Wrong [잘못했다] Part 3

Wrong [잘못했다]
Part 3


Author              : Chindy Agryesti.

Facebook         : Chindy Agryyesti Horvejkul

Twitter              : @Chindy404

Blog                 : http://chindyhvk.blogspot.com/

Cast                                  :
  •   Cho Kyuhyun
  •        Bae Suzy


Genre              : AU!, Romance.
 Rating             : PG15
Length             : Chapter


Kesalahanku adalah mencintaimu. Namun berdampingan dengan itu, mencintaimu merupakan hal terindah dihidupku.

—Wrong—



Part 3 :

Seperti hari-hari biasa, Suzy disibukkan dengan tugas-tugasnya di Cafe sebagai seorang pelayan. Di suatu siang, Suzy terheran-heran ketika seorang kurir menyerahkan sebuah kotak manis berwarna merah muda dengan ditempeli pita merah didepannya. “Ige.. Untukku? Dari siapa Ahjusshi?”

“Dari..” Kurir itu melongok kertas dikantung bajunya. “Tak dituliskan nama pengirimnya,” Kening Suzy langsung berkerut. Dengan heran juga bingung, Suzy membawa kotak itu ke ruang belakang, ruang ganti baju. Pelan dan hati-hati, Suzy mulai membukanya. Terdapat secarik kertas didalam kotak. Suzy mengangkat dan kemudian membacanya. 

Untukmu Suzy-shi.
Berharap kau menyukainya.

‘CKH’


CKH? Ulang Suzy dalam hati. Ia menebak-nebak siapa pemilik inisial CKH ini. Segelintir orang yang dikenal Suzy, hadir dalam kepalanya. Hingga bayangan satu orang yang kemarin menemaninya di Mall. Ia mengingat nama akan orang itu. Cho Kyu Hyun. Benarkah dia? Yang mengirim ini?
Seketika bola mata Suzy membesar. Menatap tak percaya isi didalam kotak. Boneka Teddy Bear yang sangat diingininya kemarin, tapi karena suatu alasan ia tak dapat memiliki itu. Namun sekarang benda itu, benar-benar ada didepan matanya. Suzy mengangkat benda lucu itu. Lalu tersenyum lebar. Dia tak menyangka boneka teddy bear lucu itu akhirnya bisa dimilikinya juga. Terdapat satu benda lagi didalam kotak. Penjepit rambut berwarna pink ikut turut mengisi kotak tersebut dengan boneka teddy bear. “Gomawo..” Gumamnya bahagia.


***


“Aigoo.. Betapa tampannya Presdir Cho Corp itu,” Gumam seorang Halmeoni dihadapan televisi. Menyaksikan tayangan infotai
nment yang sedang membahas seorang namja muda yang sangat berpengaruh di Korea. Siapa lagi jika bukan Cho Kyuhyun. 
Bersamaan dengan itu, Suzy yang akan menaiki tangga disebelah rumah Halmeoni tersebut, sesaat menyapa Halmeoni dari luar.

“Anneyong Halmeoni. Kau belum tidur?”

“Suji-ya.. Yeogi, yeogi.” Panggil Halmeoni. Buru-buru mencegah Suzy menaiki tangga disisi rumahnya. Kaki kiri Suzy yang sudah berada dianak tangga pertama terpaksa berhenti dan membalikkan tubuh. “Waeyo Halmeoni?” Tanya Suzy agak melongok masuk kedalam rumah tersebut. “Masuklah.” Titah Halmeoni. Suzy menurut lalu mengambil posisi, ikut duduk disebelah Halmeoni menghadap televisi.

“Igeo.. Tolong masukkan benang ini,” Perintahnya seraya menyodorkan kepada Suzy sebuah jarum beserta benang putih. “Halmeoni mengapa malam-malam begini kau malah menjahit?” Tukas Suzy. Menerima sodoran jarum dan benang. “Aku bosan tak melakukan apa-apa,” Suzy tidak menjawab. Ia sibuk menautkan benang kedalam lubang jarum yang kecil. “Beruntung sekali yeoja yang bisa mendapatkan namja setampan itu,” Halmeoni itu bergumam lagi. Kekagumannya akan Cho Kyuhyun sepertinya belum juga sirna. Suzy yang mendengar gumaman Halmeoni tersebut langsung berucap.Nugu?” Tanya Suzy tak acuh. Perhatian Suzy masih tertuju pada jarum ditangannya.

“Berhasil juga Halmeoni..” Suzy berseru dengan tiba-tiba. Halmeoni disebelahnya tak bereaksi, Suzy menoleh. Yeoja beruban itu memandangi televisi dengan seksama. Perhatian Suzy langsung terarah pada benda segi empat yang dipandangi sang Halmeoni dengan lekatnya.

Wajah sempurna bak dewa milik Cho Kyuhyun menjadi pemandangan pertama yang didapati Suzy. Ia terpaku dalam diam. Seolah terhipnotis oleh ketampanan dari seorang Cho Kyuhyun. Lantas kedua yeoja berbeda usia tersebut tenggelam menikmati santapan mata yang terlalu sayang untuk dilewatkan. “Rasanya ingin sekali aku menjodohkan cucuku dengan orang itu. Tapi sayang sekali kedua cucuku adalah namja.” Celoteh wanita tua itu. Ocehan Halmeoni berhasil membawa Suzy kealam sadarnya. “Kau ini ada-ada saja Halmeoni,” Ucap Suzy seraya tertawa kecil. “Bagaimana bisa dia setampan itu? Dia tampan, pintar, kaya dan seorang Presdir pula.” Puji Halmeoni. “Pasti ada banyak orang tua yang ingin menjadikannya menantu,” 

“Mungkin,” Suzy mengeluarkan suara dan menjawab asal pernyataan Halmeoni, hanya sebagai tanda bahwa ia menanggapi omongan orang tua itu.


***


“Hya Suji-ya. Kukira kau tidak datang,” 

“Tadinya begitu. Tapi berhubung hari ini dan besok cafe diliburkan. Sehingga aku bisa datang,”

“Berarti kau bisa mengikuti acara ini sampai akhir. Kita bisa melihat acara pesta kembang api nanti malam kan?” 

“Tidak juga. Aku berniat ingin membantu Eomma ditoko. Sejak Eomma membuka toko rotinya aku belum pernah membantu Eomma disana,” Hae Rin menunjukkan ekspresi kecewanya. Hae Rin ingin menghabiskan waktu bersama sahabatnya itu tapi terasa begitu sulit. Terhalang oleh waktu dan kegiatan Suzy yang sibuknya menyaingi seorang Presiden.

“Setiap hari kau selalu saja sibuk,” Gerutu Hae Rin. “Sudahlah. Yang penting aku datang. Kajja, kita masuk,” Suzy langsung meraih lengan Hae Rin, sedikit menariknya. Untuk masuk ke dalam gedung Kyunghee University.

Sepanjang perjalanan menuju Aula gedung Kyunghee. Tak ada satu saja dari para mahasiswi yang tidak membicarakan mengenai lulusan-lulusan terbaik Kyunghee, Cho Kyuhyun salah satunya. 
“Apa kau sudah menemukan hadiah untuk Eomma-mu?” Hae Rin melontarkan pertanyaan. “Sudah.”

“Apa yang kau belikan?” Selidik Hae Rin ingin tau.

“Hanya sebuah blazer. Sejak Eomma membuka toko ia menjadi sering pulang malam sehingga kupikir Eomma bisa memakainya sepulang dari toko,” 

“Wah.. Kau ini memang sangat pintar Suji-ya..”

“Eishh.. Kau ini,” Suzy menggeram pelan kepada sahabatnya itu, selesai Hae Rin menepuk-nepuk pelan pucuk kepala Suzy.


Sesuai perencanaan, tepat pukul 7 malam, acara pentas seni yang biasa diselenggarakan Kyunghee disetiap akhir tahunnya pun dimulai. Acara rutin yang diadakan Kyunghee untuk merayakan pergantian tahun yang diisi oleh penampilan-penampilan menakjubkan dari para mahasiswa/i berbakat Kyunghee dan diakhiri penyambutan tahun baru melalui pesta kembang api tengah malam nanti.
Ruang Aula Kyunghee yang besarnya hampir setara dengan ukuran lapangan sepak bola mulai terisi penuh. Suzy dan Hae Rin duduk bersebelahan dibarisan paling depan sesuai keinginan Hae Rin. Dari kabar burung yang beredar, akan ada penampilan khusus dari para lulusan terbaik Kyunghee yang sengaja diundang untuk ikut memeriahkan pentas seni tahunan kali ini. Itulah salah satu alasan, mengapa yeoja-yeoja Kyunghee saling berseteru memperebutkan kursi paling depan.

Jika boleh jujur, Suzy tidak suka duduk dibagian paling depan. Ia merasa tak nyaman untuk itu. Namun terpaksa, demi mewujudkan keinginan Hae Rin, sahabatnya. Nyaman tidak nyaman, Suzy hanya berusaha menyenangkan sahabatnya. 

Acara berlangsung dari 30 menit yang lalu. Diawali oleh sambutan dari pemimpin yayasan, dan berbagai macam sambutan lainnya. Berlanjut pada penampilan-penampilan beberapa grup vokal kebanggaan Kyunghee, aksi dance, atraksi, dan serupa lainnya. Seusai penampilan drama musikal berakhir. Tiba-tiba ruangan aula yang luas dan berlangit-langit tinggi itu berubah senyap seketika lampu ruangan dimatikan. Tersisa hanya cahaya panggung dengan penerangan yang minim. Semua suara mendadak senyap. Bagai ruangan tak berisi. Seluruh penonton terpaku ditempatnya masing-masing dengan tatapan lekat. Tatapan penonton terfokus ke satu titik, seiring kemunculan sesosok namja tampan itu dari sisi panggung. 


Aninde naneun aninde jeongmal igeon mari andoeneunde
Babeul meogeodo jami deul ttaedo michyeonneunji geudaeman boyeoyo
Eonjena nareul jongil namaneul mossalgehae miwonneunde
Eotteoke naega eotteoke geudael saranghage dwaenneunji isanghajyo

Suara merdu itu mengalun. Melantunkan nada-nada dalam syair lagu. Menguntai kata, membentuk kalimat yang disampaikan dalam penuh penghayatan. Perlahan, lampu aula menyala. Seketika bola mata penonton membesar. Menatap tak percaya akan sosok yang berdiri ditengah panggung. 

Nae maeumeun geudaereul deutjyo meoributeo bal kkeutkkaji
Chingudeul nareul nollyeodo nae gaseumeun modu geudaeman deullyeoyo
Hanadulset geudaega utjyo sumi meojeul geotman gatjyo
Geudae misoreul damaseo maeil sarangiran yorihajyo yeongwonhi

I love you (Love you) Love you
Love you (Love you) Love you yeah
..

Semua terdiam. Semua terhipnotis. Tenggelam menikmati lagu serta suara merdu itu. Tidak ada yang bisa menjelaskan. Betapa indahnya suara itu ketika melantunkan kata demi kata. 

Wae geudaen nareul jamsido nareul gamanduji annneun geonji
Giga makhigo eoi eobseodo nae gaseumeun geudaeman bulleoyo
Geudael wihaeseo yoril haneun nan hwiparame sini najyo
Hwanhage useul geudae moseube soneul bedo nae mameun haengbokhajyo

Nae maeumeun geudaereul deutjyo meoributeo bal kkeutkkaji
Chingudeul nareul nollyeodo nae gaseumeun modu geudaeman deullyeoyo
Hanadulset geudaega utjyo sumi meojeul geotman gatjyo
Geudae misoreul damaseo maeil sarangiran yorihajyo yeongwonhi

Gemuruh tepuk tangan membahana di Aula seusai Cho Kyuhyun, namja ditengah panggung itu mengakhiri nada tinggi dipenghujung bait lagu. Suara merdu itu naik beberapa oktaf. Sukses membuat penonton mendecak kagum pada sosok Presdir pujaan para wanita tersebut.

Eonjenga bami jinagago tto bami jinagago tto bami jina na gieogi huimihaejyeodo
Eonjena nae mameun misojitneun nae nuneun tteonaji anketdago geudael yeongwonhi

Nae maeumeun geudaereul deutjyo meoributeo bal kkeutkkaji
Sesangi modu useodo nae gaseumeun modu geudaeman deullyeoyo
Hanadulset geudaega utjyo sumi meojeul geotman gatjyo
Geudaeui gireul damaseo maeil saranghanda kiseuhajyo yeongwonhi

Love you (Love you) Love you
Love you (Love you) Love you Oh my baby my love
..

Kekaguman mereka akan Cho Kyuhyun bertambah berkali-kali lipat dari sebelumnya, sesuai penampilan spesial yang baru mereka lihat hanya di Kyunghee University. 
Teriakan, jeritan juga tepuk tangan kembali membahana menutup penampilan paling istimewa menurut semua penggila Cho Kyuhyun. Semua orang tak kuasa memendam perasaan kagum mereka, teriakan demi teriakan tercipta meneriaki satu nama yang sama. Sementara, satu yeoja dikursi depan, ia hanya terdiam memendam rasa kagum pada namja yang mulai menghantui hidupnya. Suzy tak bereaksi sebagaimana yang dilakukan yeoja-yeoja disana, ia memilih diam. Dan mengumpat habis-habisan Kyuhyun dalam hati karena telah berhasil menjerumuskan Suzy dalam pesonanya. Ketika tatapan mereka bertemu, disaat itulah Suzy merasa Kyuhyun telah memporak porandakan hatinya dan mengusik ketenangan jiwanya.
Tersisa 2 jam lagi menuju waktu pergantian tahun. Suzy yang merasa aneh dengan hatinya sejak tatapan Kyuhyun tadi. Hatinya seperti pelana kuda, yang bergerak kencang dan juga berbunyi. Ia merasakan hal demikian pada detak jantungnya. 'Ada apa dengan jantung ini?' Gerutu Suzy. Merasa tak ada yang membuatnya tertarik didalam ruangan. Suzy memilih keluar aula, mencari udara segar guna menetralkan jantungnya yang bekerja tak normal dari biasanya. Suzy melangkah santai disekitar halaman Kyunghee. Terdapat sebuah bangku panjang disana. Suzy lantas mendudukan tubuhnya diatas bangku berwarna putih tulang itu. 

“Sedang apa kau disini?” Sambar satu suara dari depan Suzy. Suzy mengangkat kepala melihat pemilik suara. Hatinya dua kali bekerja semakin tak teratur. “Eugg.. Hanya merasa bosan didalam,” Jujur Suzy. Tanpa menunggu basa basi dipersilahkan duduk oleh Suzy, Kyuhyun langsung saja menyambar bagian kursi kosong disebelah kanan Suzy. Melihat itu, membuat Suzy semakin kikuk. “Kau sendiri apa yang kau lakukan disini?” Tanya balik Suzy.

“Geunyang..” Kalimat Kyuhyun terhenti juga terdiam seakan lagi berpikir mencari jawaban.

“Merindukan Kyunghee. Makanya aku berkeliling,” Sambungnya. Menyelesaikan kalimat yang sempat tertunda tadi. Tak tau, apa yang harus Suzy bicarakan. Ia memilih diam. Tiba-tiba saja, Kyuhyun menatap intens Suzy dari samping dan sukses membuat Suzy dilingkupi rasa gugup. Lalu pandangan Kyuhyun jatuh pada rambut hitam indah Suzy yang dihiasi oleh dua penjepit rambut berwarna merah muda. Suzy sadar akan tatapan Kyuhyun, namja itu memperhatikan benda tersebut dikepalanya. Dengan perasaan setengah gugup, Suzy mengeluarkan suaranya. “Ah tentang boneka teddy bear dan juga penjepit rambut ini. Gomawo,” Ungkap Suzy agak gelapan. Diakhiri sebuah senyuman terima kasih. Ia tak tau bagaimana caranya ia harus berterima kasih terutama pada orang besar seperti Cho Kyuhyun ini. Entah ini menjadi yang keberapa kali namja itu memamerkan senyum penuh pesona pada Suzy disetiap pertemuan mereka. Kyuhyun tersenyum. 

“Ya sama-sama.” 

“Aku senang kau memakainya,” Lanjut Kyuhyun. Suzy menatap sekilas pada Kyuhyun. Tapi ternyata tidak hanya sekilas. Pandangan Suzy berlanjut. Bersamaan Kyuhyun yang juga ikut menatap Suzy. Pandangan mereka beradu. Cukup lama. 
Sampai akhirnya Suzy sadar, tatapan orang itu tidak baik untuk jantungnya. Ia buru-buru membuang pandangannya kearah lain.

“Eugh.. Ta-di kau bernyanyi sangat bagus,” Puji Suzy mengawali topik pembicaraan yang baru. “Benarkah? Bagus kalau begitu,” Sunyi. Tak ada percakapan yang mereka bahas. Keduanya terdiam. Suzy merasakan kecanggungan saat ini. “Aku permisi,”

“Chakam-” Tahan Kyuhyun. Memegang lengan Suzy untuk kali keduanya. “Boleh aku meminta nomor ponselmu?” Suzy merasa dirinya sedang melambung diawang-awang, disambut mimpi indah yang seperti kenyataan. Tapi ini memang kenyataan. Itu semua nyata!


Suzy melangkah penuh semangat menyelusuri jalan menuju rumah. Dengan membawa sejuta bunga penuh warna didalam hatinya. Ia terlalu bahagia malam ini. Penyambutan tahun baru yang terasa amat spesial untuknya. Bukan karena ia dapat menyaksikan pesta kembang api bersama dengan teman-teman kuliahnya yang diadakan di Kyunghee. Jauh dari hal itu, karena seseorang yang telah sukses melambungkan dirinya kelangit ke tujuh. Karena Cho Kyuhyun. Ia merasa sebahagia ini. Bayangan saat Kyuhyun menatapnya, tersenyum padanya dan semua hal baru yang dialaminya beberapa jam lalu terasa begitu indah jika ia membayangkannya. Mengingat kalimat apa yang tadi Kyuhyun lontarkan pada Suzy, berhasil membuat Suzy histeris mengerang dalam hati. 

 “Eomma..” Teriak Suzy riang. Padahal jam telah berada diangka 2, tapi tak menghalangi Suzy untuk mengekspresikan rasa bahagianya. Ia seolah lupa akan waktu. “Sst..ini sudah hampir pagi, kau malah teriak-teriak,” Omel Shin Hye Kyung, Eomma Suzy. Yeoja muda itu hanya memamerkan senyum, menampilkan deretan gigi putihnya. “Eomma belum tidur?” “Belum. Eomma menunggumu. Kau sudah makan?” Suzy mengangguk. “Yasudah. Tidur sana, ini sudah pukul 2 pagi,” Titah sang Eomma. “Arraseo,” Suzy melangkah menuju kamarnya. Tapi langkahnya tertahan saat Eomma-nya kembali memanggil Suzy. Suzy membalikkan badan menatap sang Eomma bingung. “Ada sesuatu yang baik terjadi?” “Ndeh?” Suzy tersentak. “Kau terlihat sangat bahagia,”

***

Di minggu siang yang teduh karena saputan mendung. Sang fajar sepertinya masih ragu untuk menunjukkan wujudnya. Padahal hari sudah tak pagi lagi. 
Tak sengaja mata Kyuhyun menangkap sosok yeoja yang dikenalinya berada ditrotoar. Yeoja itu sedang menatap terpesona pada lukisan di depannya. Sendirian. Tanpa berpikir, Kyuhyun mendekati yeoja anggun yang memakai dress berwarna hijau muda disana. Kyuhyun menghentikan mobil, lalu turun dari dalamnya dan menyapa Bae Suzy.

“Anneyong,” Sapa Kyuhyun dari belakang Suzy. Yeoja tersebut berbalik. Menatap Kyuhyun heran. “Eo.. Anneyong,” Balasnya.

“Sedang apa kau disini?”

“Aku hanya melihat-lihat lukisan disini. Dan kau?” 

“Aku tak sengaja melihatmu disini,”

“Kau menyukai lukisan?” Suzy menghentikan pandangannya dari lukisan tersebut. Lalu menoleh pada namja disebelahnya dan menjawab 'iya' atas pertanyaan Kyuhyun. Seakan tak bosan oleh selembar kanvas bergambar itu, kembali Suzy meneliti indahnya sapuan kuas dalam lukisan itu.

“Itu berjudul From the Lake karya Georgia O’Keeffe.” Serta merta Suzy menoleh –lagi—pada Kyuhyun. 

“Dulu Georgia O'Keefe menghabiskan hari-harinya di Danau George, New York pada awal 1900-an. Lukisan ini menampilkan gelombang lembut dan riak Danau George yang diamatinya.” 

“Kau mengetahuinya?” Dibalas Kyuhyun dengan sebuah deheman singkat. “Dan yang ini. Starry Night karya Van Gogh.” Ungkap Kyuhyun. Menunjuk kanvas disebelah lukisan bernama From The Lake tersebut. “Ia melukis Starry Night secara langsung di tengah malam dengan menggantungkan lilin di sekeliling topinya dan di sebelah kanvasnya. Starry Night merupakan sebuah pertempuran antara seseorang dengan kegelisahannya. Sebuah teriakan untuk harapan, pelita dan kasih sayang.” Penjelasan Kyuhyun mampu membungkam mulut yeoja disebelahnya. Suzy terdiam. Tidak ada sepatah kata terucap dari bibirnya. Ia terlalu terpukau dan takjub untuk saat ini. Cho Kyuhyun. Ia benar-benar manusia sempurna. Spekulasi Suzy.

 “Kau bahkan mengetahui maksud dan bagaimana lukisan ini dibuat?”

“Ahh itu.. Aku pernah tak sengaja membaca beritanya saja.” Sanggah Kyuhyun. Agak merendahkan diri. 

“Kau sepertinya tau banyak tentang lukisan-lukisan ini,” Kyuhyun hanya tersenyum.

Dan persis seperti harapannya, kemudian Suzy dengan mudah mengiyakan ajakan Kyuhyun untuk jalan-jalan sekedar melihat-lihat pameran lukisan yang sepertinya sengaja diadakan dipinggir trotoar oleh para pelukis amatiran. 

“Kau sudah makan siang? Ini sudah lewat dari pukul dua belas,”

“Belum.”

 “Apa yang ingin kau makan?”

 “Apa saja. Asal bukan rumput,” Kyuhyun tertawa geli. Tak menyangka kalau Suzy yang kelihatannya tipe yeoja cuek dan ketus. Tapi malah sebaliknya. Suzy yeoja yang mudah diajak bicara juga lucu. “Diseberang sana ada restoran yang menjual Sup kimchi yang sangat enak.” Ujar Suzy. Kyuhyun menerima ajakkan itu. Meski sebenarnya ia tak yakin akan restoran yang menjadi pilihan Suzy untuk tempat makan siangnya hari ini. Kyuhyun melirik dari sudut matanya. Ke sebrang sana. Ia tak habis pikir, bagaimana bisa ia makan disana. Apakah bisa ia menelan makanannya. Segelintir pertanyaan itu hadir didalam hati Kyuhyun. Tak ayal jika Kyuhyun merasa demikian. Ini pasti akan menjadi pengalaman kali pertamanya bagi seorang Cho Kyuhyun makan makanan dipinggir jalan. Akan menjadi sejarah baru dalam hidupnya. Yang mana biasanya ia memakan makanan mahal, ditempat mewah dengan harga jauh dari kata murah. Tapi kali ini, semua itu tak berlaku. 

Kyuhyun meraih tangan Suzy buru-buru. Suzy yang berjalan mendahului Kyuhyun tak sadar, sebuah sepeda motor melaju dari arah kanan Suzy. Kyuhyun menarik tangan beserta tubuh Suzy menghindar dari jalan yang dilewati motor tersebut. Tanpa disadari, malah membawa tubuh Suzy kedalam rengkuhan Kyuhyun. Suzy terpengarah. “Mi-mi-an..” Ucap Suzy tergagap. “Kalau ingin menyebrang, lihat kiri-kananmu bukan depanmu,” Suzy menunduk malu. 'Bodoh.' Rutuk Suzy dalam hati. “Sudah. Ayo kita menyebrang,” Digenggamnya jemari Suzy dan dibimbingnya yeoja itu ke seberang jalan.

“Ahjumma,” Suzy berseru pada yeoja setengah baya pemilik restoran. “Oh kau Suji-ah.. Apa yang ingin kau makan?” “Berikan kami dua mangkuk sup kimchi,”

 “Baiklah. Gidaryeo,”

“Kau mengenalnya?” Suzy tampak begitu mengenal yeoja paruh baya tadi. Menimbulkan pertanyaan bagi Kyuhyun. “Aku bersama temanku tak jarang kami mampir kesini untuk menikmati sup kimchi. Menurutku disini sup kimchi terbaik yang pernah kumakan,” Celoteh Suzy tanpa disadarinya. Kyuhyun agak tercengang. Ternyata Suzy memiliki sifat berseberangan dari apa yang dipikirkan Kyuhyun. 

“Dua sup kimchi. ...” “Gomapseumnida Ahjumma,” 

“Kau menyukai lukisan?”

“Heum. Joha.”

“Berarti kau kesini memang untuk menyaksikan pameran, begitukah?”

“Sebenarnya tidak begitu. Aku hanya kebetulan saja melihat pameran lukisan hari ini,”

“Memangnya kau akan kemana?”

“Ingin pulang,”

“Apa letak Cafe tempatmu bekerja sudah pindah lokasi?” Giliran Suzy yang kini tertawa karena pertanyaan lucu Kyuhyun.

“Bukan begitu. Aku tidak bekerja hari ini karena Cafe libur. Aku habis pulang dari Gereja,”


Deg! Satu tempat yang barusan terucap dari bibir mungil Suzy membungkam rapat-rapat bibir Kyuhyun. Gereja. Tempat itu.. Entah sudah berapa lama ia tidak menginjakkan kaki ditempat tersebut. Ia bahkan mengingatnya pun tidak. Ia lupa akan tempat suci itu. Ia tak mengingatnya. Padahal semasa ia kecil, sang Eomma pasti memarahinya jika ia malas ke gereja. Namun sekarang? Tak ada yang memarahinya. Tak ada yang memaksanya ke gereja. Dan sekali saja, ia sudah tak pernah menyempatkan waktu untuk bertemu Tuhan-nya dan bahkan ia lupa akan Pencipta-nya. Tak ada Eomma yang biasa mengingatkan ia akan tempat suci itu, tapi saat ini. Ia mengingatnya karena seorang yeoja yang sebelumnya tak ia kenali.

“Kyuhyun-shi, ayo dimakan Sup Kimchinya.” Tegur Suzy. “Ye?” Kyuhuyun tersentak dan menatap sup kimchi yang telah tersedia didepanya. Ia melamun begitu serius bahkan hingga, Ahjumma pemilik restoran mengantarkan pesanan mereka. Ia pun tak tahu. Kyuhyun mulai mengangkat sendok disisi mangkuk. “Kau melamun begitu serius. Apa yang kau pikirkan?” Selidik Suzy. “Ah ani. Bukan sesuatu yang penting.”

“Benarkah? Ayo kita makan semumpung masih panas.” Kyuhyun mengangguk iya. Padahal dalam hatinya, ia tidak yakin bisa menghabiskan makanan didepannya. Dengan perasaan enggan bercampur ragu, Kyuhyun menyendokkan sesendok kuah sup tersebut. Mulutnya terpaksa dibuka seminim mungkin. Perlahan ia mulai menghirup kuah dan mengecap rasa yang terdapat dalam sup. Kyuhyun menatap langsung manik Suzy. Namja tampan itu terperangah, tak percaya. “Eotte? Enak?” “Aku tak menyangka Sup kimchi ini enak sekali,” Jujur Kyuhyun. Suzy tertawa renyah. Untuk beberapa menit, mereka hanya terdiam. Saling menyibukkan diri dengan makanan berkuah tersebut. “Lukisan apa yang kau suka?”

“Sebenarnya aku tidak begitu mengerti tentang lukisan. Aku hanya sebatas menyukainya. Dan kalau ditanya siapa pelukis ternama yang kutau. Aku hanya tau satu jawabannya. Leonardo Davinci.” 

“Kau lucu,” Kalimat singkat itu tanpa terkompromi lagi, meluncur begitu saja dari bibir milik Cho Kyuhyun. 

“Lucu? Ani. Memangnya aku ini boneka?”

“Ya, tidak beda jauh,” Sahut Kyuhyun enteng. “Hya!” Suzy memekik tak terima.


TBC~


Mian kalau typo bertebaran, males banget aku ngeditnya. Mian..

0 komentar:

Posting Komentar

 

Chindy Agryesti Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting