Mianhae, Gomawo, Saranghae Part I

Mianhae, Gomawo, Saranghae [미안해, 고마워,  사랑해 ]
Part I
Author                 : Chindy Agryesti.
Facebook            : Chindy Agryyesti Horvejkul
Twitter                 : @Chindy404

Cast                    :
  • Cho Kyuhyun
  • Yoon Haera
  •   Park Eunji
  •  Yoon Ji Hoon
  •  Song Yoo Ri


Genre                   : AU!, Romance, Little Hurt.

Rating                   : PG15
Length                  : Chapter


This is my first fanfiction. This story is my real story of my life. Walaupun gak sepenuhnya. Hanya awal dari cerita ini saja.
Masa-masa sekolah yang tak terlupakan , oleh karena itu author tuangkan dalam fanfiction ini. Hanya sekedar ingin membagi pengalaman dari ceritaku kepada readers semua.
Mian sebelumnya kalau fanfiction ini jelek, atau gak nyambung ceritanya.


Recommended song :
. 2AM – I Wonder If you Hurt Like Me.
. Suzy – I Still Love You.
. Lee Jung – Sad Love.

------------------------------------------Happy reading all-----------------------------------------------


Mencintaimu adalah hal terindah terindah dalam hidupku, meskipun itu menyakitkan. Namun selamanya akan tetap seperti itu. Saranghae Cho Kyuhyun.
(Haera Quotes)

Cinta itu datang dengan sendirinya, memenuhi hati dan pikiranku. Membuatku menjadi namja paling bodoh yang telah menyia-nyiakan cinta mu yang begitu tulus.
(Kyuhyun Quotes)


Story Beggin.


Author POV

Pagi hari yang cerah, dan suasana Seoul di musin gugur yang cukup dingin. Terlihat kesibukan satu per satu siswa-siswi yang mulai memasuki halaman sekolah mereka, Seoul High School. Salah satu sekolah tingkat Senior High school terbaik di kota Seoul yang memiliki murid-murid dengan kepintaran diatas rata-rata. Hanya murid pilihan yang dapat bersekolah ditempat itu.
Yoon Haera, salah satu murid Seoul High School tingkat pertama yang sangat jatuh cinta terhadap Sunbae sekaligus sahabat kakak-nya.

“Haera-yah...” seru satu suara. Yang dipanggil pun membalikan tubuhnya melihat ke arah sumber suara dan tersenyum simpul.

“Owh…Eunji-yah.”

“Bagaimana? Apakah tadi malam kau sudah mencoba untuk menghubungi nya?” Tanya Eunji sesaat setelah menghampiri Haera dan kini mereka berjalan menuju ruang kelas.



Haera POV


“Bagaimana? Apakah tadi malam kau sudah mencoba untuk menghubungi nya?” Tanya Eunji yang membuat ku terdiam sementara.“Sepertinya dia memang tidak punya perasaan apapun terhadapku. Dia bahkan tak menjawab panggilanku atau membalas pesanku.” Jawabku tersenyum kecut, membayangkan betapa malangnya diriku menyukai seseorang yang tidak pernah menganggap ku ada. Dan bahkan ia enggan untuk melihatku.

“Maksudmu?” Lamunan ku tersadar. Lagi-lagi Eunji menanyakan tentang itu. “Dia sepertinya memang tak tertarik sedikit pun dengan ku.” ujarku pelan.

“Sabar Haera-yah…  kan kau yang bilang sendiri ‘There’s is not anything, Haera can not do’ Jadi percayalah suatu saat kau pasti bisa memilikinya.“ aku tersenyum penuturan Eunji. Ya, dia benar ‘There’s is not anything, Haera can not do!’ Kutipan yang selalu menjadi penyemangat dan motivasi ku.



Author POV

Teeetttt....teeetttttt
Bel berbunyi, menandakan jam istirahat pun kini telah tiba. Seperti biasanya, Eunji dan Haera menuju kantin untuk mengisi kekosongan perut mereka. Tidak lama setelah kedua sahabat itu tiba dikantin. Cho Kyuhyun, Orang yang sangat disukai oleh Haera pun juga tiba dikantin dan duduk tidak jauh dari kursi yang ditempati Haera. Tentu saja membuat Haera cukup senang. “Haera-yah, nanti kau pulang sendiri ne? Gwaenchana?” Tanya satu suara yang berasal dari meja Kyuhyun, Yoon Ji Hoon. Oppa kandung Haera yang saat ini duduk ditingkat akhir Senior High School. “Memang oppa mau kemana?” Tanya Haera. “Aku ingin mengerjakan tugas dirumah Kyuhyun dulu.” jawab Ji Hoon. “Ah~ne gwaenchana.” “Dan sekalian sampaikan pada eomma hari ini aku pulang terlambat” tambah Ji Hoon. “Ne..”
Eunji menyenggol pelan lengan Haera lalu membisikkan sesuatu ke telinga Haera “Kau tidak sekalian ikut dengan oppamu?”seusai membisikkan kalimat itu hanya memamerkan senyum, sedangkan Haera menatap Eunji geram. “Aishh~ kau ini! Berhenti menggodaku!” ketus Haera. “Aku tahu, dalam hati kau pasti ingin sekali kan ikut dengan oppamu?” goda Eunji. “Jangan berlagak seakan-akan kau itu tahu isi hati ku.” geram Haera pada sahabatnya.“Tapi memang begitukan?” serang Eunji kembali. “Aisshhhh~ terserah pendapatmu saja.” Haera akhirnya menyerah, Eunji hanya terkekeh pelan.
Ji Hoon dan Kyuhyun, mereka memang bersahabat, saat mengetahui tentang itu tentu saja membuat Haera senang tak terkira. Haera tidak perlu bersusah-susah mencari semua info tentang orang yang sangat ia sukai itu.
Ji Hoon dan Kyuhyun , mereka satu angkatan yang saat ini tengah di sibukkan dengan berbagai tugas karena sebentar lagi akan menghadapi ujian kelulusan.

Suasana kantin yang cukup gaduh, dan siswa-siswi yang berlihir dari sana-sini. Namun tetap tak dapat merubah pandangan Haera. Pandangan nya selalu berarah kepada sesosok namja yang berstatus Sunbae-nya. Ia terus memandangi orang itu tanpa henti. Sampai akhirnya pandangan mata mereka bertemu satu sama lain. Haera buru-buru menghindari tatapan nya ke arah lain.



Haera POV

Gugup! Ya aku gugup saat dia menatapku. Membuat jantung ku bergedup diatas rata-rata. Untuk pertama kalinya ia membalas tatapan ku. Bahagia! Tentu saja! Aku lemah jika sudah menyangkut dirinya.

“He’em.” deheman Eunji menyadarkan ku dari lamunan ku. “Kajja , kita ke kelas sebentar lagi bel pasti akan berbunyi.” Ajak Eunji yang mungkin kesal denganku. Karena aku hanya menatap orang itu dan mendiamkan Eunji yang duduk di sebelahku. Aku tidak tahu apa yang membuatnya selalu menatapku hari ini. Aku bahagia dan juga merasa risih dengan tatapan itu. Ini merupakan pertama kalinya ia menatapku, sungguh! aku tak terbiasa dengan tatapannya. Banyak pertanyaan yang kini berkeliaran dikepalaku?


Author POV

Sepulang sekolah, Haera berfikir untuk pergi ke rumah Song Yoori, salah satu sahabatnya yang berlainan kelas dengannya. Meskipun bersahabatan, Haera tidak mempunyai hubungan yang begitu dekat dengan Yoori. Ia lebih nyaman jika dekat Eunji di bandingkan Yoori.
Hari ini ia berniat ke rumah Yoori karena ingin minta diajari materi matematika yang beberapa minggu ini berhasil membuat nilai ambles.


Haera POV

“Yoori-ya, ajari aku Matematika, ne?”pintu dengan raut wajah ku buat-buat semelas mungkin.

“Aisshh! Kau ini merengek seperti anak kecil sedang meminta coklat.” Sahut Yoori. Aku tersenyum riang.

“Memangnya bagian materi mana yang tidak kau mengerti?” ’aku memang pandai dalam hal merayu orang. Hehe!’ batin ku tersenyum puas.

Setelah aku cukup mengerti dengan semua penjelasan Yoori terhadap materi matematika menyebalkan itu. Seperti biasa, jika setiap bertemu Yoori aku selalu menceritakan satu orang yang sangat aku sukai. Siapa lagi kalau bukan Cho Kyuhyun! Namja yang selalu membuat aku berdebar ketika memandang nya meski dari jarak pandang yang jauh.

“Hmm..Kau bilang tadi dia menatap mu, berarti ada kemajuan.” Aku mengangguk.

“Tapi aku tidak yakin” jawabku lemas.

“Tidak yakin bagaimana?”

“Aku tidak tahu mengapa ia menatapku. Apa ia baru menyadari aku sangat cantik atau sebaliknya..” Aku menghembuskan nafas seusai aku mengucapkan kalimat itu.

“Hyaa~ aku tidak kenal dengan Haera yang pesimis seperti itu.” aku tersenyum kaku mendengar ucapan Yoori. Benar! Aku bukanlah orang yang pesimis.



Yoora POV

Mendengar Haera yang bercerita tentang semua perasaannya terhadap Kyuhyun oppa membuat ku merasa sedikit bersalah kepadanya.

Masihkan kau menganggap ku sahabat jika kau tahu yang telah kuperbuat’?
‘Mianhae Haera-ya, bukan maksudku untuk merebut Kyuhyun sunbae darimu. Namun aku juga tidak dapat mencegah perasaan ini Haera-ya. Aku menyukainya, bahkan saat kau belum mengenalnya!’ batinku berbicara pada diriku sendiri sesaat Haera meninggalkan rumahku. Sekarang aku baru memulai hubunganku dengan Kyuhyun sunbae dan tidak mungkin aku mengalah begitu saja demi perasaan Haera. Kesempatan hanya datang sekali dan aku tidak ingin menyia-nyiakan setiap kesempatan yang menghampiriku.


Flashback

Aku yang saat ini berdiri ditepi lapangan melihatnya kini sedang bermain bola dilapangan. Terik matahari yang membakar wajahnya tak mampu mengurangi sedikit pun kadar ketampanan yang ia miliki. Tubuhnya yang berkeringat dan peluh yang bercucuran di dahinya sama sekali tak membuat ku ingin memalingkan pandangan darinya.
Saat pulang sekolah , aku berjalan menyelusuri tepi jalan yang cukup rindang. Ku dengar ada suara deru mesin motor dari belakang dan tak ku sangka suara motor itu berhenti tepat disampingku. Kutolehkan wajahku. “Mau sekalian?” tanyanya yang sontak membuat ku tertegun sejenak. Namja yang kusukai kini nyata ada dihadapan ku dan mengajakku pulang bersama. “Nde?” Seperti kehilangan kesadaran diriku.

“Hari sangat terik, lebih baik naik saja.” ajaknya. Inikah mimpi? Jika benar, tolong jangan bangunkan aku dari mimipi indah ini.

 “Apakah_tidak _merepotkan?” tanyaku sedikit terbata. “Tentu saja tidak”

Kini aku dapat mencium aroma parfum tubuhnya. Aku tidak pernah menyangka ada hari seperti ini. Sungguh membahagiakan.
Dari situlah awal kedekatan ku dengannya, dan hingga akhirnya aku memiliki hubungan khusus dengannya seperti saat ini.


Haera POV

“Huushhh…hussshhh….” Nafasku tesenggal-senggal saat menginjakkan kaki ku di halaman sekolah mewah ini. Aku berlari kecil agar segera tiba di kelas ku. Ku tengokkan kepala ku ke dalam kelas. Untung saja Han seonsaengnim belum datang. Aku menuju ke tempat duduk ku dan menetralkan nafas. “Tidak biasanya kau telat.” Sapa Eunji. “Ahh! Ini semua karena oppaku. Karena Ji Hoon oppa yang setiap hari harus berangkat sangat pagi, aku jadi harus naik bus.” Gerutu ku kesal. “Pengalaman untukmu!” goda Eunji padaku.

“Ya, anak-anak mari kita mulai pelajaran hari ini.” Ucapan han seonsaengnim menggema sesaat ia telah memasuki ruangan kelasku.

***


“Kajja Haera-ya.” Aku dan Eunji meninggalkan ruang kelas selesai bel pulang telah berbunyi.

“Hati-hati Haera-ya..” Eunji melambaikan tangannya. Setiap hari aku selalu pulang ditemani oleh bayangan. Sungguh menyebalkan! Semua ini karena Ji Hoon oppa yang hampir setiap hari menghabiskan waktunya disekolah, perihal untuk Persiapan Ujian yang tinggal beberapa minggu lagi. Sehingga aku pun harus pulang dan pergi sekolah sendirian. Eunji? Rumahku dan Eunji berlainan arah.

“Huufftt…sungguh menyebalkan sendirian seperti ini” Gerutu sambil menendang-nendang batu kecil di hadapan kaki ku. “ Aku memutuskan untuk mampir kerumah Yoori sekedar hanya ingin bercerita.


Author POV

Haera sudah memasuki halaman rumah Yoori. Ia disambut pemandangan yang cukup membuat Haera panas. Melihat orang yang ia cintai kini sedang berciuman dengan sahabat-nya sendiri. Dua bulir air mata menetes dipelupuk mata Haera. Tidak ingin berlama-lama menyaksikan adegan menyakitkan itu, Haera berlari meninggalkan rumah yang bahkan belum semenit ia kunjungi. Haera melanjutkan tangisan sesaat tiba ia telah tiba di kamarnya.

Esok paginya, sesampainya Haera tiba di sekolah.

“Haera-ya..” seseorang memanggil Haera. Haera hanya menoleh kecil kearah sumber suara dan melihat Yoori mendekati nya. Haera kecewa terhadap Yoori.

“Kurasa kau sudah tahu tentang aku dan Kyuhyun sunbae. Mian Haera-ya bukan maksudku__”

“Gwaenchana.” ucap Haera memotong ucapan Yoori.

“Kau tak usah meminta maaf padaku. Itu hak mu. Lagi pula siapa aku? Aku bukan siapa-siapa.” Haera tersenyum kecut.

“Haera-ya..”panggil Yoori. “Semoga hubungan kalian langgeng. Na halkke.” Haera berpura-pura seakan-akan ia baik-baik saja walaupun sebenarnya hatinya sedang tidak baik-baik saja.


Haera POV

Teman makan teman? Haruskan aku menyebut Yoori seperti itu. Yoori sahabatku, tempatku bercerita tentang perasaan ku terhadap namja itu. Tapi sekarang, malah ia sendiri yang kini merebut orang yang kucintai. Aku benar-benar kecewa padanya. Dianggap apa aku selama ini olehnya? Apakah ada sesuatu yang telah ku rebut dari Yoori. Sehingga dia merebut penyemangatku?
Sudah hampir setahun aku mencintai-nya. Sejak awal aku bersekolah di sekolah ini. Dan kali ini cukup membuat ku menyerah. Dan sepertinya cerita cintaku tidak akan memiliki ending yang bahagia seperti di dalam drama-drama TV. Inilah saatnya ku melupakan nya. Kutipan ‘There is not anything not something I can not do’ sepertinya harus di hapus! Cinta itu rumit! Cinta itu menyedihkan! Sama menyedihkan nya dengan diriku. Mulai hari ini aku menyerah! Menyerah!



Eunji POV

Sudah dua minggu setelah Haera mendengar berita menyakitkan itu. Aku sungguh kasihan padanya. Awalnya dia memang lebih sedang diam dan melamun pada jam-jam pelajaran. Padahal sebelumnya Haera tidak pernah seperti ini. Namun aku percaya Haera adalah orang yang kuat. Hingga akhirnya dia kembali ceria seperti dulu. Dan dia mengatakan bahwa ia sudah dapat melupakan semua tentang namja itu, namun aku tidak yakin. Karena aku tahu betapa besar rasa cintanya terhadap Kyuhyun sunbae. Dia sangat, sangat, sangat menyukai Kyuhyun sunbae. Aku bingung entah apa yang membuat Haera begitu mencintai Kyuhyun sunbae hingga seperti itu. Haera rela membututi Kyuhyun hanya karena ia ingin tahu dimana letak rumah sunbae itu, Haera rela memotong rambutnya agar terlihat menarik, ia membeli kalung yang berlambang huruf CK. Semua itu di lakukan nya hanya untuk seorang yang bernama Cho Kyuhyun. Banyak hal yang telah telah Haera lakukan hanya untuk menarik perhatian nya, Namun yang ia dapatkan malah rasa sakit karena Yoori. Mendengar nama itu ingin sekali aku bertemu dengan nya dan menjenggut rambutnya. Nappeun yeoja!


Kyuhyun POV

Hubunganku dengan Yoori tepat hanya berlangsung dua minggu. Di awal aku memang tertarik dengan Yoori. Dia cantik, pintar, namun sifatnya sama saja dengan mantan-mantan kekasih ku yang lain. Yang pasti akan marah-marah jika aku tidak menghubunginya. Sungguh membosankan!
Selama dua minggu ini pula aku sudah tidak pernah melihat yeoja itu. Ya, dia Haera adik dari Yoon Ji Hoon yang sudah sangat kutahu. Dia sangat menyukai ku. Dia bahkan sering mengikutiku dimana pun aku berada. Namun sayangnya aku sama sekali tidak tertarik dengannya. Dan lucunya malah aku tertarik oleh sahabatnya yang kini telah berstatus mantan yeojachinguku, Yoori.
Terkadang aku kasihan dengannya. Haruskah aku mendekatinya?



Author POV

A few days later

“Kau terlihat sangat senang Haera-ya..”ucap Eunji penuh selidik.

“Apakah jelas terlihat?” Eunji mengangguk.

“Memang apa yang terjadi denganmu?” todong Eunji.

“Ah~ ani..” Haera mencoba mengelak.

“Heiss~ jadi kau mulai bermain rahasia-rahasiaan denganku?” goda Eunji yang sangat penasaran.

“Ani, hanya saja aku sedang senang saat ini.” Ungkap Haera.

 “Waeyo?”

Haera pun menceritakan peristiwa yang membuat nya bahagia hari ini. Ia bahagia, karena ia sudah mulai berkomunikasi dengan Kyuhyun walau melalui ponsel. Haera pun tidak ingin membohongi dirinya. Semua bohong jika Haera mengatakan ia sudah bisa melupakan Kyuhyun. Haera masih sangat mengharapkan nya terlebih lagi saat mendengar hubungan Kyuhyun dan Yoori telah berakhir.
Semakin hari pun menunjuk kan kemajuan pada Haera. Dan sebagai seorang sahabat, Eunji ikut senang mendengar atas semua kebahagian Haera.



Haera POV

Aku bahagia. Tadi malam Kyuhyun oppa memintaku untuk menjadi yeoja chingunya. Sudah pasti aku tidak akan menolaknya. Menjadi yeojachingu-nya adalah hal yang sangat aku harapkan, bahkan sampai terbawa mimpi. Ya! Meskipun terselip rasa kecewa di hatiku mengingat Kyuhyun oppa melakukan itu hanya melalui ponsel. Ia tidak menanyakan nya secara langsung padaku. Namun rasa senangku lebih mendominasi di bandingkan rasa kecewa itu.
Nan haengbokhae!
Seperti biasa, aku pun menceritakan semuanya kepada sahabatku, Eunji.

“Chukae Haera-ya. Akhirnya harapan mu selama setahun ini terwujud juga.” Tutur Eunji.

“Ne, gomawo Eunji-ya..” balasku dengan senyum tak pernah lepas dari wajahku.

3 hari, 5 hari, 7 hari. Komunikasi kami lancar. Dia selalu menghubungiku setiap harinya. Walau kami hanya berkomunikasi melalui ponsel.
Aku bingung, sudah seminggu hubungan kami namun ia tak pernah sekalipun mengajak ku bertemu sekedar hanya untuk bertatap wajah. Aku tahu, saat ini ia memang sangat sibuk menghadapi Ujian. Tapi apakah sebegitu sibuknya? Aku juga ingin merasakan yang namanya berkencan seperti pasangan muda lainnya.
Hari pun terus berganti. Hingga hari seterusnya. Semakin lama ia mulai jarang menghubungi ku lagi. Hingga akhirnya dia tidak pernah menghubungi ku lagi. Aku tidak pernah tahu sebenarnya ada apa dengan dia. Kenapa ia berbuat ini berbuat ini. Menggantungkan hubungan kami? Apakah itu memang sudah tujuan nya mendekatiku? Bahkan di sekolah, saat kita bertemu satu sama lain. Ia berubah menjadi Cho Kyuhyun yang dulu. Cho Kyuhyun yang tidak pernah mau menatapku. Kini itu terulang kembali.



Kyuhyun POV

Aku memintanya menjadi yeoja chinguku. Karena aku kasihan dengannya. Seminggu diawal hubungan kami, aku memang selalu menghubunginya. Namun lama-lama aku pun bosan melakukan hal yang sebenarnya tidak ingin kulakukan. Lagi pula ini salahku juga, kenapa aku aku memintanya menjadi yeoja chinguku padahal aku sama sekali tidak mempunyai perasaan apapun terhadap nya.
Sekarang, sudah cukup lama aku tidak pernah menghubunginya. Dan jika di sekolah aku bertemu dengannya. Aku berlagak tidak melihatnya. Aku bingung, apa yang harus ku lakukan. Menggantung nya seperti ini terus atau memberikannya kepastian.

“Aaarrgghh! Ini membuat ku pusing, kurasa biarkanlah seperti ini terus.”



7 years later..


Author POV

Gantung! Mungkin kata itulah yang cocok menggambarkan hubungan Haera selama 7 tahun ini. Tetap seperti dulu, didalam hubungan yang tidak memiliki kepastian hingga 7 tahun berlalu. Yoon Haera, Dia masih selalu mengharapkan Kyuhyun. Berharap suatu waktu Kyuhyun akan memberikan kejelasan atas semua ini walaupun Haera tahu itu hanyalah khayalan belaka. “Cho Kyuhyun, masih kah kau ingat denganku?” senyum getir terlukis di wajah manis itu. Haera bergumam sendiri sambil menatap gantungan ponselnya yang tertuliskan lambang ‘CK’.



Haera POV

Aku menghirup udara sebanyak-banyaknya lalu membuangnya perlahan. 4 tahun aku tidak menginjakkan kaki ku di negara ini, negara tempat dimana aku di lahirkan. Setelah 4 tahun berlalu, aku kembali menapakkan kakiku di kota Seoul ini. Bukan sebagai Haera yang bodoh. Yang dengan mudahnya dipermainkan oleh orang yang aku cintai. Namun sekarang aku adalah Yoon Haera, seorang sarjana lulusan universitas Germany terkenal dengan nilai terbaik. Dan hanya dalam kurun waktu 4 tahun aku sudah lulus dan mendapat predikat mahasiswi terbaik. Tidak kah hebat diriku?  Aku pergi setelah menyelesaikan sekolah High School-ku dan melanjutkan sekolah ku di Germany 4 tahun dengan hasil yang sungguh membanggakan.

Aku menyetop taksi lalu menyebutkan daerah yang menjadi tempat kediaman keluargaku. Di dalam taksi aku menikmati perjalanan ini. Suasana Seoul yang sudah lama tidak kurasakan dan menatap gedung-gedung angkuh yang berdiri dengan kokohnya. Tatapan mataku menatap lekat pada satu objek yang membuat hatiku sesak.
Gambar wajah nya memenuhi layar besar di atas gedung kokoh itu. Hanya memandang wajah itu hatiku cukup sakit mengenang semua yang telah ia lakukan padaku.

“Agasshi, kita sudah sampai.” Beritahu Ahjusshi itu kepadaku yang sedari tadi aku memang melamun saja.

“Ahh~ ne Ahjusshi. Ige, kamsahamnida.” Aku menyodorkan beberapa lembar uang. Setelah turun dari taksi, aku berjalan maemasuki halaman rumah besar di hadapanku.

Rumahku , ya inilah rumahku. Aku sangat merindukannya. Perlahan aku menekan bel, tidak lama kemudian keluarlah Kim Ahjumma, pembantu di rumah kami yang bekerja dikeluargaku bahkan sebelum aku lahir. Dia sudah seperi eomma kedua bagiku.

 “Ahjumma..” seruku riang, lalu memeluk Kim Ahjumma . Tentu saja aku merindukan Ahjumma satu ini. Sudah 4 tahun aku tidak bertemu dengannya, sejak kepergian ku ke Germany.

“Ahjumma, Eomma eddiseo?” Tanyaku pada Ahjumma.

“Eomma mu ada diruang tengah.” Jawab Ahjumma.

“Ah ne. kalau begitu aku ingin menemui eomma dulu.” Aku berlalu menuju ruang tengah tempat eomma kini berada. Aku mulai mencari wanita yang sangat aku rindukan.

“Eomma..” teriak ku riang saat mendapati eommaku tengah menonton televisi. Eomma melihat kearah ku lalu langsung tersenyum riang. Aku langsung berlari memeluk eommaku.

 “Eomma..bogoshipeo..” Ucapku manja ditengah-tengah pelukan. “Nado chagi, lagi pula kenapa kau tidak pernah pulang saat liburanmu?”

“Ah mian eomma, tugasku disana sudah seperti hujan yang tidak henti-hentinya.” Sahutku cukup panjang.

“Geurae?”

“Hemm..” aku hanya mengangguk . Setelah melepaskan pelukan pada eommaku tercinta. Eomma kembali bertanya kepadaku.

“Kenapa kau tidak memberitahu eomma, kau akan pulang hari ini? Eomma kan bisa menyuruh Kim Ahjusshi menjemputmu di bandara.” Ceramah eomma panjang.

“Aku hanya ingin memberi kejutan saja.”Sahutku riang.

 “Yasudah, kau istirahatlah kau pasti lelah.” Titah eomma menyuruhku beristirahat. Eomma memang paling tahu, semua yang kurasakan. Pikirku dalam hati. Aku mulai menaiki beberapa anak tangga, aku mengingat sesuatu. Kemudian ku balikkan tubuhku kearah eomma.

“Eomma, appa dan Ji Hooo oppa eoddiseo?”

“Appa dan oppa mu sedang dikantor.” Balas Eomma. Aku hanya mengangguk lalu kembali melangkahkan kan kaki menuju kamarku.



Author POV

Haera kini sedang terlelap. Mungkin ia kelelahan karena perjalanan Germany-Seoul yang terbilang cukup jauh dan melelahkan.
Pintu kamar yang bernuansa hijau itu terbuka, lalu menampakkan seorang namja tampan memasuki kamar itu. Ialah Yoon Ji Hoon. Oppa Haera yang tersangkut paut umur hanya 3 tahun dengannya, yang kini tengah memimpin perusahaan keluarga.
Ji Hoon, oppa yang sangat disayangi Haera begitu pun sebaliknya. Ji Hoon amat sangat menyayangi adik satu-satunya itu.
Sudah lama, mereka tidak bertemu.
Menjahili adiknya merupakan hal yangs angat menyenangkan tentunya bagi Ji Hoon.

“Kebakaran…” teriak Ji Hoon panjang tepat ditelinga yeoja yang sedang terlelap itu. Haera yang mendengar teriakkan itu sontak langsung membuka matanya dan bangun dari posisinya.

“Eoddi? Eoddi?”seru Haera panik.

“Hahahaha~ Kau tidak berubah Yoon Haera.” Ucap Ji Hoon gemas seraya mengacak-acak lembut rambut Haera.

“Huufftt,,,, ternyata oppa hanya mengerjaiku saja.” Kata Haera dengan memasang wajah cemberutnya. Memanyunkan bibirnya.

“Aigoo~ sekarang kau malah memasang wajah cemberut. Tidakkah kau rindu pada oppa-mu yang tampan ini?” ujar Ji Hoon yang langsung melebarkan tangan nya. Tanpa berkata – kata lagi. Haera pun berhambur kepelukan oppanya. Siapa bilang ia tidak merindukan oppanya. Tentu saja ia sangat merindukan oppa satu – satunya itu.

“Oppa…bogoshipeo” kembali keluar lagi sifat manjanya.

“Nado Haera-ya..” sahut Ji Hoon.

“Sudah kangen-kangenan nya diteruskan kapan – kapan lagi saja. Kajja, sekarang kita makan. Appamu sudah menunggu di meja makan.” Ajak Ny. Yoon yang tiba-tiba muncul dari balik pintu kamar.

“Ndee...Eomma.” balas Haera dengan nada lucunya.

“Aigoo~ putri Appa sudah tambah besar sekarang.” Seru Tn. Yoon melihat putrinya baru saja turun bersama oppa-nya. Haera pun langsung menghampiri dan memeluk Tn. Yoon.

 “Kau tumbuh dengan cantik Haera-ya..” kata Tn. Yoon memuji putri semata wayangnya yang bertumbuh semakin cantik.

“Ohh georeom.. siapa dulu Appanya…” Terdengar suara tawaan Tn. Yoon mendengar ucapan putrinya.

“Kau ini paling pandai menggoda Appamu itu.” Ujar Ny. Yoon.

“Yasudah, ayo kita makan sekarang.” Ajak Tn. Yoon.
Merasakan kehangatan keluarga, itulah hal yang sudah lama tidak Haera tidak rasakan. Sejak ia pergi ke Germany, ia hanya tinggal ditemani oleh sahabat nya, Alice. Dan Kehangatan seperti inilah yang sangat di rindukannya.


~ To be Continue~

Yang baca , wajib RCL ya. Sebagai tanda menghargai jerih payah author. Ok?


0 komentar:

Posting Komentar

 

Chindy Agryesti Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting