Wrong [잘못했다]
Part 4
Author : Chindy Agryesti.
Facebook : Chindy Agryyesti Horvejkul
Twitter : @Chindy404
Cast :
- Cho Kyuhyun
- Bae Suzy
Genre : AU!, Romance.
Rating :
PG15
Length : Chapter
Kesalahanku adalah mencintaimu. Namun berdampingan dengan itu, mencintaimu merupakan hal terindah dihidupku.
—Wrong—
Part 4
beggin :
Hari-hari terlampaui begitu indah.
Perlahan, ada yang berubah. Cinta yang muncul dalam kebersamaan dan tumbuh
dalam keheningan. Yang datang bahkan tanpa disadari. Berjalan waktu. Larut
dalam tawa, limbung dalam senyum dan terungkap melalui tatap mata. Sedikit
celah telah terbuka dihati yeoja cantik bernama Bae Suzy. Ia merasa seringkali
terbang dan melayang diawang-awang. Ketika perhatian -perhatian kecil itu ia
dapatkan dari namja tersebut, Cho Kyuhyun. Pertemuan-pertemuan tak diharapkan
yang kini malah menyeretnya ke dalam dunia sejuta warna. Dan mewarnai hidupnya
dengan warna-warna tersebut. Rasa bahagia tak dapat ia sangkal. Perasaan bahagia
yang selalu muncul tatkala ia membayangkan wajah sempurna Cho Kyuhyun yang
terkadang hadir didalam mimpi tanpa seizinnya. “Eosseo saeyo.” Suzy menyapa
manusia didepannya lalu membungkukkan tubuh. Memberi hormat sekaligus sambutan
atas kedatangan orang itu. “Apa yang anda ingin--” Kalimat Suzy terhenti dengan
sendirinya. Sesudah ia menyadari siapa pengunjung toko kali ini. “Kau?” Bibir
Suzy berucap dengan refleks. Mahkluk didepan Suzy tersenyum renyah akan
ekspresi keterkejutan yang ditunjukkan oleh wajah cantik Suzy. “Wae? Sepertinya
kau terkejut sekali? Apa kau belum pernah melihat namja setampanku?” Ledek
Kyuhyun. Suzy mengerucutkan bibir merah ranum miliknya. Sedikit banyaknya, Suzy
memang membenarkan hal itu dalam hati. Namja itu menjadi manusia tertampan yang
pernah ditemui Suzy dibelahan dunia ini. Dan nilai plus pun turut disertakan
untuk mendeskripsikan manusia berkemeja putih tersebut. Dengan “Kau kesini, ada
apa yang ingin kau beli?” “Sebenarnya aku hanya ingin melihatmu, tapi
sepertinya tidak enak jika aku hanya berkunjung tanpa membeli,” Tutur Kyuhyun.
Lagi, Kyuhyun selalu sukses menerbangkan Suzy oleh ucapannya maupun oleh
prilakunya. “Kau punya waktu hari ini? Bisa.. Kita keluar?” Suzy mengarahkan
bola matanya menatap Kyuhyun. Mengigit pelan bibir bawahnya, ia terlalu malu
untuk menjawab pertanyaan Kyuhyun. Ini menjadi kali pertamanya Kyuhyun
menanyakan pertanyaan se-frontal ini. Tak salah pilihannya mengundurkan diri
dari Cafe tempatnya bekerja dulu, lantas membantu sang Eomma di toko roti.
Justru ia bisa mendapat poin plus atas pilihannya. Bisa menambah kedekatannya
dengan namja yang lambat laun telah mengisi kekosongan hatinya tanpa disadari.
Namja nampan bak dewa itu berhasil. Berhasil mengambil hati yeoja polos
tersebut. Melancarkan aksi utama atas tujuannya.
Suzy secepat mungkin memalingkan
wajah, menghindari pemandangan tersaji pada layar jumbo dihadapannya. Tak
disangka, ia malah memutar wajah kesebelah kiri. Tepat dimana seorang namja
duduk disebelahnya. Menyadari tingkah aneh manusia disebelahnya, Kyuhyun
terpaksa mengalihkan tatapannya, guna menatap Suzy. Yeoja disebelahnya. Namja
tersebut tersenyum singkat. “Kenapa harus memalingkan wajah? Scene seperti itu
sudah sangat biasa,” Suzy mendesah seperkian detik, sebelum membuka mulutnya. “Aishh..
Sepertinya kita sudah salah memilih film,” Gerutunya sebal. “Kau belum pernah
melihat sebelumnya adegan-adegan seperti itu?” Kyuhyun menunjuk layar di depan
dengan hanya menggerakkan dagu. “Aku tidak suka melihat adegan-adegan merusak
mata seperti itu. Itu hanya dapat meracuni pikiran.” Selama layar besar itu
masih menayangkan adegan yang sangat dibenci Suzy, selama itu juga Suzy terus
memalingkan wajah. “Tayangannya sudah berakhir,” Baru setelah itu, Suzy
mengembalikan tatapan kearah depan. Suzy mendongkol kesal dalam hati. 'Menyebalkan!' Yeoja itu terlalu polos
untuk menyaksikan adegan-adegan tidak senonoh pada tayangan film tadi. “Aku
ingin keluar saja. Kau bisa teruskan. Aku menunggumu diluar,” Putus Suzy.
Alangkah baiknya ia menunggu hingga film usai diluar meski hanya sendirian
dibandingkan ia harus mengotori mata melalui adegan-adegan yang biasa
terdapat di film dewasa. “Chamkam--” Cegah Kyuhyun. Suzy menoleh. “Ayo kita
keluar bersama.” “Tidak usah kau bisa teruskan saja. Aku menunggumu,” “Aku
tidak suka sendirian,”
Mereka berjalan santai mengelilingi
taman dimana disisi-sisi jalan terdapat pohon-pohon berbunga cantik berwarna
merah muda. Cherry blossom. Itulah biasanya nama bunga-bunga itu disebut.
Bersamaan dengan angin bertiup, bunga-bunga cantik itu berguguran. Meninggalkan
tempat asalnya, berterbangan terbawa hiliran angin dan berakhir diatas aspal
jalan.
“Wah.. Yeppeuda,” Suzy berseru
takjub. Matanya berbinar memandang proses tumbangnya bunga Cherry Blossom dari
pohon. “Benar. Bunga itu cantik. Sama seperti yeoja disebelahku,” Saat kalimat
itu telah selesai disuarakan, ketika itu juga Suzy menoleh pada sang empunya
kalimat. Suzy tenggelam memandangi wajah tampan itu sekaligus tak menyangka
bahwa Cho Kyuhyun kini sedang memujinya. “Apa sebelumnya belum pernah ada namja
yang memujimu cantik? Wajahmu memberitahuku bahwa aku yang pertama
mengatakannya.”
“Tidak bukan seperti itu,” Mendadak
langkah Suzy tertahan. Menyadari Kyuhyun melangkah bukan kedepan melainkan
kearahnya. Jantungnya mulai bekerja tidak normal. Suzy merasa ada yang
meletup-letup dibagian dadanya. Ia menjadi amat gugup, dengan jarak 10 centi
tersisa dari wajah tampan namja itu. “Na joahae. Nae yeojachingu dwaejullae? (Maukah kau jadi kekasihku?)”
***
Suzy menatap bahagia pada hamparan luas
langit hitam diatasnya. Bulan berbentuk sabit, dibumbui gemerlapan bintang
dilangit menghiasi pemandangan malam ini. Tiba-tiba saja, seulas senyum bahagia
tercipta. Bukan tanpa alasan. Ia tak bisa menahan perasaan bahagianya, Suzy merasa
seperti ia berada dialam mimpi. Senyum manisnya terus merekah, menghiasi wajah
cantik Suzy. Dari mata indahnya terpancar jelas perasaan bahagia. Dari rona
wajah manis itu seakan memberitahukan kepada siapa pun bahwa ia sedang bahagia
hari ini. Bagaimana tidak? Seorang namja tampan nan kaya idaman semua yeoja
hari ini memintanya menjadi yeojachingu-nya. Seperti mimpi disiang bolong bagi
yeoja bermarga Bae tersebut. “Apa ini mimpi?” Gumamnya. Dengan kekuatan penuh,
Suzy mencubit pipi chubby miliknya. “Aww..” Jeritnya tiba-tiba. Alhasil, ia
malah kesakitan akibat cubitannya sendiri. “Ini bukan mimpi, benarkah?”
“Apanya yang mimpi?” Sela satu suara
dari belakang. Suzy tersenyum kikuk menyambut kepulangan sang Eomma. “Eo?
Eomma, sudah pulang?”
“Kau kenapa berbicara sendirian
seperti itu,”
“A-ani, aniyo. T-ta-di aku sedang
bernyanyi. Iya aku bernyanyi bukan bicara sendiri.” Sangkal Suzy.
“Yasudah
Eomma. Aku sudah mengantuk, aku ingin tidur dulu. Jaljja Eomma,” Sekilas Suzy
mengecup pipi singkat Hye Kyung, Eomma-nya. Sesudah itu, segera kabur memasuki
rumah.
Di dalam kamar, bukannya beristirahat
Suzy melanjutkan kegiatan melamunnya yang sempat tertunda oleh kepulangan
Eomma-nya. Disini, diatas kasur gulung miliknya, Suzy merebahkan tubuh. Dan
langsung pikirannya melayang entah kemana. Tak jarang ia menarik sudut
bibirnya, memunculkan sepasang lesung pipit dikedua belah pipinya. “CKH.”
Serunya dengan volume minim. Tak henti Suzy menerbangkan perasaannya tinggi
diawang-awang menembus alam mimpi.
***
Hae Rin beserta Suzy berjalan pelan melewati pepohonan rindang yang berada ditaman Kyunghee University. “Suji-ya.. Temani aku--”
“ke mall?” Tebak Suzy tepat sasaran.
Didepan Suzy, Hae Rin tersenyum sumrigah. Seraya membenarkan tebakkan Suzy. “Baiklah.
Tapi aku tidak bisa lama-lama menemanimu.”
“Gwaenchana.” Hae Rin dengan penuh
semangat mengapit lengan Suzy dan menarikknya untuk berjalan lebih cepat menuju
tempat dimana mobil Hae Rin parkir. “Hya! Pelan-pelan.” Suzy memekik kesal. Karena
Haerin menariknya dengan tak sabaran. Langkah Hae Rin mendadak terhenti, sama
halnya dengan langkah Suzy. Suzy menautkan kedua alisnya. Tak mengerti dengan Hae
Rin yang tiba-tiba berhenti sesudah mendekati tempat parkir. “Ada apa disana?
Kenapa ramai sekali,” Mengikuti objek yang menjadi pusat perhatian Hae Rin,
Suzy menoleh kearah yang sama. Banyak yeoja-yeoja berdiri mengerubungi
seseorang didekat mobil mewah. Seseorang yang tak diketahui kedua yeoja itu
akibat banyaknya orang disekitar sana.
“Coba kita lihat.”
“Tidak perlu. Kajja kita langsung
saja. Sudah kubilang aku tak bisa lama-lama.”
“Tapi aku penasaran, ayolah Suji-ya
sebentar saja.”
“Yasudah kau saja. Aku menunggu
didekat mobilmu.” Suzy dan Hae Rin berjalan berlainan arah. Jika Hae Rin
berbelok, maka Suzy berjalan lurus.
Mengetahui apa penyebab sehingga
tempat parkir dikerubungi yeoja-yeoja, mata sipit Hae Rin membulat bagai
kelereng. Hae Rin menajamkan pendengarannya ketika Presdir tampan itu
mengeluarkan suara merdunya, menyebut satu nama yang sangat dikenalnya. Suzy? Bisiknya dalam hati. Ia menanyakan
Bae Suzy? “Oh itu Hae Rin, kau bisa menanyakan Suzy padanya, dia sahabat Suzy.”
Salah seorang yeoja disekitar Kyuhyun menunjuk kearah Hae Rin. “Kau tau dimana
Bae Suzy?” Haerin menerjapkan matanya, tak percaya. Tak percaya akan pertanyaan
yang Kyuhyun lemparkan padanya, sekaligus tak percaya jika sekarang seorang Cho
Kyuhyun tengah berbicara padanya. Hae Rin menelan salivanya meski agak
sulit. Sejenak ia mempersiapkan suara dan kalimat yang akan ia berikan sebagai
pada namja tampan tersebut. Hae Rin mengeluarkan suaranya sebiasa mungkin,
namun gagal. Ia tidak dapat mengendalikan keterkejutannya hingga saat ia
menjawab. “D-dia ada di sana.” Hae Rin menunjuk asal pada sekeliling tempat parkir
melalui ingatannya mengenai letak mobil yang ia parkir. Bukankah tadi Suzy
memang mengatakan bahwa ia menunggu Hae Rin didekat yeoja bermarga Park
tersebut. Cho Kyuhyun berangsur menolehkan kepala pada arah yang ditunjuk Hae
Rin, sahabat Suzy. Memang benar. Didekat sebuah mobil berwarna abu-abu berdiri
seorang yeoja cantik berambut panjang disana. Yang sedang menanti Hae Rin
dibawah terik matahari. Seketika semua pandangan beralih kepada Bae Suzy. Suzy
yang kebetulan tidak mengetahui apa-apa hanya memandang dengan santai
sekitarnya. Tetapi ekpresi santai itu lenyap seketika menyadari berapa banyak
pasang mata yang tengah menatap kearahnya. Suzy sentak terdiam. Tak lama,
didapati Suzy, sosok tubuh tinggi Kyuhyun telah hadir didepannya. “Kau?”
“Kau sedang apa di Kyunghee?” Suzy
mulai menyuarakan pertanyaan yang sejak tadi telah tertengger di kepalanya.
Kedua manusia duduk disebuah kursi disudut restoran tempat dimana mereka makan
bersama kala itu. “Menjemput yeoja chinguku.” Balas Kyuhyun enteng. Sukses
membuat jiwa Suzy berterbangan dan melayang entah kemana. Masih terasa seperti
mimpi baginya, dapat memandang status sebagai Yeoja chingu dari Cho Kyuhyun.
Bisa menjalin hubungan spesial dengan namja tampan yang menjadi pujaan setiap
yeoja Korea. Like a dream. Mimpi yang ternyata memang benar-benar terjadi. “Kau
melamun? Aigoo.. Apa hobimu adalah melamun?” Ledek
Kyuhyun.
Seusai makan siang, Kyuhyun memiliki
suatu tempat yang akan mereka kunjungi. Tempat yang sukses membuat Suzy
berkali-kali berdecak kagum karena keindahannya. Pantai. Objek wisata yang
menjadi tempat favorit Suzy. Ke sanalah Kyuhyun membawa kekasihnya. “Huwa..
Yeppeo..” Suzy berseru.
Mereka berjalan-jalan di bibir
pantai, menikmati deburan ombak yang bergulungan mengenai kaki mereka dan juga
mereka mengambil beberapa foto ditengah keindahan pantai yang mereka rasakan.
Suzy sangat senang. Perasaan bahagia yang kali pertama baru ia rasakan.
Memiliki namja chingu dan dapat menghabiskan hari bersama orang yang
dicintainya. Satu pengalaman indah dalam hidup Suzy yang baru terjadi dengan
kehadiran namja yang ia cintai, Kyuhyun. Begitu
halnya dengan Kyuhyun, satu pengalaman yang baru dirasakan Kyuhyun. Sebab sebelumnya,
Kyuhyun menutup rapat-rapat hatinya pada wanita. Ia tidak memiliki waktu, sekedar
untuk merasakan apa itu cinta.
Hari terlewati dengan begitu cepat.
Tak dapat ditepis, bahwa kehadiran Kyuhyun dalam hidup Suzy telah mengubah
segalanya. Mengubah perasaan yang dulunya membeku, mengindahkan hari-hari Suzy
dengan sejuta warna yang Kyuhyun berikan. Orang asing itu mengubah segalanya.
Kyuhyun, yang pada awalnya ia hanyalah orang asing bagi Suzy namun saat ini.
Orang asing itulah menjadi orang yang sangat berarti bagi Suzy didunia ini
setelah orang tuanya. Cinta telah membawanya kesuatu dunia dimana disana ia
dapat merasakan apa itu mencintai dan memiliki. Tak dipungkiri semua yang
rasakan Suzy, juga terjadi pada Cho Kyuhyun. Senyum sering kali hadir saat Kyuhyun
bersama yeoja tersebut. Ada kebahagiaan tersendiri yang ia rasakan dengan
mengenalnya Bae Suzy dihidupnya. Meski ia memiliki satu tujuan yang ingin ia
wujudkan, dan memang itu berhubungan dengan yeoja yang saat ini berada
disisinya. Bae Suzy.
“Malam ini aku akan menjemputmu.”
Singkat dan padat seperti itulah isi sebuah pesan singkat yang baru saja
singgah pada ponsel Suzy dari sang kekasih. Cho Kyuhyun. “Hhu! Seenaknya saja.
Memang dia pikir aku tidak bosan bertemu dengannya setiap hari?” Celoteh Suzy
tanpa ia sadari. Hae Rin, yang duduk di sebelah Suzy tentu mendengar gerutuan
sahabatnya itu. Hae Rin menoleh lalu bertanya. “Nugu? Apa Kyuhyun?” Hanya
anggukan kepala yang Suzy tunjukkan. “Aigoo neo pabbo! Bosan? Bagaimana bisa
kau bosan bertemu dengan namja setampan dirinya?”
“Setiap hari terkecuali saat aku
dirumah, aku selalu bertemu dengannya, apa kau pikir tidak bosan?” Balas Suzy.
“Ya tentu tidak. Dapat melihat wajah
dewa setiap hari mana mungkin bisa bosan.” Suzy mencibir. “Kau ini,”
“Melihat wajahnya itu seperti
mendapat pasokan energi. Beberapa kali aku melihat wajahnya secara langsung,
saat itu aku merasa seperti mendapat semangat baru. Tentu aku tidak akan pernah
bosan.” Suzy menanggapi hanya seala kadarnya. Entah ini sudah keberapa ratus
kali telinganya mendengar orang-orang disekitar Suzy selalu memuji-muji sang
namja chingu. Hae Rin sama halnya dengan Halmeoni disebelah rumahnya, yeoja tua
itu tak bisa menahan rasa senagnya ketika melihat Kyuhyun secara langsung yang
pada saat Kyuhyun mengantar pulang Suzy. Tak segan-segan Halmeoni tersebut,
melontarkan sejuta pujian bagi namja tampan itu. Jika saja telinga Suzy dapat
berbicara, pasti ia akan mengungkapkan kebosanannya mendengar setiap pujian
yang pernah hinggap ditelinganya mengenai namja yang dicintai Suzy. “Tak terasa
3 bulan sudah sahabatku menjadi calon Nyonya Cho,”
“Hya~ bicaramu seperti orang mabuk
saja. Hhh, Nyonya Cho?”
“Ya benar kan? Memangnya apa tujuan
seseorang memiliki kekasih jika bukan untuk mencari teman hidup yang tepat,”
“Pemikiranmu terlalu jauh Park Hae
Rin-shi,”
“Tidak juga Jika saja kau
bukan sahabatku, aku pasti akan menjadi sainganmu. Tapi karena kau sahabatku
aku terpaksa mengalah. Merelakan namja langka seperti Cho Kyuhyun.”
“Namja langka? Kau kira dia hewan,”
“Ne Cho Kyuhyun itu namja langka. Dia
tampan, kaya, pintar, berpendidikan, cool. Bukankah sangat jarang orang
sepertinya? Kau tau, aku patah hati saat tau ternyata dia sudah memiliki
kekasih, terlebih lagi saat tau yeoja beruntung itu adalah kau. Sedih memang,
tapi sahabat adalah sahabat,”
***
Mata Kyuhyun untuk beberapa detik
diam tak berkutik. Matanya membulat sempurna bagai bola. Terpana oleh makhluk
hidup yang menjadi pusat pandangnya. “Benarkah kau Bae Suzy?” Ledek Kyuhyun.
Suzy mengerucutkan bibir. “Yeppeo. Kau sangat cantik hari ini,” Tanpa disadari,
ucapan Kyuhyun sukses membuat rona dipipi Suzy muncul tanpa permisi. “Kau
semakin cantik saat kau malu,” Sungguh tak ada keberanian Suzy menatap Kyuhyun,
yeoja manis tersebut malu. Benar-benar malu atas pernyataan kekasihnya sendiri.
Kyuhyun lebih dulu turun dari mobil. Lalu membuka pintu penumpang dan membimbing seseorang turun dari sana. Ialah Bae Suzy. Yeoja chingu Kyuhyun yang kini tengah berjalan beriringan disamping Kyuhyun. Tanpa menunggu izin dari sang empunya tangan, Kyuhyun langsung menggenggam tangan Suzy melintasi pintu utama dari gedung aula tempat pesta diadakan. Begitu masuk ruangan, Suzy merasa seperti memasuki sebuah kandang dimana didalamnya berisikan angsa, sementara ia merasa hanya seekor itik buruk rupa yang sedang tersesat memasuki kumpulan orang disana. Mata-mata dari para pemilik orang didalam aula, menatap terkejut dengan sejuta makna. Kaget, tidak menyangka, penasaran, heran. Menyadari tatapan - tatapan aneh dari manusia sekitar mampu membuat Suzy gugup seketika sekaligus salah tingkah. Kyuhyun memperlakukannya begitu mesra. Namja tersebut terus-terusan menggenggam jemari Suzy kemana saja dan tidak dibiarkan jauh sedikit pun. Setengah mati Suzy berusaha tetap berusaha tenang, tak menghiraukan sekitarnya. “Ini sebenarnya ada apa? Dan untuk apa kita kesini?” Bisik Suzy. “Malam ini adalah pesta ulang tahun perusahaanku,”
“Mwo?!”
“Kenapa kau malah mengajakku kesini?”
Kyuhyun malah menyunggingkan senyum tampannya. “Sudah. Ikut saja, kajja.”
Genggaman pada tangan Suzy semakin erat karena Kyuhyun yang dengan sengaja
mengeratkan jemarinya. “Chukhae Presdir Cho. Tak terasa sudah 30 tahun Cho Corp
telah berdiri.” Seorang namja paruh baya mengulurkan jemarinya yang langsung
dibalas oleh Kyuhyun seraya mengucapkan terima kasih. “Yeoja ini--?”
“Kenalkan ini yeoja chinguku. Bae
Suzy,”
“Anneyong Haseyo Bae Suzy imnida,”
Suzy pun memperkenalkan dirinya.
“Benarkah? Aku baru tau kau sudah
memiliki yeoja chingu. Kalian berdua terlihat sangat serasi. Kau tampan dan
yeoja chingumu juga sangat cantik,” Lagi, pujian namja setengah baya tersebut
pipi Suzy merah merona. Hari ini entah sudah keberapa kali pipinya merona tanpa
permisi. Tak perlu waktu lama untuk mengumumkan mengenai siapa yeoja yang digenggam
Kyuhyun itu. Semua orang kini mengetahui siapa Bae Suzy. Mendadak yeoja itu
menjadi bahan pembicaraan hangat dikalangan para tamu yang hadir yang mana hampir
sepenuhnya pesta itu dihadiri oleh para petinggi perusahaan-perusahaan di Korea.
***
“Cho Kyuhyun, Presdir muda Cho Corp
malam tadi secara terang-terangan mengajak seorang yeoja cantik hadir dalam
perayaan pesta ulang tahun Cho Corp yang ketiga puluh tahun. Dan ia juga, tak
ragu mengakui bahwa yeoja tersebut adalah kekasihnya. Diungkapkan bahwa mereka
memang belum begitu lama menjalin hubungan. Dan seperti yang telah diberitakan
yeoja itu bernama Bae Suzy yang sekarang ini berstatus sebagai salah satu mahasiswi
di Kyunghee Universitas yang juga merupakan tempat Presdir tampan kita ini
menuntut ilmu dulu. Ini merupakan kali pertamanya Presdir tampan Korea
mengungkapkan kehidupan pribadinya pada media secara langsung..”
“Suji-yah..” Hye Kyung sengaja menaikkan
volume suara guna memanggil putri semata wayangnya. Suzy keluar dari dalam
kamar lalu menghampiri Hye Kyung, Eommanya. “Waeyo Eomma?”
“Lihatlah, kau muncul di televisi..
Jadi malam tadi kau diajak Kyuhyun menghadiri pesta Cho Corp?” Sesegera Suzy menoleh
pada televisi. Dan langsung didapatinya gambar dirinya bersama Kyuhyun pada
layar televisi tersebut ketika malam tadi di pesta. Detik-detik selanjutnya
Suzy terdiam dengan pandangan tertuju didepannya. Tenggelam menikmati acara
infotainment yang sedang berlangsung, yang menampilkan wajah cantik yang
merupakan wajah miliknya sendiri. “Kau sangat cantik Suji-yah..” Puji Eommanya.
“Aku memang cantik. Apa Eomma baru menyadari kalau putri Eomma ini sangat
cantik?” Mendengarnya Hye Kyung sontak tertawa. “Ye, ye Eomma arra. Bae Suzy,
putri Eomma yang paling cantik,”
Dddrttt...
Getaran panjang berasal dari ponsel
disebelah Suzy. Dengan tangan yang cekatan dan wajah sumringah, Suzy segera
meraih ponsel dan jemari lentiknya bergerak bebas diatas layar touch screennya.
Senyum langsung muncul seperkian detik setelah jemarinya aktif bermain diatas
layar ponsel.
“Kau ada jadwal kuliah hari ini? Hari
ini aku ingin mengajakkmu ke suatu tempat,” Isi pesan singkat yang berasal dari
namja chingu Suzy, Cho Kyuhyun. “Eobtta. Hari ini aku tak kuliah,” Balas Suzy
dengan segera. Ia terlalu sibuk dengan ponsel hingga tak menyadari keberadaan
sang Eomma yang ternyata sejak tadi terus memperhatikan setiap pergerakan tubuh
Suzy. Sepertinya Suzy terlalu senang akan semua hal yang berhubungan dengan
namja tersebut. “Baiklah siang
nanti aku akan menjemputmu,” Balasan singkat Kyuhyun yang diterima Suzy. “Dari Kyuhyun?” Tanya sang Eomma, yang langsung diiyakan oleh Suzy. “Sekarang Eomma tau mengapa beberapa bulan belakangan ini
wajahmu selalu sumringah setiap hari. Jadi Kyuhyun alasan utamanya,” Hye Kyung
mencoba menggoda putrinya. Tangan Suzy bergerak mengusap tenguk dengan wajah
dihiasi senyum yang tak dapat ia tahan lagi. “Eomma senang bisa melihatmu
tersenyum setiap hari. Dia namja yang baik.” Eomma Suzy berujar. Mengeluarkan
pendapatnya tentang namja chingu putrinya. Lampu hijau seolah telah diberikan
Eomma Suzy pada Kyuhyun. Tak bisa menahan rasa senangnya, Suzy melonjak
bahagia. “Tentu saja. Dia memang sangat baik.” Lesung pipit mungil milik Suzy
muncul entah ini sudah yang keberapa kalinya. “Lain kali ajak Kyuhyun untuk
makan malam lagi disini,”
“Sepertinya bukan hanya aku yang
menyukai namja chingu-ku saja. Aku merasa seperti mempunyai saingan baru,”
“Suji, Suji, kau ini.. Cho Kyuhyun
dia namja yang amat tampan, yeoja mana yang tidak menyukainya? Dan kau sendiri,
berapa banyak saingan yang kau miliki?” Bibirnya mengerucut seketika. Yang
membuat yeoja cantik itu semakin menjadi cantik. Kebisaan Suzy yang tak pernah
lepas dalam dirinya. Dalam ekpresi apa pun Suzy tak pernah lupa untuk mengerucutkan
bibirnya. Wajar saja, membuat semua orang disisinya terpesona akan wajah manis
miliknya. “Sainganku, seluruh yeoja di Korea. Termasuk Eomma,” Suzy tersenyum
masam dengan aegyo terpampang diwajahnya. “Hati Eomma hanya dimiliki oleh
Appa-mu. Jadi bagaimana bisa Eomma menjadi sainganmu?”
TBC~
2 komentar:
kerenn tor makin kesini .. next jangan lama2 yaa.. semoga kyu suzy happy ending
nice keren banget kak
jual pengawet makanan
Posting Komentar