Mianhae,
Gomawo, Saranghae [미안해, 고마워, 사랑해 ]
Part 8
Author
:
Chindy Agryesti.
Facebook : Chindy Agryyesti Horvejkul
Twitter : @Chindy404
Cast :
Cast :
- Cho Kyuhyun
- Yoon Haera
Genre : AU!, Romance, Little Hurt.
Rating : PG15
Rating : PG15
Length : Chapter
Recommended
song :
. 2AM – I Wonder If you Hurt Like Me ‘atau’ S4 – Mungkin.
. Suzy – I Still Love You.
. Lee Jung – Sad Love.
. 2AM – I Wonder If you Hurt Like Me ‘atau’ S4 – Mungkin.
. Suzy – I Still Love You.
. Lee Jung – Sad Love.
Happy
reading all...
Mencintaimu adalah hal terindah terindah dalam hidupku, meskipun
itu menyakitkan. Namun selamanya akan tetap seperti itu. Saranghae Cho Kyuhyun.
(Haera Quotes)
Cinta itu datang dengan sendirinya, memenuhi hati dan pikiranku. Membuatku
menjadi namja paling bodoh yang telah menyia-nyiakan cinta mu yang begitu
tulus.
(Kyuhyun Quotes)
Part 8 beggin :
Haera POV
Sinar matahari
menusuk mata membuatku tersadar dari tidur. Aku menerjapkan mataku yang terasa
berat untuk dibuka. Kepala ku sedikit pusing dan tubuhku sangat lemas.
“Euugghh...” Lenguh
ku mengumpulkan kesadaranku. Ku edarkan pandangan ke seluruh ruangan ini. Ini
bukan kamarku! Lalu aku dimana ini?! Ruangan ini begitu asing bagiku. Ku tidak tahu apa yang telah terjadi padaku. Cham!
Tanganku! Mengapa terasa begitu hangat? Aku tertegun melihat orang itu tertidur
dengan posisi duduk menggenggam erat tanganku.
'Mungkin akan terasa lebih indah jika kau
menggenggam tanganku disaat kau sadar.'
Setetes air mata
telah mengalir dengan sendirinya. Segera aku menyeka air mata ini. Aku melepaskan
genggamannya walaupun dalam hati enggan rasanya aku melepaskannya. Ku pandangi
wajah polosnya. Wajahnya sangat tenang. Pasti ia hidup bahagia selama ini.
Lanjutkan kebahagiaanmu dan aku pun akan memulai hidup baru bersama anakku
kelak.
Aku bangkit berdiri dan baru saja ingin
meninggalkan ruangan itu. Tubuhku dengan sendirinya berbalik menatap kearahnya
lalu meraih selimut dan meletakkan dipunggungnya.
“Saranghae...” Ungkapku saat menyelimutinya. Kuseka
air mata ini dan berlalu.
Sesakit apapun kau menyakitiku, aku masih mencintaimu dan masih
setia menunggumu disini. Aku disini mencintaimu hingga akhir, walau air mata
tak terbendung senyumku tetap terukir.
Kyuhyun POV
Aku tersadar dari
tidurku saat merasakan ada yang bergerak digenggamanku. Aku tahu itu pasti dia.
Aku berpura-pura tidur karena aku tahu ia pasti akan menghindariku jika aku
bangun. Dalam pejaman mata ini, sempat ku lihat ia menyeka air matanya. Wae?
Mengapa ia menangis?
“Saranghae...”
Tubuhku menegang. Hatiku bergejolak! saat mendengar satu kata yang terlontar
dari bibirnya. Ia meninggalkan kamar ini setelah sebelumnya menyelimuti
punggungku. Tubuhku terbangun dari posisi tidurku.
“Aku berjanji, akan
mempertanggung jawabkan semua ini.” Ucapku dengan mantap sesudah aku berada
sendirian dikamar ini.
Author POV
Dengan langkah
gontai Yoon Haera mulai memasuki halaman rumah mewahnya.
“Haera-ya, kau dari
mana saja?” Seru yeoja cantik yang baru berubah marga, Yoon Soo Yeon kakak
iparnya. Ketika Haera baru saja
akan membuka pintu namun pintu sudah terlebih dulu yang dibuka oleh Soo Yeon.
“Aku__” Haera terdiam,
tak tahu apa yang harus dijawabnya.
“Kau tahu, seisi
rumah ini cemas mencarimu?”
“Yasudahlah cepat
kau masuk. Karena kau sudah pulang, eonni tidak harus mencarimu lagi. Eonni akan pulang ke apartement.”
“Mianhae..” Hanya
kata itulah yang keluar dari mulut Haera.
“Lain kali jangan
seperti ini lagi. Kasihan eomma, dia sangat mencemaskan mu..”
“Ne...”
“Baiklah, eonni halkke.”
Haera mulai memasuki rumahnya. Tak ada ekspersi
semangat diwajahnya yang ada hanyalah wajah sayu dan tatapan kosong.
“Haera-ya, darimana
saja kau ini?”
“Mianhae eomma...”
“Tadi malam kau
tidur dimana?”
“Aku menginap di apartement temanku.”
“Mengapa tidak
memberitahu eomma?”
“Ponselku mati jadi
aku tidak bisa memberitahu kalian.”
“Lain kali jangan
seperti ini. Eomma sangat mencemaskanmu.
Haera-ya kau sakit? Wajahmu pucat.”
“Anniya, nan gwaenchana. Eomma aku ingin ke kamar.”
Haera POV
Aku mengemasi
barang-barangku ke dalam koper sesampainya aku dikamar.
Hari ini juga aku akan kembali ke Germany. Disini bukanlah tempatku. Terlalu
sakit jika aku berada dinegara ini. Tempatku adalah di Germany. Tempatku untuk melanjutkan hidup.
“Haera-ya kau ingin
kemana?” Pekik eomma ketika membuka pintu kamarku.
“Aku ingin kembali
ke Germany. Kasihan disana Alice pasti sangat kerepotan.” Jawabku.
“Kau bahkan baru
beberapa hari disini, mengapa kau sudah ingin pergi lagi? Kau kasihan dengan Alice, namun tidakkah kau
kasihan dengan eomma-mu ini?”
Air mataku kembali
menetes. Andai eomma tahu, betapa ingin aku tetap tinggal disini bersama
kalian. Namun kenyataan tak mengijinkanku berbuat demikian. Anak ini? Bagaimana
dengannya jika aku tetap bertahan disini?
Mianhae.. Entah ini
sudah keberapa kalinya aku berbohong pada keluargaku.
Eomma, kumohon
jangan membenciku jika suatu saat kau telah mengetahui semua ini. Aku lebih
mati daripada melihat keluargaku membenciku!
Author POV
“Eomma, aku berangkat, ne?” Haera memeluk yeoja paruh baya yang amat ia sayangi.
“Kau tidak mau
menunggu Appa-mu?”
“Sampaikan saja
pamit ku Appa, Oppa dan juga Soo Yeon eonni.”
At other place
Kyuhyun berusaha
memfokuskan diri terhadap pekerjaannya. Namun pikirannya tak mau bekerja
seperti yang diharapkan. Kyuhyun terus saja memikirkan yeoja itu. Hingga ia
meraih kunci mobil dan meninggalkan kantornya. Ia melajukan mobil menuju rumah keluarga Yoon, memastikan bahwa yeoja itu
telah tiba dirumah dengan selamat.
Setibanya dirumah yang dapat
dikatakan mewah itu. Kyuhyun menempatkan mobilnya disisi jalan. Lalu namja
bermarga Cho itu memandang kearah rumah tersebut. Pandangannya semakin fokus
terhadap rumah milik keluarga Yoon sesaat setelah sebuah taksi keluar dari
halaman rumah keluarga Yoon. Entah
dorongan dari mana, tiba-tiba Namja itu
berinisiatif untuk mengikuti taksi tadi.
Kyuhyun POV
Taksi itu terus melaju didepan
mobilku. Aku bingung kemana tujuan taksi ini. Seperti baru tersadar dari tidur.
Aku baru menyadari ini adalah jalan menuju bandara Incheon. Pikiranku telah menerawang jauh tertuju
pada yeoja itu. Siapakah yang sebenarnya ada
didalam sana?
Benarkah itu Yoon Haera? Apa ia
ingin pergi lagi? Tidak! Aku tidak akan membiarkannya pergi lagi
Aku sadar, perasaanku belakangan ini bukan
hanya sekedar khawatir atau rasa bersalah. Ini adalah cinta! Ya, aku
mencintainya. Mencintai Yoon Haera. Aku yakin itu!
Mian atas keterlambatan dan
kelambananku yang menyebabkan kau harus menanggung semua ini sendiri. Namun kumohon
jangan pergi dariku lagi!
Taksi itu terhenti tepat didepan
pintu utama bandara. Dan benar saja orang yang berada didalam taksi itu adalah
Yoon Haera, yeoja yang aku cintai. Ia mulai memasuki bandara setelah keluar dari taksi. Dengan cepat aku keluar dari mobil dan mengejarnya kedalam
bandara. Beberapa kali aku sempat kehilangan sosoknya dari jangkauan mataku.
Dan kini kulihat ia tengah berbaris untuk menyerahkan tiket dan passport-nya.
Haera POV
Ku merasa ada yang mengikuti
dibelakangku dan juga mengapa kini
hatiku ragu. Tuhan! Yakinkanlah hatiku bahwa ini memang
yang terbaik.
Tiba giliranku untuk menyerahkan
tiket dan passport, seusai diperiksa aku dipersilahkan melintas masuk namun
baru satu langkah..
Ada yang menahan lenganku. Aku
tersentak kaget Mendapati ia yang tengah menahan tanganku. Tubuhku membeku seketika.
Matanya menatapku dalam-dalam.
“Kau...” lidahku kelu.
“Agasshi permisi, bisa anda
bergeser?” Ucap seseorang dari belakangku. Aku sadar posisiku menghalangi
barisan calon penumpang pesawat.
“Joesonghamnida.” Kataku meminta
maaf.
Ia masih saja menatapku lekat.
Tangannya tak hanya memegang lenganku namun sekarang ia telah menarik tubuhku
menjauh dari antrian panjang calon penumpang pesawat. Dia telah melepaskan
genggamannya. Suasana hening pun terjadi sampai akhirnya aku yang terlebih
dahulu membuka mulutku.
“Permisi, aku harus pergi. Pesawatku
akan berangkat beberapa menit lagi..” Ucapku tegas menghindari tatapan matanya.
Aku membalikkan tubuhku hendak berjalan.
“Bisakah kau tidak pergi?” Degg!
Jantungku seakan terhenti mendengar kalimat yang keluar dari bibirnya. Aku
tertegun. 'Mimpikah ini?'
Author POV
Baru saja Haera membalikkan tubuhnya
hendak berjalan melangkahkan kaki. Namun langkahnya terhenti ketika mendengar
kalimat indah dari orang yang selalu ia cintai.
“Bisakah kau tidak pergi?”
“Ini sudah keputusanku dan akan ada
yang bisa merubahnya. Lagi pula untuk apa aku dinegara ini?” Balas Haera lemah.
“Lebih baik kau pulang dan
persiapkan pernikahanmu sebaik mungkin. Jangan habiskan waktumu yang berharga
untuk hal tidak penting seperti ini.”
“Geurigo.. atas pernikahanmu. Ku
ucapkan selamat untuk kalian berdua. Kalian pasangan yang serasi. Kuharap
kalian selalu bahagia. Chukaeyo...” Air mata tak tertahan lagi dan telah
terjatuh saat Haera mengucapkan kalimat menyakitkan tadi. Hati Kyuhyun sesak
mendengar setiap kalimat yang diucapkan Haera. Matanya telah digenangi oleh air
mata. Kata-kata Haera sungguh menusuk hatinya. Ia melihat Haera yang sudah
berjalan meninggalkannya yang terpaku ditempat. Ia bergegas menyusul Haera dan
menarik paksa Haera kedalam mobil.
“Heugg...” Suara isakan Haera
terdengar. Kyuhyun menginjak pedal gas dan meninggalkan bandara. Selama
perjalanan mereka membisu. Cukup lama mereka berada didalam kebisuan. Sampai Kyuhyun menepikan mobilnya ditepi jalan yang
sepi.
“Haera-shi mianhae.”
Haera menoleh sejenak kearah Kyuhyun.
“Untuk apa?
Memangnya apa yang telah kau perbuat?” Haera berusaha menahan air matanya namun
gagal.
“Maaf untuk
semuanya. Semua yang telah kulakukan kepadamu.”
“Kau tak melakukan
apapun. Jadi untuk apa meminta maaf?”
“Haera-shi kau tak
perlu berpura-pura seperti itu. Aku tahu semua pasti sangat menyakitkan
untukmu. Kau bisa memukulku, memcaciku, menamparku sepuasmu.” Kini bukan hanya
Haera yang beruraian air mata, begitu pun dengan namja itu.
“Naega wae? Kenapa
aku harus melakukannya? Memangnya siapa aku?”
“Karena kau adalah
eomma dari anakku. Kau pantas melakukan itu padaku.”
Kyuhyun POV
“Karena kau adalah
eomma dari anakku. Kau pantas melakukan itu padaku.”
Kulihat ia terdiam
seusai aku mengeluarkan kalimat tersebut. Dengan mantapnya aku meluncurkan
kalimat tadi karena aku yakin anak yang tengah dikandungnya adalah anakku, cucu
pertama bagi keluarga Cho.
“Wae? Kenapa kau
bisa seyakin itu? Kau bahkan tidak
mengenalku dengan baik.”
Ya tuhan, kenapa setiap ucapan yang terucap
darinya sangat menusuk hatiku.
“Aku yakin, bahkan
sangat yakin.”
“Sepertinya tidak ada
lagi yang harus dibicarakan jadi, Bisakah
kau membuka pintunya?”
“Aku tidak akan membukakannya
sebelum kau mengakui bahwa anak yang tengah kau kandung adalah anakku,”
“Apa hakmu
memerintahkanku untuk melakukan itu? Aku hamil atau tidak, ini anakmu atau bukan? itu tidak ada sangkut pautnya dengan dirimu
Kyuhyun-shi. Ini adalah anakku, darah dagingku.” Tubuhnya sedikit bergetar.
“Tapi didalam darah
anak itu mengalir juga darahku. Aku Appa-nya. Kau tidak bisa mengelak akan
kenyataan itu.” Timpalku.
“Tidak bisakah kau
berbicara lebih jujur saat ini?” Pintaku penuh harap.
Air matanya semakin
deras membasahi pipinya.
“Ya benar, kau
benar! Ini memang anakmu. Namun apa yang bisa kulakukan setelah pengakuan ini?!”
“Tak ada yang dapat
kulakukan, tak ada...” Suaranya mengecil semakin melemah.
“Sudah! aku sudah
mengakuinya, bukan? Jadi bisakah sekarang kau membuka pintunya?” Pintanya
terbata-bata.
“Aku akan
bertanggung jawab.” Ungkapku mantap.
“Hhh! Kau tak perlu
repot-repot melakukan hal bodoh itu Kyuhyun-shi..”
“Hal bodoh? Apa
maksudmu?” Balasku menahan emosi.
“Aku bisa merawat
dan membesarkannya sendiri. Kau tak perlu mengkhawatirkannya. Aku yang akan menjadi eomma sekaligus Appa baginya.
Kupastikan ia tak akan kekurangan kasih sayang sedikitpun. Kau lanjutkanlah hidupmu
dan anggap saja kau tak pernah mengenal yeoja sepertiku. Aku hanya parasit
bagimu..”
Haera POV
“Aku bisa merawat
dan membesarkannya sendiri. Kau tak perlu mengkhawatirkannya. Aku akan menjadi
eomma sekaligus Appa baginya. Kupastikan ia tak akan kekurangan kasih sayang
sedikitpun. Kau lanjutkanlah hidupmu dan anggap saja kau tak pernah mengenal
yeoja sepertiku. Aku hanya parasit bagimu..”
Hatiku sakit saat mengucapkan kalimat demi kalimat tadi. Aku tidak yakin bisa melakukan seperti semua yang kukatakan tadi. Aku tetap berusaha tegar dihadapannya walau hatiku sebenarnya telah hancur berkeping-keping.
“Bila suatu saat
nanti kita bertemu dimasa depan, anggaplah kita ini orang asing...”
“Tidak! Aku tidak
akan pernah membiarkan itu semua terjadi. Haera-shi bagaimana pun juga anak itu
membutuhkan seorang appa. Aku akan tetap bertanggung jawab!” Ucapnya tiba-tiba.
Bertanggung jawab?
Hhh! Dengan cara bagaimana kau akan bertanggung jawab jika dalam hitungan
minggu kedepan kau sudah menjadi milik orang lain.
Nasibku memang selalu seperti ini. Selalu menjadi pihak yang tersisihkan. Tuhan selalu bertindak seperti itu kepadaku! Ini sudah menjadi hal biasa, hatiku sudah kebal menghadapi semuanya!
Nasibku memang selalu seperti ini. Selalu menjadi pihak yang tersisihkan. Tuhan selalu bertindak seperti itu kepadaku! Ini sudah menjadi hal biasa, hatiku sudah kebal menghadapi semuanya!
“Aku punya hak atas
anak itu!”
“Apa maksudmu
Kyuhyun-shi?”
“Aku ini appa-nya,
jadi aku juga punya hak atas anak itu. Tidak bisakah kau hilang sifat egoismu
untuk yang satu ini?”
Egois? Egoiskah aku
jika aku hanya ingin memiliki anak-ku.
“Ya! Kau benar, aku
memang egois. Aku hanya ingin mempertahankan anak ini, apakah salah? Kau boleh
mengambil semua yang kumiliki tapi tidak untuk anak ini!” Jeritku tak terkendali.
Author POV
Terjadi kesalah
pahaman diantara kedua manusia itu. Kyuhyun, namja itu hanya bermaksud ingin tanggung jawab, sedangkan Yoon
Haera, ia mengira bahwa Kyuhyun ingin mengambil anak yang ia kandung.
“Aku sama sekali
tak berniat untuk mengambilnya darimu. Aku hanya ingin bertangung jawab
terhadapmu dan juga anak ini. Kita akan membesarkan anak ini bersama-sama.”
Jelas Kyuhyun. Haera terpengarah mendenggar penjelasan Kyuhyun.
“Apa maksudnya itu?”
“Aku ingin kita
membesarnya bersama-sama. Aku akan menikahimu..” Kyuhyun menatap lembut manik
mata Haera. Tak ada kebohongan yang tersirat dimata Kyuhyun.
'Mimpikah ini. Aku
takut semua ini hanya mimpi yang akan kembali melukai hatiku lagi.'
“Hentikan leluconmu
itu!”
“Apa saat ini aku
terlihat sedang bercanda Yoon Haera-shi?” Kyuhyun mencodongkan kepalanya dan
dengan cepat ia langsung menarik tengguk Haera. Kyuhyun mencium paksa Haera.
Yeoja itu meronta-ronta berusaha melepaskan tautan bibir mereka, namun
sebaliknya Kyuhyun semakin mendorong tengguk Haera lebih kuat lagi memperdalam
ciuman sepihak itu. Haera masih terus meronta-ronta dengan air mata kembali
menghiasi mata sayunya. Tubuhnya lemas, namun ia tak menyerah untuk menjauhkan
bibir Kyuhyun darinya.
“Aku tahu aku yeoja
kotor, aku yeoja hina, tapi bisakah kau
tidak memperlakukanku seperti ini?! Aku masih punya harga diri Tuan Cho!” Tukas Haera penuh
amarah didampingi oleh air matanya seusai ia berhasil melepaskan ciuman paksa
tadi.
Kyuhyun POV
Entah setan apa yang merasukiku sehingga aku mencium yeoja yang sudah sering kali kusakiti ini.
Namun, sungguh tak ada niat sedikitpun untuk mengganggap dirinya seperti yang ia ucapku. Aku hanya ingin meyakinkannya bahwa semua yang aku ucapkan bukanlah hanya bualan saja. Aku ingin bertanggung jawab kepadanya dan juga kepada anakku. Aku mencintainya.
***
Setelah kesalah
pahaman diantara aku dengannya. Aku memutuskan untuk pulang ke rumahku menenangkan perasaanku.
“Kyuhyun-ah kenpa
jam segini kau sudah pulang?” Tanya eomma-ku heran melihatku yang pulang lebih
cepat dari biasanya.
“Hari ini aku
merasa sangat lelah jadi aku pulang lebih cepat.” Sahutku datar.
“Kau sakit?”
“Anniya, aku hanya
ingin istirahat saja..” Ucapku lalu berlalu meninggalkan eomma diruang tengah,
aku berjalan menuju kamarku. Kuhempaskan kasar tubuh ini ditempat tidurku.
Kedua tanganku meremas rambutku.
“Arrgghh!” Erangku
frustasi.
Haera POV
Sebegitu rendahkah
diriku dimatanya? Sebegitu tidak berharganya kah diriku dihadapannya? Aku
sadar, aku kini bukan yeoja terhormat lagi, aku tahu itu! Namun bisakah ia
tidak memperlakukanku seperti tadi!
“Haera-ya...” Pekik
Eomma, mungkin ia bingung mengapa aku bisa masih berada disini.
“Bukankah pesawatmu
sudah berangkat dari dua jam yang lalu?
”
“Ne, tapi tadi aku
ketinggalan pesawatku..”
Berbohong. Lagi-lagi aku berbohong. Mianhae Eomma..
“Bagaimana bisa?”
“Tadi karena macet
panjang sehingga aku ketinggalan pesawatku...” Jawabku asal.
“Kau lihat? bahkan kota Seoul pun tak mendukungmu untuk
kau pergi dari negara ini...”
'Sebenarnya bukan karena itu eomma...'
“Eomma, aku ingin
kekamar dulu.”
Setibanya aku
dikamar. Pikiran ku menerawang mengulang setiap kalimat-kalimat yang terlontar
darinya.
'Akankah semua yang ia katakan benar-benar ia lakukan?'
Author POV
Matahari telah
muncul dari ufuk timur untuk menerangi seluruh isi bumi. Kicauan burung sudah
tak terdengar lagi dan matahari yang telah berada diatas menandakan bahwa hari
telah menjelang siang.
Seorang namja tampan dengan pakaian rapinya mulai memasuki mobil dan melajukannya dialah Cho Kyuhyun. Jalanan Seoul tampak mendukung perjalanannya sehingga tak butuh waktu lama untuk namja itu tiba ditempat yang ditujunya. Perlahan ia mulai memasuki halaman rumah besar itu. Ia menghembuskan nafasnya menghilangkan kegugupannya.
Seorang namja tampan dengan pakaian rapinya mulai memasuki mobil dan melajukannya dialah Cho Kyuhyun. Jalanan Seoul tampak mendukung perjalanannya sehingga tak butuh waktu lama untuk namja itu tiba ditempat yang ditujunya. Perlahan ia mulai memasuki halaman rumah besar itu. Ia menghembuskan nafasnya menghilangkan kegugupannya.
Ttok tok tok..
Namja itu mulai
mengetuk pintu utama didepannya.
Ceklek..
Pintu terbuka
menampakkan seorang Yeoja paruh baya
yang masih sangat cantik.
“O! Kau bukankah
kau Cho Kyuhyun, Presdir Cho Corp
sekaligus sahabat Ji Hoon, geuraetchi?”
“Ne Ahjumma Anneyong haseyo...” Balas namja bermarga Cho itu
seraya sedikit membungkukkan tubuhnya memberi hormat.
“Ne, Anneyong Haseyo,
ayo silahkan masuk..” Ajak
Nyonya Yoon.
Kyuhyun tak
menyangka kedatangannya disambut baik oleh keluarga itu. Namun masihkah mereka
baik kepada setelah mereka mengetahui semua yang telah kulakukan pada putrinya?
Pikir Kyuhyun.
Ia berjalan masuk
ke dalam rumah kelurga Yoon mengikuti Nyonya Yoon.
“Ayo silahkan
duduk. Aku akan memanggil Appa Ji Hoon dulu.” Untuk pertama kalinya namja itu
mendatangi rumah ini. Matanya berkeliling mencari-cari seseorang. Pandangannya
terhenti pada satu foto besar yang menempel didinding rumah ini. Foto yang
bergambarkan empat orang tersenyum manis terlebih lagi yeoja cantik yang
berdiri dibelakang dua orang paruh baya itu.
Yeoja manis itu tersenyum dengan amat sangat manis.
Kyuhyun POV
Foto besar itu foto
keluarga Yoon. Terdapat yeoja cantik yang tengah tersenyum manis. Ia tersenyum
sangat manis, senyum yang sebelumnya belum pernah kulihat. Namun saat ini,
untuk tersenyum kecil pun itu pasti sulit dilakukannya. Aku yang telah
menyebabkan senyuman itu hilang dari wajahnya dan aku berjanji aku akan
mengembalikan senyum itu.
Derap langkah
menyadarkanku dari lamunan tentang yeoja yang sangat aku cintai. Aku menengok
kearah sumber derap kaki, kulihat dua orang paruh baya berjalan mendekatiku.
“Aigoo~ mimpi apa
aku malam tadi? Didatangi oleh Presdir muda yang kini tengah dipuja-puja
masyarakat Korea.” Ucapan Tuan Yoon membuatku ingin terbang.
“Kau berlebihan
Ahjussi.” Balasku.
“Kau mau minum apa
Kyuhyun-ah?”
“Apa saja ahjumma..”
Nyonya Yoon berjalan meninggalkan aku dengan Yoon Ahjusshi.
“Bagaimana dengan
kabar ayahmu?” Tanya Tuan Yoon membuka pembicaraan diantara kami.
“Appa baik-baik
saja.”
Appa-ku dan Tuan
Yoon mereka sudah lama saling mengenal karena mereka adalah rekan bisnis. Sedikit banyak Tuan Yoon
bertanya-tanya padaku tentang perusahaan yang kukendalikan. Sampai Nyonya Yoon kembali membawa sebuah cangkir
ditangannya.
“Ige Kyuhyun-ah, ayo
diminum.” Nyonya Yoon menyodorkan cangkir yang dipegangnya tadi.
“Ne ahjumma, gomawo.”
“Ternyata kau lebih
tampan jika dilihat lebih dekat seperti ini dibandingkan saat aku melihatmu di
Televisi.”
“Kalian terlalu
berlebihan.”
“Aigoo~ kau sungguh
rendah hati. Pasti sangat senang jika aku bisa mempunyai menantu sepertimu.”
'Itu yang memang
akan terjadi sebentar lagi Eommonim.'
Kataku dalam hati.
“Tapi sayangnya
sebentar lagi kau akan menikah. Pupuslah harapanku memiliki menantu sepertimu.”
“Kau ini melankolis
sekali..” Kata Tuan Yoon kepada Nyonya Yoon.
“Kudengar Kau akan menikah dua bulan lagi kan?” Aku hanya
terdiam.
“Kyuhyun-ah
gwaenchana?” Melihatku terdiam Yoon Ahjushi bertanya seperi itu padaku.
“Ne gwaenchana Ahjusshi.”
“Ah! Ngomong-ngomong ada
perlu apa Kyuhyun-ah?”
“Ada yang ingin
aku bicarakan.”
Praangg...
Haera POV
Hembusan angin
sejuk menerpa kulitku. Dibawah pohon rindang, disini kudapati ketenangan bagi
jiwaku. Suara gemercik air kolam sungguh menambah ketenangan bagiku. Taman ini mungkin
menjadi satu-satunya tempat yang paling nyaman dari keseluruhan tempat
dirumahku. Aku bangkit berdiri mengangkat gelas yang sudah tak berisi
lagi hendak mengembalikan gelas itu kedapur.
Praaangg..
Gelas itu begitu
saja lepas dari genggamanku. Tubuhku kaku, sulit bagiku untuk melangkahkan kaki
lagi. Orang itu! Untuk apa ia datang kesini?
Mataku tak berkedip
melihatnya benar-benar berada disini. Sementara semua mata tertuju kepadaku
yang telah sukses membuat kegaduhan diruangan ini.
“Haera-ya, ada apa
denganmu? Gwaenchana?” Lidahku kelu tak ada sepatah kata pun yang keluar dari
mulut ini.
“Haera-ya, kau
sakit?” Aku
tak bergeming dari posisiku sampai Eomma mendekat kearahku dan menempelkan
punggung tangannya didahiku.
“Kau sakit chagi?”
“Aa__nni__ Nan gwaenchana
eomma,” Jawabku tergagap.
“Yasudah ayo kita
duduk, biarkan nanti Kim Ahjumma yang membereskannya.” Eomma mengajakku ikut duduk
bergabung dengan sang tamu.
“Haera-ya, kau
pasti sudah kenal kan ini siapa?” Jika kalian bertanya seperti
itu, ya aku memang kenal orang itu bahkan
sangat mengenalnya walau ia tak pernah mengenalku.
“Dia Cho Kyuhyun,
masa kau tidak mengenalnya?”
“Nde?”
“Kyuhyun-ah,
perkenalkan ini putriku, Yoon Haera.” Yang dapat kulakukan saat ini hanyalah
menundukkan kepalaku. Aku terlalu takut untuk melihat kesekitarku.
“Tadi apa yang
ingin kau bicarakan padaku Kyuhyun-ah?” Hati Haera bergemuruh hanya karena
mendengar kata-kata ayahnnya. Ia takut Kyuhyun memberitahukan semuanya ia belum siap jika orang tuanya harus mengetahui keadaan yang
sebenarnya. Haera meremas kencang-kencang kepalan tangannya, matanya sudah
mulai berkaca-kaca. Sementara itu, Kyuhyun berusaha mengumpulkan kekuatan untuk
mengungkapkan niatnya.
“Aku ingin menikahi
putri kalian, Yoon Haera.”
Pasangan
suami-istri itu membelalakkan matanya mendengar kalimat yang sangat mengejutkan
itu. Begitupun dengan Yoon Haera, yeoja itu mengangkat wajahnya menatap kaget
kearah Kyuhyun.
“Apa maksudmu
Kyuhyun-ah?” Tuan Yoon tampak berusaha memendam rasa penasarannya.
“Aku ingin segera
menikahi putri kalian. Aku ingin bertanggung jawab atas semua yang telah
kuperbuat”
Kyuhyun mencoba
memberi penjelasan atas ucapannya tadi. Dua bulir air mata Haera jatuh, tak
tertahan lagi. Haera semakin menundukkan kepalanya, agar air matanya tak
terlihat. Tangannya sedikit bergetar.
“Apa maksudmu
bertanggung jawab?” Kata Nyonya Yoon tak mengerti ucapan Kyuhyun.
“Yoon Haera, ia kini sedang hamil, mengandung anakku.”
“Mwo?”
TBC again.
RCL-nya jangan
lupa ya..
1 komentar:
nice banget keren keren sekali
perbedaan tepung terigu dan tapioka
Posting Komentar