Mianhae, Gomawo, Saranghae Part 8

Mianhae, Gomawo, Saranghae [미안해, 고마워,  사랑해 ]
Part 8

Author                         : Chindy Agryesti.

Facebook                    : Chindy Agryyesti Horvejkul

Twitter                        : @Chindy404

Cast                            : 
  •    Cho Kyuhyun
  •      Yoon Haera

Genre                           : AU!, Romance, Little Hurt.

Rating                          : PG15

Length                          : Chapter



Recommended song :
. 2AM – I Wonder If you Hurt Like Me ‘atau’ S4 – Mungkin.
. Suzy – I Still Love You.
. Lee Jung – Sad Love.


Happy reading all...





Mencintaimu adalah hal terindah terindah dalam hidupku, meskipun itu menyakitkan. Namun selamanya akan tetap seperti itu. Saranghae Cho Kyuhyun.
(Haera Quotes)



Cinta itu datang dengan sendirinya, memenuhi hati dan pikiranku. Membuatku menjadi namja paling bodoh yang telah menyia-nyiakan cinta mu yang begitu tulus.

(Kyuhyun Quotes)


Part 8 beggin :



Haera POV

Sinar matahari menusuk mata membuatku tersadar dari tidur. Aku menerjapkan mataku yang terasa berat untuk dibuka. Kepala ku sedikit pusing dan tubuhku sangat lemas. 

“Euugghh...” Lenguh ku mengumpulkan kesadaranku. Ku edarkan pandangan ke seluruh ruangan ini. Ini bukan kamarku! Lalu aku dimana ini?! Ruangan ini begitu asing bagiku. Ku tidak tahu apa yang telah terjadi padaku. Cham! Tanganku! Mengapa terasa begitu hangat? Aku tertegun melihat orang itu tertidur dengan posisi duduk menggenggam erat tanganku.

'Mungkin akan terasa lebih indah jika kau menggenggam tanganku disaat kau sadar.'
Setetes air mata telah mengalir dengan sendirinya. Segera aku menyeka air mata ini. Aku melepaskan genggamannya walaupun dalam hati enggan rasanya aku melepaskannya. Ku pandangi wajah polosnya. Wajahnya sangat tenang. Pasti ia hidup bahagia selama ini. Lanjutkan kebahagiaanmu dan aku pun akan memulai hidup baru bersama anakku kelak.
 Aku bangkit berdiri dan baru saja ingin meninggalkan ruangan itu. Tubuhku dengan sendirinya berbalik menatap kearahnya lalu meraih selimut dan meletakkan dipunggungnya.

“Saranghae...” Ungkapku saat menyelimutinya. Kuseka air mata ini dan berlalu.

Sesakit apapun kau menyakitiku, aku masih mencintaimu dan masih setia menunggumu disini. Aku disini mencintaimu hingga akhir, walau air mata tak terbendung senyumku tetap terukir.




Kyuhyun POV

Aku tersadar dari tidurku saat merasakan ada yang bergerak digenggamanku. Aku tahu itu pasti dia. Aku berpura-pura tidur karena aku tahu ia pasti akan menghindariku jika aku bangun. Dalam pejaman mata ini, sempat ku lihat ia menyeka air matanya. Wae? Mengapa ia menangis?

“Saranghae...” Tubuhku menegang. Hatiku bergejolak! saat mendengar satu kata yang terlontar dari bibirnya. Ia meninggalkan kamar ini setelah sebelumnya menyelimuti punggungku. Tubuhku terbangun dari posisi tidurku.

“Aku berjanji, akan mempertanggung jawabkan semua ini.” Ucapku dengan mantap sesudah aku berada sendirian dikamar ini.




Author POV

Dengan langkah gontai Yoon Haera mulai memasuki halaman rumah mewahnya.

“Haera-ya, kau dari mana saja?” Seru yeoja cantik yang baru berubah marga, Yoon Soo Yeon kakak iparnya. Ketika Haera baru saja akan membuka pintu namun pintu sudah terlebih dulu yang dibuka oleh Soo Yeon.

“Aku__” Haera terdiam, tak tahu apa yang harus dijawabnya.

“Kau tahu, seisi rumah ini cemas mencarimu?”

“Yasudahlah cepat kau masuk. Karena kau sudah pulang, eonni tidak harus mencarimu lagi. Eonni akan pulang ke apartement.”

“Mianhae..” Hanya kata itulah yang keluar dari mulut Haera.

“Lain kali jangan seperti ini lagi. Kasihan eomma, dia sangat mencemaskan mu..”

“Ne...”

“Baiklah, eonni halkke.”

Haera mulai memasuki rumahnya. Tak ada ekspersi semangat diwajahnya yang ada hanyalah wajah sayu dan tatapan kosong.

“Haera-ya, darimana saja kau ini?”

“Mianhae eomma...”

“Tadi malam kau tidur dimana?”

“Aku menginap di apartement temanku.”

“Mengapa tidak memberitahu eomma?”

“Ponselku mati jadi aku tidak bisa memberitahu kalian.”

“Lain kali jangan seperti ini. Eomma sangat mencemaskanmu. Haera-ya kau sakit? Wajahmu pucat.”

“Anniya, nan gwaenchana. Eomma aku ingin ke kamar.”





Haera POV

Aku mengemasi barang-barangku ke dalam koper sesampainya aku dikamar. Hari ini juga aku akan kembali ke Germany. Disini bukanlah tempatku. Terlalu sakit jika aku berada dinegara ini. Tempatku adalah di Germany. Tempatku untuk melanjutkan hidup. 

“Haera-ya kau ingin kemana?” Pekik eomma ketika membuka pintu kamarku.

“Aku ingin kembali ke Germany. Kasihan disana Alice pasti sangat kerepotan.” Jawabku.

Kau bahkan baru beberapa hari disini, mengapa kau sudah ingin pergi lagi? Kau kasihan dengan Alice, namun tidakkah kau kasihan dengan eomma-mu ini?”

Air mataku kembali menetes. Andai eomma tahu, betapa ingin aku tetap tinggal disini bersama kalian. Namun kenyataan tak mengijinkanku berbuat demikian. Anak ini? Bagaimana dengannya jika aku tetap bertahan disini?
Mianhae.. Entah ini sudah keberapa kalinya aku berbohong pada keluargaku.
Eomma, kumohon jangan membenciku jika suatu saat kau telah mengetahui semua ini. Aku lebih mati daripada melihat keluargaku membenciku!




Author POV
“Eomma, aku berangkat, ne?” Haera memeluk yeoja paruh ba
ya yang amat ia sayangi.

“Kau tidak mau menunggu Appa-mu?”

“Sampaikan saja pamit ku Appa, Oppa dan juga Soo Yeon eonni.”


At other place

Kyuhyun berusaha memfokuskan diri terhadap pekerjaannya. Namun pikirannya tak mau bekerja seperti yang diharapkan. Kyuhyun terus saja memikirkan yeoja itu. Hingga ia meraih kunci mobil dan meninggalkan kantornya. Ia melajukan mobil menuju rumah keluarga Yoon, memastikan bahwa yeoja itu telah tiba dirumah dengan selamat.
Setibanya dirumah yang dapat dikatakan mewah itu. Kyuhyun menempatkan mobilnya disisi jalan. Lalu namja bermarga Cho itu memandang kearah rumah tersebut. Pandangannya semakin fokus terhadap rumah milik keluarga Yoon sesaat setelah sebuah taksi keluar dari halaman rumah keluarga Yoon. Entah dorongan dari mana, tiba-tiba Namja itu berinisiatif untuk mengikuti taksi tadi.





Kyuhyun POV

Taksi itu terus melaju didepan mobilku. Aku bingung kemana tujuan taksi ini. Seperti baru tersadar dari tidur. Aku baru menyadari ini adalah jalan menuju bandara Incheon. Pikiranku telah menerawang jauh tertuju pada yeoja itu. Siapakah yang sebenarnya ada didalam sana?
Benarkah itu Yoon Haera? Apa ia ingin pergi lagi? Tidak! Aku tidak akan membiarkannya pergi lagi
 Aku sadar, perasaanku belakangan ini bukan hanya sekedar khawatir atau rasa bersalah. Ini adalah cinta! Ya, aku mencintainya. Mencintai Yoon Haera. Aku yakin itu!
Mian atas keterlambatan dan kelambananku yang menyebabkan kau harus menanggung semua ini sendiri. Namun kumohon jangan pergi dariku lagi!

Taksi itu terhenti tepat didepan pintu utama bandara. Dan benar saja orang yang berada didalam taksi itu adalah Yoon Haera, yeoja yang aku cintai. Ia mulai memasuki bandara setelah keluar dari taksi. Dengan cepat aku keluar dari mobil dan mengejarnya kedalam bandara. Beberapa kali aku sempat kehilangan sosoknya dari jangkauan mataku. Dan kini kulihat ia tengah berbaris untuk menyerahkan tiket dan passport-nya.




Haera POV

Ku merasa ada yang mengikuti dibelakangku dan juga mengapa kini hatiku ragu. Tuhan! Yakinkanlah hatiku bahwa ini memang yang terbaik.
Tiba giliranku untuk menyerahkan tiket dan passport, seusai diperiksa aku dipersilahkan melintas masuk namun baru satu langkah..
Ada yang menahan lenganku. Aku tersentak kaget Mendapati ia yang tengah menahan tanganku. Tubuhku membeku seketika. Matanya menatapku dalam-dalam.

“Kau...” lidahku kelu.

“Agasshi permisi, bisa anda bergeser?” Ucap seseorang dari belakangku. Aku sadar posisiku menghalangi barisan calon penumpang pesawat.

“Joesonghamnida.” Kataku meminta maaf.
Ia masih saja menatapku lekat. Tangannya tak hanya memegang lenganku namun sekarang ia telah menarik tubuhku menjauh dari antrian panjang calon penumpang pesawat. Dia telah melepaskan genggamannya. Suasana hening pun terjadi sampai akhirnya aku yang terlebih dahulu membuka mulutku.

“Permisi, aku harus pergi. Pesawatku akan berangkat beberapa menit lagi..” Ucapku tegas menghindari tatapan matanya. Aku membalikkan tubuhku hendak berjalan.

“Bisakah kau tidak pergi?” Degg! Jantungku seakan terhenti mendengar kalimat yang keluar dari bibirnya. Aku tertegun. 'Mimpikah ini?'




Author POV

Baru saja Haera membalikkan tubuhnya hendak berjalan melangkahkan kaki. Namun langkahnya terhenti ketika mendengar kalimat indah dari orang yang selalu ia cintai.

“Bisakah kau tidak pergi?”

“Ini sudah keputusanku dan akan ada yang bisa merubahnya. Lagi pula untuk apa aku dinegara ini?” Balas Haera lemah.

“Lebih baik kau pulang dan persiapkan pernikahanmu sebaik mungkin. Jangan habiskan waktumu yang berharga untuk hal tidak penting seperti ini.”

“Geurigo.. atas pernikahanmu. Ku ucapkan selamat untuk kalian berdua. Kalian pasangan yang serasi. Kuharap kalian selalu bahagia. Chukaeyo...” Air mata tak tertahan lagi dan telah terjatuh saat Haera mengucapkan kalimat menyakitkan tadi. Hati Kyuhyun sesak mendengar setiap kalimat yang diucapkan Haera. Matanya telah digenangi oleh air mata. Kata-kata Haera sungguh menusuk hatinya. Ia melihat Haera yang sudah berjalan meninggalkannya yang terpaku ditempat. Ia bergegas menyusul Haera dan menarik paksa Haera kedalam mobil.

“Heugg...” Suara isakan Haera terdengar. Kyuhyun menginjak pedal gas dan meninggalkan bandara. Selama perjalanan mereka membisu. Cukup lama mereka berada didalam kebisuan. Sampai Kyuhyun menepikan mobilnya ditepi jalan yang sepi.

“Haera-shi mianhae.” Haera menoleh sejenak kearah Kyuhyun.

“Untuk apa? Memangnya apa yang telah kau perbuat?” Haera berusaha menahan air matanya namun gagal.

“Maaf untuk semuanya. Semua yang telah kulakukan kepadamu.”

“Kau tak melakukan apapun. Jadi untuk apa meminta maaf?”

“Haera-shi kau tak perlu berpura-pura seperti itu. Aku tahu semua pasti sangat menyakitkan untukmu. Kau bisa memukulku, memcaciku, menamparku sepuasmu.” Kini bukan hanya Haera yang beruraian air mata, begitu pun dengan namja itu.

“Naega wae? Kenapa aku harus melakukannya? Memangnya siapa aku?”

“Karena kau adalah eomma dari anakku. Kau pantas melakukan itu padaku.”





Kyuhyun POV

“Karena kau adalah eomma dari anakku. Kau pantas melakukan itu padaku.”

Kulihat ia terdiam seusai aku mengeluarkan kalimat tersebut. Dengan mantapnya aku meluncurkan kalimat tadi karena aku yakin anak yang tengah dikandungnya adalah anakku, cucu pertama bagi keluarga Cho.
“Wae? Kenapa kau bisa seyakin itu? Kau bahkan tidak mengenalku dengan baik.”

Ya tuhan, kenapa setiap ucapan yang terucap darinya sangat menusuk hatiku.

“Aku yakin, bahkan sangat yakin.”

Sepertinya tidak ada lagi yang harus dibicarakan jadi, Bisakah kau membuka pintunya?”

“Aku tidak akan membukakannya sebelum kau mengakui bahwa anak yang tengah kau kandung adalah anakku,”

“Apa hakmu memerintahkanku untuk melakukan itu? Aku hamil atau tidak, ini anakmu atau bukan? itu tidak ada sangkut pautnya dengan dirimu Kyuhyun-shi. Ini adalah anakku, darah dagingku.” Tubuhnya sedikit bergetar.

“Tapi didalam darah anak itu mengalir juga darahku. Aku Appa-nya. Kau tidak bisa mengelak akan kenyataan itu.” Timpalku.

“Tidak bisakah kau berbicara lebih jujur saat ini?” Pintaku penuh harap.
Air matanya semakin deras membasahi pipinya.

“Ya benar, kau benar! Ini memang anakmu. Namun apa yang bisa kulakukan setelah pengakuan ini?!”

“Tak ada yang dapat kulakukan, tak ada...” Suaranya mengecil semakin melemah.

“Sudah! aku sudah mengakuinya, bukan? Jadi bisakah sekarang kau membuka pintunya?” Pintanya terbata-bata.

“Aku akan bertanggung jawab.” Ungkapku mantap.

“Hhh! Kau tak perlu repot-repot melakukan hal bodoh itu Kyuhyun-shi..”

“Hal bodoh? Apa maksudmu?” Balasku menahan emosi.

“Aku bisa merawat dan membesarkannya sendiri. Kau tak perlu mengkhawatirkannya. Aku yang akan menjadi eomma sekaligus Appa baginya. Kupastikan ia tak akan kekurangan kasih sayang sedikitpun. Kau lanjutkanlah hidupmu dan anggap saja kau tak pernah mengenal yeoja sepertiku. Aku hanya parasit bagimu..”




Haera POV

“Aku bisa merawat dan membesarkannya sendiri. Kau tak perlu mengkhawatirkannya. Aku akan menjadi eomma sekaligus Appa baginya. Kupastikan ia tak akan kekurangan kasih sayang sedikitpun. Kau lanjutkanlah hidupmu dan anggap saja kau tak pernah mengenal yeoja sepertiku. Aku hanya parasit bagimu..”

Hatiku sakit saat mengucapkan kalimat demi kalimat tadi. Aku tidak yakin bisa melakukan seperti semua yang kukatakan tadi. Aku tetap berusaha tegar dihadapannya walau hatiku sebenarnya telah hancur berkeping-keping.

“Bila suatu saat nanti kita bertemu dimasa depan, anggaplah kita ini orang asing...”

“Tidak! Aku tidak akan pernah membiarkan itu semua terjadi. Haera-shi bagaimana pun juga anak itu membutuhkan seorang appa. Aku akan tetap bertanggung jawab!” Ucapnya tiba-tiba.

Bertanggung jawab? Hhh! Dengan cara bagaimana kau akan bertanggung jawab jika dalam hitungan minggu kedepan kau sudah menjadi milik orang lain.
Nasibku memang selalu seperti ini. Selalu menjadi pihak yang tersisihkan. Tuhan selalu bertindak seperti itu kepadaku! Ini sudah menjadi hal biasa, hatiku sudah kebal menghadapi semuanya!

“Aku punya hak atas anak itu!”

“Apa maksudmu Kyuhyun-shi?”

“Aku ini appa-nya, jadi aku juga punya hak atas anak itu. Tidak bisakah kau hilang sifat egoismu untuk yang satu ini?”

Egois? Egoiskah aku jika aku hanya ingin memiliki anak-ku.

“Ya! Kau benar, aku memang egois. Aku hanya ingin mempertahankan anak ini, apakah salah? Kau boleh mengambil semua yang kumiliki tapi tidak untuk anak ini!” Jeritku tak terkendali.




Author POV

Terjadi kesalah pahaman diantara kedua manusia itu. Kyuhyun, namja itu hanya bermaksud ingin tanggung jawab, sedangkan Yoon Haera, ia mengira bahwa Kyuhyun ingin mengambil anak yang ia kandung.

“Aku sama sekali tak berniat untuk mengambilnya darimu. Aku hanya ingin bertangung jawab terhadapmu dan juga anak ini. Kita akan membesarkan anak ini bersama-sama.” Jelas Kyuhyun. Haera terpengarah mendenggar penjelasan Kyuhyun.

“Apa maksudnya itu?”

“Aku ingin kita membesarnya bersama-sama. Aku akan menikahimu..” Kyuhyun menatap lembut manik mata Haera. Tak ada kebohongan yang tersirat dimata Kyuhyun.

'Mimpikah ini. Aku takut semua ini hanya mimpi yang akan kembali melukai hatiku lagi.'
“Hentikan leluconmu itu!”

“Apa saat ini aku terlihat sedang bercanda Yoon Haera-shi?” Kyuhyun mencodongkan kepalanya dan dengan cepat ia langsung menarik tengguk Haera. Kyuhyun mencium paksa Haera. Yeoja itu meronta-ronta berusaha melepaskan tautan bibir mereka, namun sebaliknya Kyuhyun semakin mendorong tengguk Haera lebih kuat lagi memperdalam ciuman sepihak itu. Haera masih terus meronta-ronta dengan air mata kembali menghiasi mata sayunya. Tubuhnya lemas, namun ia tak menyerah untuk menjauhkan bibir Kyuhyun darinya.

“Aku tahu aku yeoja kotor, aku yeoja hina, tapi bisakah kau tidak memperlakukanku seperti ini?! Aku masih punya harga diri Tuan Cho!” Tukas Haera penuh amarah didampingi oleh air matanya seusai ia berhasil melepaskan ciuman paksa tadi.




Kyuhyun POV

Entah setan apa yang merasukiku sehingga aku mencium yeoja yang sudah sering kali kusakiti
ini.
Namun, sungguh tak ada niat sedikitpun untuk mengganggap dirinya seperti yang ia ucapku. Aku hanya ingin meyakinkannya bahwa semua yang aku ucapkan bukanlah hanya bualan saja. Aku ingin bertanggung jawab kepadanya dan juga kepada anakku. Aku mencintainya.


***



Setelah kesalah pahaman diantara aku dengannya. Aku memutuskan untuk pulang ke rumahku menenangkan perasaanku.

“Kyuhyun-ah kenpa jam segini kau sudah pulang?” Tanya eomma-ku heran melihatku yang pulang lebih cepat dari biasanya.

“Hari ini aku merasa sangat lelah jadi aku pulang lebih cepat.” Sahutku datar.

“Kau sakit?”

“Anniya, aku hanya ingin istirahat saja..” Ucapku lalu berlalu meninggalkan eomma diruang tengah, aku berjalan menuju kamarku. Kuhempaskan kasar tubuh ini ditempat tidurku. Kedua tanganku meremas rambutku.

“Arrgghh!” Erangku frustasi.





Haera POV

Sebegitu rendahkah diriku dimatanya? Sebegitu tidak berharganya kah diriku dihadapannya? Aku sadar, aku kini bukan yeoja terhormat lagi, aku tahu itu! Namun bisakah ia tidak memperlakukanku seperti tadi!

“Haera-ya...” Pekik Eomma, mungkin ia bingung mengapa aku bisa masih berada disini.

“Bukankah pesawatmu sudah berangkat dari dua jam yang lalu?
“Ne, tapi tadi aku ketinggalan pesawatku..”

Berbohong. Lagi-lagi aku berbohong. Mianhae Eomma..

“Bagaimana bisa?”

“Tadi karena macet panjang sehingga aku ketinggalan pesawatku...” Jawabku asal.

“Kau lihat? bahkan kota Seoul pun tak mendukungmu untuk kau pergi dari negara ini...”

'Sebenarnya bukan karena itu eomma...'

“Eomma, aku ingin kekamar dulu.”

Setibanya aku dikamar. Pikiran ku menerawang mengulang setiap kalimat-kalimat yang terlontar darinya.

'Akankah semua yang ia katakan benar-benar ia lakukan?'




Author POV

Matahari telah muncul dari ufuk timur untuk menerangi seluruh isi bumi. Kicauan burung sudah tak terdengar lagi dan matahari yang telah berada diatas menandakan bahwa hari telah menjelang siang.
Seorang namja tampan dengan pakaian rapinya mulai memasuki mobil dan melajukannya dialah Cho Kyuhyun. Jalanan Seoul tampak mendukung perjalanannya sehingga tak butuh waktu lama untuk namja itu tiba ditempat yang ditujunya. Perlahan ia mulai memasuki halaman rumah besar itu. Ia menghembuskan nafasnya menghilangkan kegugupannya.

Ttok tok tok..

Namja itu mulai mengetuk pintu utama didepannya.

Ceklek..

Pintu terbuka menampakkan seorang Yeoja paruh baya yang masih sangat cantik.

“O! Kau bukankah kau Cho Kyuhyun, Presdir Cho Corp sekaligus sahabat Ji Hoon, geuraetchi?”

“Ne Ahjumma Anneyong haseyo...” Balas namja bermarga Cho itu seraya sedikit membungkukkan tubuhnya memberi hormat.

Ne, Anneyong Haseyo, ayo silahkan masuk..” Ajak Nyonya Yoon.

Kyuhyun tak menyangka kedatangannya disambut baik oleh keluarga itu. Namun masihkah mereka baik kepada setelah mereka mengetahui semua yang telah kulakukan pada putrinya? Pikir Kyuhyun.
Ia berjalan masuk ke dalam rumah kelurga Yoon mengikuti Nyonya Yoon.

“Ayo silahkan duduk. Aku akan memanggil Appa Ji Hoon dulu.” Untuk pertama kalinya namja itu mendatangi rumah ini. Matanya berkeliling mencari-cari seseorang. Pandangannya terhenti pada satu foto besar yang menempel didinding rumah ini. Foto yang bergambarkan empat orang tersenyum manis terlebih lagi yeoja cantik yang berdiri dibelakang dua orang paruh baya itu. Yeoja manis itu tersenyum dengan amat sangat manis.




Kyuhyun POV
Foto besar itu foto keluarga Yoon. Terdapat yeoja cantik yang tengah tersenyum manis. Ia tersenyum sangat manis, senyum yang sebelumnya belum pernah kulihat. Namun saat ini, untuk tersenyum kecil pun itu pasti sulit dilakukannya. Aku yang telah menyebabkan senyuman itu hilang dari wajahnya dan aku berjanji aku akan mengembalikan senyum itu.
Derap langkah menyadarkanku dari lamunan tentang yeoja yang sangat aku cintai. Aku menengok kearah sumber derap kaki, kulihat dua orang paruh baya berjalan mendekatiku.

“Aigoo~ mimpi apa aku malam tadi? Didatangi oleh Presdir muda yang kini tengah dipuja-puja masyarakat Korea.” Ucapan Tuan Yoon membuatku ingin terbang.

“Kau berlebihan Ahjussi.” Balasku.

“Kau mau minum apa Kyuhyun-ah?”

“Apa saja ahjumma..” Nyonya Yoon berjalan meninggalkan aku dengan Yoon Ahjusshi.

“Bagaimana dengan kabar ayahmu?” Tanya Tuan Yoon membuka pembicaraan diantara kami.

“Appa baik-baik saja.”

Appa-ku dan Tuan Yoon mereka sudah lama saling mengenal karena mereka adalah rekan bisnis. Sedikit banyak Tuan Yoon bertanya-tanya padaku tentang perusahaan yang kukendalikan. Sampai Nyonya Yoon kembali membawa sebuah cangkir ditangannya.

“Ige Kyuhyun-ah, ayo diminum.” Nyonya Yoon menyodorkan cangkir yang dipegangnya tadi.

“Ne ahjumma, gomawo.”

“Ternyata kau lebih tampan jika dilihat lebih dekat seperti ini dibandingkan saat aku melihatmu di Televisi.”

“Kalian terlalu berlebihan.”

“Aigoo~ kau sungguh rendah hati. Pasti sangat senang jika aku bisa mempunyai menantu sepertimu.”
'Itu yang memang akan terjadi sebentar lagi Eommonim.' Kataku dalam hati.

“Tapi sayangnya sebentar lagi kau akan menikah. Pupuslah harapanku memiliki menantu sepertimu.”

“Kau ini melankolis sekali..” Kata Tuan Yoon kepada Nyonya Yoon.

Kudengar Kau akan menikah dua bulan lagi kan?” Aku hanya terdiam.

“Kyuhyun-ah gwaenchana?” Melihatku terdiam Yoon Ahjushi bertanya seperi itu padaku.

“Ne gwaenchana Ahjusshi.”

“Ah! Ngomong-ngomong ada perlu apa Kyuhyun-ah?”

“Ada yang ingin aku bicarakan.”

Praangg...




Haera POV 

Hembusan angin sejuk menerpa kulitku. Dibawah pohon rindang, disini kudapati ketenangan bagi jiwaku. Suara gemercik air kolam sungguh menambah ketenangan bagiku. Taman ini mungkin menjadi satu-satunya tempat yang paling nyaman dari keseluruhan tempat dirumahku. Aku bangkit berdiri mengangkat gelas yang sudah tak berisi lagi hendak mengembalikan gelas itu kedapur.

Praaangg..

Gelas itu begitu saja lepas dari genggamanku. Tubuhku kaku, sulit bagiku untuk melangkahkan kaki lagi. Orang itu! Untuk apa ia datang kesini?
Mataku tak berkedip melihatnya benar-benar berada disini. Sementara semua mata tertuju kepadaku yang telah sukses membuat kegaduhan diruangan ini.

“Haera-ya, ada apa denganmu? Gwaenchana?” Lidahku kelu tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut ini.

“Haera-ya, kau sakit?” Aku tak bergeming dari posisiku sampai Eomma mendekat kearahku dan menempelkan punggung tangannya didahiku.

“Kau sakit chagi?”


“Aa__nni__ Nan gwaenchana eomma,” Jawabku tergagap.

“Yasudah ayo kita duduk, biarkan nanti Kim Ahjumma yang membereskannya.” Eomma mengajakku ikut duduk bergabung dengan sang tamu.

“Haera-ya, kau pasti sudah kenal kan ini siapa?” Jika kalian bertanya seperti itu, ya aku memang kenal orang itu bahkan sangat mengenalnya walau ia tak pernah mengenalku.

“Dia Cho Kyuhyun, masa kau tidak mengenalnya?”

“Nde?”

“Kyuhyun-ah, perkenalkan ini putriku, Yoon Haera.” Yang dapat kulakukan saat ini hanyalah menundukkan kepalaku. Aku terlalu takut untuk melihat kesekitarku.

“Tadi apa yang ingin kau bicarakan padaku Kyuhyun-ah?” Hati Haera bergemuruh hanya karena mendengar kata-kata ayahnnya. Ia takut Kyuhyun memberitahukan semuanya ia belum siap jika orang tuanya harus mengetahui keadaan yang sebenarnya. Haera meremas kencang-kencang kepalan tangannya, matanya sudah mulai berkaca-kaca. Sementara itu, Kyuhyun berusaha mengumpulkan kekuatan untuk mengungkapkan niatnya.

“Aku ingin menikahi putri kalian, Yoon Haera.”

Pasangan suami-istri itu membelalakkan matanya mendengar kalimat yang sangat mengejutkan itu. Begitupun dengan Yoon Haera, yeoja itu mengangkat wajahnya menatap kaget kearah Kyuhyun.

“Apa maksudmu Kyuhyun-ah?” Tuan Yoon tampak berusaha memendam rasa penasarannya.

“Aku ingin segera menikahi putri kalian. Aku ingin bertanggung jawab atas semua yang telah kuperbuat”
Kyuhyun mencoba memberi penjelasan atas ucapannya tadi. Dua bulir air mata Haera jatuh, tak tertahan lagi. Haera semakin menundukkan kepalanya, agar air matanya tak terlihat. Tangannya sedikit bergetar.

“Apa maksudmu bertanggung jawab?” Kata Nyonya Yoon tak mengerti ucapan Kyuhyun.

“Yoon Haera, ia kini sedang hamil, mengandung anakku.”

“Mwo?”


TBC again.

RCL-nya jangan lupa ya..



1 komentar:

Miliana on 10 Agustus 2020 pukul 01.15 mengatakan...

nice banget keren keren sekali

perbedaan tepung terigu dan tapioka

Posting Komentar

 

Chindy Agryesti Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting