Mianhae, Gomawo, Saranghae Part 10

1 komentar
Mianhae, Gomawo, Saranghae [미안해, 고마워,  사랑해 ]
Part 10

Author                          : Chindy Agryesti.

Facebook                     : Chindy Agryyesti Horvejkul

Twitter                          : @Chindy404 

Cast                               : 
  • Cho Kyuhyun
  •  Yoon Haera

Genre                          : AU!, Romance, Little Hurt.

Rating                          : PG15

Length                         : Chapter



Recommended song :
. 2AM – I Wonder If you Hurt Like Me ‘atau’ S4 – Mungkin.
. Suzy – I Still Love You.
. Lee Jung – Sad Love.



------------------------------------------------Happy reading all-----------------------------------------

Mencintaimu adalah hal terindah terindah dalam hidupku, meskipun itu menyakitkan. Namun selamanya akan tetap seperti itu. Saranghae Cho Kyuhyun.
(Haera Quotes)


Cinta itu datang dengan sendirinya,
memenuhi hati dan pikiranku. Membuatku menjadi namja paling bodoh yang telah menyia-nyiakan cinta mu yang begitu tulus.
(Kyuhyun Quotes)


Author POV 

Ji Hoon tentu sangat terkejut mendengar kenyataan bahwa adiknya kini tengah hamil. Terlebih lagi
mengetahui siapa yang menghamili adiknya. Terdapat rasa marah dan kecewa dihati Ji Hoon terhadap Kyuhyun. 
“Bisa kau jelaskan bagaimana semua ini bisa terjadi?!” Ucap Yoon Ji Hoon dengan nada emosi yang tertahan. 
“Oppa..” Gumam lirih Haera. 
“Mengapa semua ini bisa terjadi?! Apa Eomma pernah mengajarkanmu menjadi seorang wanita murahan!” Teriak Ji Hoon tak terkendali. Haera semakin menundukkan kepala, ia tak berani menatap Oppa-nya. 
“Oppa jangan seperti ini. Kasihan Haera.” Kata Soo Yeon memenangkan Ji Hoon. 
“Aku sungguh tak menyangka kau bisa berbuat terlalu jauh seperti ini. Kau sedang mengandung anaknya disaat dia akan menikah dengan orang lain. Apa yang akan kau lakukan sekarang?” 
“Kyuhyun bilang dia akan menikahi Haera..” Potong Nyonya Yoon. 
“Tapi sebentar lagi ia akan menikah Eomma...” Sela Yoon Ji Hoon. 
“Dia sendiri yang datang kesini dan mengatakan itu.” 
“Aku ingin menemuinya...” Kata Ji Hoon meninggalkan ruangan itu. Yoon Ji Hoon bersikap demikian bukan karena ia marah, justru karena ia terlalu menyayangi Haera.

***

Kyuhyun POV 
Tidak biasanya aku menunggu. Menunggu adalah hal yang paling kubenci. Namun untuk kali ini kuhilangkan rasa benciku pada hal menunggu. Sudah seperkian menit aku menunggu, belum juga menandakan kedatangannya. Aku menghela kasar nafasku, mempersiapkan diri akan reaksi yang diberikannya nanti. 
“Oppa mian aku terlambat. Kau sudah menunggu lama?” Sapa yeoja itu ketika ia menghampiriku. Ia menarik kursi dan duduk dihadapanku. 
“Anniya..” 
“Apa yang oppa ingin sampaikan? Apa ini mengenai pernikahan kita? Ah ige aku membawa beberapa foto contoh tempat untuk resepsi kita nanti..” Ia menyodorkan beberapa lembar foto kepadaku dengan senyum yang tak pernah lekas dari wajahnya. 
“Ji Hyun-ah mianhae..” 
“Ne? Untuk apa?” Tanyanya tak mengerti. 
“Oppa tidak melakukan apa-apa. Jadi untuk apa meminta maaf?” Sambungnya. 
“Ji Hyun-ah... aku tidak dapat melanjutkan hubungan ini.” Ia menatapku lekat mataku seakan bertanya 'Apa maksudnya ini?' 
“Hubungan ini tidak dapat kita lanjutkan Ji Hyun-ah.” 
“Apa__ maksud oppa__?” Air mata sudah menggenang dipelupuk matanya. 
“Aku mencintainya Ji Hyun-ah..” 
“Nu.. Gu..?” 
“Dia. Yoon Haera, aku sadar aku mencintainya. Sangat mencintainya.” Foto yang sedari tadi dipegangnya jatuh kelantai bersamaan dengan menetesnya air matanya. 
“Ini pasti hanya lelucon kan oppa? Oppa pasti ingin memberikan kejutan padaku kan? Sudah. Lebih baik cepat oppa tunjukkan padaku. Jangan seperti ini. Ini tidak lucu oppa..” 
“Aku tidak bercanda Ji Hyun-ah. Kita harus mengakhirinya.” 
“Lalu bagaimana dengan pernikahan kita oppa? 5 minggu lagi, kita akan melewati hari membahagiakan itu oppa. Andwae! Aku tidak akan pernah membatalkannya. Tidak akan!”Sungutnya membahas pernikahan Kami. 
“Mianhae Ji Hyun-ah kita tidak bisa bersama. Aku tidak mungkin meninggalkannya dan juga anakku.” 



Author POV 
“Di.. Dia hamil?” 
“Ne. Dia hamil mengandung anakku. Aku tidak mungkin membiarkannya membesarkan anak itu sendirian. Aku Appa-nya..” 
“Oppa? Wae? Kenapa kau melakukan ini semua padaku! Kau jahat oppa!” Isak yeoja bernama Shin Ji Hyun itu. Ji Hyun meraih tasnya meningalkan Kyuhyun. Kyuhyun merasa bersalah telah menyakiti yeoja yang pernah dicintainya itu. Namun ia percaya ini adalah keputusan yang terbaik meskipun ia harus menyakiti yeoja yang pernah mengisi hatinya. 

__ooOoo__

“Jahat!” Teriak Shin Ji Hyun didalam mobilnya. Sesaat ia telah meninggalkan restaurant tempat ia bertemu Kyuhyun. Dan kini ia menepikan mobilnya dipinggir jalan. 
“Kau jahat oppa! Jahat! Kenapa kau melakukan ini padaku. Wae oppa?!” Teriakkan kembali keluar dari bibir Shin Ji Hyun.  Sementara Kyuhyun masih terdiam diposisi duduknya dalam Restaurant tadi.
‘Ji Hyun-ah mianhae.. carilah kebahagiaanmu, meski tanpaku..’

Dddrrrttt...
'Temui aku di tempat biasa.' 
Begitulah isi pesan yang baru saja diterima Kyuhyun. Pesan yang ia dapat dari Ji Hoon. Pesan yang terasa jelas berbeda dari sebelum-sebelumnya. Kyuhyun sudah mengerti tujuan Hyungnya itu ingin bertemu dengannya. 




Kyuhyun POV 
Aku menghentikan mobilku didepan Handle and Gretel langganan-ku. Ku berjalan mulai memasuki tempat ini.
Dapat kulihat seorang namja sudah menungguku, segera aku menghampirinya. 
'Bukk' 
Satu pukulan tepat menghantam pipiku. Aku hanya diam tanpa ada niat untuk membalasnya. Aku memegangi pipiku yang tadi dipukulnya. Kutatap matanya, kilatan amarah terpancar jelas dimatanya. 
“Wae?! Kenapa kau melakukan ini pada adikku?!” 
kembali Ji Hoon hyung melayangkan pukulan-nya padaku. Kubiarkan ia terus memukulku, kurasa ini memang pantas untukku bahkan rasa sakit diwajahku belum sebanding dengan semua rasa sakit yang dirasakan Haera.
“Kenapa kau hanya diam?!” 
“Hyung mianhae..” 
“Kau pikir dengan kau mengatakan 'Mianhae' semuanya akan terselesaikan?! Kau! Kau sudah kuanggap seperti adik-ku tapi kenapa kau malah melakukan ini padanya?!” 
“Aku akan bertanggung jawab Hyung.. “ 
“Dengan cara apa kau akan bertanggung jawab?!” 
“Aku akan menikahinya.” 
“Lalu bagaimana dengan Shin Ji Hyun?! 
“Aku.. Aku sudah membatalkan pernikahanku dengannya. Aku sungguh-sungguh Hyung. Aku ingin menikahinya. Aku sadar, aku mencintainya.” 
“Bisa aku pegang ucapanmu?” 
“Ne Hyung. Kau bisa pegang ucapanku.” 
“Aku ingin tahu, mengapa bisa sampai kau menghamili adikku? Bisa kau menceritakannya padaku?” Pinta Ji Hoon Hyung. Dapat kulihat ia sudah tak seemosi saat aku bertemunya. 
Aku mulai menceritakan semuanya. Pasti Ji Hoon Hyung sangat kecewa terhadapku. Cukup lama untukku menceritakan semua itu terhadapnya. Tak ada lagi emosi yang terpancar diwajah Ji Hoon Hyung. 
“Mengapa kau tak pernah menceritakan ini semua padaku?” 
“Aku terlalu pengecut untuk mengatakannya padamu Hyung. Aku takut kau malah membenciku.” 
“Keadaannya mungkin tidak akan seperti ini jika kau mengatakannya dari awal.” 
“Mianhae, jeongmal mianhae Hyung..”
“Sudahlah kau tak usah meminta maaf lagi. Yang kubutuhkan sekarang adalah pertanggungjawabanmu.” 
“Aku berjanji akan menepati ucapanku Hyung.” 
“Geurae! Aku percaya padamu. Namun jangan pernah kau menyakitinya lagi atau aku tidak akan segan-segan terhadapmu. Kau tahu kan aku sangat menyayanginya.” 
“Naega arra hyung. Aku berjanji.” 
“Kupercayakan kebahagiaanya padamu, dan untuk yang tadi mianhae.” 
“Ne gwaenchana hyung.” 
“Baiklah, aku harus pergi. Na halkke.” Ia menepuk pelan punggungku sebelum ia pergi meninggalkanku. 



Shin Ji Hyun POV 
'Kenapa kau begitu tega oppa?! Kau jahat, nappeun neo!' Gumamku dalam hati. 
Aku terduduk lemas disebuah bangku taman yang cukup ramai. Memandang anak-anak kecil yang berlarian kesana kemari. Dulu pernah aku membayangkan hidup bahagia bersama Kyuhyun oppa dan anak-anakku kelak. Pasti kami akan menjadi keluarga yang bahagia. Namun itu semua hancur karena Yoon Haera. 
Yoon Haera
, mengapa yeoja itu harus muncul dikehidupan Kyuhyun Oppa, merusak semua kebahagiaanku dan merampas orang yang kucintai. Wae? Kumenangis dalam diam, hanya air mata yang terus mengalir tanpa ada isakkan yang keluar. 
“Neo... Shin Ji Hyun-shi ?” Kudongakkan kepala saat seseorang menyebut namaku. 
“Kau.. Bukankah kau Lee Donghae-shi?” Balasku lalu menyeka air mata ini . 
“Sedang apa kau disini?” 
“Kau menangis?” Lanjutnya. 
“Aniya.. Aku...” 
“Geojitmal marayo.. Jika ada yang sedang mengganggu pikiranku cobalah untuk berbagi dengan orang lain barang kali itu dapat membuatmu lega. Aku bersedia mendengarkan ceritamu. Kau bisa menceritakan padaku jika kau mau.”
“Namja chinguku baru saja memutuskan hubungan kami padahal .. lima minggu lagi kami akan menikah.” 
“Bukankah namja chingu-mu itu Cho Kyuhyun dari Cho Corp?” 
“Ne..” 
“Bukankah kalian saling mencintai?” 
“Bisakah kita tidak membahas itu lagi..” Pintaku padanya. 
“Kenapa kau bisa disini?” Kataku mengalihkan pembicaraan. Aku dan Lee Donghae memang saling mengenal. Karena ia adalah namja yang dulu pernah dijodohkan denganku. 
“Aku hanya menemani keponakan-ku bermain di taman ini.” 
Kudengar ponselnya berbunyi. 
“Yeobseyo...” katanya menerima panggilan telponnya. 
“...” 
“Ah ne, 
“Ji Hyun-shi aku tidak bisa lama-lama. Nunna-ku sudah menyuruhku pulang.” 
“Gomawo Donghae-shi sudah mau mendengarkan ceritaku.” 
“Ne cheonma. Kuharap kita bisa menjadi teman.” 
“Kuharap begitu juga.”



Haera POV 
Kupandangi langit malam dari balkon kamarku. Banyak bintang gemerlapan menghiasi malam yang cerah ini. Begitupun dengan hatiku, hatiku menjadi lebih tenang sejak kejadian malam itu diApartementnya. Sedikit banyaknya aku percaya dengan apa yang ia katakan. 
'Nan jeongmal saranghae,' Kalimat yang selalu ingin kudengar darinya, kini mimpi itu telah benar - benar terwujud. 
Ddrrrtt.. 
Ponselku bergetar. Terdapat satu pesan yang kuterima. 
'Besok akan kujemput kau pukul 08.00. Jangan tidur terlalu malam, arraseo! 
Cho Kyuhyun'
 
Aku tersenyum membaca pesan singkat darinya. Kuturuti perintahnya. Aku menutup pintu balkon dan masuk kedalam kamar. Ku rebahkan tubuhku diranjang empuk ini. Kuelus perutku. 
“Aegi.. Eomma jeongmal haengbokhae. Akankah kebahagiaan ini terus berlanjut seterusnya?” 



***

Sinar matahari menerobos masuk kedalam kamarku. Aku menerjapkan mata ini membiasakan sinar matahari yang masuk kedalam retina mataku. Aku menggeliat kecil dan kutolehkan kepalaku kearah jam. Jarum jam berada diangka tujuh. 
“Haera-ya kau sudah bangun?” Seperti biasanya. Eomma selalu ke kamarku untuk membangunkanku. 
“Sudah Eomma.” 
“Ayo turun. Temani Eomma sarapan.” 
Ne..” 
Karena Appa yang masih berada di Jepang sehingga setiap harinya kami hanya sarapan berdua. 
Ku berajak dari kasurku lalu membasuh wajahku dengan air. 
Kutarik kursi dan duduk didepan Eomma sesampainya aku diruang makan. 
Ting nong... 
Suara bel berbunyi. Tidak biasanya Kami kedatangan tamu dipagi hari seperti ini.
“Ahjumma bisa tolong kau bukakan pintu itu.” Teriak Eomma kepada Kim Ahjumma dari ruang makan. Ku dengar dari ruang ruang tamu, Kim Ahjumma memanggil seseorang dengan sebutan Tuan. Tuan? Sebenarnya siapa tamu itu? Apakah Appa? Tapi Appa masih berada di Jepang sampai seminggu kedepan, lalu siapa itu?




Author POV
Nyonya Yoon menghampiri tamu yang datang sementara Haera, ia tetap melanjutkan sarapannya.
“O! Kukira siapa yang datang sepagi ini. Kau sudah sarapan Kyuhyun-ah? Eomma dan Haera sedang sarapan. Ayo.. Kita sarapan bersama.” Ajak Nyonya Yoon pada calon menantu laki-lakinya.
“Eomma, siapa yang da__?” Kalimat itu terhenti dari mulut Haera melihat orang yang berjalan dibelakang Eomma-nya.
“Kenapa kau terkejut seperti itu Haera-ya?”
“Anniyo..”
“Ayo silahkan duduk Kyuhyun-ah..”
“Ne eommonim,”
Haera heran melihat namja itu telah tiba dirumahnya padahal ini baru jam tujuh. Haera tak tahu harus berbicara apa sehingga ia hanya diam. Hanya suara detingan piring yang dikeluarkannya.
“Apa kalian sudah membuat janji?”
“Nde eommonin,”


Selesai sarapan Kyuhyun duduk diruang tengah menunggu Haera yang sedang bersiap-siap. Nyonya Yoon datang membawa sebuah cangkir dirangannya.
“Ayo diminum Kyuhyun-ah.” Kata Nyonya Yoon menyuguhkan secangkir kopi panas.
“Gomawo Eommonim.”
“Hari ini kau ingin kemana bersama Haera?”
“Aku ingin segera menyelesaikan semua ini Eommonim agar aku bisa secepatnya menikahi Haera.” Nyonya Yoon tersenyum. Didalam hatinya ia merasa yakin menyerahkan Haera pada namja seperti Kyuhyun.
“Eommonim na halkke.” Pamit Kyuhyun kepada Nyonya Yoon sesaat mereka akan pergi.
“Eomma aku pergi.”
“Ne chagi..”

 @Car
“Mengapa kau sudah datang? Bahkan saat ini saja belum jam delapan.” Haera menanyakan rasa penasarannya.
“Bogoshipeoseo!
“....”
“Wae? Kenapa kau diam?”
“Apakah tidak boleh?”
“Yasudah tidak perlu dibahas. Intinya, aku datang ke rumah-mu lebih cepat karena aku merindukanmu.”




Kyuhyun  POV
“Untuk apa kita kesini?” Tanyanya heran.
“Ada yang perlu kita lakukan disini. Kajja turun.”
Beberapa orang membungkuk memberi hormat padaku. Aku membawanya kekantor karena jam sembilan nanti ada pembuktian diriku padanya. Aku akan mengadakan jumpa pers untuk mengumumkan mengenai pembatalan pernikahanku dengan Shin Ji Hyun.
Kugenggam erat tangannya saat kami mulai memasuki kantorku, awalnya ia menolak dan ingin melepaskan tautan tangan kami. Namun aku tak menyerah hingga ialah yang menyerah. Ia membiarkan aku menggenggam erat jemarinya. Kami menyelusuri lorong kantor ini tanpa sedikitpun melepaskan genggaman tangan ini.
Ia tertegun sejenak saat kami melewati ruangan yang dulunya pernah menjadi ruangan kerjanya.
“Ayo masuk..”
“Kalau kau ingin bekerja, lalu untuk apa kau membawaku kesini?”
“Siapa bilang aku ingin bekerja?”
“Lalu untuk apa?”
“Nanti kau sendiri akan tahu. Lebih baik kita masuk saja dulu.”
Beberapa waktu kemudian ponselku berdering.
“Yeobseyo...”
“...”
“Ye sebentar lagi aku akan kesana.”
Kumasukkan kembali ponselku kedalam kantung kemeja dan beralih menatapnya.
“Kau tunggu disini dulu, ne? Aku janji tidak akan lama.” aku meninggalkan Haera sendirian diruanganku.



Author POV
Sementara itu, suara gaduh nan bising terjadi disebuah ruangan besar atau yang dapat disebut aula. Banyak orang yang tengah sibuk dengan kamera, laptop, alat perekam, dan note milik mereka masing-masing untuk memastikan semua peralatan itu dapat berfungsi dengan baik saat digunakan untuk mendapatkan info yang sangat mereka nanti-nantikan.
“Mohon perhatian, bisakah kalian tenang sedikit?” Ujar Tuan Han, salah satu orang kepercayaan Kyuhyun yang diberi tugas untuk mengatur acara jumpa pers ini. Suasana menjadi sedikit lebih tenang meski tidak sepenuhnya suara-suara gaduh itu hilang.
“Itu dia...” Seru salah wartawan yang membuat semua mata tertuju kearag sosok yang mereka tunggu-tunggu.
Sinar da
n suara jepretan kamera bergantian memfoto satu objek manusia yang baru saja menapakkan kakinya diruangan ini. Kyuhyun berjalan angkuh memasuki ruangan dengan ekspresi seperti biasa, tenang dan datar.
“Mohon perhatian semuanya.” Ucap Tuan Han lagi mencoba memenangkan. Kini Kyuhyun telah mengambil posisinya, duduk berhadapan dengan para wartawan ditemani oleh Tuan Han disebelahnya.
“Bisakah kalian berhenti mengambil gambarku?” Ucap Kyuhyun sedikit kesal.
“Aku akan memulai acara ini jika kalian berjanji berhenti mengambil gambarku!”
Suasana menyepi seusai Kyuhyun mengatakan kalimat tadi.
“Baiklah kita akan mulai jumpa pers ini.” sambungnya lagi.
“Na Cho Kyuhyun imnida. Presdir dari Cho Corp. Hari ini aku mengumpulkan kalian ditempat ini karena ada sesuatu yang ingin kusampaikan pada kalian, bahwa pernikahan-ku dengan Shin Ji Hyun putri dari Presdir Shin telah dibatalkan.”




Haera POV
Ia menjemputku pagi -pagi hanya untuk membuatku menunggu diruangannya. Untuk apa ia menjemputku? Aku bingung apa yang harus kulakukan diruangan ini sendirian. Kuedarkan pandangan ku keseluruh ruangan ini. Tak ada yang berubah dari semua ini. Disebelah kanan sisi ruangan ini, kulihat terdapat sebuah Televisi. Ah mengapa tidak dari tadi saja aku menonton TV, pikirku. Ku raih remote TV lalu menekan tombol On.

'Pagi ini Presdir muda Cho Kyuhyun dari Cho Kyuhyun mengejutkan kita semua dengan pernyataannya atas pembatalanpernikahannya  dengan Shin Ji Hyu,n putri dari Shin Corp. Semua orang kini bertanya-tanya apa alasan dibalik pembatalan pernikahan itu. Kini jumpa pers sedang berlangsung digedung Cho Corp....”

Aku menganga seketika mendengar laporan dari Televisi itu. Jadi saat ini? Ia sedang jumpa pers? Ia benar-benar membatalkan pernikahannya dengan Shin Ji Hyun. Entah mengapa dihatiku terasa sangat lega. Lega karena apa? Aku sendiri tidak tahu.
Kulihat wajah tampannya memenuhi layar Televisi dihadapanku. Terukir senyuman dibibirku.
“Bisakah anda memberitahu kami apa alasan anda menbatalkan pernikahan ini? Lalu dimana nona Shin Ji Hyun sekarang? Mengapa ia tidak bersamamu?” Pertanyan beruntut diajukan oleh para wartawan itu.
“Ada suatu alasan yang membuatku tidak bisa melanjutkan hubungan ini.” Katanya bijak.
“Bisa anda beritahukami apa alasan itu?”
“Mianhae, untuk saat ini aku tidak dapat memberitahu kalian. Suatu saat kalian pasti akan mengetahuinya.”
“Kurasa sampai disini jumpa pers ini. Kamsahamnida.” Ia membungkukkan tubuhnya sebelun meninggalkan ruangan itu. Bertepatan dengan perginya ia dari ruangan tersebut, tayangan live televisi pun ikut berakhir.



Author POV
Seorang yeoja menangis menatap tayangan Televisi.
“Oppa..” Gumamnya lirih. Ialah Shin Ji Hyun yang menangis karena Kyuhyun yang telah resmi membatalkan pernikahannya. Kini semua orang tahu bahwa Kyuhyun bukanlah miliknya lagi.
“Seperti itukah orang yang sangat kau inginkan menjadi suami-mu?” Shin Ji Hyun menoleh kearah appanya.
“Membatalkan pernikahan secara sepihak seperti itu. Memang tidak seharusnya dulu kurestui hubungan kalian. Aku menyesal sempat percaya kepadanya.” Ujar Tuan Shin yang telah duduk disebelah Ji Hyun.
“Dia tidak membatalkan ini secara sepihak.”
“Oh jadi sebelumnya kau sudah tahu ini akan terjadi.”
“Appa! tolong berhenti membicarakan ini.”
“Kau pikir aku bisa berhenti membicarakan ini. Setelah ia berhasil mempermalukan keluarga kita!” Ucap Tuan Shin sedikit emosi.
“Appa..”
Ia melamarmu, meminta restu kepadaku dan sekarang dia membatalkan pernikahan itu tanpa izin dariku. Tidakkah kau merasa kita dipermainkan olehnya.”
“Ada alasannya mengapa ia melakukan itu semua.”
“Kau masih saja membelanya Ji Hyun-ah? Apa yang sebenarnya ada dipikiranmu.”
“Appa.”
“Sudahlah berhenti menangisi namja seperti dia.” Ujar Tuan Shin meninggalkan putrinya.



Kyuhyun POV
Setelah jumpa pers tadi. Aku kembali menuju ruanganku tempat Haera berada. Kulihat didalam ia sedang menonton Televisi. Kuyakin ia pasti sudah mengetahui itu semua.
“Kajja..” Ajakku.
“Eoddi?” Tanyanya heran.
“Ada tempat yang harus kita kunjungi.” Aku mengaitkan jari-jariku disela jemarinya dan menariknya berjalan.
“Kau sudah tahu kan?”
“Mwoga?”
“Yang baru saja kulakukan.” Ia terdiam.
“Kenapa kau diam?”
“Memangnya apa yang harus kujawab?” Hhh! Yeoja itu benar-benar membuatku kehabisan kata.
“Kau sudah percaya kan?”
“Na Ajik mollaseo.”
___oo00oo___

“Sebenarnya kita akan kemana?” Tanyanya sesaat kami dalam perjalanan.
“Kerumahku,
“Untuk memperkenalkanmu sebagai anggota Cho yang baru.” Lagi - lagi ia diam.
“Kau tidak suka?”
“Ne? Bukan seperti itu. Aku hanya..”
“Aku tahu kau pasti menyukainya kan ?” Kulihat mukanya memerah.

Cukup lama waktu yang tersita oleh perjalanan menuju rumahku.
“Sekarang kita sudah sampai. Ayo turun.” Kubukakan selbelt yang terpasang ditubuhnya dan segera aku keluar untuk membukakan pintu untuknya.
“Eomma...” Teriakku saat tiba didalam rumahku.
“Hya~ Cho Kyuhyun apa maksudmu dengan pernyataanmu ta.. di..?” Kalimat Nunna-ku sempat terputus melihat yeoja dibelakangku
“Nunna, kapan kau datang?” Tanyaku bingung melihat Nunna-ku ada dirumah.
“Aku baru saja tiba dan disambut dengan pernyataan mengejutkanmu itu!” Pekiknya.
“Eomma Eodiseo?” Aku tidak memperdulikan ocehan Nunna-ku dan langsung menanyakan keberadaan eomma.
“Ia sedang dikamar.”
“Kau duduk saja dan tunggu disini”. Bisikku pada yeoja cantik itu. Aku berjalan kearah kamar Eomma-ku.



Haera POV
“Kau duduk saja dan tunggu disini.” Bisiknya padaku.
“Anneyong haseyo..” Sapaku pada yeoja yang dipanggil Nunna oleh Kyuhyun. Dapat kutebak ialah Nunna dari Kyuhyun.
“Ah ne anneyong haseyo.” Balasnya sedikit canggung mengingat ini adalah pertemuan pertama kali.
“Neo ireumeun mwoya?” Tanyanya.
“Yoon Haera imnida.”
“Cho Ahra imnida, Nunna Kyuhyun.” Balasnya balik memperkenalkan diri.
Kulihat Kyuhyun, namja itu telah kembali sambil merangkul tangan Eomma-nya.
“Anneyong haseyo.” Aku menyapa yeoja paruh baya yang sudah beberapa kali pernah kutemui sebelumnya. Namun tak kuyakin ia masih mengingatku atau tidak.
“Ne anneyong haseyo.”Katanya dengan tersenyum ramah.
“Oh ! Bukankah kau yeoja yang dulu pernah mengantar Kyuhyun saat dia mabuk?”
“Ye..” Aku senang, ternyata ia masih mengingatku.
“Siapa namamu?”
“Yoon Haera imnida.” Jawabku seadanya.
“Namamu cantik seperti orangnya.”
Entah itu pujian atau apa? Hatiku merasa begitu senang mendengarnya. Ini memang bukan yang pertama kali aku mendengar pujian seperti itu. Namun kali ini terasa sangat berbeda. Apakah ia menyukaiku?
“Kyuhyun-ah ada yang Eomma ingin tanyakan padamu?” Ungkap Nyonya Cho memulai pembicaraan dengan Kyuhyun sedikit lebih serius.
“Aku tahu yang akan Eomma tanyakan, geundae sebelumnya izinkan aku mengatakan sesuatu.” Sahut Kyuhyun cepat.
“Aku akan menikah dengan Yoon Haera.”



Author POV
Kyuhyun sukses membuat mata Eomma sekaligus Nunna-nya melotot sempurna.
“Kyuhyun-ah jangan asal bicara kau ini.” Tukas Cho Ahra yang baru saja datang dari dapur membawa minuman.
“Aku tidak asal bicara, aku sungguh-sungguh akan menikahinya.”
“Keributan yang baru saja kau buat belum terselesaikan dan sekarang kau ingin membuat keributan baru lagi?!” Ujar Ahra yang kesal melihat tingkah sang adik.
“Kyuhyun-ah bisa kau jelaskan maksud ucapanmu?” Nyonya Cho angkat bicara.
“Yoon Haera kini tengah mengandung anakku, eomma.”
“Mwo?” Cho Ahra tersentak kaget.
“Aku ingin segera menikahinya.” Sambung Kyuhyun lagi.
Yoon Haera, yeoja itu hanya dapat menundukkan kepalanya tanpa mengeluarkan suara sedikitpun.
“Benarkah itu? Kau sedang mengandung anak Kyuhyun?” Kini pertanyaan diajukan Nyonya Cho kepada Yoon Haera.
“Ne..” Balas Haera meng-iyakan.
Mata Nyonya Cho beralih menatap putranya, Kyuhyun.
“Mengapa kau baru mengatakannya pada Eomma saat ini?”
“Aku juga baru mengetahuinya Eomma..”
“Berapa usia kandunganmu?” Kembali Nyonya Cho bertanya pada Haera.
“Lima.. Bulan..”
“Mengapa kau tidak meminta pertanggung jawab
-an Kyuhyun dari awal?” Tanya Nyonya Cho dengan nada tetap tenang.
Entah karena apa? Kini air mata telah mendesak keluar dari mata Yoon Haera. Yeoja itu malah semakin menundukkan kepalanya menyembunyikan air matanya.
“Aku.. Aku hanya tidak ingin merusak kebahagiannya.”
Sekuat apapun Haera menahan air matanya, tak mampu lagi ia menahannya. Nyoya Cho berdiri dari duduknya mendekati Haera yang masih menundukkan kepalanya.
“Kau yeoja yang baik. Tidak seharusnya kau mengalami ini semua. Pasti sangat sulit berada diposisimu.” Nyonya Cho merengkuh Haera tubuh Haera kedalam pelukannya.
“Kau tidak merusak kebahagiaan siapapun Haera-ya. Tidak seharusnya kau berpikiran demikian. Kau juga harus memikirkan kebahagiaanmu geuraseo uljima..” Ungkap Eomma Kyuhyun.


TBC~
Sempet bingung mau naruh TBC-nya dimana. Karna udh gak ada ide lagi makanya aku letakkan disini aja deh. Mian kalau lama banget dan mian juga kalau dipart ini, gak ada feel-nya. Soalnya juga bikin part ini niat gak niat kkk~ 
Mian typo banyak, males ngeditnya..
Keep RCl ok?

 

Chindy Agryesti Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting