Mianhae,
Gomawo, Saranghae [미안해, 고마워, 사랑해 ]
Part 10
Author
: Chindy Agryesti.
Facebook : Chindy Agryyesti Horvejkul
Twitter : @Chindy404
Cast :
- Cho Kyuhyun
- Yoon Haera
Genre : AU!, Romance, Little
Hurt.
Rating : PG15
Recommended song :
. 2AM – I Wonder If you Hurt Like Me ‘atau’ S4 – Mungkin.
. Suzy – I Still Love You.
. Lee Jung – Sad Love.
. 2AM – I Wonder If you Hurt Like Me ‘atau’ S4 – Mungkin.
. Suzy – I Still Love You.
. Lee Jung – Sad Love.
------------------------------------------------Happy reading all-----------------------------------------
Mencintaimu adalah hal terindah
terindah dalam hidupku,
meskipun itu menyakitkan. Namun selamanya akan tetap seperti itu. Saranghae Cho Kyuhyun.
(Haera Quotes)
Cinta itu datang dengan sendirinya, memenuhi hati dan pikiranku. Membuatku menjadi namja paling bodoh yang telah menyia-nyiakan cinta mu yang begitu tulus.
(Kyuhyun Quotes)
Author POV
Ji Hoon tentu sangat terkejut mendengar kenyataan bahwa adiknya kini tengah hamil. Terlebih lagi mengetahui siapa yang menghamili adiknya. Terdapat rasa marah dan kecewa dihati Ji Hoon terhadap Kyuhyun.
“Bisa kau jelaskan
bagaimana semua ini bisa terjadi?!” Ucap Yoon Ji Hoon dengan nada emosi yang
tertahan.
“Oppa..” Gumam
lirih Haera.
“Mengapa semua ini
bisa terjadi?! Apa Eomma pernah mengajarkanmu menjadi seorang wanita murahan!”
Teriak Ji Hoon tak terkendali. Haera semakin menundukkan kepala, ia tak berani
menatap Oppa-nya.
“Oppa jangan
seperti ini. Kasihan Haera.” Kata Soo Yeon memenangkan Ji Hoon.
“Aku sungguh tak
menyangka kau bisa berbuat terlalu jauh seperti ini. Kau sedang mengandung
anaknya disaat dia akan menikah dengan orang lain. Apa yang akan kau lakukan
sekarang?”
“Kyuhyun bilang dia
akan menikahi Haera..” Potong Nyonya Yoon.
“Tapi sebentar lagi
ia akan menikah Eomma...” Sela Yoon Ji Hoon.
“Dia sendiri yang
datang kesini dan mengatakan itu.”
“Aku ingin
menemuinya...” Kata Ji Hoon meninggalkan ruangan itu. Yoon Ji Hoon bersikap
demikian bukan karena ia marah, justru karena ia terlalu menyayangi Haera.
***
Kyuhyun POV
Tidak biasanya aku
menunggu. Menunggu adalah hal yang paling
kubenci. Namun untuk kali ini kuhilangkan rasa benciku pada hal menunggu. Sudah
seperkian menit aku menunggu, belum juga menandakan kedatangannya. Aku menghela
kasar nafasku, mempersiapkan diri akan reaksi yang diberikannya nanti.
“Oppa mian aku
terlambat. Kau sudah menunggu lama?” Sapa yeoja itu ketika ia menghampiriku. Ia
menarik kursi dan duduk dihadapanku.
“Anniya..”
“Apa yang oppa
ingin sampaikan? Apa ini mengenai pernikahan kita? Ah
ige aku membawa beberapa foto contoh tempat untuk resepsi kita nanti..” Ia
menyodorkan beberapa lembar
foto kepadaku dengan senyum yang tak pernah lekas dari wajahnya.
“Ji Hyun-ah
mianhae..”
“Ne? Untuk apa?”
Tanyanya tak mengerti.
“Oppa tidak
melakukan apa-apa. Jadi untuk apa meminta maaf?” Sambungnya.
“Ji Hyun-ah... aku
tidak dapat melanjutkan hubungan ini.” Ia menatapku lekat mataku seakan
bertanya 'Apa maksudnya ini?'
“Hubungan ini tidak
dapat kita lanjutkan Ji Hyun-ah.”
“Apa__ maksud
oppa__?” Air mata sudah menggenang dipelupuk matanya.
“Aku mencintainya
Ji Hyun-ah..”
“Nu.. Gu..?”
“Dia. Yoon Haera,
aku sadar aku mencintainya. Sangat mencintainya.” Foto yang sedari tadi
dipegangnya jatuh kelantai bersamaan dengan menetesnya air matanya.
“Ini pasti hanya
lelucon kan oppa? Oppa pasti ingin
memberikan kejutan padaku kan? Sudah. Lebih baik cepat oppa tunjukkan padaku.
Jangan seperti ini. Ini tidak lucu oppa..”
“Aku tidak bercanda
Ji Hyun-ah. Kita harus mengakhirinya.”
“Lalu bagaimana
dengan pernikahan kita oppa? 5 minggu lagi, kita akan melewati hari
membahagiakan itu oppa. Andwae! Aku tidak akan pernah membatalkannya. Tidak
akan!”Sungutnya membahas pernikahan Kami.
“Mianhae Ji Hyun-ah
kita tidak bisa bersama. Aku tidak mungkin meninggalkannya dan juga anakku.”
Author POV
“Di.. Dia hamil?”
“Ne. Dia hamil
mengandung anakku. Aku tidak mungkin membiarkannya membesarkan anak itu
sendirian. Aku Appa-nya..”
“Oppa? Wae? Kenapa
kau melakukan ini semua padaku! Kau jahat oppa!” Isak yeoja bernama Shin Ji
Hyun itu. Ji Hyun meraih tasnya meningalkan Kyuhyun. Kyuhyun merasa bersalah
telah menyakiti yeoja yang pernah dicintainya itu. Namun ia percaya ini adalah
keputusan yang terbaik meskipun ia harus menyakiti yeoja yang pernah mengisi
hatinya.
__ooOoo__
__ooOoo__
“Jahat!” Teriak Shin Ji Hyun didalam mobilnya. Sesaat ia telah meninggalkan restaurant tempat ia bertemu Kyuhyun. Dan kini ia menepikan mobilnya dipinggir jalan.
“Kau jahat oppa!
Jahat! Kenapa kau melakukan ini padaku. Wae oppa?!” Teriakkan kembali keluar
dari bibir Shin Ji Hyun. Sementara Kyuhyun masih terdiam diposisi
duduknya dalam Restaurant tadi.
‘Ji Hyun-ah mianhae.. carilah
kebahagiaanmu, meski tanpaku..’
Dddrrrttt...
'Temui aku di tempat biasa.'
Begitulah isi pesan
yang baru saja diterima Kyuhyun. Pesan yang ia dapat dari Ji Hoon. Pesan yang
terasa jelas berbeda dari sebelum-sebelumnya. Kyuhyun sudah mengerti tujuan
Hyungnya itu ingin bertemu dengannya.
Kyuhyun POV
Aku menghentikan
mobilku didepan Handle and Gretel langganan-ku. Ku berjalan mulai memasuki tempat ini.
Dapat kulihat seorang namja sudah menungguku, segera aku menghampirinya.
Dapat kulihat seorang namja sudah menungguku, segera aku menghampirinya.
'Bukk'
Satu pukulan tepat
menghantam pipiku. Aku hanya diam tanpa ada niat untuk membalasnya. Aku
memegangi pipiku yang tadi dipukulnya. Kutatap matanya, kilatan amarah
terpancar jelas dimatanya.
“Wae?! Kenapa kau
melakukan ini pada adikku?!”
kembali Ji Hoon
hyung melayangkan pukulan-nya padaku.
Kubiarkan ia terus memukulku, kurasa ini memang pantas untukku bahkan rasa
sakit diwajahku belum sebanding dengan semua rasa sakit yang dirasakan Haera.
“Kenapa kau hanya
diam?!”
“Hyung mianhae..”
“Kau pikir dengan
kau mengatakan 'Mianhae' semuanya
akan terselesaikan?! Kau! Kau sudah kuanggap seperti adik-ku tapi kenapa kau malah melakukan ini
padanya?!”
“Aku akan
bertanggung jawab Hyung.. “
“Dengan cara apa
kau akan bertanggung jawab?!”
“Aku akan
menikahinya.”
“Lalu bagaimana
dengan Shin Ji Hyun?!”
“Aku.. Aku sudah
membatalkan pernikahanku dengannya. Aku sungguh-sungguh Hyung. Aku ingin
menikahinya. Aku sadar, aku mencintainya.”
“Bisa aku pegang
ucapanmu?”
“Ne Hyung. Kau bisa
pegang ucapanku.”
“Aku ingin tahu,
mengapa bisa sampai kau menghamili adikku? Bisa kau menceritakannya padaku?”
Pinta Ji Hoon Hyung. Dapat kulihat ia sudah tak seemosi saat aku bertemunya.
Aku mulai
menceritakan semuanya. Pasti Ji Hoon Hyung sangat kecewa terhadapku. Cukup lama
untukku menceritakan semua itu terhadapnya. Tak ada lagi emosi yang terpancar
diwajah Ji Hoon Hyung.
“Mengapa kau tak
pernah menceritakan ini semua padaku?”
“Aku terlalu
pengecut untuk mengatakannya padamu Hyung. Aku takut kau malah membenciku.”
“Keadaannya mungkin
tidak akan seperti ini jika kau mengatakannya dari awal.”
“Mianhae, jeongmal mianhae Hyung..”
“Sudahlah kau tak
usah meminta maaf lagi. Yang kubutuhkan sekarang adalah pertanggungjawabanmu.”
“Aku berjanji akan
menepati ucapanku Hyung.”
“Geurae! Aku percaya padamu. Namun jangan pernah kau
menyakitinya lagi atau aku tidak akan segan-segan terhadapmu. Kau tahu kan aku
sangat menyayanginya.”
“Naega arra hyung.
Aku berjanji.”
“Kupercayakan
kebahagiaanya padamu, dan untuk yang tadi mianhae.”
“Ne gwaenchana
hyung.”
“Baiklah, aku harus
pergi. Na halkke.” Ia menepuk pelan punggungku sebelum ia pergi meninggalkanku.
Shin Ji Hyun POV
'Kenapa kau begitu tega oppa?! Kau jahat,
nappeun neo!' Gumamku dalam
hati.
Aku terduduk lemas disebuah bangku taman yang cukup ramai. Memandang anak-anak kecil yang berlarian kesana kemari. Dulu pernah aku membayangkan hidup bahagia bersama Kyuhyun oppa dan anak-anakku kelak. Pasti kami akan menjadi keluarga yang bahagia. Namun itu semua hancur karena Yoon Haera.
Yoon Haera, mengapa yeoja itu harus muncul dikehidupan Kyuhyun Oppa, merusak semua kebahagiaanku dan merampas orang yang kucintai. Wae? Kumenangis dalam diam, hanya air mata yang terus mengalir tanpa ada isakkan yang keluar.
Aku terduduk lemas disebuah bangku taman yang cukup ramai. Memandang anak-anak kecil yang berlarian kesana kemari. Dulu pernah aku membayangkan hidup bahagia bersama Kyuhyun oppa dan anak-anakku kelak. Pasti kami akan menjadi keluarga yang bahagia. Namun itu semua hancur karena Yoon Haera.
Yoon Haera, mengapa yeoja itu harus muncul dikehidupan Kyuhyun Oppa, merusak semua kebahagiaanku dan merampas orang yang kucintai. Wae? Kumenangis dalam diam, hanya air mata yang terus mengalir tanpa ada isakkan yang keluar.
“Neo... Shin Ji
Hyun-shi ?” Kudongakkan kepala saat seseorang menyebut namaku.
“Kau.. Bukankah kau
Lee Donghae-shi?” Balasku lalu menyeka air mata ini .
“Sedang apa kau
disini?”
“Kau menangis?”
Lanjutnya.
“Aniya.. Aku...”
“Geojitmal marayo..
Jika ada yang sedang mengganggu pikiranku cobalah untuk berbagi dengan orang
lain barang kali itu dapat membuatmu lega. Aku bersedia mendengarkan ceritamu.
Kau bisa menceritakan padaku jika
kau mau.”
“Namja chinguku
baru saja memutuskan hubungan kami padahal .. lima
minggu lagi kami akan menikah.”
“Bukankah namja
chingu-mu itu Cho Kyuhyun dari Cho Corp?”
“Ne..”
“Bukankah kalian
saling mencintai?”
“Bisakah kita tidak
membahas itu lagi..” Pintaku padanya.
“Kenapa kau bisa
disini?” Kataku mengalihkan pembicaraan. Aku dan Lee Donghae memang saling
mengenal. Karena ia adalah namja yang dulu pernah dijodohkan denganku.
“Aku hanya menemani
keponakan-ku bermain di taman ini.”
Kudengar ponselnya berbunyi.
Kudengar ponselnya berbunyi.
“Yeobseyo...”
katanya menerima panggilan telponnya.
“...”
“Ah ne,”
“Ji Hyun-shi aku
tidak bisa lama-lama. Nunna-ku sudah menyuruhku pulang.”
“Gomawo Donghae-shi
sudah mau mendengarkan ceritaku.”
“Ne cheonma.
Kuharap kita bisa menjadi teman.”
“Kuharap begitu
juga.”
Haera POV
Kupandangi langit malam
dari balkon kamarku. Banyak bintang gemerlapan menghiasi malam yang cerah ini.
Begitupun dengan hatiku, hatiku menjadi lebih tenang sejak kejadian malam itu
diApartementnya. Sedikit banyaknya aku percaya dengan apa yang ia katakan.
'Nan jeongmal saranghae,' Kalimat yang selalu ingin kudengar darinya,
kini mimpi itu telah benar - benar terwujud.
Ddrrrtt..
Ponselku bergetar.
Terdapat satu pesan yang kuterima.
'Besok akan kujemput kau pukul 08.00. Jangan
tidur terlalu malam, arraseo!
Cho Kyuhyun'
Cho Kyuhyun'
Aku tersenyum
membaca pesan singkat darinya. Kuturuti perintahnya. Aku menutup pintu balkon
dan masuk kedalam kamar. Ku rebahkan tubuhku
diranjang empuk ini. Kuelus perutku.
“Aegi.. Eomma
jeongmal haengbokhae. Akankah kebahagiaan ini terus berlanjut seterusnya?”
***
Sinar matahari
menerobos masuk kedalam kamarku. Aku menerjapkan mata ini membiasakan sinar
matahari yang masuk kedalam retina mataku. Aku menggeliat kecil dan kutolehkan kepalaku kearah jam. Jarum jam berada
diangka tujuh.
“Haera-ya kau sudah
bangun?” Seperti biasanya. Eomma selalu ke kamarku untuk membangunkanku.
“Sudah Eomma.”
“Ayo turun. Temani
Eomma sarapan.”
“Ne..”
Karena Appa yang
masih berada di Jepang sehingga setiap harinya kami hanya sarapan berdua.
Ku berajak dari kasurku lalu membasuh wajahku dengan air.
Kutarik kursi dan duduk didepan Eomma sesampainya aku diruang makan.
Ku berajak dari kasurku lalu membasuh wajahku dengan air.
Kutarik kursi dan duduk didepan Eomma sesampainya aku diruang makan.
Ting nong...
Suara bel berbunyi.
Tidak biasanya Kami kedatangan tamu
dipagi hari seperti ini.
“Ahjumma
bisa tolong kau bukakan pintu itu.” Teriak Eomma kepada Kim Ahjumma dari ruang
makan. Ku dengar dari ruang ruang tamu, Kim Ahjumma memanggil seseorang dengan
sebutan Tuan. Tuan? Sebenarnya siapa tamu itu? Apakah Appa? Tapi Appa masih
berada di Jepang sampai seminggu kedepan, lalu siapa itu?
Author POV
Nyonya
Yoon menghampiri tamu yang datang sementara Haera, ia tetap melanjutkan
sarapannya.
“O!
Kukira siapa yang datang sepagi ini. Kau sudah sarapan Kyuhyun-ah? Eomma dan
Haera sedang
sarapan. Ayo.. Kita sarapan bersama.” Ajak Nyonya Yoon pada calon menantu
laki-lakinya.
“Eomma,
siapa yang da__?” Kalimat itu terhenti dari mulut Haera melihat orang yang
berjalan dibelakang Eomma-nya.
“Kenapa
kau terkejut seperti itu Haera-ya?”
“Anniyo..”
“Ayo
silahkan duduk Kyuhyun-ah..”
“Ne
eommonim,”
Haera
heran melihat namja itu telah tiba dirumahnya padahal ini baru jam tujuh. Haera
tak tahu harus berbicara apa sehingga ia hanya diam. Hanya suara detingan
piring yang dikeluarkannya.
“Apa
kalian sudah membuat janji?”
“Nde
eommonin,”
Selesai sarapan Kyuhyun duduk diruang tengah menunggu Haera yang sedang bersiap-siap. Nyonya Yoon datang membawa sebuah cangkir dirangannya.
“Ayo
diminum Kyuhyun-ah.”
Kata Nyonya Yoon menyuguhkan secangkir kopi panas.
“Gomawo
Eommonim.”
“Hari
ini kau ingin kemana bersama Haera?”
“Aku
ingin segera menyelesaikan semua ini Eommonim agar aku bisa secepatnya menikahi
Haera.” Nyonya Yoon tersenyum. Didalam hatinya ia merasa yakin menyerahkan Haera
pada namja seperti Kyuhyun.
“Eommonim
na halkke.” Pamit Kyuhyun kepada Nyonya Yoon sesaat mereka akan pergi.
“Eomma
aku pergi.”
“Ne
chagi..”
@Car
“Mengapa
kau sudah datang? Bahkan saat ini saja belum jam delapan.” Haera menanyakan
rasa penasarannya.
“Bogoshipeoseo!”
“....”
“Wae?
Kenapa kau diam?”
“Apakah
tidak boleh?”
“Yasudah
tidak perlu dibahas. Intinya, aku datang ke rumah-mu lebih cepat karena aku
merindukanmu.”
Kyuhyun POV
“Untuk
apa kita kesini?” Tanyanya heran.
“Ada
yang perlu kita lakukan disini. Kajja turun.”
Beberapa
orang membungkuk memberi hormat padaku. Aku membawanya kekantor karena jam
sembilan nanti ada pembuktian diriku padanya. Aku akan mengadakan jumpa pers
untuk mengumumkan mengenai pembatalan pernikahanku dengan Shin Ji Hyun.
Kugenggam
erat tangannya
saat kami mulai memasuki kantorku, awalnya ia menolak dan ingin melepaskan
tautan tangan kami. Namun aku tak menyerah hingga ialah yang menyerah. Ia
membiarkan aku menggenggam erat jemarinya. Kami menyelusuri lorong kantor ini tanpa sedikitpun
melepaskan genggaman tangan ini.
Ia tertegun sejenak saat kami melewati ruangan yang dulunya pernah menjadi ruangan kerjanya.
Ia tertegun sejenak saat kami melewati ruangan yang dulunya pernah menjadi ruangan kerjanya.
“Ayo
masuk..”
“Kalau
kau ingin bekerja, lalu untuk apa kau membawaku kesini?”
“Siapa
bilang aku ingin bekerja?”
“Lalu
untuk apa?”
“Nanti
kau sendiri akan tahu. Lebih baik kita masuk saja dulu.”
Beberapa waktu kemudian ponselku berdering.
Beberapa waktu kemudian ponselku berdering.
“Yeobseyo...”
“...”
“Ye
sebentar lagi aku akan kesana.”
Kumasukkan
kembali ponselku kedalam kantung kemeja dan beralih menatapnya.
“Kau
tunggu disini dulu, ne? Aku janji tidak akan lama.” aku meninggalkan Haera
sendirian diruanganku.
Author POV
Sementara
itu, suara gaduh nan bising terjadi disebuah ruangan besar atau yang dapat disebut aula. Banyak
orang yang tengah sibuk dengan kamera, laptop, alat perekam, dan note milik
mereka masing-masing untuk memastikan semua peralatan itu dapat berfungsi dengan baik
saat digunakan untuk mendapatkan info yang sangat mereka nanti-nantikan.
“Mohon
perhatian, bisakah kalian tenang sedikit?” Ujar Tuan Han, salah satu orang
kepercayaan Kyuhyun yang diberi tugas untuk mengatur acara jumpa pers ini.
Suasana menjadi sedikit lebih tenang meski tidak sepenuhnya suara-suara gaduh
itu hilang.
“Itu
dia...” Seru salah wartawan yang membuat semua mata tertuju kearag sosok yang
mereka tunggu-tunggu.
Sinar dan suara jepretan kamera bergantian memfoto satu objek manusia yang baru saja menapakkan kakinya diruangan ini. Kyuhyun berjalan angkuh memasuki ruangan dengan ekspresi seperti biasa, tenang dan datar.
Sinar dan suara jepretan kamera bergantian memfoto satu objek manusia yang baru saja menapakkan kakinya diruangan ini. Kyuhyun berjalan angkuh memasuki ruangan dengan ekspresi seperti biasa, tenang dan datar.
“Mohon
perhatian semuanya.” Ucap Tuan Han lagi mencoba memenangkan. Kini Kyuhyun telah
mengambil posisinya, duduk berhadapan dengan para wartawan ditemani oleh Tuan
Han disebelahnya.
“Bisakah
kalian berhenti mengambil gambarku?” Ucap Kyuhyun sedikit kesal.
“Aku
akan memulai acara ini jika kalian berjanji berhenti mengambil gambarku!”
Suasana menyepi seusai Kyuhyun mengatakan kalimat tadi.
Suasana menyepi seusai Kyuhyun mengatakan kalimat tadi.
“Baiklah
kita akan mulai jumpa pers ini.” sambungnya lagi.
“Na
Cho Kyuhyun imnida. Presdir dari Cho Corp. Hari ini aku mengumpulkan kalian
ditempat ini karena ada sesuatu yang ingin kusampaikan pada kalian, bahwa pernikahan-ku dengan Shin Ji Hyun
putri dari Presdir Shin telah dibatalkan.”
Haera POV
Ia
menjemputku pagi -pagi hanya untuk membuatku menunggu diruangannya. Untuk apa
ia menjemputku? Aku bingung apa yang harus kulakukan diruangan ini sendirian.
Kuedarkan pandangan ku keseluruh ruangan ini. Tak ada yang berubah dari semua
ini. Disebelah kanan sisi ruangan ini, kulihat terdapat sebuah Televisi. Ah
mengapa tidak dari tadi saja aku menonton TV, pikirku. Ku raih remote TV lalu
menekan tombol On.
'Pagi ini Presdir muda Cho Kyuhyun
dari Cho Kyuhyun mengejutkan kita semua dengan pernyataannya atas pembatalanpernikahannya
dengan Shin Ji Hyu,n putri dari Shin Corp.
Semua orang kini bertanya-tanya apa alasan dibalik pembatalan pernikahan itu.
Kini jumpa pers sedang berlangsung digedung Cho Corp....”
Aku
menganga seketika mendengar laporan dari Televisi itu. Jadi saat ini? Ia sedang
jumpa pers? Ia benar-benar membatalkan pernikahannya dengan Shin Ji Hyun. Entah
mengapa dihatiku terasa sangat lega. Lega karena apa? Aku sendiri tidak tahu.
Kulihat wajah tampannya memenuhi layar Televisi dihadapanku. Terukir senyuman dibibirku.
Kulihat wajah tampannya memenuhi layar Televisi dihadapanku. Terukir senyuman dibibirku.
“Bisakah
anda memberitahu kami apa alasan anda menbatalkan pernikahan ini? Lalu dimana nona
Shin Ji Hyun sekarang? Mengapa ia tidak bersamamu?” Pertanyan beruntut diajukan
oleh para wartawan itu.
“Ada
suatu alasan yang membuatku tidak bisa melanjutkan hubungan ini.” Katanya
bijak.
“Bisa
anda beritahukami apa alasan itu?”
“Mianhae,
untuk saat ini aku tidak dapat memberitahu kalian. Suatu saat kalian pasti akan
mengetahuinya.”
“Kurasa
sampai disini jumpa pers ini. Kamsahamnida.” Ia membungkukkan tubuhnya sebelun
meninggalkan ruangan itu. Bertepatan dengan perginya ia dari ruangan tersebut,
tayangan live televisi pun ikut berakhir.
Author
POV
Seorang
yeoja menangis menatap tayangan Televisi.
“Oppa..”
Gumamnya lirih. Ialah Shin Ji Hyun yang menangis karena Kyuhyun yang telah
resmi membatalkan pernikahannya. Kini semua orang tahu bahwa Kyuhyun bukanlah
miliknya lagi.
“Seperti
itukah orang yang sangat kau inginkan menjadi suami-mu?” Shin Ji Hyun menoleh
kearah appanya.
“Membatalkan
pernikahan secara sepihak seperti itu. Memang tidak seharusnya dulu kurestui
hubungan kalian. Aku menyesal sempat percaya kepadanya.” Ujar Tuan Shin yang
telah duduk disebelah Ji Hyun.
“Dia
tidak membatalkan ini secara sepihak.”
“Oh
jadi sebelumnya kau sudah tahu ini akan terjadi.”
“Appa!
tolong berhenti membicarakan ini.”
“Kau
pikir aku bisa berhenti membicarakan ini. Setelah ia berhasil mempermalukan
keluarga kita!” Ucap Tuan Shin sedikit emosi.
“Appa..”
“Ia
melamarmu, meminta restu kepadaku dan sekarang dia membatalkan pernikahan itu tanpa izin dariku.
Tidakkah kau merasa kita dipermainkan olehnya.”
“Ada
alasannya mengapa ia melakukan itu semua.”
“Kau
masih saja membelanya Ji Hyun-ah? Apa yang sebenarnya ada dipikiranmu.”
“Appa.”
“Sudahlah
berhenti menangisi namja seperti dia.” Ujar Tuan Shin meninggalkan putrinya.
Kyuhyun
POV
Setelah
jumpa pers tadi. Aku kembali menuju ruanganku tempat Haera berada. Kulihat
didalam ia sedang menonton Televisi. Kuyakin ia pasti sudah mengetahui itu
semua.
“Kajja..”
Ajakku.
“Eoddi?”
Tanyanya heran.
“Ada
tempat yang harus kita kunjungi.” Aku mengaitkan jari-jariku disela jemarinya
dan menariknya berjalan.
“Kau
sudah tahu kan?”
“Mwoga?”
“Yang
baru saja kulakukan.” Ia terdiam.
“Kenapa
kau diam?”
“Memangnya apa yang harus kujawab?” Hhh! Yeoja itu benar-benar membuatku kehabisan kata.
“Memangnya apa yang harus kujawab?” Hhh! Yeoja itu benar-benar membuatku kehabisan kata.
“Kau
sudah percaya kan?”
“Na
Ajik mollaseo.”
___oo00oo___
“Sebenarnya
kita akan kemana?” Tanyanya sesaat kami dalam perjalanan.
“Kerumahku,”
“Untuk
memperkenalkanmu sebagai anggota Cho yang baru.” Lagi - lagi ia diam.
“Kau
tidak suka?”
“Ne?
Bukan seperti itu. Aku hanya..”
“Aku
tahu kau pasti menyukainya kan ?” Kulihat mukanya memerah.
Cukup
lama waktu yang tersita oleh perjalanan menuju rumahku.
“Sekarang
kita sudah sampai. Ayo turun.” Kubukakan selbelt yang terpasang ditubuhnya dan segera aku keluar untuk
membukakan pintu untuknya.
“Eomma...”
Teriakku saat tiba didalam rumahku.
“Hya~
Cho Kyuhyun apa maksudmu dengan pernyataanmu ta.. di..?” Kalimat Nunna-ku
sempat terputus melihat yeoja dibelakangku
“Nunna,
kapan kau datang?” Tanyaku bingung melihat Nunna-ku ada dirumah.
“Aku
baru saja tiba dan disambut dengan pernyataan mengejutkanmu itu!” Pekiknya.
“Eomma
Eodiseo?” Aku tidak memperdulikan ocehan Nunna-ku dan langsung menanyakan keberadaan eomma.
“Ia
sedang dikamar.”
“Kau duduk saja
dan tunggu disini”. Bisikku pada yeoja cantik itu. Aku berjalan kearah kamar
Eomma-ku.
Haera
POV
“Kau
duduk saja dan tunggu disini.” Bisiknya padaku.
“Anneyong
haseyo..” Sapaku pada yeoja yang dipanggil Nunna oleh Kyuhyun. Dapat kutebak
ialah Nunna dari Kyuhyun.
“Ah
ne anneyong haseyo.” Balasnya sedikit canggung mengingat ini adalah pertemuan
pertama kali.
“Neo
ireumeun mwoya?” Tanyanya.
“Yoon
Haera imnida.”
“Cho
Ahra imnida, Nunna Kyuhyun.” Balasnya balik memperkenalkan diri.
Kulihat Kyuhyun, namja itu telah kembali sambil merangkul tangan Eomma-nya.
Kulihat Kyuhyun, namja itu telah kembali sambil merangkul tangan Eomma-nya.
“Anneyong
haseyo.” Aku menyapa yeoja paruh baya yang sudah beberapa kali pernah kutemui
sebelumnya. Namun tak kuyakin ia masih mengingatku atau tidak.
“Ne
anneyong haseyo.”Katanya dengan tersenyum ramah.
“Oh
! Bukankah kau yeoja yang dulu pernah mengantar Kyuhyun saat dia mabuk?”
“Ye..”
Aku senang, ternyata ia masih mengingatku.
“Siapa
namamu?”
“Yoon
Haera imnida.” Jawabku seadanya.
“Namamu
cantik seperti orangnya.”
Entah itu pujian atau apa? Hatiku merasa begitu senang mendengarnya. Ini memang bukan yang pertama kali aku mendengar pujian seperti itu. Namun kali ini terasa sangat berbeda. Apakah ia menyukaiku?
Entah itu pujian atau apa? Hatiku merasa begitu senang mendengarnya. Ini memang bukan yang pertama kali aku mendengar pujian seperti itu. Namun kali ini terasa sangat berbeda. Apakah ia menyukaiku?
“Kyuhyun-ah
ada yang Eomma ingin tanyakan padamu?” Ungkap Nyonya Cho memulai pembicaraan
dengan Kyuhyun sedikit lebih serius.
“Aku
tahu yang akan Eomma tanyakan, geundae sebelumnya izinkan aku mengatakan
sesuatu.” Sahut Kyuhyun cepat.
“Aku
akan menikah dengan Yoon Haera.”
Author
POV
Kyuhyun
sukses membuat mata Eomma sekaligus Nunna-nya melotot sempurna.
“Kyuhyun-ah
jangan asal bicara kau ini.” Tukas Cho Ahra yang baru saja datang dari dapur
membawa minuman.
“Aku
tidak asal bicara, aku sungguh-sungguh akan menikahinya.”
“Keributan
yang baru saja kau buat belum terselesaikan dan sekarang kau ingin membuat
keributan baru lagi?!” Ujar Ahra yang kesal melihat tingkah sang adik.
“Kyuhyun-ah
bisa kau jelaskan maksud ucapanmu?” Nyonya Cho angkat bicara.
“Yoon
Haera kini tengah mengandung anakku, eomma.”
“Mwo?”
Cho Ahra tersentak kaget.
“Aku
ingin segera menikahinya.” Sambung Kyuhyun lagi.
Yoon Haera, yeoja itu hanya dapat menundukkan kepalanya tanpa mengeluarkan suara sedikitpun.
Yoon Haera, yeoja itu hanya dapat menundukkan kepalanya tanpa mengeluarkan suara sedikitpun.
“Benarkah
itu? Kau sedang mengandung anak Kyuhyun?” Kini pertanyaan diajukan Nyonya Cho
kepada Yoon Haera.
“Ne..”
Balas Haera meng-iyakan.
Mata Nyonya Cho beralih menatap putranya, Kyuhyun.
Mata Nyonya Cho beralih menatap putranya, Kyuhyun.
“Mengapa
kau baru mengatakannya pada Eomma saat ini?”
“Aku
juga baru mengetahuinya Eomma..”
“Berapa
usia kandunganmu?” Kembali Nyonya Cho bertanya pada Haera.
“Lima..
Bulan..”
“Mengapa kau tidak meminta pertanggung jawab-an Kyuhyun dari awal?” Tanya Nyonya Cho dengan nada tetap tenang.
“Mengapa kau tidak meminta pertanggung jawab-an Kyuhyun dari awal?” Tanya Nyonya Cho dengan nada tetap tenang.
Entah
karena apa? Kini air mata telah mendesak keluar dari mata Yoon Haera. Yeoja itu
malah semakin menundukkan kepalanya menyembunyikan air matanya.
“Aku..
Aku hanya tidak ingin merusak kebahagiannya.”
Sekuat
apapun Haera menahan air matanya, tak mampu lagi ia menahannya. Nyoya Cho
berdiri dari duduknya mendekati Haera yang masih menundukkan kepalanya.
“Kau
yeoja yang baik.
Tidak seharusnya kau mengalami ini semua. Pasti sangat sulit berada diposisimu.”
Nyonya Cho merengkuh Haera tubuh Haera kedalam pelukannya.
“Kau
tidak merusak kebahagiaan siapapun Haera-ya. Tidak seharusnya kau berpikiran
demikian. Kau juga harus memikirkan kebahagiaanmu geuraseo uljima..” Ungkap
Eomma Kyuhyun.
TBC~
Sempet bingung mau naruh TBC-nya dimana. Karna udh gak ada ide lagi makanya
aku letakkan disini aja deh. Mian kalau lama banget dan mian juga kalau dipart
ini, gak ada feel-nya. Soalnya juga bikin part ini niat gak niat kkk~
Mian typo banyak, males ngeditnya..
Keep RCl ok?