah itu.


Haera berjalan ke arah kamar Kyuhyun mengantarkan namja itu. Haera segera membaringkan tubuh besar itu saat mereka telah tiba di kamar Cho Kyuhyun. Haera tertegun sejenak kembali mengingat kejadian malam itu. Tepat ditempat ini, dan dengan keadaan Kyuhyun seperti ini, Kyuhyun menciumnya.
Haera telah berjalan kearah pintu. Hendak meninggalkan Kyuhyun. Namun entah apa yang membuatnya membalikan tubuhnya untuk menatap namja itu lagi. Haera berjalan mendekat, dan berinisiatif untuk melepaskan sepatu yang masih melekat di kaki Kyuhyun. Seakan tidak pernah bosan memandangi wajah Kyuhyun. Kembali Haera memandangi wajah itu. Wajah yang sebenarnya sangat ia ingin lupakan. Tangan Haera terulur untuk mengendurkan dasi yang dikenakan Kyuhyun.




Haera POV


Saat aku menarik kembali tanganku setelah selesai mengendurkan dasi itu. Namun tanganku...
Namja itu menggenggam tanganku. Matanya memang terpejam. Dia sedang mengigaukah?
 

“Gajima, Ji Hyun-ah..” Ia bergumam lemah.


“Hmmmppptt..” Racauku saat tiba-tiba ia menarik tenggukku dan melumat kasar bibir ku.
Aku berusaha menjauhkan diri darinya, namun itu semua sia-sia. Tubuhnya yang tadi terkulai lemas dan sekarang?
 



***


Author POV


Kicauan burung bersahutan, tak henti-hentinya. Menandakan bahwa hari telah menjadi pagi dan mentari yang telah menampakkan wujudnya untuk menyinari kota Seoul di musim semi itu.
Pagi hari, waktu dimana semua orang bersemangat untuk memulai harinya. Berbeda dengan yeoja yang kini tengah menangis tersendu-sendu. Duduk bersandar di kepala ranjang dengan tubuh memeluk ke dua kakinya menangisi semua perbuatan yang telah ia lakukan bersama dengan namja itu. Meratapi kisah hidupnya yang sangat menyedihkan. Tubuhnya tanpa dibalut sehelai benang pun.
Cukup lama Yoon Haera dengan keadaan seperti itu, hingga akhirnya namja yang sedang terrtidur pulas di sampingnya terbangun. Ekspresi kaget langsung ia tunjukkan menyadari dirinya dengan keadaan seperti itu. Matanya terbuka lebar mendapati itu semua.

Ia menoleh ke arah Haera yang masih saja tetap menangis.

“Apa yang sebenarnya telah terjadi?” Tanya Kyuhyun hati-hati masih dengan ekspresi terkejutnya. Haera langsung menatap ke arah Kyuhyun. Terlihat jelas raut kecewa di wajah itu. Hanya sekedar menatap wajah Kyuhyun, namun tanpa sepatah kata pun keluar dari bibir Haera.


Haera bungkam!
Kilatan kekecewaan terpancar jelas di matanya. Air matanya masih terus saja menghiasi wajah itu. Sedangkan namja itu, ia masih tetap setia menunggu jawaban atas pertanyaan nya yang hanya dijawab oleh kebungkaman dari Haera.
Kyuhyun meremas rambutnya dan mengerang frustasi lalu memejamkan matanya, mencoba menerawang semua kejadian yang telah terjadi. Sangat berharap bahwa semua ini dapat dipungkiri, namun kenyataan berbanding terbalik dengan yang ia harapkan.
Kyuhyun kembali menatap ke arah yeoja itu, berusaha menyelesaikan masalah yang baru saja timbul beberapa jam yang lalu atas kebodohan nya.


“Haera-sshi, aku__” Ucapan Kyuhyun terhenti sejenak.


“Aku.. Aku sama sekali tidak ada niat untuk Melakukan ini semua terhadapmu. Aku__” Ungkap Kyuhyun, mencoba memberikan penjelasan atas semua ini.


“Aku benar-benar tidak sadar dengan semua yang kulakuk
an..” Sambungnya.

Hening! Haera masih tetap bungkam, hanya terdengar suara isakan kecil dari Haera. Cukup lama mereka berada didalam kebisuan. Sampai akhirnya Kyuhyun memulai pembicaraan kembali.

“Mianhae, jeongmal mianhae..” Kata Kyuhyun lirih.


“Tak seharusnya, aku melakukan ini semua padamu. Jeongmal mianhae Haera-shi.” Lanjut Kyuhyun setengah memohon. Berharap Haera mau memaafkan kesalahan terbesarnya.


“Ani! Ini bukan salahmu!” Ucapan Haera kini berhasil membuat Kyuhyun menatap ke arahnya.


“Ini semua salahku.. Hiks.. Aku yang terlalu bodoh. Semua ini pasti tidak akan pernah terjadi kalau bukan karena kebodohanku. Hikss..


“Kalau saja aku tidak menjemputmu, ini semua tidak akan terjadi. Ini semua salahku. Aku yang bodoh karena terlalu mencintaimu!” Jerit Haera dan tangisan pun tak dapat dibendung lagi.




Haera POV


Bodoh! Aku yang terlalu bodoh! Bodoh! Rutukku kepada diriku sendiri setelah ku berhasih mengumpulkan keberanian ku untuk mengatakan kalimat tersebut terlebih lagi untuk mengatakan kalimat yang terakhir.
Kecewa! Aku sungguh kecewa pada diriku sendiri.


“Kau tidak perlu meminta maaf.” Tukasku dengan air mata. Kuberlalu dan meninggalkan nya yang masih terdiam. Ku punguti pakaian ku dan memasuki kamar mandi yang berada disudut kamar.


“Disini, sungguh sakit disini!” Rutukku dengan tangan memukul-mukuli bagian dadaku. Kaki ku sudah tidak mampu menopang tubuh ku sendiri. Tubuhku merosot jatuh ke lantai kamar mandi yang dingin ini.
Dengan air mata yang entah sudah berapa banyak keluar dari mataku.

Sudah cukup aku menjadi yeoja bodoh selama 7 tahun ini hanya untuk mengharapkan nya. Dan saat ini, aku kembali melakukan hal yang teramat bodoh!
Sedih, kecewa, hancur, sakit. Semua itulah perasaan yang kini bercampur tumpah ruah menjadi satu. Aku kotor, aku yeoja menjijikan!
 




Kyuhyun POV


Jadi benar, jika selama ini masih mencintaiku? Tidakkah ia membenciku? 7 tahun, bukanlah waktu yang singkat. Namun ia tetap mencintaiku yang jelas - jelas telah mempermainkan perasaannya. Sebegitu dalamkah perasaan mu untuk namja jahat sepertiku ini?



Ia telah memasuki kamar mandi. Ku dengar, suara isakan dari dalamnya. Aku tidak sanggup berlama-lama mendengar isakan itu. Pasti sangat menyakitkan. Ku langkahkan kaki keluar kamar untuk membersihkan diri dikamar mandi lain.




Author POV


Hembusan angin malam yang dingin menerpa kulit mulus Haera. Namun tak di hiraukan dingin malam yang menusuk pori-pori kulitnya. Terus saja ia masih memandang lurus kearah sungai Han yang berada dihadapan nya. Pandangan kosong dan mata indah yang sesekali mengeluarkan cairan krystal bening. Angin berhembus semakin menambah suasana dingin malam itu. Berberapa helai rambut Haera berterbangan mengikuti arah angin berhembus.
 

'Angin, bisakah kau bawa aku menghilang dari masalah ini?'


'Neol saranghae, oneuldo neol saranghae.. (Aku mencintaimu, sampai hari ini aku masih mencintaimu)' Lagu menyedihkan ini menyadarkan yeoja itu dari lamunan nya. Satu panggilan sedang menantinya.


“Yeoboseyo..” Katanya dengan nada sedikit lirih.


“Hyaa~ Neo eoddiya?” Teriak suara namja dari ponselnya tanpa berbasa-basi dahulu.


“Bisakah kau tidak mengganggu ku dulu. Aku ingin sendiri saat ini.” Pinta Haera masih dengan nada lirihnya.


“Wae geurae? Ada sesuatu yang terjadi padamu?”
 

'Ya,, sesuatu yang besar telah terjadi di hidupku' Batinnya.


“Anni, gwaenchana..” Elak Haera.


“Jeongmalyo?” Tanya Donghae memastikan.


“Ne..”


Dalam hati Haera merasa sangat bersalah kepada Donghae. Ia telah membohongi sahabat terbaiknya.


'Mian, aku tidak dapat menceritakan ini semua padamu..'


“Masih ada pekerjaan yang harus ku lakukan. Ku tutup dulu..” Kata Haera yang lagi-lagi berbohong. Pekerjaan? Menata hati dan perasaannya. Ya, itulah pekerjaan nya.


“Yasudah, cepat selesaikan pekerjaanmu dan pulanglah. Tadi Ji Hoon Hyung menanyakanmu padaku. Katanya tadi malam kau tidak pulang. Pulanglah, jangan buat keluarga-Mu khawatir.” tutur Donghae menasehati Haera. Senyum kecil terukir diwajah sembab yeoja itu mendengar penuturan sahabatnya.


 “Gomawo, untuk perhatianmu..” Gumam Haera seusai mengakhiri panggilan itu. Haera merasa bahagia dapat mengenal seorang seperti Donghae. Orang yang sangat memperdulikannya. Kau memberiku sahabat yang baik namun kau tak memberiku orang yang ku cintai!




Kyuhyun POV


Terkejut! Tentu aku sangat terkejut mendapati ini semua. Siapa yang tidak terkejut, saat membuka mata harus menghadapi kenyataan bahwa dirinya baru saja melakukan kesalah besar yang bahkan tidak disadari.
Aku benar-benar tidak mengingat sedikit pun yang terjadi malam itu. Aku terlalu frustasi saat itu!

“Aku yang bodoh karena terlalu mencintaimu.” 


Kalimat itu terus terngiang di telingaku. Mengingatkan ku pada kejadian hari itu. Di saat ia menangis dan terus menyalahkan dirinya atas peristiwa ini.
Yang harusnya ia lakukan menamparku, memukulku, memakiku bukan menyalahkan dirinya sendiri. Semua ini jelas karena kesalahan ku yang terlalu frustasi karena Ji Hyun sehingga aku tidak dapat mengontrol emosiku sehingga aku melakukan hal yang tidak seharusnya ku lakukan padanya. Ia tidak tahu-menahu tentang masalahku. Mian telah melibatkan mu..




Author POV


Ttok..tok..tok..


“Nde, masuk.” Sahut Kyuhyun. Ia tersadar dari lamunan nya saat sekertaris nya, Seul Rin mengetuk pintu.


“Ige, ada beberapa laporan yang harus kau tanda tangani.” Ucap Seul Rin menyodorkan beberapa tumpukan kertas yang tersusun rapi.


“Ye, letakkan saja disitu.” Perintahnya.


“Ne, Algeseumnida.” Balas Seul Rin. Lalu meletakkan tumpu
kan kertas tersebut di meja Kyuhyun. Baru beberapa langkah menuju pintu, Kyuhsyun memanggilnya.

“Seul Rin-shi..”

“Ye? Ada apa Presdir?”


“Ee.. Tentang Yoon Haera, apakah hari ini ia masih belum masuk?” Terlihat Seul Rin dengan raut wajah bingung saat Kyuhyun menanyakan tentang Yoon Haera.


“Ye, dia memang belum masuk.” Balas Seul Rin.


“Apakah kau tahu, mengapa ia tidak masuk?” Ekspresi bingung semakin terpampang jelas diwajah sekertaris Kyuhyun.”


Kyuhyun, Presdir Cho Corp yang dikenal sebagai Presdir dingin nan acuh. Namun Kini tengah menanyakan kabar salah satu karyawan nya terlebih lagi yang di tanyakan itu adalah karyawan baru yang bergabung lima minggu yang lalu.


“Tadi Yoon Haera menghubungi Tuan Kim meminta izin untuk absent lagi. Karena ia masih kurang sehat.” Ucap Seul Rin menjawab pertanyaan Kyuhyun.


“Geurae? Ah yasudah kau bisa kembali ke pekerjaan mu.”


“Ne..” Yeoja itu pun berlalu dari ruangan Kyuhyun.


'Apa yang sebenarnya terjadi denganmu?' Gumam Kyuhyun mengkhawatirkan Haera.
3 hari berlalu sejak peristiwa tersebut dan 3 hari pula Kyuhyun selalu mengkhawatirkan tentang yeoja itu.





Haera POV


3 hari. 3 hari aku hanya mendekap diri dalam kamar. Aku tidak bekerja dan tanpa melakukan aktivitas apa pun. Tentu membuat keluargaku bingung dengan perubahanku dalam diriku. Yang mereka tahu bahwa saat ini aku sedang sakit. Sebenarnya bukan tubuhku yang sakit namun hatiku lah yang sakit.
Aku menyendiri. Memikirkan apa yang harus ku lakukan setelah semua ini. Karena bagaimana pun aku tidak boleh terus seperti ini. Hidupku masih panjang dan masih banyak hal yang ingin ku lakukan dimasa depan seperti menemukan cinta menjadi mimpi belaka atau hanya dongeng bagiku.




Author POV


Sinar matahari telah berhasil masuk ke dalam sebuah kamar mewah melalui celah-celah jendela. Memancarkan kehangatan dipagi hari di kota Seoul yang selalu dingin. Berkali-kali seorang yeoja melihat pantulan dirinya pada cermin besar di hadapannya. Dihembuskan nya nafas perlahan. Memastikan bahwa ia sanggup untuk kembali menatap dunia dan menjalani hidup di dunia yang penuh dengan kejutan ini. Disambar nya kunci mobil yang terlegetak di meja riasnya dan bergegas meninggalkan kamarnya lalu menuju ruang tengah.


“O! Kau sudah ingin bekerja?” Sapa yeoja paruh baya itu yang tak lain adalah Ny. Yoon.


“Ne, eomma.”


“Ayo sarapan dulu.” Ajak Ny. Yoon yang tengah sibuk menyiapkan sarapan.


“Aku sarapan dikantor saja Eomma.” Pamit Haera dan keluar dari rumah. Ku kendarai mobil dengan kecepatan sedang. Berkali - kali ia menghela nafas.

'Tuhan, kuatkan lah aku!' Pintanya dalam hati.


Tidak butuh waktu lama untuk Haera tiba gedung mewah ini. Jalanan kota Seoul yang masih terbilang pagi memperlancar perjalanan Haera tanpa gangguan macet. Kini ia telah tiba ditempat yang di tujunya. Sekian kalinya, ia menghela nafas dalam.


'Yoon Haera, adalah orang yang kuat,' Batinnya. Di bukanya pintu mobil itu dan mulai melangkah memasuki gedung mewah di depannya.





Haera POV


Sesekali aku tersenyum kepada karyawan-karyawan lainnya. Langkahku berhenti saat ku tepat berhadapan dengan lift yang masih tertutup. Ku menunggu sampai pintu lift itu terbuka.


Ting!


Pintu lift terbuka dan menampakkan sesosok namja yang tengah berdiri dengan gagahnya.


Degg!

 Hatiku bergejolak melihat orang itu. Aku membeku sejenak. Apa yang harus kulakukan? Ku melangkah masuk dengan langkah tertahan. Hatiku enggan rasanya. Aku tidak ingin terlihat gugup di depannya. Ku kumpulkan semua tenaga yang kumiliki. Hatiku sesak melihat wajahnya.
Pintu lift mulai tertutup mengantarkan ke lantai atas, ruang kerjaku dan ruang kerjanya.
Diam dan menunggu, hanya itulah yang dapat ku lakukan di dalam lift ini yang hanya terdiri dari aku dan dirinya. Ku dengar dia mendehem pelan, namun tak ku hiraukan sama sekali. Yang ada di pikiranku saat ini, aku dapat cepat keluar dari situasi canggung ini. Ku merasa lift bergerak menjadi sangat lamban, entah ini perasaan ku atau bukan, namun inilah yang ku rasakan.
Tuhan, bisakah kau cepat membawaku keluar dari situasi ini? Pintaku dalam hati.


Ting!


Aku bergegas meninggalkan lift ini tanpa menoleh sedikit pun kesekitar ku.
Haruskah aku menghadapi situasi seperti ini setiap kali aku bertemu dengan nya?





Kyuhyun POV


Ting! Pintu lift terbuka dan..
Yeoja itu? Benarkah itu ia?
Sama terkejutnya ia dengan diriku. Ia sempat tertegun beberapa saat. Diam dan membeku. Wajahnya, tak kulihat lagi ekpresi ceria yang selalu hadir di wajahnya. Pucat dan lesu yang kini tergambar wajahnya. Inikah akibat ulahku?
Canggung. Menghantui kami di dalam lift ini. Ku berdehem kecil, namun tak ada reaksi apapun darinya. Sesekali ku menoleh ke arahnya. Sementara ia, tak bergeming sediktpun seolah hanya ada ia sendiri di dalam lift ini. Sampai akhirnya, pintu lift terbuka dan ia berjalan keluar mendahului ku.





Haera POV

Sebisa mungkin ku fokuskan diri pada pekerjaan, namun nampaknnya itu tidak mampu membuatmu melupakan itu semua.

“Haera-shi, setelah jam makan siang. Kita berkumpul diruang rapat.” Ujar Tn. Kim.


“Ne, algeseumnida.”


Selesai jam makan siang, semua staff telah berkumpul di ruang rapat. Hanya tinggal menunggu satu orang lagi yang belum menampakkan wujudnya.

“Apakah smua sudah berkumpul? Mari kita rapat hari ini.” Tutur tn. Kim sebagai pemimpin rapat kali ini.

“Kita hanya tinggal menunggu Kyuhyun Hwajangnim.” Sahut Seul Rin, yang tak lain sekertaris Cho Kyuhyun.


“Bisakah salah satu dari kalian memanggilnya?” Pinta Tn. Kim.


“Ah kau, Haera-shi. Bisakah kau panggil Kyuhyun hwajangnim.”
 

“Nde?” Aku tersentak kaget. Naega wae? Mengapa harus aku dari sekian banyaknya orang ditempat ini.
 

“Ba_ik_lah..” Jawabku enggan. Adakah pilihan lain untukku selain meng-iyakan nya? Eobseoyo! Ku beranjak dari tempat duduk dan berjalan menuju tempat yang sama sekali tidak ingin ku datangi.






Author POV

Kembali Haera menghela nafasnya entah ini untuk yang keberapa kalinya. Tangannya terangkat untuk mengetuk pintu di depannya, namun terhenti saat ia mndengar suara yeoja dari dalam ruangan tersebut.


“Oppa, bisakah kita memulainya kembali?” Kalimat itulah yang ditangkap oleh pendengaran nya. Tangan yang sedari tadi masih tertahan didepan pintu, perlahan jatuh seakan kehilangan kekuatan.


“Oppa, malhaebwa. Kita bisa kan memulainya lagi.” Tanya yeoja di dalam itu untuk kedua kalinya. Ialah, Shin Ji Hyun. Yeoja yang kini berada di ruangan Kyuhyun. Haera hanya diam, terus mendengarkan pembicaraan mereka. Berjuta pertanyaan memenuhi pikiran. 'Memulai kembali hubungan mereka?' Apa maksud pembicaraan mereka?' batin Haera.


“Tidak ada alasan bagiku untuk benar - benar berpisah denganmu Ji Hyun-ah..”


“Gomawo oppa..”


Hati Haera bagai dihantam batu besar mendengar ini semua. Air mata meluncur mulus di pipinya.
 
Kyuhyun dan Shin Ji Hyun baru saja memulai kembali hubungan mereka. Jadi peristiwa malam itu...
 Ia hanya menjadikan ku sebagai pelampiasan saja. Begitukah? Pikir Haera.
Hhh! Sungguh menyedihkan dirimu, Yoon Haera!




TBC~

Eotte? Datarkah?

Mian kalau feel-nya kurang dapet.

Gomawo buat readers yang udh mau baca.

Keep RCL. Don’t forget it!

0 komentar:

Posting Komentar

 

Chindy Agryesti Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting